Amsal 6:26-35
Amsal 6:26-35 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga. Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya? Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorang pun, yang menjamahnya, luput dari hukuman. Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan. Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan. Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; ia tidak akan mau menerima tebusan suatu pun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyak pun pemberianmu.
Amsal 6:26-35 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Bila engkau tidur dengan pelacur, engkau bisa membayar hanya seharga roti, tetapi bila engkau berzina dengan istri orang, harganya dibayar nyawa. Bermain api, hangus, bermain air, basah, bermain pisau, luka. Begitu juga bila engkau berzina dengan istri orang, pastilah engkau dihukum. Bila seseorang mencuri karena lapar, orang lain masih bisa maklum sebab mereka pikir, “Kasihan, dia mencuri karena tak sanggup membeli makan.” Meski demikian, bila pencuri itu tertangkap, dia tetap akan dihukum dan harus membayar tujuh kali lipat dari yang diambilnya. Dia wajib membayar sekalipun harus menjual seluruh hartanya. Jauh lebih celaka orang yang berzina! Siapa berzina sungguh tak berotak. Dia menghancurkan dirinya sendiri. Orang seperti itu pasti dipukul dan dihina. Dia tidak akan dihormati lagi, karena aibnya tak terlupakan. Rasa cemburu seorang suami membuat hatinya dibakar amarah. Saat membalas dendam, dia tak akan berbelas kasihan. Dia tidak akan mau menerima ganti rugi. Seberapa pun besarnya suap yang diberikan untuk menutupi perzinaan itu, dia pasti menolaknya!
Amsal 6:26-35 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga. Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya? Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorang pun, yang menjamahnya, luput dari hukuman. Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan. Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan. Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam; ia tidak akan mau menerima tebusan suatu pun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyak pun pemberianmu.
Amsal 6:26-35 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Pelacur dapat disewa seharga makanan sepiring, tetapi berzinah dengan istri orang lain harus dibayar dengan nyawa. Dapatkah orang memangku api tanpa terbakar bajunya? Dapatkah orang menginjak bara api tanpa terbakar kakinya? Itu sama bahayanya dengan menggauli istri orang lain. Siapa melakukannya tak akan luput dari hukuman. Kalau orang mencuri makanan, sekalipun karena lapar, ia akan dihina. Dan jika ia tertangkap ia harus membayar kembali tujuh kali lipat; untuk itu ia harus kehilangan semua harta miliknya. Tetapi bagaimanakah dengan orang laki-laki yang berzinah? Ia merusak dirinya sendiri! Bodoh sekali dia! Ia akan disiksa dan dicemooh. Namanya akan menjadi cemar untuk selama-lamanya. Sebab, dengan perbuatannya itu suami wanita itu menjadi cemburu, sehingga kemarahannya meluap-luap. Dan apabila ia membalas dendam, ia tak akan mempunyai belas kasihan. Ia tak bisa dibujuk dengan uang; hadiah sebanyak apa pun tak bisa meredakan kemarahannya.