Amsal 1:8-16
Amsal 1:8-16 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; jikalau mereka berkata: ”Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.” Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
Amsal 1:8-16 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Anakku, dengarkanlah nasihat ayahmu, dan jangan tinggalkan didikan ibumu. Karena nasihat dan didikan orangtuamu ibarat mahkota yang akan membuat engkau dihormati, dan seperti kalung peringatan yang menuntun langkah hidupmu. Anakku, janganlah tergoda bila orang berdosa membujukmu mengikuti perbuatan mereka! Orang jahat berkata, “Bergabunglah dengan kami. Kita akan membagi rata semua harta yang kita rampas! Rumah-rumah kita akan penuh dengan hasil jarahan! Mari kita mengintai orang dan menyerang mereka diam-diam lalu merampas seluruh harta benda mereka! Tak usah pikirkan alasannya. Musnahkan saja walau mereka tak bersalah. Kita akan menelan mereka hidup-hidup, seakan melempar mereka bulat-bulat ke dalam Syeol.” Anakku, jangan mengikuti jalan hidup mereka! Jauhkan dirimu dari perbuatan mereka. Orang-orang itu cepat berbuat jahat bahkan tak segan-segan menumpahkan darah.
Amsal 1:8-16 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Perhatikanlah apa yang dikatakan ayah ibumu kepadamu, anakku, sebab ajaran-ajaran mereka menambah budi baikmu seperti hiasan kepala dan kalung memperindah rupamu. Kalau orang berdosa membujuk engkau, anakku, janganlah turuti bujukan mereka. Seandainya mereka berkata, “Ayo, mari kita mencari orang dan mengeroyok dia. Untuk iseng-iseng, mari kita menyerang orang yang tak bersalah. Sekarang mereka hidup senang dan sehat, tapi nanti mereka akan menjadi seperti orang yang setengah mati. Kita ambil barang-barang mereka yang berharga, supaya rumah kita penuh dengan barang rampasan. Mari ikut! Nanti hasil curiannya kita bagi rata!” Janganlah ikut dengan orang-orang yang demikian, anakku! Jauhilah mereka. Mereka tidak dapat tinggal diam kalau belum berbuat jahat. Mereka ingin cepat-cepat membunuh.