Markus 8:1-30

Markus 8:1-30 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pada hari yang lain, banyak orang datang kembali dan berkumpul bersama Yesus. Mereka tidak mempunyai makanan, maka Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Aku merasa kasihan sekali kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka bersama-sama Aku, dan sekarang mereka tidak punya makanan lagi. Kalau Aku menyuruh mereka pulang dalam keadaan lapar, mereka bisa pingsan di jalan, karena ada yang datang dari jauh.” Tetapi murid-murid-Nya menjawab, “Wah! Kenapa Guru berkata begitu?! Di tempat sepi begini, tidak mungkin kita bisa membeli roti untuk orang sebanyak itu!” Lalu Yesus bertanya, “Berapa roti yang kalian punya?” Jawab mereka, “Cuma tujuh.” Yesus pun menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Dia mengambil ketujuh roti itu, dan sesudah mengucap syukur kepada Allah, Dia menyobek-nyobek roti itu lalu terus memberikannya kepada para murid untuk dibagi-bagikan kepada orang banyak itu. Mereka juga mempunyai beberapa ikan kecil. Jadi Yesus mengucap syukur atas ikan itu lalu menyuruh murid-murid-Nya untuk membagikannya juga. Semua orang makan sampai kenyang. Sesudah itu, makanan yang tersisa dikumpulkan sebanyak tujuh keranjang besar. Jumlah orang yang ikut makan kira-kira empat ribu. Kemudian Yesus menyuruh mereka pulang, sedangkan Dia bersama murid-murid-Nya langsung naik perahu menuju daerah Dalmanuta. Lalu orang-orang Farisi datang dan mulai berdebat dengan Yesus. Sebenarnya mereka sedang mencari alasan untuk menyalahkan Dia. Karena itu mereka berkata kepadanya, “Coba buatlah keajaiban di langit sebagai bukti bahwa kamu benar-benar diutus Allah.” Mendengar permintaan itu, Yesus menghela nafas panjang, lalu berkata, “Tidak pantas orang-orang keras kepala seperti kalian menyuruh-Ku membuat keajaiban sebagai tanda bukti! Aku menegaskan kepadamu: Untuk orang-orang seperti kalian, Aku sama sekali tidak akan membuat keajaiban!” Sesudah berkata begitu, Yesus meninggalkan mereka dan naik perahu bersama murid-murid-Nya ke seberang danau. Dalam perjalanan itu, murid-murid Yesus lupa membawa makanan. Mereka hanya punya satu roti di dalam perahu. Lalu Yesus memberitahu mereka, “Hati-hati, jangan sampai kalian terkena ragi dari kelompok Farisi dan golongan pendukung Raja Herodes.” Mereka pun saling membicarakan hal itu dengan berkata, “Dia berkata begitu karena kita lupa membawa roti.” Tetapi Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan. Lalu kata-Nya kepada mereka, “Kenapa kalian sampai bicara tentang kekurangan roti! Seharusnya kalian sudah bisa mengerti. Kalian ini terlalu keras kepala! Bukankah kalian punya mata dan telinga? Kenapa kalian sampai tidak melihat dan mendengar?! Bagaimana mungkin kalian bisa lupa berbagai hal yang sudah kalian saksikan sendiri! Waktu Aku membagi-bagikan lima roti untuk lima ribu orang, berapa keranjang penuh sisa roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Dua belas.” “Dan waktu Aku memberi makan empat ribu orang dengan tujuh roti, berapa keranjang besar sisa roti yang kalian kumpulkan?” Jawab mereka, “Tujuh keranjang penuh.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Apakah kalian masih belum mengerti?” Waktu Yesus dan murid-murid-Nya tiba di kampung Betsaida, beberapa orang datang menuntun seorang laki-laki yang buta kepada Yesus. Mereka memohon dengan sangat supaya Dia menyentuh orang buta itu agar bisa melihat. Kemudian Yesus memegang tangan orang buta itu dan menuntun dia keluar dari kampung. Sesudah itu Yesus mengoleskan ludah-Nya pada kelopak mata orang itu dan menyentuh bagian matanya, lalu bertanya, “Apakah kamu sudah bisa melihat sesuatu sekarang?” Orang itu memandang sekelilingnya dan menjawab, “Ya, saya bisa melihat orang-orang, tetapi buram, hanya kelihatan seperti pohon-pohon yang berjalan.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya kembali pada kelopak mata orang itu. Sekali lagi dia berusaha melihat, dan kali ini matanya sudah dipulihkan. Dia dapat melihat dengan jelas. Kemudian Yesus menyuruhnya pulang dengan berkata, “Jangan melewati kampung ini, dan jangan beritahukan kejadian tadi kepada siapa pun di kampung ini.” Sesudah itu Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar daerah Kaisarea Filipi. Dalam perjalanan Dia bertanya kepada mereka, “Kata orang, sebagai siapakah Aku diutus?” Mereka menjawab, “Ada yang mengatakan bahwa Engkau pengganti Yohanes Pembaptis. Ada yang mengatakan bahwa Engkau Nabi Elia. Dan ada juga yang mengatakan bahwa Engkau adalah salah satu nabi zaman dulu yang sekarang hidup kembali.” Lalu Dia bertanya lagi kepada mereka, “Tetapi bagaimana pendapat kalian tentang Aku?” Petrus menjawab, “Engkau adalah Kristus yang sudah Allah janjikan.” Lalu Yesus dengan tegas melarang mereka memberitahukan kepada siapa pun tentang jabatan-Nya itu.

Markus 8:1-30 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

PADA suatu hari, ketika banyak orang berkumpul, mereka kehabisan makanan lagi. Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk membicarakan keadaan itu. “Aku sangat kasihan kepada orang banyak ini,” kata-Nya, “karena mereka sudah tiga hari di sini, dan mereka sudah kehabisan makanan. Kalau mereka disuruh pulang tanpa diberi makan, mereka akan pingsan di jalan, karena beberapa di antara mereka datang dari jauh.” “Apakah kita harus mencari makanan untuk mereka di gurun seperti ini?” kata murid-murid-Nya. “Berapa banyak roti yang ada padamu?” tanya Yesus. “Tujuh,” jawab mereka, Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Lalu Ia mengambil ketujuh roti itu dan mengucap syukur kepada Allah. Kemudian Ia memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya. Mereka membagikannya kepada orang banyak. Ada pula beberapa ikan kecil. Yesus memberkati ikan itu, lalu menyuruh murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Semua orang makan sampai kenyang. Setelah itu Ia menyuruh mereka pulang. Jumlah orang banyak itu kira-kira 4.000 dan setelah mereka makan, sisa makanan yang terkumpulkan ada tujuh keranjang besar! Segera setelah itu Yesus naik ke perahu bersama dengan murid-murid-Nya menyeberang ke daerah Dalmanuta. Ketika orang-orang Farisi di tempat itu mendengar kedatangan-Nya, mereka datang untuk berbantah dengan Dia. “Buatlah sebuah mukjizat di langit untuk kami,” kata mereka, “maka kami akan percaya kepada-Mu.” Ketika mendengar ini, Ia menghela napas dan berkata, “Tidak. Berapa banyak lagi mukjizat yang kalian perlukan?” Lalu Ia kembali ke perahu meninggalkan mereka dan menyeberang danau. Tetapi murid-murid lupa membawa makanan, dan hanya ada satu ketul roti di dalam perahu. Ketika mereka sedang menyeberang, Yesus berkata kepada mereka, “Hati-hatilah terhadap ragi orang Farisi dan Raja Herodes.” “Apakah yang dimaksudkan-Nya?” mereka saling bertanya. Akhirnya mereka menarik kesimpulan bahwa Ia berkata demikian karena mereka lupa membawa roti. Yesus tahu apa yang sedang mereka percakapkan dan berkata, “Sekali-kali bukan itu yang Kumaksudkan! Tidak mengertikah kalian? Apakah hati kalian begitu keras, sehingga kalian tidak dapat mengerti? ‘Kalian mempunyai mata—mengapa kalian tidak melihat? Mengapa kalian tidak mau membuka telinga untuk mendengar?’ Tidakkah kalian ingat akan barang sesuatu pun? “Tidakkah kalian ingat tentang 5.000 orang yang Kuberi makan dengan lima roti? Berapa banyak sisa roti yang kalian kumpulkan?” “Dua belas keranjang,” kata mereka. “Dan ketika Aku memberi makan 4.000 orang dengan tujuh roti, berapa banyak sisanya?” “Tujuh keranjang,” kata mereka. “Kalau demikian, mengapa kalian masih belum mengerti dan mengira bahwa Aku khawatir karena kita tidak membawa roti?” Ketika mereka sampai di Betsaida, ada orang buta yang dibawa kepada Yesus dan Ia diminta agar menjamah dan menyembuhkan orang itu. Yesus menuntun orang buta itu keluar kampung. Mata orang buta itu diludahi-Nya, lalu dijamah-Nya. “Apakah sekarang engkau dapat melihat?” tanya Yesus kepadanya. Orang itu memandang sekelilingnya. “Ya!” katanya, “saya dapat melihat orang, tetapi tidak jelas. Mereka kelihatan seperti batang pohon yang berjalan!” Lalu Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, dan ketika orang itu membuka matanya lebar-lebar, pulihlah penglihatannya. Segala sesuatu dapat dilihatnya dengan jelas. Yesus menyuruh orang itu segera pulang kepada keluarganya. “Jangan kembali ke kampung itu,” kata-Nya. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan Galilea dan pergi ke kampung-kampung di daerah Kaisarea Filipi. Sedang mereka berjalan, Ia bertanya kepada mereka, “Menurut pendapat orang, siapakah Aku ini? Apakah yang dikatakan orang tentang Aku?” “Ada yang mengira Guru adalah Yohanes Pembaptis,” jawab murid-murid-Nya, “yang lain mengatakan Guru adalah Elia atau salah seorang nabi yang hidup kembali.” Lalu Ia bertanya, “Menurut pendapat kalian, siapakah Aku ini?” Petrus menjawab, “Guru adalah Mesias.” Tetapi Yesus memperingatkan agar mereka tidak mengatakan hal ini kepada siapa pun.

Markus 8:1-30 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Pada kesempatan lain, sejumlah besar orang berkumpul dengan Yesus. Mereka tidak mempunyai makanan, jadi Yesus memanggil pengikut-Nya dan berkata, “Aku merasa kasihan kepada orang-orang ini. Mereka sudah bersama-Ku selama tiga hari, dan sekarang mereka tidak punya makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan perut lapar karena mereka bisa pingsan dalam perjalanan. Sebagian dari mereka datang dari tempat yang jauh.” Pengikut-Nya menjawab, “Tetapi kita berada di tempat yang terpencil. Di manakah bisa kita dapatkan roti untuk orang sebanyak ini?” Lalu Yesus bertanya, “Berapa banyak roti yang kamu miliki?” Mereka jawab, “Kami punya tujuh roti.” Yesus menyuruh orang-orang duduk di tanah, lalu Ia ambil ketujuh roti itu dan mengucapkan syukur pada Allah. Ia memecahkan roti itu dan memberikan kepada pengikut-Nya untuk dibagikan kepada orang-orang. Pengikut-Nya juga mempunyai sedikit ikan kecil. Yesus mengucapkan syukur atas ikan itu dan menyuruh pengikut-Nya untuk membagikan ikan itu kepada orang-orang. Mereka semua makan sampai kenyang. Kemudian pengikut-Nya mengumpulkan tujuh keranjang penuh dengan sisa-sisa makanan. Kira-kira ada 4.000 orang laki-laki yang makan. Selesai makan, Yesus menyuruh mereka pulang. Lalu Yesus naik ke perahu bersama pengikut-Nya dan berlayar ke daerah Dalmanuta. Orang Farisi mendatangi Yesus dan mulai berdebat dengan Dia. Mereka ingin menguji-Nya, jadi mereka minta Yesus untuk membuat mujizat sebagai tanda dari Allah. Sambil menarik napas panjang, Yesus berkata, “Mengapa kalian minta mujizat sebagai tanda? Aku ingin kalian tahu bahwa Aku tidak akan membuat mujizat untuk membuktikan apa pun kepadamu.” Kemudian Yesus meninggalkan mereka dan naik ke perahu dan pergi ke seberang danau. Para pengikut hanya mempunyai sepotong roti dengan mereka di perahu. Mereka lupa membawa lebih banyak lagi. Yesus mengingatkan mereka, “Hati-hatilah! Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Para pengikut membicarakan maksud perkataan-Nya. Mereka berkata, “Mungkin Ia berkata begitu karena kita tidak punya roti.” Yesus tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Maka Ia bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian membicarakan mengenai tidak punya roti? Apakah kamu masih belum mengerti? Apakah pikiran kalian sudah tertutup? Apakah kamu punya mata yang tidak bisa melihat? Punya telinga tapi tidak bisa dengar? Ingatkah apa yang Aku lakukan sebelumnya, ketika kita tidak punya cukup roti? Aku bagikan lima roti untuk 5.000 orang! Ingatkah kalian berapa banyak sisa makanan yang kamu kumpulkan dalam keranjang?” Mereka menjawab, “Kita kumpulkan dua belas keranjang.” “Dan ketika Aku bagikan tujuh roti untuk 4.000 orang, berapa keranjang yang kamu kumpulkan dari sisa makanan itu?” Mereka menjawab, “Kita kumpulkan tujuh keranjang.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Kalian ingat hal-hal yang Aku lakukan, tetapi mengapa kalian masih belum mengerti juga?” Yesus dan pengikut-Nya sampai di kota Betsaida. Beberapa orang membawa seorang buta dan memohon kepada Yesus untuk menjamahnya. Maka Yesus menuntun orang buta itu ke luar dari kota itu. Lalu Ia meludahi mata orang itu, menyentuh matanya dan bertanya, “Apakah kamu dapat melihat sekarang?” Orang itu memandang ke depan dan berkata, “Ya, aku melihat orang-orang. Mereka terlihat seperti pohon yang berjalan keliling.” Sekali lagi Yesus menaruh tangan-Nya pada matanya, dan matanya terbuka lebar-lebar. Matanya tersembuh, dan ia dapat lihat semuanya dengan jelas. Yesus menyuruh ia pulang ke rumahnya dan berkata, “Jangan masuk ke dalam kota itu.” Yesus dan pengikut-Nya pergi ke kota-kota di sekitar daerah Kaisarea Filipi. Dalam perjalanan, Yesus bertanya kepada pengikut-Nya, “Kata orang siapakah Aku?” Mereka jawab, “Orang-orang mengatakan bahwa Engkau adalah Yohanes Pembaptis. Ada yang bilang Engkau adalah Elia. Dan ada juga yang bilang Engkau adalah salah satu dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya lagi, “Tetapi menurut kalian sendiri siapakah Aku?” Jawab Petrus, “Engkau adalah Mesias.” Yesus peringatkan mereka, “Jangan beritahu siapa pun tentang siapa Aku ini.”

Markus 8:1-30 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: ”Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab: ”Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka: ”Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: ”Tujuh.” Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta. Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: ”Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.” Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang. Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: ”Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: ”Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: ”Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: ”Dua belas bakul.” ”Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: ”Tujuh bakul.” Lalu kata-Nya kepada mereka: ”Masihkah kamu belum mengerti?” Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: ”Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: ”Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: ”Jangan masuk ke kampung!” Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ”Kata orang, siapakah Aku ini?” Jawab mereka: ”Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” Ia bertanya kepada mereka: ”Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: ”Engkau adalah Mesias!” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.

Markus 8:1-30 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Tidak berapa lama kemudian, ada lagi sekelompok orang banyak datang berkumpul. Karena mereka tidak punya makanan, Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya dan berkata, “Aku kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari lamanya mereka bersama-sama-Ku, dan sekarang mereka tidak punya makanan. Kalau Aku menyuruh mereka pulang dengan perut kosong, mereka akan pingsan di tengah jalan. Apalagi di antara mereka ada yang datang dari jauh.” Pengikut-pengikut Yesus menjawab, “Di tempat yang terpencil ini, di manakah orang bisa mendapat cukup makanan untuk semua orang ini?” “Ada berapa banyak roti pada kalian?” tanya Yesus. “Tujuh,” jawab mereka. Maka Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di atas tanah, lalu Ia mengambil ketujuh roti itu dan mengucap syukur kepada Allah. Kemudian Ia membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya dan memberikannya kepada pengikut-pengikut-Nya untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang. Maka pengikut-pengikut-Nya melakukannya. Mereka mempunyai beberapa ekor ikan kecil juga. Yesus mengucap syukur kepada Allah atas ikan-ikan itu, lalu menyuruh pengikut-pengikut-Nya membagi-bagikan ikan-ikan itu juga. Mereka makan sampai kenyang -- ada kira-kira empat ribu orang yang makan. Kemudian pengikut-pengikut Yesus mengumpulkan kelebihan makanan -- tujuh bakul penuh. Lalu Yesus menyuruh orang-orang itu pulang, dan Ia dengan pengikut-pengikut-Nya langsung naik perahu dan pergi ke daerah Dalmanuta. Beberapa orang Farisi datang kepada Yesus, dan mulai berdebat dengan Dia untuk menjebak-Nya. Mereka minta Yesus membuat keajaiban sebagai tanda bahwa Ia datang dari Allah. Yesus mengeluh lalu menjawab, “Apa sebab orang-orang zaman ini minta Aku membuat keajaiban? Tidak! Aku tidak akan memberikan tanda semacam itu kepada mereka!” Lalu Yesus meninggalkan mereka, dan masuk ke dalam perahu; kemudian berangkat ke seberang danau itu. Pengikut-pengikut Yesus lupa membawa cukup roti. Mereka hanya mempunyai sebuah roti di perahu. “Hati-hatilah terhadap ragi orang-orang Farisi dan ragi Herodes,” kata Yesus kepada mereka. Maka pengikut-pengikut Yesus itu mulai mempercakapkan hal itu. Mereka berkata, “Ia berkata begitu, sebab kita tidak punya roti.” Yesus tahu apa yang mereka persoalkan. Sebab itu Ia bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian persoalkan tentang tidak punya roti? Apakah kalian tidak tahu dan belum mengerti juga? Begitu tumpulkah pikiranmu? Kalian punya mata -- mengapa tidak melihat? Kalian punya telinga -- mengapa tidak mendengar? Tidakkah kalian ingat akan lima roti itu yang Aku belah-belah untuk lima ribu orang? Berapa bakul penuh kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?” “Dua belas,” jawab mereka. “Dan waktu Aku membelah-belah tujuh roti untuk empat ribu orang,” tanya Yesus lagi, “berapa bakul kelebihan makanan yang kalian kumpulkan?” “Tujuh,” jawab mereka. “Nah, belumkah kalian mengerti juga?” kata Yesus lagi. Mereka sampai di Betsaida. Di situ orang membawa seorang buta kepada Yesus, dan minta supaya Ia menjamah orang buta itu untuk menyembuhkannya. Maka Yesus memegang tangan orang buta itu dan menuntun dia ke luar kota itu. Kemudian Yesus meludahi mata orang itu. Ia meletakkan tangan-Nya pada mata orang itu, lalu bertanya kepadanya, “Dapatkah engkau melihat sesuatu sekarang?” Orang itu melihat ke depan, lalu berkata, “Ya. Saya melihat orang berjalan-jalan; tetapi mereka kelihatan seperti pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu. Kali ini orang itu berusaha melihat dengan sedapat-dapatnya. Matanya sembuh, dan ia melihat semuanya dengan jelas sekali. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Pulanglah, dan jangan kembali ke kota itu.” Yesus dan pengikut-pengikut-Nya pergi ke desa-desa di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada mereka, “Menurut kata orang, siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Ada yang berkata: Yohanes Pembaptis; ada juga yang berkata Elia, dan yang lain lagi berkata: salah seorang nabi.” “Tetapi menurut kalian sendiri, Aku ini siapa?” tanya Yesus. Petrus menjawab, “Bapak adalah Raja Penyelamat!” Lalu Yesus memperingatkan mereka, supaya tidak memberitahukan kepada siapa pun tentang diri-Nya.