Amsal 23:23-35
Amsal 23:23-35 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia. Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau. Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku. Karena perempuan jalang adalah lobang yang dalam, dan perempuan asing adalah sumur yang sempit. Bahkan, seperti penyamun ia menghadang, dan memperbanyak pengkhianat di antara manusia. Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran. Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak. Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau. Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal. Engkau akan berkata: ”Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi.”
Amsal 23:23-35 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Semahal apa pun harganya, carilah ajaran yang benar serta didikan dan pemahaman yang bijak. Jangan pernah engkau melepaskannya. Seorang ayah akan sangat bangga dan bersukacita bila anaknya bijaksana dan hidup dengan benar. Jadi buatlah ayahmu bersukacita dan ibumu berbahagia. Anakku, berilah hatimu sepenuhnya untuk mengikuti teladanku dan bimbinganku. Karena pelacur ibarat lubang perangkap yang dalam, dan berzina dengan istri orang sama seperti menjerumuskan diri ke sumur yang sempit. Perempuan nakal ibarat perampok yang mengintai dari tempat persembunyiannya, dan membuat semakin banyak lelaki tidak setia. Perhatikanlah orang-orang yang tersiksa oleh penderitaan ini: luka-luka memar di seluruh tubuh, mata merah, sering mengeluh, sering berkelahi, dan terpuruk dalam kesedihan. Penyebabnya adalah minum-minum anggur sampai lewat tengah malam dan mabuk-mabukan dengan berbagai minuman keras. Maka janganlah tergoda ketika melihat anggur! Anggur tampak menarik di dalam gelas dan terasa sedap saat diminum. Namun sesudah engkau menelannya, sesungguhnya anggur itu akan merusak, seperti racun ular yang mematikanmu. Lalu pikiranmu menjadi kacau, matamu melihat hal-hal aneh. Engkau akan berbicara seperti orang gila, dan merasa pusing serta limbung seperti terombang-ambing di tengah ombak laut. Kemudian engkau akan berkata, “Mereka memukul dan meninju aku, tetapi aku tidak merasakan apa-apa. Biarlah aku segera bangun dari tidur nyenyak ini, supaya aku mencari anggur lagi!”
Amsal 23:23-35 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Ajaran yang benar, hikmat, didikan, dan pengertian -- semuanya itu patut dibeli, tetapi terlalu berharga untuk dijual. Seorang ayah akan gembira kalau anaknya mempunyai budi pekerti yang baik; ia akan bangga kalau anaknya bijaksana. Semoga ayah ibumu bangga terhadapmu; semoga bahagialah wanita yang melahirkan engkau. Perhatikanlah baik-baik dan contohilah hidupku, anakku! Perempuan nakal yang melacur adalah perangkap yang berbahaya. Mereka menghadang seperti perampok dan membuat banyak laki-laki berzinah. Tahukah engkau apa yang terjadi pada orang yang minum anggur terlalu banyak, dan sering mengecap minuman keras? Orang itu sengsara dan menderita. Ia selalu bertengkar dan mengeluh. Matanya merah dan badannya luka-luka, padahal semuanya itu dapat dihindarinya. Janganlah membiarkan anggur menggodamu, sekalipun warnanya sangat menarik dan nampaknya berkilauan dalam gelas serta mengalir masuk dengan nikmat ke dalam tenggorokan. Esok paginya engkau merasa seperti telah dipagut ular berbisa. Matamu berkunang-kunang, pikiranmu kacau dan mulutmu mengoceh. Engkau merasa seperti berada pada ujung tiang kapal di tengah lautan; kepalamu pusing dan engkau terhuyung-huyung. Lalu kau akan berkata, “Rupanya aku dipukul dan ditampar orang, tetapi aku tak dapat mengingat apa yang telah terjadi. Aduh, aku ngantuk sekali! Aku perlu minum lagi!”