Matius 5:3-36
Matius 5:3-36 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
“Sungguh diberkati Allah orang yang menyadari bahwa dirinya memiliki kebutuhan rohani, karena merekalah yang akan menjadi warga kerajaan Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang sekarang berdukacita, karena merekalah yang akan dihibur-Nya. Sungguh diberkati Allah orang yang rendah hati, karena merekalah yang akan mewarisi bumi yang dijanjikan Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang giat melakukan perbuatan benar lebih daripada makan dan minum, karena merekalah yang akan dipuaskan oleh Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang mengasihani orang lain, karena merekalah yang akan dikasihani oleh Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang tulus hatinya, karena merekalah yang boleh memandang Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang selalu berusaha mendatangkan damai di antara sesamanya, karena merekalah yang akan disebut anak-anak Allah. Sungguh diberkati Allah orang yang dianiaya karena hidup benar, karena mereka sudah menjadi warga kerajaan Allah. “Kamu juga sungguh diberkati Allah kalau kamu disakiti, dihina, dan difitnah karena mengikut Aku. Bersukacita dan bergembiralah, karena berkat yang besar sudah tersedia bagimu di surga. Ingatlah bahwa nabi-nabi di masa lalu juga dianiaya seperti itu.” “Kamu ibarat garam di dunia ini, bila kamu memberi pengaruh yang baik. Garam memberi rasa bagi makanan, demikianlah pengaruh baik memberi dampak bagi dunia. Hendaklah kamu menjadi seperti garam. Kalau kamu tidak memberi pengaruh baik, kamu sama seperti garam yang kehilangan rasa asinnya. Garam seperti itu tidak berguna lagi dan hanya akan dibuang dan diinjak-injak orang. “Kamu ibarat terang di dalam dunia yang gelap ini, bila baik cara hidupmu. Seperti kota yang terletak di atas bukit selalu terlihat dari jauh, demikianlah seharusnya cara hidupmu menjadi teladan baik yang terlihat bagi semua orang. Begitu juga, tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupnya dengan tempayan. Pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi supaya sinarnya menerangi semua orang di dalam rumah. Demikianlah hendaknya sinarmu menerangi orang lain. Artinya, lakukanlah perbuatan yang baik setiap saat, sehingga waktu orang lain melihat teladanmu, mereka memuliakan Bapamu yang di surga.” “Janganlah kamu berpikir bahwa Aku datang untuk membatalkan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk membatalkannya, tetapi untuk menggenapi semua yang tertulis di dalamnya. Aku menegaskan kepadamu: Selama masih ada langit dan bumi, tidak ada satu pun yang akan dibatalkan dari hukum Taurat, biarpun hanya satu huruf atau satu titik. Semuanya akan terus berlaku dan setiap nubuatan yang ada di dalamnya pasti akan terjadi. “Maka janganlah berpikir bahwa ada perintah dalam Hukum itu yang tidak berguna. Orang yang melanggar salah satu perintah yang paling ringan sekali pun dan mengajar orang lain untuk melanggarnya juga, dia akan dianggap yang terkecil di dalam kerajaan Allah. Tetapi orang yang melakukan seluruh perintah hukum Taurat dan mengajar orang lain untuk melakukannya juga, dia akan sangat dihormati di dalam kerajaan Allah. Jadi Aku sungguh-sungguh berkata kepadamu: Kalau hidupmu tidak lebih benar daripada para ahli Taurat dan kelompok Farisi, kamu sama sekali tidak bisa menjadi anggota kerajaan Allah.” “Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberi perintah kepada nenek moyang kita, ‘Jangan membunuh,’ dan ‘Siapa pun yang membunuh harus diadili dan dihukum.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Siapa pun yang marah kepada orang lain tanpa alasan yang benar akan dihukum Allah. Siapa pun yang menghina orang lain akan menghadap pengadilan Allah. Dan siapa pun yang mengatai orang lain ‘Kamu bodoh’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka. “Karena itu, kalau kamu sedang membawa persembahanmu ke mezbah di rumah Allah, dan tiba-tiba kamu teringat bahwa ada orang yang sakit hati kepadamu, tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah. Kemudian pergilah kepada orang itu dan pulihkanlah hubunganmu dengan dia. Sesudah itu barulah berikan persembahanmu kepada Allah. “Ibaratnya begini: Kalau ada orang yang hendak mengadukanmu ke pengadilan, segeralah berusaha menyelesaikan masalahmu dengan lawanmu itu sebelum dia sampai di pengadilan. Karena kalau dia sudah melaporkanmu kepada hakim, maka hakim akan menyerahkanmu kepada petugas penjara, dan kamu akan dipenjara. Aku menegaskan kepadamu: Kamu tidak bisa keluar dari penjara itu sampai kamu membayar lunas semua utangmu dan denda yang ditetapkan oleh hakim!” “Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberi perintah, ‘Jangan berzina.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap laki-laki yang memandang perempuan dengan hawa nafsu dan membayangkan bersetubuh dengannya, meski hanya dalam pikiran, sesungguhnya dia sudah melakukan dosa zina. Kalau matamu menyebabkan kamu berdosa, sekalipun itu matamu yang paling baik, cungkil dan buanglah matamu itu! Lebih baik kamu kehilangan salah satu anggota tubuhmu daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka dengan tubuh yang lengkap. Begitu juga, kalau tanganmu menyebabkan kamu berdosa, sekalipun itu tanganmu yang paling kuat, potong dan buanglah tanganmu itu! Lebih baik kamu kehilangan salah satu anggota tubuhmu daripada kamu dilemparkan ke dalam neraka dengan tubuh yang lengkap.” “Kita juga sudah mendengar pengajaran tentang perintah Musa yaitu, ‘Setiap suami yang menceraikan istrinya harus memberikan surat cerai kepadanya.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Satu-satunya alasan seorang suami boleh menceraikan istrinya adalah kalau istrinya itu terbukti berzina. Tetapi kalau istrinya tidak berzina dan suaminya menceraikan dia karena hal lain, berarti suami itu seakan mendorong istrinya untuk berzina. Sebab kalau istri yang diceraikan itu menikah lagi, di hadapan Allah pasangan baru itu dianggap berzina. Setiap laki-laki yang menikah dengan perempuan yang sudah diceraikan juga dianggap berzina di mata Allah.” “Kita juga sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberikan perintah ini kepada nenek moyang kita, ‘Kalau kamu berjanji atas nama TUHAN untuk melakukan sesuatu, jangan sampai kamu tidak menepati janji itu. Tepatilah segala sesuatu yang sudah kamu janjikan dengan menyebut nama TUHAN.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah menyebut apa pun sebagai saksi untuk menguatkan sumpahmu. Janganlah menyebut demi surga, karena itu tempat takhta Allah. Jangan menyebut demi bumi, karena bumi merupakan tempat Allah menaruh kaki-Nya ketika Dia duduk di atas takhta-Nya. Jangan pula menyebut demi Yerusalem, karena itu adalah ibukota Raja Mahabesar. Bahkan tidak boleh menyebut kepalamu sendiri sebagai saksi atas sumpahmu, karena kamu tidak sanggup membuat sehelai pun dari rambutmu menjadi hitam atau putih.
Matius 5:3-36 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
“Berbahagialah orang yang rendah hati, karena Kerajaan Surga akan menjadi milik mereka. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihiburkan. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena seluruh dunia yang luas ini akan menjadi milik mereka. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang baik dan berbelas kasihan, karena mereka akan dikasihani. Berbahagialah mereka yang tulus hati, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah mereka yang mengusahakan perdamaian, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang teraniaya demi kebenaran, karena Kerajaan Surga akan menjadi milik mereka. “Berbahagialah apabila kalian dicaci, difitnah, dan dianiaya karena menjadi pengikut-Ku. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena pahala yang tak ternilai telah tersedia bagi kalian di surga. Ingatlah, nabi-nabi pada zaman dahulu juga dianiaya. “Kalian adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, bagaimana dapat diasinkan kembali? Garam itu tidak berguna lagi, sehingga dibuang dan diinjak orang. Kalian adalah terang dunia, yang tampak kepada semua orang seperti sebuah kota di atas bukit bercahaya pada malam hari. Janganlah kalian menyembunyikan pelita itu, tetapi letakkanlah di atas kaki pelita supaya terangnya bercahaya bagi semua orang. Biarlah semua orang melihat kalian berbuat baik, sehingga mereka akan memuji Bapa kalian yang di surga.” “Janganlah salah paham mengenai kedatangan-Ku. Aku datang bukan untuk menghapuskan Hukum Musa dan pengajaran para nabi, melainkan untuk menggenapinya. Sesungguhnya Aku berkata: Selama langit dan bumi masih ada, tidak ada satu huruf atau goresan terkecil pun di dalam hukum Allah yang akan dibatalkan. Semuanya harus dipenuhi. Oleh karena itu, jika ada orang yang menghapuskan hukum yang terkecil sekalipun, dan mengajar orang lain berbuat demikian, maka ia akan menjadi yang terkecil dalam Kerajaan Surga. Namun, mereka yang mengajarkan hukum Allah dan menaatinya, akan menjadi besar dalam Kerajaan Surga. “Namun, ingatlah bahwa apabila kebenaran kalian tidak melebihi kebenaran orang Farisi dan para pemimpin Yahudi yang lain, kalian tidak akan masuk Kerajaan Surga. “Di bawah Hukum Musa berlaku peraturan: ‘Jika kamu membunuh, kamu harus mati.’ Namun, Aku berkata bahwa setiap orang yang marah kepada orang lain pantas dihukum. Setiap orang yang menyebut orang lain ‘tolol’, pantas diseret ke pengadilan. Setiap orang yang berkata kepada orang lain ‘Dasar bodoh!’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka. “Jadi, apabila kalian sedang berdiri di hadapan mazbah Bait Allah untuk mempersembahkan kurban kepada Allah, dan tiba-tiba teringat bahwa ada seorang teman yang merasa sakit hati terhadap kalian, tinggalkanlah kurban itu di sisi mazbah dan pergilah minta maaf kepadanya dan berbaik lagi dengan dia. Setelah itu barulah kembali untuk mempersembahkan kurban kepada Allah. Berdamailah dengan musuh kalian selama masih di perjalanan, sebelum kalian diseret ke hadapan hakim dan hakim itu menyerahkan kalian kepada pengawal serta memasukkan kalian ke dalam penjara. Kalau itu terjadi, kalian tidak akan dibebaskan sebelum utang kalian dilunasi. “Hukum Musa menyatakan, ‘Jangan kamu berzina.’ Namun, Aku berkata: Apabila seseorang memandang seorang perempuan dan timbul nafsu berahinya, maka ia sudah berzina dengan perempuan itu di dalam hatinya. Jadi, apabila mata kalian menyebabkan kalian berdosa, cungkil dan buanglah mata itu. Lebih baik kehilangan satu anggota tubuh daripada seluruh tubuh kalian dilemparkan ke dalam neraka. Juga, apabila tangan kalian menyebabkan kalian berdosa, potong dan buanglah tangan itu. Lebih baik kehilangan satu anggota tubuh daripada seluruh tubuh kalian dilemparkan ke dalam neraka. “Hukum Musa mengatakan, ‘Apabila seseorang ingin menyingkirkan istrinya, ia dapat menceraikannya hanya dengan memberikan surat cerai kepadanya.’ Namun, Aku berkata bahwa orang yang menceraikan istrinya kecuali karena perzinaan, menyebabkan istrinya berzina kalau istrinya itu kawin lagi, dan orang yang mengawininya juga berbuat zina. “Selanjutnya Hukum Musa mengatakan, ‘Jangan kamu melanggar sumpahmu kepada Allah, melainkan kamu harus menepati semuanya.’ Namun, Aku berkata: Jangan sekali-kali bersumpah! Sekalipun kalian hanya mengatakan ‘Demi langit!’, itu sudah merupakan sumpah di hadapan Allah, karena surga adalah takhta-Nya. Apabila kalian mengatakan ‘Demi bumi!’, itu juga merupakan sumpah, sebab bumi adalah alas kaki Allah. Jangan juga bersumpah ‘Demi Yerusalem!’, sebab Yerusalem adalah kota Raja Besar. Bahkan jangan bersumpah ‘Demi kepalaku!’, sebab kalian tidak dapat mengubah sehelai rambut pun menjadi putih atau hitam.
Matius 5:3-36 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
“Betapa bahagianya orang yang tahu bahwa mereka mempunyai kebutuhan rohani, karena Kerajaan Allah adalah milik mereka. Betapa bahagianya orang yang berdukacita sekarang, karena Allah akan menghibur mereka. Betapa bahagianya orang yang rendah hati, karena mereka akan menerima tanah yang telah dijanjikan Allah. Betapa bahagianya orang yang berhasrat untuk melakukan keadilan, karena Allah akan memuaskan mereka. Betapa bahagianya orang yang memiliki belas kasihan kepada orang lain, karena Allah akan memberikan belas kasihan kepada mereka. Betapa bahagianya orang yang mempunyai hati yang murni, karena mereka akan melihat Allah. Betapa bahagianya orang yang mengusahakan perdamaian, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Betapa bahagianya orang yang dianiaya karena melakukan kebenaran, karena mereka sudah menjadi warga Kerajaan Allah. Betapa bahagianya kamu yang dihina, dianiaya dan difitnah dengan segala macam kejahatan oleh karena Aku. Berbahagialah dan bergembiralah karena berkat besar sudah tersedia untuk kamu di surga. Dan ingatlah bahwa nabi-nabi yang hidup sebelum kamu juga mengalami penganiayaan seperti itu.” “Kamu adalah garam dunia. Tetapi kalau garam telah kehilangan rasa asinnya, tidak ada lagi yang bisa membuatnya asin. Garam itu tidak ada gunanya lagi kecuali dibuang untuk diinjak-injak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan. Tidak ada orang yang menyalakan lilin lalu menutupinya dengan ember. Sebaliknya, ia akan meletakkannya di atas tempat lilin. Dengan demikian, setiap orang yang ada dalam rumah itu akan mendapatkan sinarnya. Demikianlah, kamu harus menjadi terang bagi orang lain. Hiduplah supaya orang lain dapat melihat hal baik yang kamu perbuat sehingga mereka akan memuliakan Bapamu yang di surga.” “Janganlah kamu menyangka Aku datang untuk menghapus hukum Taurat Musa atau ajaran nabi-nabi. Aku bukan datang untuk menghapus ajaran-ajaran itu, tetapi untuk melaksanakannya dan menunjukkan arti yang sesungguhnya. Ketahuilah bahwa selama langit dan bumi masih ada, tidak ada apa pun dari hukum Taurat yang akan dihilangkan. Bahkan tidak ada satu huruf atau satu titik pun yang akan dihapuskan dari hukum Taurat hingga semua yang telah dijanjikan digenapi. Jika ada orang melanggar salah satu perintah hukum Taurat, meskipun yang dianggap tidak penting dan mengajar orang lain untuk tidak mematuhinya, maka orang itu akan menjadi orang yang paling tidak berguna di Kerajaan Allah. Akan tetapi, orang yang patuh pada hukum Taurat dan mengajar orang lain untuk mematuhinya maka orang seperti itu akan terpandang di Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu bahwa kamu harus mematuhi hukum itu dan hidup lebih benar daripada para guru Taurat dan orang Farisi. Jika kamu tidak menyenangkan Allah lebih daripada mereka, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.” “Kamu telah mendengar apa yang dikatakan kepada leluhur kita dahulu, yaitu, ‘Jangan membunuh. Jika orang membunuh, ia akan dihukum.’ Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, janganlah marah kepada saudaramu karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh’, kamu akan ada dalam bahaya api neraka. Jika kamu sedang memberikan persembahan di depan mezbah dan tiba-tiba kamu teringat ada saudaramu yang sedang marah kepadamu, tinggalkanlah persembahanmu itu, dan pergilah berdamai dengan saudaramu. Sesudah itu, barulah kamu pergi untuk memberikan persembahanmu. Jika ada orang membawamu ke pengadilan, berusahalah berdamai dengan dia secepat mungkin. Berdamailah dengannya sebelum sampai ke pengadilan. Jika tidak, maka ia akan menyerahkanmu kepada hakim, lalu hakim akan menyerahkanmu kepada petugas penjara yang akan memenjarakan kamu. Dan Aku berkata kepadamu, kamu tidak akan keluar dari penjara itu sampai kamu selesai membayar semua utangmu.” “Kamu telah mendengar hukum yang mengatakan, ‘Jangan berzinah.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, jika ada laki-laki yang memandang perempuan dan ingin melakukan dosa percabulan dengan dia, maka orang itu sudah berzinah dengan perempuan itu dalam pikirannya. Jika mata kananmu membuat kamu berdosa, cungkillah itu dan buanglah. Lebih baik kamu kehilangan satu anggota tubuhmu daripada seluruh tubuhmu dibuang ke neraka. Jika tangan kananmu membuat kamu berdosa, potonglah itu dan buanglah. Lebih baik kamu kehilangan satu bagian tubuhmu daripada seluruh tubuhmu dibuang ke neraka.” “Ada juga hukum yang mengatakan, ‘Setiap orang yang menceraikan istrinya harus berikan surat cerai.’ Akan tetapi, Aku berkata kepadamu bahwa laki-laki tidak harus menceraikan istrinya, kecuali jika istrinya sudah menyeleweng. Jika ia menceraikannya meskipun istrinya tidak berbuat dosa, ia membuat istrinya menjadi korban perzinahan. Dan siapa pun yang mengawini perempuan yang diceraikannya itu, juga melakukan dosa perzinahan.” “Kamu telah mendengar apa yang dikatakan kepada leluhur kita dahulu, ‘Jika kamu bersumpah, janganlah melanggarnya. Lakukan sumpah yang kamu buat kepada Tuhan.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Jika kamu bersumpah, janganlah bersumpah demi nama surga, sebab surga adalah takhta Allah. Jangan bersumpah demi nama bumi, sebab bumi adalah tempat tumpuan kaki Allah. Jangan bersumpah demi nama Yerusalem, sebab Yerusalem adalah kota milik Raja Besar. Bahkan jangan bersumpah demi kepalamu sendiri, sebab kamu tidak mempunyai kuasa untuk membuat satu rambut di kepalamu menjadi hitam atau putih.
Matius 5:3-36 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” ”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” ”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
Matius 5:3-36 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
“Berbahagialah orang yang merasa tidak berdaya dan hanya bergantung pada Tuhan saja; mereka adalah anggota umat Allah! Berbahagialah orang yang bersedih hati; Allah akan menghibur mereka! Berbahagialah orang yang rendah hati; Allah akan memenuhi janji-Nya kepada mereka! Berbahagialah orang yang rindu melakukan kehendak Allah; Allah akan memuaskan mereka! Berbahagialah orang yang mengasihani orang lain; Allah akan mengasihani mereka juga! Berbahagialah orang yang murni hatinya; mereka akan mengenal Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai di antara manusia; Allah akan mengaku mereka sebagai anak-anak-Nya! Berbahagialah orang yang menderita penganiayaan karena melakukan kehendak Allah; mereka adalah anggota umat Allah! Berbahagialah kalian kalau dicela, dianiaya, dan difitnah demi Aku. Nabi-nabi yang hidup sebelum kalian pun sudah dianiaya seperti itu. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah upah di surga yang disediakan Tuhan untuk kalian.” “Kalian adalah garam dunia. Kalau garam menjadi tawar, mungkinkah diasinkan kembali? Tidak ada gunanya lagi, melainkan dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas bukit tidak dapat disembunyikan. Tidak ada orang yang menyalakan lampu, lalu menutup lampu itu dengan tempayan. Ia malah akan menaruh lampu itu pada tempat lampu, supaya memberi terang kepada setiap orang di dalam rumah. Begitu juga terangmu harus bersinar di hadapan orang, supaya mereka melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik, lalu memuji Bapamu di surga.” “Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menunjukkan arti yang sesungguhnya. Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu huruf atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan, kalau semuanya belum terjadi! Oleh karena itu, barangsiapa melanggar salah satu dari perintah-perintah itu, sekalipun yang terkecil, dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi yang paling kecil di antara umat Allah. Sebaliknya, barangsiapa menjalankan perintah-perintah itu dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi besar di antara umat Allah. Jadi, ingatlah: Kalian tidak mungkin menjadi umat Allah, kalau tidak melebihi guru-guru agama dan orang-orang Farisi dalam hal melakukan kehendak Allah!” “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: Jangan membunuh; barangsiapa membunuh, harus diadili. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa marah kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa memaki orang lain, akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, ‘Tolol,’ patut dibuang ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, kalau salah seorang di antara kalian sedang mempersembahkan pemberiannya kepada Allah, lalu teringat bahwa ada orang yang sakit hati terhadapnya, hendaklah ia meninggalkan dahulu persembahannya itu di depan mezbah, lalu pergi berdamai dengan orang itu. Sesudah itu, dapatlah ia kembali dan mempersembahkan pemberiannya kepada Allah. Seandainya ada orang mengadukan kalian ke mahkamah, berdamailah dengan dia selama masih ada waktu sebelum sampai di mahkamah. Kalau tidak, orang itu akan menyerahkan kalian kepada hakim, yang akan menyerahkan kalian kepada polisi. Lalu polisi akan memasukkan kalian ke dalam penjara. Dan ingatlah: Pasti kalian tidak akan bisa keluar dari penjara itu, sebelum seluruh dendamu lunas sama sekali.” “Kalian tahu bahwa ada ajaran seperti ini: Jangan berzinah. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. Kalau mata kananmu menyebabkan engkau berdosa, cungkillah dan buanglah mata itu! Lebih baik kehilangan salah satu anggota badanmu daripada seluruh badanmu dibuang ke dalam neraka. Kalau tangan kananmu menyebabkan engkau berdosa, potong dan buanglah tangan itu! Lebih baik kehilangan sebelah tanganmu daripada seluruh badanmu masuk ke neraka.” “Ada juga ajaran seperti ini: setiap orang yang menceraikan istrinya, harus memberikan surat cerai kepadanya. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa menceraikan istrinya padahal wanita itu tidak menyeleweng, menyebabkan istrinya itu berzinah, kalau istrinya itu kawin lagi. Dan barangsiapa yang kawin dengan wanita yang diceraikan itu, berzinah juga.” “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: jangan mungkir janji. Apa yang sudah kaujanjikan dengan sumpah di hadapan Allah, harus engkau melakukannya. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: jangan bersumpah sama sekali, baik demi langit, sebab langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, sebab bumi adalah alas kaki-Nya; atau demi Yerusalem, sebab itulah kota Raja besar. Jangan juga bersumpah demi kepalamu, sebab engkau sendiri tidak dapat membuat rambutmu menjadi putih atau hitam, biar hanya sehelai.