Lukas 17:1-33

Lukas 17:1-33 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.” Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: ”Tambahkanlah iman kami!” Jawab Tuhan: ”Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” ”Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: ”Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: ”Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: ”Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: ”Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: ”Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: ”Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

Lukas 17:1-33 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Yesus berkata kepada para murid-Nya, “Di dunia ini, godaan-godaan untuk berbuat dosa pasti akan selalu ada. Tetapi celakalah orang yang menyebabkan godaan bagi sesamanya, apalagi yang belum dewasa, seperti anak-anak ini. Kalau seseorang menyebabkan sesamanya jatuh dalam dosa, dia akan mendapat hukuman yang sangat berat dari Allah— begitu beratnya sampai dia merasa lebih baik jika sebuah batu besar diikat ke lehernya lalu dia ditenggelamkan ke laut dalam. Mengalami kengerian seperti itu jauh lebih ringan daripada hukuman Allah yang akan dia tanggung selamanya kalau menyebabkan seorang anak jatuh dalam dosa! Karena itu berhati-hatilah! Jangan sampai kalian melakukan hal seperti itu! “Kalau saudaramu seiman bersalah kepadamu, tegurlah dia. Kalau dia menyesali kesalahannya, maafkanlah dia. Bahkan kalau dia melakukan kesalahan kepadamu tujuh kali dalam sehari, dan tujuh kali juga dia berkata kepadamu, ‘Aku menyesal. Maafkan aku,’ hendaklah kamu memaafkan dia.” Lalu kedua belas rasul itu berkata kepada Tuhan, “Tolonglah kami supaya bisa lebih percaya lagi kepada Allah.” Lalu Tuhan berkata, “Kalau keyakinanmu sebesar biji sawi saja, kamu bisa berkata kepada pohon ini, ‘Tercabutlah dari tanah dan tertanamlah di laut,’ maka pohon itu akan taat pada perintahmu.” “Bayangkan seandainya kamu mempunyai seorang budak yang membajak di ladang atau menggembalakan domba-dombamu. Ketika budak itu pulang dari ladang, tidak mungkin kamu berkata kepadanya, ‘Mari masuk dan makan.’ Tetapi kamu akan menyuruh dia, ‘Siapkan makanan untuk saya. Pakailah pakaian yang disediakan untuk tugas rumah. Layanilah saya di meja makan sampai saya selesai makan. Sesudah itu kamu boleh makan.’ Dan kamu juga tidak perlu berterima kasih kepadanya ketika dia selesai melakukan perintah-perintahmu. Nah, hendaklah kamu juga seperti budak itu. Sesudah kamu melakukan semua yang diperintahkan Allah kepadamu, haruslah kamu berkata, ‘Aku ini cuma seorang budak. Aku hanya melakukan yang memang menjadi tugasku.’” Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus melewati daerah perbatasan Samaria dan Galilea. Waktu Dia memasuki sebuah desa, sepuluh orang laki-laki yang berpenyakit kulit menular datang kepada-Nya, tetapi mereka berdiri agak jauh. Mereka berseru kepada-Nya, “Tuhan Yesus, kasihanilah kami.” Melihat orang-orang itu, Yesus berkata, “Pergilah dan perlihatkanlah diri kalian masing-masing kepada imam yang sedang bertugas.” Lalu mereka pun pergi. Selagi masih berjalan, sembuhlah mereka. Tetapi salah satu dari mereka, ketika menyadari bahwa dirinya sudah sembuh, segera kembali kepada Yesus sambil memuji-muji Allah dengan suara keras. Lalu dia bersujud di depan kaki Yesus dan bersyukur kepada-Nya. Dia bukan orang Yahudi, melainkan orang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah ada sepuluh orang yang sudah Aku sembuhkan?! Kenapa yang sembilan tidak kembali? Sungguh menyedihkan! Hanya orang bukan Yahudi ini yang kembali untuk bersyukur kepada Allah.” Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Berdirilah. Kamu boleh pergi. Karena kamu percaya penuh kepada-Ku, kamu sudah sembuh.” Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus, “Kapan Allah datang untuk mendirikan kerajaan-Nya?” Jawab Yesus, “Kerajaan Allah tidak akan tampak secara jasmani seperti kerajaan-kerajaan di dunia ini. Orang-orang tidak akan berkata, ‘Ibukota kerajaan Allah ada di sini,’ atau ‘Allah sudah mendirikan kerajaan-Nya di sana.’ Karena pemerintahan Allah di tengah-tengah kita sudah berjalan.” Kemudian Dia berkata kepada murid-murid-Nya, “Suatu hari nanti, kalian akan sangat merindukan-Ku dan berharap, ‘Oh, alangkah baiknya kalau Yesus kembali hari ini dan memerintah sebagai Sang Anak Adam!’ Tetapi itu tidak akan terjadi. Orang-orang akan berkata kepada kalian, ‘Lihat, sekarang Yesus ada di sini!’ atau ‘Dia ada di sana!’ Tetapi janganlah kalian percaya dan jangan pergi ke tempat yang mereka sebutkan. Karena kedatangan-Ku nanti akan seperti kilat yang memancar di langit dan bisa dilihat semua orang dari seluruh penjuru bumi. Tetapi sebelumnya Aku harus banyak menderita dan orang-orang yang hidup pada zaman sekarang akan menolak Aku. “Sama seperti keadaan orang-orang yang hidup pada zaman Nuh, begitu jugalah yang akan terjadi pada hari kedatangan-Ku. Dulu mereka tidak berpikir bahwa bencana akan menimpa mereka. Mereka sibuk makan dan minum, laki-laki menikahi perempuan, dan perempuan dinikahi laki-laki. Mereka terus hidup seperti biasa sampai tiba waktunya Nuh masuk ke dalam perahu besar, lalu datanglah banjir membinasakan mereka semua. “Hari kedatangan-Ku juga akan tiba seperti bencana yang terjadi pada zaman Lot. Penduduk Sodom hidup seperti biasanya. Ada yang sibuk makan dan minum, ada yang sibuk berjual beli, ada yang sedang bercocok tanam, dan ada yang sedang membangun rumah. Tetapi tiba-tiba sewaktu Lot keluar dari kota itu, hujan api dan belerang turun dari langit membinasakan mereka semua. Begitu juga, tanpa disangka-sangka, hari kedatangan-Ku untuk memerintah sebagai Sang Anak Adam akan terjadi secara tiba-tiba. “Pada hari itu, kalau kamu berada di teras rumah, janganlah masuk untuk mengambil harta bendamu. Begitu juga kalau kamu sedang berada di ladang, janganlah pulang dulu ke rumah. Ingatlah yang terjadi pada istri Lot! “Setiap orang yang berusaha menyelamatkan nyawanya tetap akan mati. Tetapi setiap orang yang mengurbankan nyawanya karena mengikut Aku, dia akan memperoleh hidup kekal.

Lukas 17:1-33 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

“COBAAN untuk berbuat dosa akan selalu ada,” kata Yesus kepada murid-murid-Nya. “Tetapi celakalah orang yang menyebabkan cobaan itu. Dengarlah peringatan-Ku! Bagi orang yang menyebabkan salah satu orang yang dianggap paling rendah ini yang ini kehilangan kepercayaannya kepada-Ku, lebih baik kalau ia dilemparkan ke dalam laut dengan digantungi batu besar pada lehernya daripada menghadapi hukuman yang sudah tersedia. “Tegurlah saudaramu apabila ia berbuat dosa, tetapi apabila ia menyesal, ampunilah. Sekalipun setiap hari ia berbuat salah tujuh kali, tetapi jika setiap kali ia balik lagi serta minta ampun, ampunilah dia!” Pada suatu hari para rasul berkata kepada Tuhan, “Perkuat iman kami!” Yesus menyahut, “Jikalau kalian mempunyai iman, sekalipun sebesar biji sesawi, kalian dapat memerintah pohon itu agar tercabut dengan akar-akarnya dan terlempar ke dalam laut. Perintah kalian akan segera ditaati. Apabila seorang pelayan pulang dari membajak atau menggembalakan domba, ia tidak langsung makan. Terlebih dahulu ia harus menyiapkan santapan untuk majikannya serta melayaninya. Setelah itu barulah ia sendiri makan. Dan majikannya tidak mengucapkan terima kasih kepadanya, karena pelayan itu hanya sekadar melakukan apa yang wajib dilakukannya. Demikian juga, jika kalian menaati Aku, jangan mengharapkan pujian, karena sebenarnya kalian hanya sekadar melakukan kewajiban!” Sementara mereka melanjutkan perjalanan menuju Yerusalem, mereka tiba di perbatasan Galilea dan Samaria. Ketika mereka memasuki suatu kampung, sepuluh penderita kusta berdiri dari jauh sambil berseru, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus memandang mereka sambil berkata, “Pergilah kepada imam Yahudi dan tunjukkan bahwa kalian sudah sembuh!” Sementara mereka berjalan, penyakit mereka sembuh! Seorang dari mereka kembali kepada Yesus sambil berseru, “Puji Tuhan, saya telah sembuh!” Ia sujud di hadapan Yesus dan menyatakan terima kasih atas apa yang telah dilakukan Yesus baginya. Orang ini adalah orang Samaria yang dipandang hina. Yesus bertanya, “Bukankah Aku menyembuhkan sepuluh orang? Mana yang sembilan lagi? Hanya orang asing inikah yang kembali untuk memuliakan Allah?” Lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah! Imanmu telah menyembuhkan engkau!” Pada suatu hari orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, “Kapankah Kerajaan Allah akan dimulai?” Yesus menjawab, “Kedatangan Kerajaan Allah tidak disertai tanda-tanda yang kelihatan. Kalian tidak dapat mengatakan, ‘Kerajaan Allah telah dimulai di tempat ini atau di tempat itu!’ Karena Kerajaan Allah ada di antara kalian.” Kemudian hal ini dibicarakan-Nya lagi dengan murid-murid-Nya, “Waktunya akan datang kalian akan merindukan Aku ada bersama-sama dengan kalian walaupun hanya untuk sehari, tetapi Aku tidak ada lagi di sini. Kalian akan mendengar kabar bahwa Aku sudah kembali dan bahwa Aku ada di tempat ini atau di tempat itu. Jangan percaya dan jangan mencari Aku. Karena, bila Aku kembali, pasti kalian akan mengetahuinya. Kedatangan-Ku akan jelas seperti halnya kilat yang memancar di langit. Tetapi sebelum itu Aku harus mengalami banyak penderitaan dan ditolak oleh seluruh bangsa ini. “Pada waktu Aku kembali, orang tidak akan memedulikan perkara-perkara Allah sama halnya seperti pada zaman Nuh. Mereka makan, minum, dan merayakan pernikahan. Segala sesuatu berjalan seperti biasa sampai saat Nuh naik bahtera, lalu banjir melanda dan membinasakan mereka semua. “Dan dunia akan seperti pada zaman Lot. Orang-orang melakukan pekerjaannya seperti biasa. Mereka makan, minum, berjual beli, bercocok tanam, dan membangun sampai saat Lot meninggalkan Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Ya, semuanya akan berjalan seperti biasa sampai saat Aku kembali. “Pada hari itu orang-orang yang berada di atap rumah dan barang-barangnya di dalam rumah, jangan turun untuk mengemasi barang-barangnya. Orang-orang yang di ladang jangan kembali ke rumah. Ingat apa yang telah terjadi atas istri Lot! Siapa yang mempertahankan nyawanya akan kehilangan nyawa, dan orang yang kehilangan nyawa akan menyelamatkannya.

Lukas 17:1-33 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Yesus berkata kepada pengikut-Nya, “Banyak hal pasti akan terjadi yang akan membuat orang berdosa. Tetapi celakalah orang yang membuat ini terjadi. Ada orang-orang di sini yang kelihatannya tidak begitu penting. Tetapi celakalah orang yang menyebabkan salah satu dari mereka ini jatuh ke dalam dosa. Adalah baik baginya jika batu penggilingan diikatkan pada lehernya dan ditenggelamkan ke dalam laut. Berhati-hatilah! Jika saudara atau saudarimu di dalam keluarga Allah berbuat sesuatu yang salah, tegurlah dia. Jika ia menyesali apa yang diperbuat, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat sesuatu yang salah terhadapmu tujuh kali dalam sehari, tetapi ia berkata bahwa ia menyesalinya setiap kali, kamu harus memaafkan dia.” Rasul-rasul berkata kepada Tuhan, “Tambahkanlah iman kami!” Tuhan menjawab, “Seandainya imanmu sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon murbei ini, ‘Tariklah akarmu dan tumbuhkanlah di laut,’ maka pohon itu akan taat kepadamu.” “Seandainya salah satu dari kalian mempunyai seorang pembantu yang bekerja di ladang, membajak atau menjaga domba. Ketika ia kembali dari kerja, apa yang akan kamu katakan kepadanya? Apakah kamu bilang, ‘Masuklah, duduk dan makan’? Tentu saja tidak! Sebaliknya kamu akan berkata kepada pembantumu, ‘Siapkanlah sesuatu untuk aku makan. Lalu bersiaplah untuk melayaniku. Setelah aku selesai makan dan minum, baru kamu boleh makan.’ Pembantu itu tidak perlu mendapat penghargaan khusus karena melakukan pekerjaannya. Ia melakukan apa yang disuruh majikannya untuk dikerjakan. Demikan juga dengan kamu. Ketika kamu sudah selesai mengerjakan semua yang diperintahkan kepadamu, kamu harus bilang, ‘Kami tidak layak menerima penghargaan khusus. Kami hanya mengerjakan tugas yang seharusnya kami lakukan.’” Yesus melanjutkan perjalanan menuju Yerusalem. Setelah Ia meninggalkan Galilea, Ia melewati perbatasan Samaria. Ia masuk ke sebuah desa, dan bertemu dengan 10 orang laki-laki di sana. Mereka tidak mendekati-Nya, sebab mereka semuanya menderita sakit kusta. Tetapi dengan suara nyaring mereka berteriak, “Yesus! Guru! Tolonglah kami!” Ketika Yesus melihat mereka, Ia berkata, “Pergilah dan tunjukkan dirimu kepada para imam.” Sementara mereka pergi untuk menemui para imam, mereka menjadi sembuh. Ketika salah satu dari mereka melihat bahwa ia sudah sembuh, ia kembali kepada Yesus. Ia memuji Allah dengan suara yang nyaring. Ia bersujud di kaki Yesus dan berterima kasih kepada-Nya. (Orang itu adalah seorang Samaria.) Yesus berkata, “Sepuluh orang disembuhkan; di mana sembilan orang lainnya? Orang ini bahkan bukan salah satu dari orang kita. Apakah hanya ia yang kembali untuk memuliakan Allah?” Kemudian Yesus berkata kepada orang itu, “Berdirilah! Kamu boleh pergi. Kamu disembuhkan karena kamu percaya.” Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus, “Kapankah Kerajaan Allah akan datang?” Yesus menjawab, “Kedatangan Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang bisa kamu lihat. Orang tidak akan bilang, ‘Lihat, Kerajaan Allah ada di sini!’ atau ‘Kerajaan Allah ada di sana!’ Tidak, Kerajaan Allah ada di sini bersama kamu.” Kemudian Yesus berkata kepada pengikut-Nya, “Waktunya akan datang di mana kamu rindu sekali untuk melihat satu hari saja ketika Anak Manusia akan ada lagi, tetapi kamu tidak akan dapat melihat-Nya. Orang-orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat, Ia di sana!’ atau ‘Lihat, Ia di sini!’ Diamlah di mana kamu berada; jangan pergi mencari Dia. Bersabarlah, sebab ketika Anak Manusia datang lagi, kamu akan mengetahuinya. Pada hari itu Ia akan bercahaya seperti kilat yang menerangi langit dari ujung ke ujung. Tetapi pertama, Anak Manusia harus menderita banyak penderitaan. Orang-orang pada jaman ini akan menolak untuk menerima-Nya. Ketika Anak Manusia datang lagi, itu akan sama seperti pada saat Nuh masih hidup. Orang-orang sedang makan, minum dan menikah bahkan pada saat Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu air bah datang dan memusnahkan mereka semua. Hal yang sama terjadi pada masa hidup Lot, ketika Allah menghancurkan Sodom. Orang-orang di sana sedang makan, minum, berjual beli, menanam, dan membangun rumah-rumah mereka. Tetapi pada hari itu ketika Lot meninggalkan Sodom, api dan belerang jatuh dari langit seperti hujan dan membinasakan mereka semua. Hal yang serupa akan terjadi ketika Anak Manusia datang lagi. Pada hari itu jika ada orang yang berada di atap rumahnya, ia tidak akan mempunyai waktu untuk masuk ke dalam dan mengambil barang-barangnya. Jika ada orang yang berada di ladang, ia tidak bisa kembali ke rumahnya. Ingatlah apa yang terjadi pada istri Lot! Siapa yang berusaha untuk menyelamatkan hidupnya ia akan kehilangan hidupnya. Tetapi siapa yang memberikan hidupnya akan diselamatkan.

Lukas 17:1-33 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Hal-hal yang menyebabkan orang berbuat dosa pasti akan ada. Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya! Lebih baik kalau batu penggilingan diikatkan pada lehernya, lalu ia dibuang ke dalam laut daripada ia menyebabkan salah seorang dari orang-orang kecil ini berbuat dosa. Sebab itu, waspadalah! Kalau saudaramu berdosa, tegurlah dia. Kalau ia menyesal, ampunilah dia. Kalau ia berdosa kepadamu tujuh kali sehari dan setiap kali datang kepadamu dan berkata, ‘Saya minta maaf,’ ampunilah dia.” Para rasul berkata kepada Tuhan Yesus, “Tuhan, kuatkanlah iman kami.” Tuhan menjawab, “Kalau kalian mempunyai iman sebesar biji sawi, kalian dapat berkata kepada pohon murbei ini, ‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di laut,’ pasti pohon ini akan menurut perintahmu.” “Seandainya seorang dari kalian mempunyai pelayan yang membajak di ladang atau menggembalakan domba. Apabila pelayan itu kembali, apakah ia berkata kepadanya, ‘Mari cepat makan’? Tentu tidak! Sebaliknya ia akan berkata kepadanya, ‘Sediakan makanan saya. Pakailah pakaian yang bersih dan tungguilah saya sementara saya makan dan minum; setelah itu engkau boleh makan.’ Pelayan itu tidak perlu dipuji karena sudah mematuhi perintah tuannya, bukan? Begitu juga kalian. Kalau kalian sudah melakukan semua yang diperintahkan kepadamu, katakanlah, ‘Kami hanya pelayan biasa; kami hanya melakukan kewajiban kami.’ ” Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus melalui daerah perbatasan Samaria dan Galilea. Waktu memasuki sebuah kampung, Ia didatangi sepuluh orang yang berpenyakit kulit yang mengerikan. Mereka berdiri dari jauh dan berteriak, “Yesus! Tuan! Kasihanilah kami!” Waktu Yesus melihat mereka, Ia berkata, “Pergilah kepada imam-imam, minta mereka memeriksa badanmu.” Sementara mereka berjalan, hilanglah penyakit mereka. Ketika seorang dari mereka menyadari bahwa ia sudah sembuh, ia kembali sambil bersorak-sorak memuji Allah. Lalu di depan Yesus, ia sujud dan mengucap terima kasih kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Kemudian Yesus berkata, “Bukankah ada sepuluh orang yang disembuhkan? Di mana yang sembilan lagi? Mengapa hanya orang asing ini yang kembali mengucap terima kasih kepada Allah?” Lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Bangunlah, dan pergilah. Karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh.” Beberapa orang Farisi bertanya kepada Yesus kapan Allah datang untuk memerintah. Yesus menjawab, “Pemerintahan Allah tidak mulai dengan tanda-tanda yang dapat dilihat orang, sehingga orang dapat berkata, ‘Mari lihat, ini dia!’ atau, ‘Di sana dia!’ Sebab Allah sudah mulai memerintah di tengah-tengah kalian.” Setelah itu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Akan datang waktunya kalian ingin melihat satu hari dari hari-hari Anak Manusia, tetapi kalian tidak dapat melihatnya. Nanti orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat, di situ!’ atau, ‘Lihat, di sini!’ Tetapi janganlah kalian ke luar mencari dia. Sebagaimana kilat memancar di langit, dan bercahaya dari ujung ke ujung, begitulah juga nanti keadaan Anak Manusia pada hari-Nya. Tetapi mula-mula Ia harus banyak menderita dan tidak diterima oleh orang-orang zaman ini. Pada hari Anak Manusia dinyatakan nanti, keadaannya seperti pada zaman Nuh dahulu. Orang makan minum, dan kawin; begitulah terus-menerus sampai Nuh masuk ke dalam kapal dan banjir datang serta menewaskan orang-orang itu semua. Juga seperti pada zaman Lot. Orang makan minum, berjual beli, bercocok tanam dan membangun rumah. Tetapi ketika Lot keluar dari Sodom, pada hari itu api dan belerang turun dari langit dan membinasakan mereka semua. Begitulah keadaannya nanti pada hari Anak Manusia dinyatakan. Pada hari itu orang yang sedang berada di atas atap rumahnya janganlah turun untuk mengambil barang-barangnya yang di dalam rumah. Begitu juga orang yang sedang di ladang janganlah kembali ke rumahnya. Ingatlah apa yang telah terjadi dengan istri Lot! Orang yang berusaha menyelamatkan hidupnya, akan kehilangan hidupnya. Tetapi orang yang kehilangan hidupnya akan menyelamatkannya.