Filipi 2:18-29

Filipi 2:18-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Ya, biarlah kalian ikut bergembira dan bersukacita bersama saya! Saya berharap Tuhan Yesus segera membuka jalan agar saya bisa mengutus Timotius kepada kalian. Saya akan sangat bersukacita pada waktu dia kembali dengan membawa berita tentang kalian. Tidak ada teman sekerja saya yang seperti Timotius, karena orang-orang lain lebih memikirkan kepentingan diri mereka sendiri dan kurang memperhatikan pelayanan bagi Kristus Yesus. Tetapi Timotius sehati dengan saya dan sungguh-sungguh memikirkan keperluan kalian. Kalian pun tahu sikap Timotius. Dia sudah melayani pemberitaan Kabar Baik bersama saya seperti seorang anak membantu ayahnya. Karena itu saya berharap bisa segera mengutus Timotius kepada kalian sesudah saya tahu bagaimana keputusan hukum untuk kasus saya. Dan saya yakin Tuhan akan menolong saya, supaya saya sendiri pun segera datang kepada kalian. Namun saya merasa perlu mengutus Epafroditus kembali kepada kalian. Dia adalah saudara seiman saya yang baik, yang sudah menjadi teman sekerja dan seperjuangan dalam melayani pekerjaan Tuhan. Memang dulu kalian mengutus dia untuk mengurus keperluan saya di penjara ini. Tetapi saya mengutus dia kembali karena dia sendiri sangat rindu bertemu lagi dengan kalian semua. Dia merasa kuatir karena tahu bahwa kalian sudah mendengar bahwa dia sakit keras. Benar, dia pernah sakit parah dan hampir mati, tetapi Allah berbelas kasihan kepadanya dan menolong dia. Dengan belas kasih-Nya itu, bukan hanya Epafroditus yang tertolong, tetapi juga saya. Karena dengan kesembuhan Epafroditus, saya tidak menjadi semakin sedih. Itulah sebabnya saya senang bisa mengutus dia kembali kepada kalian. Dengan begitu kalian akan gembira melihat dia, dan saya tidak perlu kuatir lagi tentang kesehatannya. Jadi sambutlah dia dengan penuh sukacita sebagai saudara yang juga sudah bersatu dengan Tuhan Yesus. Dan hormatilah orang-orang seperti dia

Filipi 2:18-29 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Demikian juga Saudara harus bersukacita bersama dengan saya atas kehormatan yang saya peroleh untuk mati bagi Saudara sekalian. Jika Tuhan menghendaki, saya mempunyai rencana untuk segera mengutus Timotius, sehingga bila ia kembali, ia dapat menyenangkan saya dengan berita tentang keadaan Saudara sekalian. Tidak ada orang lain yang menaruh perhatian begitu besar kepada Saudara seperti halnya Timotius. Orang-orang lain tampaknya sibuk dengan rencananya sendiri, bukan dengan rencana-rencana Yesus Kristus. Tetapi Saudara mengenal Timotius. Dalam hal membantu saya memberitakan Injil, ia seperti anak bagi saya. Segera setelah saya mengetahui apa jadinya dengan saya di sini, saya harap dapat mengutus dia kepada Saudara. Saya percaya, bahwa dengan kehendak Tuhan, tidak lama lagi saya sendiri akan datang menemui Saudara. Sementara itu, saya kira saya harus menyuruh Epafroditus kembali kepada Saudara. Dia telah Saudara utus kepada saya pada saat-saat saya membutuhkan pertolongan dan kami telah bekerja serta berjuang bersama-sama seolah-olah dua bersaudara. Sekarang saya menyuruh dia pulang, sebab ia rindu kepada Saudara dan merasa risau, sebab Saudara mendengar berita bahwa ia sakit. Dia memang sakit, sehingga hampir saja ia menemui ajalnya. Tetapi Allah mengasihani dia dan saya, serta tidak membiarkan kedukaan seperti itu menambah segala penderitaan saya. Oleh karena itu, saya ingin sekali menyuruh dia kembali kepada Saudara, sebab saya tahu Saudara akan sangat bersyukur dapat melihat dia lagi. Hal itu akan menyukakan hati saya dan meringankan segala beban pikiran saya. Sambutlah dia di dalam Tuhan dengan sukacita, dan hargailah dia.

Filipi 2:18-29 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Kamu juga harus bergembira dan berbagi sukacitamu dengan aku. Aku berharap dalam Tuhan Yesus supaya bisa segera mengutus Timotius kepadamu. Lalu waktu ia kembali, ia bisa menghiburku dengan kabar tentang kalian. Aku tidak memiliki orang lain yang sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu seperti Timotius. Orang lain hanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Yesus Kristus. Tetapi kamu tahu bahwa Timotius telah terbukti tahan uji. Ia telah melayani bersamaku untuk kemajuan pemberitaan Kabar Baik seperti seorang anak dengan ayahnya. Aku berharap bisa secepatnya mengutus Timotius kepadamu, segera setelah aku tahu apa yang akan terjadi dengan perkaraku. Aku yakin Tuhan akan menolongku untuk segera datang kepadamu. Epafroditus adalah saudaraku, teman sepelayanan dan seperjuanganku dalam pasukan Tuhan. Kamu mengutusnya untuk melayaniku saat aku membutuhkannya. Tetapi sekarang aku harus menyuruhnya kembali kepadamu, karena ia sangat rindu kepada kalian semua. Ia khawatir sebab kamu telah mendengar kalau ia sakit. Ia demikian sakitnya hingga hampir mati. Tetapi Allah menolongnya dan juga aku supaya aku tidak lagi bertambah sedih. Karena itu, aku benar-benar ingin menyuruhnya kembali kepadamu. Ketika kamu melihatnya, kamu akan bergembira. Dan aku bisa berhenti mengkhawatirkan tentang kalian. Sambutlah Epafroditus sebagai seorang percaya di dalam Tuhan dengan penuh sukacita. Hormatilah orang-orang seperti dia.

Filipi 2:18-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Begitu juga hendaknya kalian pun merasa senang dan turut bergembira dengan saya. Saya percaya bahwa dengan pertolongan Tuhan Yesus, saya segera dapat mengutus Timotius kepadamu, supaya saya dapat terhibur oleh berita mengenai kalian. Hanya Timotiuslah satu-satunya orang yang sejiwa dengan saya, dan sungguh-sungguh memikirkan kebahagiaanmu. Semua yang lainnya hanya mengurusi kepentingan diri sendiri saja, bukan kepentingan Yesus Kristus. Kalian sendiri sudah melihat buktinya bahwa Timotius berguna. Ia sudah bekerja keras bersama saya untuk penyebaran Kabar Baik dari Allah. Kami berdua seperti anak dengan bapak saja. Oleh sebab itu, segera sesudah saya mengetahui bagaimana perkara saya berakhir nanti, saya akan mengutus dia kepadamu. Saya percaya bahwa dengan pertolongan Tuhan, saya sendiri pun tidak lama lagi akan mengunjungi kalian juga. Mengenai saudara kita Epafroditus yang kalian utus untuk membantu saya, saya merasa perlu untuk menyuruh dia kembali kepadamu. Ia sudah mendampingi saya dalam pekerjaan dan perjuangan saya. Ia rindu sekali kepada Saudara semuanya, dan ia gelisah karena kalian sudah mendapat berita bahwa ia sakit. Memang betul ia sakit sampai hampir mati. Tetapi Allah kasihan kepadanya; dan bukan hanya kepadanya saja, tetapi kepada saya juga, supaya saya jangan menjadi lebih sedih lagi. Itu sebabnya makin besar juga keinginan saya untuk menyuruh dia kembali kepadamu, supaya kalian gembira lagi kalau kalian berjumpa dengan dia, dan hati saya pun menjadi tenang. Jadi, sambutlah dia dengan segala senang hati sebagai seorang saudara yang seiman. Hargailah semua orang yang seperti dia.