Amsal 8:6-36
Amsal 8:6-36 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Dengarkanlah, karena aku akan memberitahukan hal-hal yang sangat berharga. Semua yang aku katakan adalah benar. Ajaranku layak dipercaya, dan aku sangat membenci dusta. Semua nasihatku jujur. Tidak ada yang menyimpang ataupun menyesatkan. Bila engkau berpengertian, tentu engkau akan menyukai nasihatku. Dan bila engkau berpengetahuan, engkau akan menyadari bahwa ajaranku tepat. Terimalah ajaran penuh hikmat dariku, karena itu lebih berharga daripada perak dan emas murni, bahkan lebih bernilai daripada batu permata. Semua yang diinginkan manusia tak ada yang sebanding dengannya. “Akulah Hikmat. Bila engkau menerima aku, engkau juga akan bertambah kecerdikan, pengetahuan, dan kematangan berpikir. Apabila mengenal aku, tentu engkau akan hormat dan takut kepada TUHAN dan membenci kejahatan, karena aku benci segala macam kejahatan, termasuk sifat sombong, membanggakan diri, dan suka menipu. Dengan mengenal aku, engkau juga akan mendapat nasihat terbaik serta pengetahuan, pengertian, dan kekuatan. Para raja mampu memerintah dan para penguasa dapat membuat hukum-hukum yang adil, hanya melalui aku. Setiap pemimpin dan pejabat, hanya dapat belajar keadilan dari aku. “Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan siapa yang sungguh-sungguh mencariku pasti menemukanku. Padaku tersedia kekayaan, kehormatan, keberhasilan, dan kemakmuran yang mapan. Manfaat yang aku berikan lebih berharga daripada perak, bahkan emas murni. Jalan hidup yang aku ajarkan adalah benar dan adil. Aku memberikan harta pusaka bagi orang yang mengasihiku dan mengisi penuh tempat kekayaan mereka. “Sejak semula, aku, Hikmat, ada pada diri TUHAN. Oleh akulah Dia menjadikan karya ciptaan-Nya pada purba kala. Pada permulaan segala sesuatu, sebelum bumi ini ada, Allah sudah memiliki aku. Sebelum ada segala samudera, dan semua mata air belum memancar, juga sebelum gunung dan bukit didirikan-Nya, aku sudah ada pada diri Allah, sebelum Dia menjadikan bumi serta daratannya yang luas, bahkan butiran debu yang pertama. Melalui akulah, Sang Hikmat, TUHAN menciptakan langit, menegakkan cakrawala, menghiasi langit dengan awan gemawan, dan menyemburkan mata air nan deras membentuk lautan luas. Oleh Hikmatlah TUHAN menata dasar-dasar bumi dan mengatur batas-batas laut agar airnya tak melampaui daratan. Melalui akulah TUHAN berkarya. Dia bersukacita karena memiliki Hikmat. Aku pun bergirang karena penciptaan semesta, dan paling bergembira karena umat manusia ciptaan-Nya. “Karena itu, hai semua manusia, dengarkanlah aku, Sang Hikmat! Sungguh diberkati orang yang mengikuti jalan-jalanku. Dengarkan didikanku agar engkau menjadi bijak. Janganlah mengabaikannya! Sungguh diberkati orang yang senang mendengarkan ajaranku, hingga mereka datang setiap hari untuk menerima pelajaran, bahkan menunggu-nunggu pada pintu rumahku. Sebab orang yang menerima aku akan hidup sejahtera dan TUHAN akan berkenan kepadanya, tetapi orang yang tidak mau menerima aku mencelakakan dirinya sendiri. Semua yang membenci Hikmat berarti mencintai maut.”
Amsal 8:6-36 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat. Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku. Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong. Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan. Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan. Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan. Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi. Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku. Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan. Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan. Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka. TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama. Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya; aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku. Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya. Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku. Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut.”
Amsal 8:6-36 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Perhatikanlah perkataan-perkataanku, karena semuanya tepat dan bermutu. Yang kukatakan, betul semua, sebab aku benci kepada dusta. Perkataan-perkataanku jujur semua, tak satu pun yang berbelit atau salah. Bagi orang cerdas, perkataanku benar, bagi orang yang arif, perkataanku tepat. Hargailah nasihatku melebihi perak asli, pentingkanlah pengetahuan melebihi emas murni. Akulah hikmat, lebih berharga dari berlian; tak dapat dibandingkan dengan apa pun yang kauidamkan. Akulah hikmat; padaku ada pengertian, kebijaksanaan dan pengetahuan. Menghormati TUHAN berarti membenci kejahatan; aku tidak menyukai kesombongan dan keangkuhan. Aku benci tingkah laku yang jahat dan kata-kata tipu muslihat. Akulah yang memberi ilham. Dan aku juga yang mewujudkannya. Aku cerdas dan kuat pula. Raja-raja kubantu menjalankan pemerintahan, para penguasa kutolong menegakkan keadilan. Karena jasaku, para pembesar dan para bangsawan memerintah dan menjalankan keadilan. Aku mengasihi mereka yang suka kepadaku; yang mencari aku, akan menemukan aku. Padaku tersedia kekayaan juga kehormatan dan kemakmuran. Yang kaudapat dari aku melebihi emas murni; lebih berharga dari perak asli. Aku mengikuti jalan keadilan, aku melangkah di jalan kejujuran. Orang yang mengasihi aku, kujadikan kaya; kupenuhi rumahnya dengan harta benda. Aku diciptakan TUHAN sebagai yang pertama, akulah hasil karya-Nya yang semula pada zaman dahulu kala. Aku dibentuk sejak permulaan zaman, pada mulanya, sebelum bumi diciptakan. Aku lahir sebelum tercipta samudra raya, sebelum muncul sumber-sumber air. Aku lahir sebelum gunung-gunung ditegakkan, sebelum bukit-bukit didirikan, sebelum TUHAN menciptakan bumi dan padang-padangnya, bahkan sebelum diciptakan-Nya gumpalan tanah yang pertama. Aku menyaksikan ketika langit dihamparkan, dan cakrawala direntangkan di atas lautan, ketika TUHAN menempatkan awan di angkasa, dan membuka sumber-sumber samudra, ketika Ia memerintahkan air laut supaya jangan melewati batas-batasnya. Aku pun turut hadir di sana ketika alas bumi diletakkan-Nya. Aku berada di samping-Nya sebagai anak kesayangan-Nya, setiap hari akulah kebahagiaan-Nya; selalu aku bermain-main di hadapan-Nya. Aku bersenang-senang di atas bumi-Nya, dan merasa bahagia di antara manusia. Karena itu, dengarkanlah aku, hai orang muda! Turutilah petunjukku, maka kau akan bahagia. Terimalah petuah dan jadilah bijaksana, janganlah engkau meremehkannya. Bahagialah orang yang mendengarkan aku yang setiap hari duduk menanti di pintu rumahku, dan berjaga-jaga di gerbang kediamanku. Siapa mendapat aku, memperoleh kehidupan, kepadanya TUHAN berkenan. Siapa tidak mendapat aku, merugikan diri sendiri; orang yang membenciku, mencintai maut.”