Roma 14:7-19
Roma 14:7-19 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Tidak seorang pun dari kita yang hidup untuk diri sendiri; dan tidak seorang pun dari kita yang mati untuk dirinya sendiri. Kalau kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan kalau kita mati, kita pun mati untuk Tuhan. Jadi, hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Kristus sudah mati dan hidup kembali. Itu sebabnya Ia menjadi Tuhan untuk orang-orang yang hidup dan juga untuk orang-orang yang telah mati. Jadi, Saudara-saudara! Untuk apa menyalahkan saudaramu yang seiman? Dan untuk apa Saudara menganggap dia rendah? Kita semua akan menghadap Allah untuk diadili. Di dalam Alkitab tertulis, “Sesungguhnya,” kata Tuhan, “tiap-tiap orang akan bersembah sujud di hadapan-Ku; dan setiap orang akan mengaku bahwa Akulah Allah.” Jadi kita masing-masing harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita kepada Allah. Oleh karena itu janganlah kita saling menyalahkan. Sebaliknya berusahalah supaya kalian tidak berbuat sesuatu pun yang menyebabkan seorang saudara seiman tergoda dan berdosa. Karena saya bersatu dengan Tuhan Yesus, maka saya percaya sekali bahwa tidak ada sesuatu pun yang pada dasarnya najis; tetapi hal itu najis bagi seseorang, kalau orang itu menganggapnya najis. Tetapi kalau dengan apa yang Saudara makan, seorang saudara seiman disakiti hatinya, maka Saudara tidak lagi bertindak berdasarkan kasih. Kalau Kristus sudah mati untuk seseorang, janganlah membiarkan orang itu dirusak oleh apa yang Saudara makan. Itu sebabnya janganlah membiarkan apa yang baik bagi kalian, dianggap tidak baik oleh orang lain. Sebab kalau Allah memerintah hidup seseorang, apa yang ia boleh makan atau minum, tidak lagi penting. Yang penting ialah bahwa orang itu menuruti kemauan Allah, mengalami ketenangan hati dan menerima sukacita yang diberikan oleh Roh Allah. Orang yang melayani Kristus secara demikian, orang itu menyenangkan hati Allah, dan dihargai oleh orang-orang lain. Sebab itu tujuan kita haruslah selalu untuk hal-hal yang menciptakan kerukunan dan saling membangun.
Roma 14:7-19 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tidak seorang pun di antara kita yang hidup atau mati untuk dirinya sendiri. Bila kita hidup, kita hidup untuk memuliakan Tuhan. Dan bila kita mati, kita juga mati untuk memuliakan Tuhan. Jadi, baik hidup maupun mati, kita melakukan segala sesuatu untuk memuliakan Tuhan, karena kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus mati dan bangkit kembali, yakni supaya Dia hidup sebagai Penguasa atas semua orang, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Maka janganlah kalian saling menyalahkan sesama saudara seiman! Kalian tidak berhak melakukan itu. Dan janganlah menganggap dirimu lebih baik daripada saudara-saudari seiman yang lain. Karena kelak kita semua berdiri di hadapan Kristus dan Dialah yang akan menghakimi kita. Sebab di dalam Kitab Suci tertulis, “Tuhan berkata, ‘Demi diri-Ku sendiri sebagai Allah yang hidup, Aku bersumpah bahwa semua orang akan sujud menyembah di hadapan-Ku, dan semua orang akan mengaku bahwa Akulah Allah.’” Jadi, setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri kepada Allah. Karena itulah kalian harus berhenti saling menyalahkan. Dan hendaklah kalian masing-masing bertekad untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat melemahkan keyakinan saudara seiman atau membuatnya jatuh ke dalam dosa. Sebagai orang yang sudah lama mengikut Tuhan Yesus, saya sendiri meyakini bahwa pada dasarnya tidak ada makanan yang haram bagi kita. Tetapi bagi orang yang meyakini bahwa jenis makanan tertentu adalah haram, dia bersalah kalau memakan makanan itu. Bila kamu tahu bahwa saudara seimanmu menganggap haram suatu jenis makanan, tetapi kamu sengaja makan makanan itu di depan dia, maka kamu sedang merusak keyakinannya dan kamu tidak melakukan kasih. Janganlah mematahkan keyakinan saudara seimanmu hanya karena soal makanan. Ingatlah bahwa Kristus juga sudah mati untuk saudaramu itu. Jika kamu berbuat begitu, maka saudara seimanmu justru akan menganggap buruk hal baik yang sebenarnya diperbolehkan. Karena bagi kita warga kerajaan Allah, soal makanan dan minuman bukanlah hal yang utama. Tetapi biarlah kamu hidup dipimpin oleh Roh Allah sehingga kamu dapat melakukan yang benar, mengalami ketenangan, dan merasakan sukacita dalam perlindungan Tuhan. Bila kita mengutamakan hal-hal itu dalam melayani Kristus, tentu kita menyenangkan hati Allah dan diterima orang lain dengan baik juga. Jadi, marilah kita giat berusaha melakukan apa pun yang mendatangkan damai di antara kita dan yang dapat membangun rohani setiap orang.
Roma 14:7-19 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Kita sama sekali tidak berkuasa untuk hidup atau mati menurut kehendak sendiri. Hidup atau mati, kita mengikut Tuhan. Hidup atau mati, kita adalah milik-Nya. Untuk tujuan inilah Kristus mati dan bangkit lagi, supaya Ia dapat menjadi Tuhan kita, baik pada waktu kita hidup maupun pada waktu kita mati. Saudara tidak berhak mencela orang lain atau menghinanya. Ingatlah, kita masing-masing harus menghadap Takhta Pengadilan Allah. Sebab ada tertulis: “Karena Aku Tuhan yang hidup,” begitulah firman Tuhan, “setiap lutut akan bertelut di hadapan-Ku dan setiap lidah akan memuji dan memuliakan Allah.” Ya, kita semua harus mempertanggungjawabkan diri kita masing-masing kepada Allah. Jadi, mulai sekarang janganlah saling mencela. Sebaliknya, hiduplah demikian rupa, sehingga Saudara tidak menyebabkan orang lain tersandung dengan membiarkan dia melihat Saudara melakukan sesuatu yang dianggapnya salah. Berdasarkan ajaran Tuhan Yesus, saya yakin bahwa tidak ada yang najis dengan sendirinya. Tetapi, kalau seseorang menganggap sesuatu najis, janganlah ia makannya, karena bagi dia hal itu najis. Jika seorang saudara seiman terganggu perasaannya oleh sesuatu yang Saudara makan, tetapi Saudara terus saja memakannya, maka perbuatan Saudara itu tidak menyatakan kasih. Janganlah apa yang Saudara makan itu merusak perasaan orang lain, karena Kristus telah mati untuk dia. Janganlah melakukan sesuatu yang akan mendatangkan celaan bagi diri Saudara sendiri, meskipun Saudara tahu, bahwa apa yang Saudara lakukan itu benar. Sebab bagaimanapun juga, yang penting bagi kita orang Kristen bukanlah soal makanan atau minuman, melainkan soal membangkitkan kebaikan, perdamaian, dan sukacita yang datangnya dari Roh Kudus. Orang yang melayani Kristus dengan menjalani hidup yang begitu menyenangkan hati Allah dan dihormati oleh manusia. Dengan demikian, arahkanlah tujuan Saudara kepada kerukunan dalam sidang jemaat dan hendaklah Saudara saling membangun.
Roma 14:7-19 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Kita tidak hidup atau mati hanya untuk diri kita sendiri. Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi, baik hidup ataupun mati, kita adalah milik Tuhan. Itulah sebabnya Kristus mati dan bangkit untuk hidup lagi supaya Ia menjadi Tuhan baik untuk mereka yang mati maupun yang hidup. Jadi, mengapa kamu menghakimi saudara atau saudarimu dalam Kristus? Atau mengapa kamu menganggap kamu lebih baik dari mereka? Kita semua akan berdiri di hadapan Allah, dan Ia akan mengadili kita semua. Kitab Suci berkata: “Tuhan berkata, ‘Selama Aku hidup, setiap orang akan bersujud di hadapan-Ku, dan setiap orang akan mengaku bahwa Akulah Allah.’” Jadi, setiap kita akan menjelaskan kepada Allah apa yang kita lakukan. Karena itu, berhentilah menghakimi sesama. Berusahalah supaya kamu tidak menjadi batu sandungan atau penghalang bagi saudara-saudari seimanmu. Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus bahwa tidak ada satu makanan pun yang haram. Tetapi jika ada orang yang menganggapnya najis, maka makanan itu najis bagi dirinya. Tetapi jika kamu menyakiti saudara-saudarimu karena makanan yang kamu makan, itu berarti kamu tidak mengikuti jalannya kasih. Kristus telah mati untuk mereka. Jadi, janganlah hancurkan iman mereka dengan makanan yang mereka anggap haram. Karena itu, jangan biarkan apa yang baik bagimu menjadi sesuatu yang jahat bagi mereka. Hidup dalam kerajaan Allah bukanlah menyangkut apa yang kamu makan atau apa yang kamu minum. Namun, itu menyangkut cara hidup yang benar, damai dan sukacita yang berasal dari Roh Kudus. Siapa pun yang melayani Kristus dan hidup menurut cara ini akan menyenangkan Allah dan dihormati orang lain. Karena itu, marilah kita berusaha dengan giat untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan kedamaian dan saling membangun dalam iman.
Roma 14:7-19 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: ”Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.” Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih. Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.