Wahyu 22:1-5
Wahyu 22:1-5 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kemudian malaikat tadi menunjukkan kepada saya sungai sejernih kristal yang mengalirkan air kehidupan. Sungai itu mengalir dari takhta Allah dan takhta Anak Domba, dan melintas di tengah jalan utama di kota itu. Di kedua tepi sungai tumbuhlah pohon-pohon kehidupan yang berbuah setiap bulan. Orang dari segala bangsa akan memakai daun pohon itu untuk menyembuhkan penyakit mereka. Di dalam kota itu tidak akan pernah ada orang atau barang yang dikutuk Allah. Takhta Allah dan takhta Anak Domba ada di dalam kota itu, dan di sanalah hamba-hamba Allah akan melayani dan menyembah-Nya. Mereka pun akan melihat wajah-Nya. Nama-Nya tertulis pada dahi mereka. Di kota itu tidak akan ada lagi malam, dan mereka tidak perlu lagi cahaya pelita atau matahari, karena Allah sendirilah yang akan menerangi mereka. Mereka akan memerintah sebagai raja bersama-Nya sampai selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
KEMUDIAN ia menunjukkan kepada saya sebuah sungai Air Kehidupan, yang jernih seperti kristal, mengalir dari takhta Allah serta Anak Domba, di tengah-tengah jalan raya kota itu. Pada kiri kanan sungai itu tumbuh Pohon-pohon Kehidupan, yang mengeluarkan dua belas macam buah dan berbuah sebulan sekali; daun-daunnya dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Di kota itu tidak ada suatu apa pun yang jahat, karena takhta Allah serta Anak Domba ada di situ dan hamba-hamba-Nya menyembah Dia. Mereka akan melihat muka-Nya, dan nama-Nya akan tertulis pada dahi mereka. Di sana tidak ada malam—lampu atau matahari tidak diperlukan—karena Tuhan Allah menjadi terang mereka, dan mereka akan memerintah selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Kemudian malaikat itu menunjukkan sungai air kehidupan kepadaku. Airnya sebening kristal dan mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba. Sungai itu mengalir di tengah-tengah jalan kota. Pada kedua sisinya, tumbuh pohon kehidupan yang berbuah setiap bulan, dua belas kali dalam setahun. Daun-daun pohon itu adalah untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Di kota itu tidak akan ada apa pun di bawah kutukan Allah. Takhta Allah dan Anak Domba akan berada di dalam kota itu dan para pelayan Allah akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya. Nama Allah akan tertulis di dahi mereka. Tidak akan ada malam lagi. Orang-orang tidak perlu sinar lampu atau sinar matahari. Tuhan Allah sendiri yang akan menerangi mereka. Dan mereka akan memerintah seperti raja selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Wahyu 22:1-5 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Malaikat itu juga menunjukkan kepada saya sungai yang airnya memberi kehidupan. Sungai itu gemerlapan seperti kristal dan mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba itu, di tengah-tengah jalan di kota itu. Di tepi sungai itu, pada sebelah-menyebelahnya ada pohon sumber kehidupan, yang berbuah dua belas kali setahun, yaitu sekali sebulan. Daunnya dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Di dalam kota itu tidak terdapat sesuatu pun yang terkena kutuk Allah. Takhta Allah dan Anak Domba itu akan berada di dalam kota itu. Hamba-hamba-Nya akan berbakti kepada-Nya, dan melihat wajah-Nya. Nama-Nya akan ditulis di dahi mereka. Mereka tidak akan memerlukan lampu atau cahaya matahari, sebab malam tidak ada lagi, dan Tuhan Allah sendiri akan menerangi mereka. Maka mereka akan memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya.