Lukas 24:13-36
Lukas 24:13-36 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Pada hari yang sama, dua orang pengikut Yesus sedang dalam perjalanan ke kampung Emaus, yang berjarak kira-kira sebelas kilometer dari Yerusalem. Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang semua peristiwa yang sudah terjadi selama itu. Sementara mereka sedang berbincang dan bertukar pikiran, Yesus sendiri datang mendekati mereka lalu berjalan bersama mereka. Memang keduanya melihat Dia, tetapi seperti ada suatu penghalang yang membuat mereka tidak mengenali-Nya. Yesus bertanya kepada mereka, “Apa yang sedang kalian bicarakan dalam perjalanan ini?— sampai membuat muka kalian begitu sedih.” Salah satu dari mereka yang bernama Kleopas menjawab, “Mungkin hanya Bapak satu-satunya pendatang di Yerusalem yang belum tahu tentang kejadian-kejadian yang terjadi beberapa hari terakhir ini.” Lalu tanya Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Ada seorang dari Nazaret bernama Yesus. Dia terbukti sebagai nabi yang penuh kuasa dalam perkataan dan perbuatannya, baik di hadapan Allah maupun di mata semua orang. Tetapi imam-imam kepala dan para anggota Mahkamah Agama kami sudah menyerahkan dia kepada penguasa Romawi untuk dihukum mati, lalu dia disalibkan. Padahal sebelumnya kami berharap dialah yang akan membebaskan orang Israel dari penjajahan Romawi. Ternyata dia bukanlah Raja Penyelamat yang kami nanti-nantikan, karena sekarang dia sudah mati, dan ini hari yang ketiga. Tadi pagi, beberapa perempuan dari kelompok kami mengejutkan kami dengan berita yang aneh. Pagi-pagi sekali mereka sudah pergi ke kuburan Yesus, tetapi mereka tidak menemukan mayatnya di sana. Lalu mereka kembali dan memberitahu kami bahwa mereka melihat dua malaikat, dan kedua malaikat itu mengatakan bahwa Yesus sudah hidup kembali. Beberapa orang sahabat kami pergi juga ke kuburan itu dan ternyata mereka pun tidak melihat mayat Yesus di sana, tepat seperti kata perempuan-perempuan itu.” Kemudian Yesus menjawab mereka berdua, “Wah! Ternyata kalian belum memahami dan sangat sulit mempercayai nubuatan para nabi! Seharusnya kamu tahu bahwa sebelum Kristus masuk ke dalam kemuliaan-Nya, Dia sudah ditetapkan untuk menderita lebih dulu.” Lalu Yesus menjelaskan segala sesuatu yang tertulis dalam Kitab Suci mengenai diri-Nya, mulai dari Kitab Musa sampai semua kitab para nabi. Hari sudah sore ketika mereka bertiga mendekati kampung Emaus. Yesus berbuat seolah mau meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua orang itu mendesak Dia dengan berkata, “Tinggallah bersama kami karena matahari hampir terbenam dan hari sudah mau gelap.” Maka Yesus pun setuju dan ikut bermalam bersama mereka. Waktu mereka duduk untuk makan bersama, Yesus mengambil roti dan mengucap syukur kepada Allah. Dia menyobek-nyobek roti itu lalu memberikannya kepada mereka. Pada saat itulah tiba-tiba mata mereka terbuka dan mengenali Yesus. Tetapi Dia langsung menghilang dari hadapan mereka. Lalu kedua orang itu berkata satu sama lain, “Oh, pantas saja semangat kita begitu menyala-nyala dalam perjalanan tadi, ketika Dia berbicara dan menjelaskan isi Kitab Suci kepada kita!” Saat itu juga, walaupun sudah malam, keduanya bangkit berdiri dan kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menemui kesebelas murid Yesus yang sedang berkumpul bersama para pengikut-Nya yang lain, lalu memberitahukan, “Tuhan Yesus benar-benar sudah hidup kembali dan sudah memperlihatkan diri-Nya kepada Petrus!” Kedua orang itu juga menceritakan apa yang mereka alami dalam perjalanan ke Emaus, dan bagaimana mereka mengenali Yesus ketika Dia menyobek-nyobek roti. Ketika mereka berdua masih berbicara, tiba-tiba Yesus sendiri berdiri di antara mereka dan memberi salam kepada mereka, “Biarlah kalian merasa tenang di hati!”
Lukas 24:13-36 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Pada hari Minggu itu juga dua orang pengikut Yesus sedang berjalan ke Kampung Emaus, kira-kira 10 km jauhnya dari Yerusalem. Sambil berjalan, mereka berbicara tentang peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi. Tiba-tiba Yesus sendiri muncul dan berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi mereka seolah-olah menjadi buta, sehingga tidak mengenali Dia. “Asyik benar kalian ini,” kata-Nya. “Apakah yang sedang kalian bicarakan?” Mereka berhenti. Kesedihan tampak pada wajah mereka. Seorang dari mereka, yaitu Kleopas, menjawab, “Rupanya Saudara satu-satunya orang di Yerusalem yang tidak tahu tentang peristiwa yang terjadi di sana minggu yang lalu.” “Peristiwa apa?” tanya Yesus. “Peristiwa yang telah terjadi atas Yesus, Orang Nazaret,” kata mereka, “Ia seorang Nabi yang telah melakukan mukjizat-mukjizat luar biasa dan seorang Guru yang besar, yang sangat dihargai oleh Allah dan manusia. Tetapi para imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menangkap dan menyerahkan Dia kepada pemerintah Romawi supaya dihukum mati, dan mereka menyalibkan Dia. Tadinya kami mengira Dia adalah Mesias yang telah datang untuk menyelamatkan Israel. “Dan sekarang, di samping segala sesuatu yang terjadi tiga hari yang lalu itu, ada satu hal lagi yang mengejutkan kami. Beberapa wanita dari kalangan kami yang menjadi pengikut-pengikut-Nya pergi ke kubur-Nya tadi pagi. Mereka kembali dengan laporan bahwa mayat-Nya sudah tidak ada. Mereka melihat beberapa malaikat di sana yang mengatakan bahwa Yesus hidup! Beberapa orang di antara kami pergi ke kubur itu untuk memastikannya. Dan memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu. Mayat Yesus sudah tidak ada di sana.” Yesus berkata kepada mereka, “Bodoh benar kalian ini! Sukar benarkah bagi kalian untuk memercayai apa yang telah dituliskan para nabi dalam Kitab Suci? Bukankah oleh para nabi sudah dinubuatkan dengan jelas, bahwa Mesias akan mengalami segala penderitaan itu sebelum memasuki kemuliaan-Nya?” Yesus mengutip ayat demi ayat dari tulisan para nabi dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari Kitab Kejadian, sambil menerangkan artinya dan apa yang dikatakan ayat-ayat itu tentang diri-Nya. Ketika mereka hampir sampai di Emaus, Yesus berbuat seolah-olah akan melanjutkan perjalanan-Nya. Tetapi dengan sangat mereka mengajak Dia bermalam di tempat mereka, sebab hari sudah larut senja. Maka Yesus pun ikut ke rumah mereka. Ketika mereka duduk hendak makan, Yesus memohonkan berkat Allah atas makanan yang tersedia. Ia mengambil roti dan memecah-mecahkannya, lalu memberikannya kepada mereka. Tiba-tiba mata mereka seolah-olah terbuka dan mereka mengenali Dia. Pada saat itu juga Yesus lenyap dari pandangan mereka. Mereka mengatakan seorang kepada yang lain bahwa hati mereka terasa membara, ketika Ia berbicara kepada mereka dan menerangkan Kitab Suci selama dalam perjalanan. Pada jam itu juga mereka kembali ke Yerusalem. Di sana kesebelas murid serta para pengikut Yesus yang lain menyambut mereka dengan kata-kata: “Tuhan benar-benar telah bangkit! Ia telah menampakkan diri kepada Petrus!” Kemudian kedua orang dari Emaus itu menceritakan pengalaman mereka tentang Yesus yang muncul waktu mereka sedang berjalan dan bagaimana mereka mengenali Dia ketika Ia sedang memecah-mecahkan roti. Sedang mereka bercerita, tiba-tiba Yesus berdiri di tengah-tengah mereka dan memberi salam.
Lukas 24:13-36 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Pada hari itu juga, ada dua pengikut Yesus yang berangkat ke sebuah kota bernama Emaus. Kira-kira 11 kilometer dari Yerusalem. Mereka berjalan sambil membicarakan tentang semua yang telah terjadi. Sementara mereka sedang bercakap, membahas peristiwa itu, Yesus sendiri mendekati dan berjalan bersama mereka. Tetapi mereka tidak diperbolehkan untuk mengenali Yesus. Yesus bertanya kepada mereka, “Apakah yang kalian bicarakan selagi berjalan?” Mereka berdua berhenti, wajah mereka tampak sangat sedih. Dan salah seorang dari mereka, bernama Kleopas, berkata, “Engkau pasti satu-satunya orang di Yerusalem yang tidak tahu tentang apa yang baru saja terjadi di sana.” Yesus bertanya, “Apa yang kamu maksudkan?” Mereka berkata, “Ini adalah tentang Yesus, seorang dari Nazaret. Bagi Allah dan semua orang Ia seorang nabi besar. Ia berkata dan melakukan banyak hal dengan penuh kuasa. Tetapi para pemimpin kami dan imam kepala menyerahkan Dia untuk diadili dan dibunuh. Mereka menyalibkan Dia. Kami berharap Dialah yang akan membebaskan Israel. Tetapi kemudian semuanya ini terjadi. Sekarang, sesuatu yang lainnya terjadi: sudah tiga hari sejak Ia dibunuh, tetapi, hari ini beberapa perempuan dari rombongan kami menceritakan tentang hal yang mengherankan. Pagi-pagi sekali mereka pergi ke kuburan tempat tubuh Yesus dibaringkan. Tetapi mereka tidak menemukan tubuh-Nya di sana. Mereka datang dan menceritakan kepada kami bahwa mereka melihat malaikat-malaikat dalam penglihatan. Malaikat-malaikat itu berkata bahwa Yesus hidup! Jadi, beberapa orang dari kelompok kami juga pergi ke kuburan. Persis seperti yang dikatakan para perempuan itu, mereka lihat kuburan tetapi tidak melihat Yesus.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa susah sekali bagi kalian untuk mengerti dan percaya semua yang dituliskan oleh para nabi? Mereka menyatakan bahwa Mesias harus mengalami semua penderitaan sebelum masa kemuliaan-Nya.” Lalu Ia menjelaskan segala sesuatu yang tertulis dalam Kitab Suci tentang diri-Nya. Ia mulai dari Kitab Musa dan kemudian berbicara tentang apa yang dikatakan oleh para nabi tentang diri-Nya. Mereka mendekati kota Emaus, dan Yesus berbuat seolah-olah Ia tidak berencana untuk berhenti di sana. Tetapi mereka meminta-Nya untuk tinggal. Mereka memohon kepada-Nya, “Tinggallah bersama kami. Hari sudah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Jadi, Ia pun masuk untuk tinggal bersama mereka. Yesus ikut bersama mereka untuk makan malam. Ia mengambil roti dan mengucap syukur. Lalu Ia memecahkan roti itu dan memberikan kepada mereka. Saat itulah kedua orang itu diperbolehkan untuk mengenali Yesus. Tetapi waktu itu Yesus sudah menghilang. Mereka saling berkata, “Ketika Ia berbicara kepada kita di perjalanan, hati kita rasanya seperti berkobar-kobar. Betapa gembiranya kita ketika Ia menjelaskan arti Kitab Suci kepada kita!” Lalu mereka segera bangun dan balik kembali ke Yerusalem. Di sana mereka menemui kesebelas rasul yang sedang berkumpul bersama para pengikut Yesus lainnya. Kelompok itu memberitahukan mereka, “Tuhan benar sudah bangkit! Ia menampakkan diri kepada Simon.” Kemudian kedua pengikut itu menceritakan kepada mereka apa yang terjadi dalam perjalanan. Mereka menceritakan bagaimana mereka mengenali Yesus ketika Ia memecahkan roti bersama mereka. Selagi kedua orang itu masih menceritakan itu kepada lainnya, Yesus sendiri datang dan berdiri di tengah-tengah mereka. Ia berkata kepada mereka, “Damai sejahtera bagi kamu.”
Lukas 24:13-36 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: ”Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: ”Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka: ”Apakah itu?” Jawab mereka: ”Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: ”Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: ”Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: ”Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: ”Damai sejahtera bagi kamu!”
Lukas 24:13-36 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Pada hari itu juga, dua orang pengikut Yesus sedang berjalan ke sebuah desa yang bernama Emaus, kira-kira sebelas kilometer jauhnya dari Yerusalem. Sambil berjalan mereka bercakap-cakap tentang segala peristiwa yang telah terjadi itu. Sementara mereka bercakap-cakap dan bertukarpikiran, Yesus sendiri datang dan berjalan bersama-sama mereka. Mereka melihat Yesus, tetapi ada sesuatu yang membuat mereka tidak mengenal Dia. Lalu Yesus berkata, “Apa yang kalian bicarakan di tengah jalan ini?” Mereka berhenti dengan muka sedih. Lalu seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, bertanya kepada Yesus, “Bapakkah satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu peristiwa yang terjadi di sana akhir-akhir ini?” “Peristiwa apa?” tanya Yesus. “Peristiwa yang terjadi dengan Yesus, orang dari Nazaret itu,” jawab mereka. “Ia nabi. Kata-kata-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya berkuasa sekali -- baik menurut pandangan Allah maupun menurut pandangan semua orang. Imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin bangsa kita menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka menyalibkan Dia! Padahal kami mengharap bahwa Dialah yang akan membebaskan Israel! Dan hari ini hari ketiga semenjak hal itu terjadi. Lagi pula, beberapa wanita dari kalangan kami telah membuat kami terkejut. Pagi-pagi sekali mereka ke kuburan, tetapi tidak menemukan jenazah-Nya di sana. Lalu mereka kembali dan berkata bahwa mereka melihat malaikat, dan malaikat-malaikat itu berkata bahwa Yesus hidup. Beberapa orang dari kami lalu pergi ke kuburan dan mendapati bahwa apa yang dikatakan wanita-wanita itu memang demikian, hanya mereka tidak melihat Yesus.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kalian memang bodoh! Terlalu lamban kalian untuk mempercayai semua yang sudah dikatakan para nabi! Bukankah Raja Penyelamat harus mengalami dahulu penderitaan itu, baru mencapai kemuliaan-Nya?” Kemudian Yesus menerangkan kepada mereka apa yang tertulis di dalam seluruh Alkitab mengenai diri-Nya, mulai dari buku-buku Musa dan buku para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa tujuan mereka. Yesus berbuat seolah-olah mau berjalan terus, tetapi mereka menahan-Nya. “Tinggallah di tempat kami,” kata mereka kepada-Nya, “sekarang sudah hampir malam dan sudah mulai gelap juga.” Maka Yesus masuk untuk bermalam di tempat mereka. Pada waktu duduk makan bersama mereka, Yesus mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah, membelah-belah roti itu dengan tangan-Nya, lalu memberikannya kepada mereka. Kemudian sadarlah mereka bahwa itu Yesus. Tetapi Ia lenyap dari pemandangan mereka. Kata mereka satu kepada yang lain, “Bukankah rasa hati kita seperti meluap, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan menerangkan isi Alkitab kepada kita?” Saat itu juga mereka bangkit lalu kembali ke Yerusalem. Di sana mereka mendapati kesebelas pengikut Yesus sedang berkumpul bersama yang lain. Mereka itu berkata, “Memang benar Tuhan sudah hidup kembali! Ia telah memperlihatkan diri-Nya kepada Simon!” Kedua pengikut Yesus yang baru datang itu lalu menceritakan pengalaman mereka di tengah perjalanan, dan bagaimana mereka mengenali Tuhan pada saat Ia membelah-belah roti. Sementara mereka masih bercerita, tiba-tiba Yesus sendiri berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Sejahteralah kalian!”