Matius 5:17-24
Matius 5:17-24 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
“Janganlah kamu berpikir bahwa Aku datang untuk membatalkan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk membatalkannya, tetapi untuk menggenapi semua yang tertulis di dalamnya. Aku menegaskan kepadamu: Selama masih ada langit dan bumi, tidak ada satu pun yang akan dibatalkan dari hukum Taurat, biarpun hanya satu huruf atau satu titik. Semuanya akan terus berlaku dan setiap nubuatan yang ada di dalamnya pasti akan terjadi. “Maka janganlah berpikir bahwa ada perintah dalam Hukum itu yang tidak berguna. Orang yang melanggar salah satu perintah yang paling ringan sekali pun dan mengajar orang lain untuk melanggarnya juga, dia akan dianggap yang terkecil di dalam kerajaan Allah. Tetapi orang yang melakukan seluruh perintah hukum Taurat dan mengajar orang lain untuk melakukannya juga, dia akan sangat dihormati di dalam kerajaan Allah. Jadi Aku sungguh-sungguh berkata kepadamu: Kalau hidupmu tidak lebih benar daripada para ahli Taurat dan kelompok Farisi, kamu sama sekali tidak bisa menjadi anggota kerajaan Allah.” “Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Musa memberi perintah kepada nenek moyang kita, ‘Jangan membunuh,’ dan ‘Siapa pun yang membunuh harus diadili dan dihukum.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Siapa pun yang marah kepada orang lain tanpa alasan yang benar akan dihukum Allah. Siapa pun yang menghina orang lain akan menghadap pengadilan Allah. Dan siapa pun yang mengatai orang lain ‘Kamu bodoh’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka. “Karena itu, kalau kamu sedang membawa persembahanmu ke mezbah di rumah Allah, dan tiba-tiba kamu teringat bahwa ada orang yang sakit hati kepadamu, tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah. Kemudian pergilah kepada orang itu dan pulihkanlah hubunganmu dengan dia. Sesudah itu barulah berikan persembahanmu kepada Allah.
Matius 5:17-24 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
“Janganlah salah paham mengenai kedatangan-Ku. Aku datang bukan untuk menghapuskan Hukum Musa dan pengajaran para nabi, melainkan untuk menggenapinya. Sesungguhnya Aku berkata: Selama langit dan bumi masih ada, tidak ada satu huruf atau goresan terkecil pun di dalam hukum Allah yang akan dibatalkan. Semuanya harus dipenuhi. Oleh karena itu, jika ada orang yang menghapuskan hukum yang terkecil sekalipun, dan mengajar orang lain berbuat demikian, maka ia akan menjadi yang terkecil dalam Kerajaan Surga. Namun, mereka yang mengajarkan hukum Allah dan menaatinya, akan menjadi besar dalam Kerajaan Surga. “Namun, ingatlah bahwa apabila kebenaran kalian tidak melebihi kebenaran orang Farisi dan para pemimpin Yahudi yang lain, kalian tidak akan masuk Kerajaan Surga. “Di bawah Hukum Musa berlaku peraturan: ‘Jika kamu membunuh, kamu harus mati.’ Namun, Aku berkata bahwa setiap orang yang marah kepada orang lain pantas dihukum. Setiap orang yang menyebut orang lain ‘tolol’, pantas diseret ke pengadilan. Setiap orang yang berkata kepada orang lain ‘Dasar bodoh!’, pantas dilemparkan ke dalam api neraka. “Jadi, apabila kalian sedang berdiri di hadapan mazbah Bait Allah untuk mempersembahkan kurban kepada Allah, dan tiba-tiba teringat bahwa ada seorang teman yang merasa sakit hati terhadap kalian, tinggalkanlah kurban itu di sisi mazbah dan pergilah minta maaf kepadanya dan berbaik lagi dengan dia. Setelah itu barulah kembali untuk mempersembahkan kurban kepada Allah.
Matius 5:17-24 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
“Janganlah kamu menyangka Aku datang untuk menghapus hukum Taurat Musa atau ajaran nabi-nabi. Aku bukan datang untuk menghapus ajaran-ajaran itu, tetapi untuk melaksanakannya dan menunjukkan arti yang sesungguhnya. Ketahuilah bahwa selama langit dan bumi masih ada, tidak ada apa pun dari hukum Taurat yang akan dihilangkan. Bahkan tidak ada satu huruf atau satu titik pun yang akan dihapuskan dari hukum Taurat hingga semua yang telah dijanjikan digenapi. Jika ada orang melanggar salah satu perintah hukum Taurat, meskipun yang dianggap tidak penting dan mengajar orang lain untuk tidak mematuhinya, maka orang itu akan menjadi orang yang paling tidak berguna di Kerajaan Allah. Akan tetapi, orang yang patuh pada hukum Taurat dan mengajar orang lain untuk mematuhinya maka orang seperti itu akan terpandang di Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu bahwa kamu harus mematuhi hukum itu dan hidup lebih benar daripada para guru Taurat dan orang Farisi. Jika kamu tidak menyenangkan Allah lebih daripada mereka, maka kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.” “Kamu telah mendengar apa yang dikatakan kepada leluhur kita dahulu, yaitu, ‘Jangan membunuh. Jika orang membunuh, ia akan dihukum.’ Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, janganlah marah kepada saudaramu karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh’, kamu akan ada dalam bahaya api neraka. Jika kamu sedang memberikan persembahan di depan mezbah dan tiba-tiba kamu teringat ada saudaramu yang sedang marah kepadamu, tinggalkanlah persembahanmu itu, dan pergilah berdamai dengan saudaramu. Sesudah itu, barulah kamu pergi untuk memberikan persembahanmu.
Matius 5:17-24 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Matius 5:17-24 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
“Janganlah menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menunjukkan arti yang sesungguhnya. Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu huruf atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan, kalau semuanya belum terjadi! Oleh karena itu, barangsiapa melanggar salah satu dari perintah-perintah itu, sekalipun yang terkecil, dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi yang paling kecil di antara umat Allah. Sebaliknya, barangsiapa menjalankan perintah-perintah itu dan mengajar orang lain berbuat begitu juga, akan menjadi besar di antara umat Allah. Jadi, ingatlah: Kalian tidak mungkin menjadi umat Allah, kalau tidak melebihi guru-guru agama dan orang-orang Farisi dalam hal melakukan kehendak Allah!” “Kalian tahu bahwa pada nenek moyang kita terdapat ajaran seperti ini: Jangan membunuh; barangsiapa membunuh, harus diadili. Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu, barangsiapa marah kepada orang lain, akan diadili; dan barangsiapa memaki orang lain, akan diadili di hadapan Mahkamah Agama. Dan barangsiapa mengatakan kepada orang lain, ‘Tolol,’ patut dibuang ke dalam api neraka. Oleh sebab itu, kalau salah seorang di antara kalian sedang mempersembahkan pemberiannya kepada Allah, lalu teringat bahwa ada orang yang sakit hati terhadapnya, hendaklah ia meninggalkan dahulu persembahannya itu di depan mezbah, lalu pergi berdamai dengan orang itu. Sesudah itu, dapatlah ia kembali dan mempersembahkan pemberiannya kepada Allah.