Matius 19:15-30

Matius 19:15-30 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Sesudah Yesus meletakkan tangan-Nya pada kepala anak-anak itu sambil mendoakan mereka, Dia bersama kami berangkat ke tempat lain. Ada seorang laki-laki muda yang datang kepada Yesus dan bertanya, “Guru yang baik, perbuatan baik apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan hidup yang kekal?” Yesus menjawab, “Mengapa kamu mengatakan Aku baik? Hanya Allah satu-satunya yang baik. Kalau kamu mau mendapat hidup yang kekal, taatilah perintah-perintah dalam hukum Taurat.” Orang itu bertanya lagi, “Perintah-perintah manakah yang harus saya taati?” Jawab Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan memberikan kesaksian palsu, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.” Orang muda itu berkata, “Semuanya itu sudah saya taati sejak masa muda. Apa lagi yang perlu saya lakukan?” Yesus berkata lagi kepada orang itu, “Kalau kamu mau menjadi sempurna, pergilah dan juallah seluruh hartamu. Lalu bagi-bagikanlah uangnya kepada orang miskin. Dengan begitu kamu akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kembali dan ikutlah Aku.” Mendengar jawaban Yesus, orang muda itu pergi dengan sedih karena dia sangat kaya dan tidak mau melepaskan hartanya. Kemudian Yesus berkata kepada kami murid-murid-Nya, “Aku menegaskan kepadamu: Sulit sekali bagi orang kaya untuk menjadi warga kerajaan Allah! Sesungguhnya, lebih gampang seekor unta melewati lubang jarum daripada orang kaya masuk kerajaan Allah.” Ketika mendengar hal itu, kami tercengang dan bertanya, “Kalau begitu, siapa yang bisa selamat dan masuk surga?” Tetapi Yesus memandang kami dan berkata, “Manusia tidak sanggup menjamin dirinya diselamatkan dan masuk surga, tetapi Allah sanggup melakukan segala sesuatu.” Lalu Petrus berkata kepada-Nya, “Bagaimana dengan kami? Kami sudah meninggalkan semua milik kami dan mengikut Engkau. Jadi apa yang akan kami dapatkan?” Jawab Yesus kepada kami, “Aku menegaskan kepadamu: Waktu Allah memperbarui segala sesuatu, Aku, Sang Anak Adam, akan duduk di takhta yang menunjukkan kemuliaan-Ku. Pada saat itu, kalian berdua belas yang sudah menjadi rasul-Ku juga akan duduk di atas takhtamu masing-masing untuk memerintah dan menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, orangtuanya, pasangannya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikut Aku, dia akan mendapat seratus kali lipat yang serupa, dan dia juga akan menerima hidup yang kekal. Tetapi kelak, banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan tinggi akan mendapat kedudukan yang rendah. Dan banyak orang yang sekarang mempunyai kedudukan rendah akan mendapat kedudukan yang tinggi.”

Matius 19:15-30 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Dan sebelum pergi, Ia meletakkan tangan-Nya ke atas kepala anak-anak itu serta memberkati mereka. Seseorang datang kepada Yesus serta bertanya, “Guru yang baik, apakah yang harus saya lakukan supaya memperoleh hidup yang kekal?” “Apa sebabnya engkau menyebut Aku ‘baik’?” tanya Yesus, “Hanya ada Satu yang baik: Allah. Tetapi baiklah, jawaban pertanyaanmu ialah: Jika engkau ingin masuk surga, maka taati perintah-perintah Allah.” “Hukum yang mana?” tanya orang itu. Yesus menjawab, “Jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan berdusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” “Saya selalu menaati hukum-hukum itu,” sahut orang itu. “Apalagi yang harus saya lakukan?” Yesus berkata, “Jika engkau ingin menjadi sempurna, pergi dan juallah semua yang kaumiliki dan sedekahkan uangnya kepada orang miskin, maka engkau akan mendapat harta di surga. Kemudian ikutlah Aku.” Tetapi ketika pemuda itu mendengar perkataan Yesus, ia pergi dengan sedih, karena ia sangat kaya. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi Aku katakan: lebih mudah seekor unta melalui ‘lubang jarum’ daripada orang kaya masuk Kerajaan Allah.” Pernyataan ini membuat para murid tertegun. “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” tanya mereka. Yesus menatap mereka dan berkata, “Ditinjau dari segi manusia hal itu mustahil. Tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lalu Petrus berkata kepada-Nya, “Kami telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Guru. Apa yang akan kami peroleh kelak?” Yesus menjawab, “Apabila Aku, Anak Manusia, menduduki takhta kemuliaan-Ku di dalam Kerajaan itu kelak, maka kalian murid-murid-Ku akan menduduki dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku bangsa Israel. Siapa pun yang meninggalkan rumahnya, saudara laki-lakinya, saudara perempuannya, ayahnya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, atau harta bendanya, untuk mengikut Aku, maka ia akan menerima seratus kali lipat, dan akan mendapat hidup yang kekal. Namun, banyak orang yang sekarang paling pertama akan menjadi yang paling akhir, dan beberapa orang yang sekarang paling akhir akan menjadi yang paling pertama.”

Matius 19:15-30 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Setelah Yesus menumpangkan tangan-Nya ke atas anak-anak itu, Ia pergi dari sana. Ada seorang muda yang datang kepada Yesus dan bertanya, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus aku lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus menjawab, “Mengapa kamu bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya ada satu yang baik, yaitu Allah. Tetapi jika kamu ingin mendapatkan hidup yang kekal, taatilah perintah-perintah Allah.” Orang itu bertanya, “Perintah yang mana?” Yesus menjawab, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan memfitnah orang lain, ‘hormatilah ayahmu dan ibumu,’ dan ‘kasihilah tetanggamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.’” Orang muda itu menjawab, “Aku sudah menaati semua perintah itu dengan sungguh-sungguh. Apakah masih ada yang kurang?” Yesus menjawab, “Jika kamu ingin sempurna, pergi dan juallah semua harta yang kamu miliki, bagikan uangnya kepada orang miskin, maka kamu akan mendapatkan kekayaan di surga. Sesudah itu, datanglah dan ikutlah Aku!” Ketika orang muda itu mendengar jawaban Yesus itu, ia menjadi sedih hati karena ia sangat kaya. Jadi, ia pergi. Lalu Yesus berkata kepada pengikut-Nya, “Ketahuilah, sungguh sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sekali lagi, Aku berkata kepadamu, lebih mudah bagi seekor unta untuk masuk melewati lubang jarum daripada orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Pengikut-Nya menjadi heran mendengarkan perkataan Tuhan ini. Mereka bertanya, “Kalau begitu, siapakah yang bisa diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan menjawab, “Bagi manusia, hal itu memang tidak mungkin. Tetapi bagi Tuhan segala sesuatu itu mungkin.” Kemudian Petrus berkata kepada-Nya, “Tuhan, kami sudah meninggalkan semuanya untuk ikut Engkau. Lalu apa yang akan kami terima?” Yesus berkata kepada mereka, “Ketika waktu bagi dunia yang baru tiba, Anak Manusia akan duduk di takhta-Nya yang agung dan mulia. Dan kamu yang telah mengikut Aku akan duduk di dua belas takhta dan akan menghakimi kedua belas suku Israel. Setiap orang yang sudah meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, atau ladangnya karena mengikuti Aku, akan menerima 100 kali lipat. Dan mereka akan menerima hidup yang kekal. Banyak orang yang terbesar saat ini akan menjadi yang terkecil nantinya. Dan banyak orang yang terkecil sekarang akan menjadi terbesar nantinya.”

Matius 19:15-30 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: ”Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: ”Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” Kata orang itu kepada-Nya: ”Perintah yang mana?” Kata Yesus: ”Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata orang muda itu kepada-Nya: ”Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” Kata Yesus kepadanya: ”Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: ”Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: ”Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Matius 19:15-30 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya di atas kepala anak-anak itu dan memberkati mereka. Kemudian Ia pergi dari situ. Pada suatu hari seorang laki-laki datang kepada Yesus. “Pak Guru,” katanya, “perbuatan baik apa yang harus kulakukan supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?” Yesus menjawab, “Mengapa engkau bertanya kepada-Ku mengenai apa yang baik? Hanya ada Satu yang baik. Kalau engkau ingin hidup, engkau harus taat kepada perintah-perintah Allah.” “Perintah yang mana itu?” tanya orang itu. Yesus menjawab, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan bersaksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.” “Semua perintah itu sudah kuturuti,” jawab orang muda itu. “Apa lagi yang perlu?” Yesus berkata kepadanya, “Kalau engkau ingin menjadi sempurna, pergilah jual semua milikmu. Berikanlah uangnya kepada orang miskin, dan engkau akan mendapat harta di surga. Sesudah itu, datanglah mengikuti Aku!” Mendengar kata-kata itu, orang muda itu pergi dengan susah hati sebab ia kaya sekali. Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Aku berkata kepadamu, sukar sekali untuk orang kaya menjadi anggota umat Allah. Dan ini lagi yang mau Kukatakan kepadamu; lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum, daripada seorang kaya masuk Dunia Baru Allah.” Ketika pengikut-pengikut-Nya mendengar perkataan Yesus itu, mereka heran. “Kalau begitu,” kata mereka, “siapa yang bisa selamat?” Yesus memandang mereka lalu berkata, “Untuk manusia, itu mustahil! Tetapi untuk Allah, semua mungkin.” Lalu Petrus berkata, “Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak. Dan apa yang akan kami terima?” Yesus berkata kepada mereka, “Percayalah: Di Dunia yang Baru, Anak Manusia akan duduk di atas takhta-Nya yang mulia. Pada waktu itu kalian pengikut-pengikut-Ku akan duduk di atas dua belas takhta dan menghakimi kedua belas suku bangsa Israel! Dan setiap orang yang sudah meninggalkan rumah, atau saudara laki-laki atau perempuan, atau ibu bapak, atau anak-anak, atau ladang karena Aku, orang itu akan menerima kembali seratus kali lipat. Dan ia akan menerima juga hidup sejati dan kekal. Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama.”