Wahyu 4:8-11
Wahyu 4:8-11 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ”Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: ”Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Wahyu 4:8-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Keempat makhluk hidup itu masing-masing mempunyai enam sayap, dan seluruh tubuh mereka dipenuhi banyak mata, bahkan di bagian dalam sayapnya. Siang malam mereka bernyanyi tanpa henti, “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah Yang Mahakuasa! Dia Allah yang hidup, yang sudah ada sebelum penciptaan sampai sekarang, dan yang akan terus ada selama-lamanya.” Sewaktu kedua puluh empat pemimpin tadi mendengar para makhluk itu menyanyikan pujian, hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang hidup sampai selama-lamanya, mereka juga berulang kali sujud menyembah di hadapan Dia yang duduk di takhta itu. Lalu mereka menaruh mahkota mereka masing-masing di hadapan takhta-Nya sebagai tanda bahwa segala kemuliaan hanyalah milik-Nya, sembari bernyanyi, “Ya TUHAN Allah kami, Engkaulah satu-satunya yang kudus. Engkau layak menerima pujian, hormat, dan kuasa, karena Engkaulah yang menciptakan segala sesuatu! Segala sesuatu itu diciptakan dan tetap ada hanya karena kehendak-Mu.”
Wahyu 4:8-11 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Makhluk-makhluk Hidup itu masing-masing mempunyai enam buah sayap, dan bagian tengah sayap-sayap itu penuh dengan mata. Siang malam tiada hentinya mereka berkata, “Suci, suci, suci, Tuhan Allah Mahakuasa— Dia yang ada sekarang, dahulu maupun yang akan datang.” Dan ketika Makhluk-makhluk Hidup itu menyampaikan hormat dan puji serta pengucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta dan yang hidup sampai selama-lamanya itu, kedua puluh empat Penatua tersungkur di hadapan-Nya dan menyembah Dia Yang Kekal. Mereka melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya sambil memuji-muji, “Ya Tuhan, Engkau patut menerima kemuliaan dan kehormatan dan kuasa, karena Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Semua itu diciptakan oleh-Mu dan jadi atas kehendak-Mu.”
Wahyu 4:8-11 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Masing-masing makhluk itu mempunyai enam sayap yang dipenuhi dengan mata, baik di sisi luar maupun dalamnya. Siang dan malam keempat makhluk itu berseru tanpa henti-hentinya: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah Yang Mahakuasa. Ia Yang sudah ada, Yang sekarang ada dan Yang akan datang.” Makhluk-makhluk hidup ini memberikan pujian, hormat dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di takhta itu, yaitu Dia yang hidup selama-lamanya. Dan setiap kali mereka melakukan hal ini, ke-24 penatua itu sujud di hadapan Dia, yang duduk di atas takhta itu. Mereka menyembah Dia yang hidup selama-lamanya. Lalu mereka mempersembahkan mahkota yang mereka pakai di depan takhta sambil berkata: “Ya Tuhan dan Allah kami! Engkau layak menerima pujian, hormat dan kuasa. Engkau telah menciptakan semuanya. Semua ciptaan-Mu telah ada dan diciptakan karena Engkau menghendakinya.”
Wahyu 4:8-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Keempat makhluk itu, masing-masing mempunyai enam sayap, dan sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata. Siang malam makhluk-makhluk itu tidak berhenti-hentinya menyanyi, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah Mahakuasa; yang ada, yang sudah ada, dan yang ada seterusnya.” Keempat makhluk itu menyanyikan lagu-lagu pujian, hormat dan syukur kepada Dia yang duduk di takhta itu, yaitu Dia yang hidup untuk selama-lamanya. Dan pada waktu makhluk-makhluk itu menyanyi, kedua puluh empat pemimpin itu tersungkur di depan orang yang duduk di takhta itu, lalu menyembah Dia yang hidup selama-lamanya. Kemudian mereka melemparkan mahkota-mahkota mereka ke depan takhta itu serta berkata, “Ya Tuhan, ya Allah kami! Engkau sajalah yang layak menerima pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkaulah pencipta segala sesuatu, dan atas kehendak-Mu juga segala sesuatu itu telah terjadi dan hidup.”