Roma 10:5-17

Roma 10:5-17 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Tentang cara untuk dibenarkan melalui ketaatan pada peraturan Taurat, Musa menulis, “Orang yang dianggap benar di hadapan Allah harus mengikuti semua peraturan hukum Taurat ini.” Tetapi sebenarnya manusia dapat dibenarkan di mata Allah hanya dengan percaya penuh kepada Kristus. Hal itu sesuai dengan perintah Allah dalam Kitab Suci, “Kalian tidak perlu naik sampai ke langit yang tertinggi ataupun turun sampai ke dasar bumi yang terdalam.” Karena sesungguhnya perintah itu berbicara tentang Kristus. Maksudnya, “Kalian tidak perlu mencari jalan sampai ke surga untuk bisa menurunkan Kristus ke dunia ini agar Dia menolong kalian. Dan kalian juga tidak perlu turun sampai ke dunia orang mati untuk membawa Kristus naik ke sini. Sebab Kristus sudah dekat dengan kita.” Jadi, jalan keselamatan yang kami beritakan ini tidaklah sulit: Hanya dengan percaya saja! Cara itu juga sesuai dengan firman dalam Kitab Suci, yaitu, “Jalan keselamatan yang benar dari Allah sudah dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Maka akuilah dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Penguasa hidupmu dan percayalah dalam hatimu bahwa Allah sudah menghidupkan Yesus dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena sewaktu kita meyakini hal itu, kita dibenarkan dalam pandangan Allah. Dan sewaktu kita berterus terang mengaku sebagai pengikut Yesus, kita sudah diselamatkan. Sebab dalam Kitab Suci tertulis, “Semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan kecewa.” Perkataan Allah itu berlaku untuk semua manusia, baik orang Yahudi maupun bukan. Karena hanya ada satu Allah untuk semua orang, dan dengan berlimpah Dia memberkati setiap orang yang memohon pertolongan-Nya, juga karena Firman TUHAN berkata, “Setiap orang yang berseru kepada TUHAN meminta pertolongan-Nya akan diselamatkan.” Tetapi bagaimana orang bisa meminta pertolongan-Nya kalau mereka belum percaya kepada-Nya? Dan bagaimana orang bisa percaya kepada-Nya kalau mereka belum mendengar tentang Dia? Bagaimana orang bisa mendengar tentang Dia kalau tidak ada yang memberitakan tentang-Nya? Dan bagaimana kita bisa memberitakan tentang Dia kepada mereka kalau kita tidak diutus? Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Betapa indahnya kedatangan orang-orang yang diutus untuk menyampaikan Kabar Baik tentang cara berdamai dengan Allah.” Jadi, orang-orang menjadi percaya karena mereka mendengar berita keselamatan dari Allah. Dan mereka mendengar berita itu karena ada orang yang menyampaikannya. Tetapi tidak semua orang siap menerima Kabar Baik itu, khususnya orang Yahudi. Itulah sebabnya Nabi Yesaya mengeluh kepada Allah mengenai bangsa itu, “TUHAN, hampir tidak ada yang percaya kepada berita yang Engkau perintahkan untuk aku sampaikan.”

Roma 10:5-17 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Karena Musa menulis bahwa orang diselamatkan dengan menaati setiap hukum Allah dan dapat bertahan terhadap cobaan seumur hidupnya serta tidak pernah berbuat dosa. Tetapi mengenai keselamatan oleh iman dikatakan: “Tidak usah lagi memikirkan ‘siapa yang dapat naik ke surga,’ seolah-olah perlu untuk membawa Kristus turun dari sana untuk menolong engkau. Dan ‘Tidak usah lagi memikirkan siapa yang dapat turun ke dunia orang mati,’ seolah-olah perlu membawa Kristus kembali kepada hidup dari sana.” Sebaliknya, Kitab Suci berkata, “Firman Allah dekat denganmu; itu ada di mulut dan hatimu.” Itulah pesan tentang iman yang kami beritakan. Sebab, jika dengan mulut Saudara mengaku, bahwa Yesus Kristus itu Tuhan Saudara, dan dalam hati Saudara percaya, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka Saudara akan diselamatkan. Sebab dengan percaya dalam hati, orang dibenarkan di hadapan Allah, dan dengan mulutnya ia mengakui imannya ia akan diselamatkan. Karena Kitab Suci mengatakan kepada kita, bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan dikecewakan. Dalam hal ini orang Yahudi atau bukan sama saja: mereka semuanya mempunyai Tuhan yang sama, yang dengan murah hati memberikan kekayaan-Nya kepada siapa saja yang meminta kepada-Nya. Siapa pun yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mungkin mereka meminta kepada-Nya supaya diselamatkan, jika mereka tidak percaya kepada-Nya? Bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya, jika mereka tidak pernah mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia, kalau tidak ada orang yang memberi tahu mereka? Dan bagaimana seseorang akan memberi tahu mereka, jika tidak ada yang mengutusnya? Inilah yang dimaksudkan dengan apa yang dikatakan dalam Kitab Suci, “Betapa indahnya bunyi langkah kaki orang-orang yang mengkhotbahkan Injil perdamaian Allah, dan membawa berita gembira tentang hal-hal yang baik.” Dengan kata lain, orang-orang yang mengkhotbahkan Berita Kesukaan dari Allah seharusnya disambut dengan baik. Tetapi tidak setiap orang yang mendengar Berita Kesukaan itu menyambutnya dengan gembira, sebab Nabi Yesaya berkata, “Tuhan, siapakah yang akan percaya pada pemberitaan kami?” Meskipun begitu, iman bergantung pada pendengaran akan Berita Kesukaan itu, yaitu Berita tentang Kristus.

Roma 10:5-17 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Perhatikanlah apa yang dituliskan Musa tentang pembenaran oleh hukum Taurat: “Untuk memperoleh kehidupan menurut perintah hukum Taurat, seseorang harus menaatinya.” Tetapi inilah yang dikatakan Kitab Suci tentang dibenarkan Allah berdasarkan iman: “Jangan berkata kepada dirimu sendiri, ‘Siapa yang akan naik ke surga?’” (Ini berarti, “Siapakah yang akan naik ke surga untuk membawa Kristus turun ke dunia?”) “Dan jangan bilang, ‘Siapakah yang akan turun ke dalam dunia di bawah?’” (Ini berarti, “Siapakah yang akan turun ke bawah untuk membawa Kristus ke atas dari kematian?”) Inilah yang dikatakan Kitab suci, “Kabar baik Allah itu dekat denganmu; yaitu di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Kabar baik dari Allah ini adalah kabar tentang iman yang kami beritakan kepada orang-orang. Kalau kamu mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya di dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari kematian, maka kamu akan diselamatkan. Sebab, kita percaya di dalam hati dan dibenarkan dengan Allah. Dan kita mengaku percaya dengan mulut dan diselamatkan. Dalam Kitab Suci dikatakan, “Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan pernah menyesal.” Dikatakan “setiap orang” sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Tuhan yang sama adalah Tuhan dari semua orang. Dan Ia memberkati dengan berlimpah setiap orang yang memohon pertolongan-Nya. Seperti dikatakan Kitab Suci, “Setiap orang yang memohon kepada Tuhan untuk pertolongan akan diselamatkan.” “Tetapi bagaimana mereka dapat memohon pertolongan kepada Tuhan kalau mereka belum percaya kepada-Nya? Dan bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya kalau mereka belum pernah mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka dapat mendengar tentang Dia kalau tidak ada orang yang menyampaikan kepada mereka? Dan bagaimana orang dapat pergi dan memberitakan kepada mereka tanpa diutus? Makanya Kitab Suci katakan: Betapa indahnya pemandangan melihat mereka berlari membawa Kabar Baik!” Tetapi tidak semua orang menyambut Kabar Baik itu. Itu sebabnya Nabi Yesaya bilang, “Tuhan, siapa yang percaya apa yang kami sampaikan?” Jadi, iman datang dari pendengaran. Dan manusia mendengar Kabar Baik ketika ada yang memberitakan tentang Kristus.

Roma 10:5-17 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: ”Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.” Tetapi kebenaran karena iman berkata demikian: ”Jangan katakan di dalam hatimu: Siapakah akan naik ke sorga?”, yaitu: untuk membawa Yesus turun, atau: ”Siapakah akan turun ke jurang maut?”, yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati. Tetapi apakah katanya? Ini: ”Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata: ”Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: ”Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: ”Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Roma 10:5-17 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Musa menulis bahwa orang yang berbaik dengan Allah berdasarkan hukum agama, orang itu akan hidup karena taat kepada hukum agama itu. Tetapi mengenai cara orang berbaik dengan Allah berdasarkan percaya kepada Allah, Alkitab mengatakan begini, “Tidak usahlah engkau berkata di dalam hatimu, ‘Siapakah yang akan naik ke surga?’ (artinya membawa Kristus turun), atau, ‘Siapakah yang akan turun ke dunia orang mati?’ (artinya mengangkat Kristus naik dari kematian).” Maksudnya adalah begini, “Berita dari Allah itu dekat sekali padamu; pada mulutmu dan dalam hatimu.” Itulah berita yang kami siarkan; berita bahwa orang harus percaya. Sebab kalau Saudara mengaku dengan mulutmu bahwa “Yesus itu Tuhan”, dan Saudara percaya dalam hatimu bahwa Allah sudah menghidupkan Yesus dari kematian, maka Saudara akan selamat. Karena dengan hatinya orang percaya, sehingga Allah menerima dia sebagai orang yang berbaik dengan Allah. Dan dengan mulutnya orang mengaku, sehingga ia diselamatkan. Di dalam Alkitab tertulis, “Orang yang percaya tidak akan dikecewakan.” Itu berlaku terhadap semua orang, sebab tidak ada bedanya antara orang Yahudi dengan orang-orang bangsa lain. Allah yang satu itu adalah Tuhan untuk semua orang. Ia memberikan berkat yang berlimpah-limpah kepada semua orang yang meminta tolong kepada-Nya. Dalam Alkitab tertulis, “Semua orang yang berseru kepada Tuhan, akan selamat.” Tetapi bagaimanakah orang dapat berseru kepada Tuhan kalau mereka belum percaya? Dan bagaimanakah mereka dapat percaya kepada Tuhan kalau mereka belum mendengar tentang Dia? Juga, bagaimanakah mereka dapat mendengar tentang Tuhan, kalau tidak ada yang memberitakan? Dan bagaimanakah orang dapat membawa berita itu kalau mereka tidak diutus? Di dalam Alkitab tertulis begini, “Alangkah baiknya kedatangan orang-orang yang membawa Kabar Baik dari Allah!” Tetapi tidak semua orang menerima Kabar Baik itu. Sebab Yesaya berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya pada berita kami?” Itu sebabnya orang-orang menjadi percaya karena mereka mendengar berita, dan berita didengar karena ada orang yang memberitakan tentang Kristus.