Lukas 12:1-59

Lukas 12:1-59 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Beribu-ribu orang berdesak-desakan sampai ada yang terinjak-injak kakinya. Sementara orang-orang itu berkerumun, Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Hati-hatilah terhadap ragi orang Farisi, maksud-Ku, kemunafikan mereka. Tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan kelihatan, dan tidak ada yang dirahasiakan yang tidak akan dibongkar. Yang kalian katakan pada waktu malam, akan terdengar waktu siang; dan yang kalian bisikkan di telinga orang di dalam kamar tertutup, akan diumumkan seluas-luasnya.” “Ingatlah, kawan-kawan-Ku! Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan tetapi tidak dapat berbuat lebih dari itu. Baiklah Kutunjukkan kepadamu siapa yang harus kalian takuti. Takutlah kepada Allah! Sebab sesudah membunuh, Ia berkuasa juga membuang ke dalam neraka! Percayalah, Dialah yang harus kalian takuti. Lima ekor burung pipit dijual seharga dua mata uang yang paling kecil. Meskipun begitu tidak seekor pun dilupakan Allah. Rambut di kepalamu pun sudah dihitung semuanya, sebab itu janganlah takut; kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung pipit!” “Ingatlah baik-baik: Orang yang mengakui di depan umum bahwa ia pengikut-Ku, ia akan diakui juga oleh Anak Manusia di hadapan malaikat-malaikat Allah. Tetapi orang yang menyangkal di muka umum bahwa ia pengikut-Ku, ia akan disangkal juga oleh Anak Manusia di hadapan malaikat-malaikat Allah. Apabila orang mengatakan sesuatu menentang Anak Manusia, ia dapat diampuni; tetapi apabila ia menghina Roh Allah, ia tidak dapat diampuni. Kalau kalian dibawa ke rumah-rumah ibadat untuk diadili di hadapan pemerintah atau penguasa, janganlah khawatir mengenai bagaimana kalian harus membela diri atau mengenai apa yang harus kalian katakan. Sebab apa yang kalian harus katakan itu akan diajarkan oleh Roh Allah kepadamu pada waktunya.” Seorang di antara orang banyak berkata kepada Yesus, “Bapak Guru, cobalah Bapak menyuruh saudara saya memberikan kepada saya sebagian dari harta peninggalan ayah kami.” Yesus menjawab, “Saudara, siapakah mengangkat Aku menjadi hakim atau pembagi warisan antara kalian berdua?” Kemudian kepada semua orang yang ada di situ Yesus berkata, “Hati-hatilah dan waspadalah, jangan sampai kalian serakah. Sebab hidup manusia tidak tergantung dari kekayaannya, walaupun hartanya berlimpah-limpah.” Lalu Yesus menceritakan perumpamaan ini, “Adalah seorang kaya. Ia mempunyai tanah yang memberi banyak hasil. Orang kaya itu mulai berpikir dalam hatinya, ‘Sudah tidak ada tempat lagi untuk menyimpan hasil tanahku. Apa akalku sekarang?’ Kemudian ia berpikir lagi dan berkata kepada dirinya sendiri, ‘Nah, aku ada akal; gudang-gudangku akan kusuruh rombak lalu kubangun yang lebih besar. Di situlah akan kusimpan semua gandumku serta barang-barangku yang lain. Kemudian akan kukatakan kepada diriku sendiri: Engkau beruntung! Segala yang baik sudah kaumiliki dan tidak akan habis selama bertahun-tahun. Istirahatlah sekarang! Makan minumlah dan nikmatilah hidupmu!’ Tetapi Allah berkata kepadanya, ‘Hai bodoh! Malam ini juga engkau akan mati, lalu siapakah yang akan mendapat seluruh kekayaan yang sudah kaukumpulkan untuk dirimu itu?’ Demikianlah jadinya dengan setiap orang yang berusaha menjadi kaya untuk dirinya sendiri, tetapi tidak berusaha menjadi kaya di mata Allah.” Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, “Itu sebabnya Aku berkata, ‘Janganlah khawatir tentang hidupmu, yaitu apa yang akan kalian makan, atau apa yang akan kalian pakai.’ Hidup adalah lebih dari makanan, dan badan lebih dari pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak! Mereka tidak menanam, tidak menuai, tidak juga mempunyai gudang atau lumbung. Tetapi Allah memelihara mereka! Kalian jauh lebih berharga daripada burung-burung! Siapakah di antara kalian yang dengan kekhawatirannya dapat memperpanjang umurnya biarpun sedikit? Kalau hal sekecil itu saja sudah tidak dapat kalian lakukan, mengapa khawatir tentang hal-hal lain? Perhatikanlah bagaimana bunga-bunga bakung tumbuh; bunga-bunga itu tidak bekerja, tidak juga menenun. Tetapi Raja Salomo yang begitu kaya pun tidak memakai pakaian yang sebagus bunga-bunga itu! Rumput di padang tumbuh hari ini dan besok dibakar habis. Namun Allah mendandani rumput itu begitu bagus. Apalagi kalian! Tetapi kalian kurang percaya! Jadi, janganlah khawatir dan bingung tentang apa yang akan kalian makan dan minum. Hal-hal seperti itu dikejar oleh orang yang tidak mengenal Allah. Padahal Bapamu tahu bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Tetapi kalian harus berusaha supaya Allah memerintah atas hidupmu, maka yang lain itu akan diberikan Allah juga kepadamu.” “Kalian yang hanya kecil jumlahnya, janganlah takut! Sebab Bapamu senang memberikan kepadamu berkat dari Pemerintahan-Nya. Juallah milikmu dan berikanlah uangnya kepada orang miskin. Buatlah untuk dirimu dompet yang tidak dapat usang, yaitu harta yang disimpan di surga. Harta itu tidak bisa hilang karena pencuri tidak dapat mengambilnya dan rayap tidak dapat merusaknya. Sebab di mana hartamu, di situ juga hatimu!” “Berjaga-jagalah menghadapi setiap hal. Kalian harus selalu siap berpakaian dan lampumu tetap dinyalakan, sama seperti pelayan-pelayan yang sedang siap menunggu tuannya kembali dari pesta kawin. Kalau tuan itu kembali dan mengetuk pintu, mereka akan segera membuka pintu. Alangkah untungnya pelayan-pelayan yang kedapatan sedang menunggu pada waktu tuannya datang. Percayalah: tuan itu akan bersiap-siap dan menyuruh pelayan-pelayannya itu duduk, lalu ia melayani mereka. Alangkah untungnya pelayan-pelayan itu kalau tuan mereka itu mendapati mereka sedang siap menunggu, meskipun ia datang pada tengah malam atau lebih lambat dari itu! Ingatlah ini! Seandainya tuan rumah tahu jam berapa pencuri akan datang, ia akan menjaga supaya pencuri tidak masuk ke dalam rumahnya. Sebab itu kalian juga harus bersiap-siap, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kalian sangka-sangka.” “Tuhan, apakah pelajaran itu Tuhan tujukan kepada kami atau kepada semua orang?” tanya Petrus. Tuhan menjawab, “Siapa pelayan yang setia dan bijaksana sehingga diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas pelayan-pelayan lain supaya ia memberi mereka makan pada waktunya? Alangkah bahagianya pelayan itu apabila tuannya kembali dan mendapati dia sedang melakukan tugasnya! Percayalah: Tuan itu akan mempercayakan segala hartanya kepada pelayan itu. Tetapi kalau pelayan itu berkata dalam hatinya, ‘Tuan saya masih lama baru kembali,’ lalu ia memukul semua pelayan dan makan minum sampai mabuk, maka tuannya akan kembali pada hari dan jam yang tidak disangka-sangka. Dan pelayan itu akan dihajar habis-habisan oleh tuannya serta dijadikan senasib dengan orang-orang yang tidak taat kepada Allah. Pelayan yang tahu kemauan tuannya, tetapi tidak bersiap-siap dan tidak melakukan kehendak tuannya itu, akan dicambuk dengan keras. Tetapi pelayan yang tidak tahu kemauan tuannya, kemudian melakukan sesuatu yang salah sehingga harus dicambuk, akan dicambuk dengan ringan saja. Sebab orang yang sudah diberi banyak, daripadanya akan dituntut banyak juga. Dan orang yang sudah dipercayakan banyak, daripadanya akan dituntut banyak pula.” “Aku datang untuk menimbulkan kebakaran di bumi ini. Alangkah baiknya kalau apinya sudah menyala! Masih ada penderitaan hebat yang harus Aku jalani. Dan hati-Ku gelisah sekali sebelum itu terlaksana. Apakah kalian sangka Aku datang untuk membawa perdamaian ke dunia? Tidak, bukan perdamaian, melainkan perlawanan. Mulai dari sekarang, keluarga yang terdiri dari lima orang akan bertentangan, tiga lawan dua, atau dua lawan tiga. Bapak akan melawan anaknya yang laki-laki dan anak laki-laki akan melawan bapaknya. Ibu melawan anaknya yang perempuan dan anak perempuan melawan ibunya. Ibu mertua akan melawan menantunya yang perempuan dan menantu perempuan akan melawan ibu mertuanya.” Yesus berkata juga kepada orang banyak, “Kalau kalian melihat awan naik di sebelah barat, langsung kalian berkata, ‘Akan hujan.’ Dan benar-benar hujan. Kalau kalian merasa angin datang dari selatan, kalian berkata, ‘Akan panas.’ Dan benar-benar panas. Kalian orang yang suka berpura-pura! Kalian dapat meramalkan cuaca dengan melihat keadaan langit dan bumi. Mengapa tanda-tanda zaman ini tidak bisa kalian ramalkan?” “Mengapa kalian tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Kalau ada orang mengadukan kalian ke pengadilan, berusahalah sedapat-dapatnya untuk menyelesaikan perkara itu dengan dia sementara kalian masih di tengah jalan. Kalau tidak, nanti ia menyeret kalian ke hadapan hakim dan hakim itu akan menyerahkan kalian kepada polisi, dan polisi memasukkan kalian ke dalam penjara. Percayalah! Kalian tidak akan keluar dari penjara sebelum dendamu lunas.”

Lukas 12:1-59 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Sementara itu, datanglah ribuan orang berkerumun untuk mendengarkan ajaran Yesus— begitu padatnya sampai berdesak-desakan dan kaki mereka terinjak-injak. Lalu Yesus mulai mengajar, terutama kepada para murid-Nya, “Hati-hatilah! Jangan sampai kalian terkena ragi dari kelompok Farisi, yaitu sikap munafik mereka. Karena setiap usaha dan rencana jahat manusia yang dirahasiakan, suatu hari nanti pasti akan dinyatakan dan diketahui juga. Jadi apa pun yang kamu beritahukan secara diam-diam kepada orang lain akan tersebar. Dan yang kamu bisikkan kepada orang lain di dalam kamar pribadi akan tersiar ke mana-mana. “Sahabat-sahabat-Ku, Aku berkata kepada kalian, janganlah takut kepada manusia. Karena sejahat apa pun mereka, paling parah mereka hanya bisa membunuh tubuhmu. Sesudah itu mereka tidak dapat mencelakaimu lagi. Tetapi Aku beritahukan kepada siapa seharusnya kalian takut: Takut dan hormatlah kepada Allah. Karena Dia bukan hanya bisa membunuh tubuhmu, tetapi juga berkuasa untuk melemparkan jiwamu ke dalam neraka. Ya, Dialah yang seharusnya kamu takuti dan hormati! “Ingatlah contoh ini: Lima ekor burung pipit dijual seharga dua uang logam yang nilainya paling murah. Biarpun begitu, seekor pun tidak akan pernah dilupakan oleh Allah. Karena itu janganlah takut! Kalian jauh lebih berharga daripada banyak burung pipit, bahkan jumlah helai rambut di kepalamu pun TUHAN tahu.” “Aku menegaskan: Apabila kamu mengaku sebagai pengikut-Ku di hadapan orang lain, maka Aku juga akan mengakui kamu sebagai pengikut-Ku di hadapan para malaikat di surga. Tetapi kalau kamu menyangkal sebagai pengikut-Ku di hadapan orang lain, Aku juga tidak akan mengakui kamu sebagai pengikut-Ku di hadapan para malaikat di surga. Setiap orang yang berbicara menentang Aku, Sang Anak Adam, masih bisa diampuni. Tetapi orang yang menghina Roh Kudus tidak akan pernah diampuni. “Waktu kamu ditangkap dan dibawa menghadap para pemimpin Yahudi atau para pejabat pemerintah, janganlah kamu kuatir tentang apa yang harus kamu katakan untuk membela diri, atau bagaimana kamu akan menjawab semua pertanyaan mereka. Karena pada saat itu juga Roh Kudus akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kamu katakan.” Lalu seseorang di antara kerumunan itu berkata kepada Yesus, “Guru, tolong suruh saudara saya untuk membagi harta warisan ayah kami dengan saya.” Tetapi jawab Yesus kepadanya, “Saudara, Aku bukan hakim ataupun penengah untuk menyelesaikan perkara kalian berdua.” Lalu Dia berkata kepada mereka, “Waspadalah dan berjaga-jagalah! Jangan sampai kalian serakah dan menginginkan milik orang lain. Karena hidup kalian tidak bergantung pada uang atau harta kekayaan.” Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, “Ada seorang kaya yang baru saja mengumpulkan hasil panen berlimpah dari ladang-ladangnya. Lalu dia berpikir, ‘Sudah tidak ada lagi tempat untuk menyimpan hasil panenku yang banyak ini. Apa yang harus aku lakukan?’ “Setelah menimbang-nimbang, dia pun berkata, ‘Aha! Aku tahu! Aku akan membongkar lumbung-lumbung gandumku yang lama dan membangun yang lebih besar lagi, supaya aku bisa menyimpan semua gandum dan barang-barangku yang lain. Sesudah itu aku akan merasa puas dan tenang karena hartaku sangat banyak. Semua itu tidak akan habis sepanjang hidupku. Jadi aku tidak perlu bekerja lagi, hanya makan, minum, dan bersenang-senang saja!’ “Tetapi Allah berkata kepadanya, ‘Hei, orang bodoh! Sia-sia saja kamu menimbun harta untuk dirimu sendiri, karena malam ini juga Aku akan mencabut nyawamu!’ “Nah, seperti itulah yang akan terjadi kepada setiap orang yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri di dunia ini, tetapi tidak berusaha mengumpulkan harta surgawi dan tidak mau menjadi kaya di hadapan Allah.” Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir tentang kebutuhan hidupmu sehari-hari, seperti makanan atau pakaian. Karena tujuan hidupmu yang sebenarnya jauh lebih penting daripada soal makanan dan pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak. Mereka tidak perlu menanam atau memanen, dan tidak perlu membangun gudang atau lumbung. Tetapi Allah menyediakan makanan untuk mereka. Ketahuilah: Di mata Allah kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung! Jadi tidak usah kuatir! Lagipula, kekuatiranmu tidak dapat memperpanjang umurmu sedetik pun. Nah, karena hal sekecil itu saja tidak bergantung pada kekuatanmu sendiri, apalagi hal-hal lainnya yang lebih besar. Maka tidak usah kamu mengkuatirkannya. “Perhatikanlah bunga-bunga liar yang tumbuh tanpa bekerja dan tidak perlu membuat pakaiannya sendiri, karena Allah yang menjadikan bunga itu. Aku menegaskan kepadamu: Baju Raja Salomo yang paling mewah pun masih kalah indah dengan bunga itu. Dan kalau Allah memberi keindahan sedemikian rupa kepada tumbuhan liar, padahal tumbuhan itu hidup sebentar saja kemudian layu dan dibuang ke dalam api, maka yakinlah bahwa Dia pasti lebih memperhatikan kamu daripada tumbuhan itu. Dia juga akan menyediakan pakaian bagimu, hai kamu yang kurang percaya! “Jadi, janganlah kuatir tentang apa yang akan kamu makan atau minum. Semua hal itu selalu dikuatirkan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Hal yang harus kamu utamakan adalah hidup dengan cara yang sepatutnya sebagai warga kerajaan Allah, dan Dia akan memberikan juga semua yang kamu perlukan.” “Hai kalian para pengikut-Ku, janganlah cemas biarpun di dunia ini kalian bagaikan kawanan domba yang kecil dan tidak berdaya! Karena Bapa kita yang di surga dengan senang hati akan menyambut setiap kalian sebagai warga kerajaan-Nya. Juallah semua harta bendamu dan sumbangkanlah uangnya kepada orang-orang miskin. Dengan begitu kamu mengumpulkan bagi dirimu harta kekayaan yang tidak bisa lapuk, yaitu harta surgawi yang tidak akan pernah habis. Di sana hartamu aman, karena pencuri tidak bisa mencurinya dan ngengat tidak bisa merusaknya. Kumpulkanlah harta di surga, karena di mana hartamu berada, di situ jugalah hati dan pikiranmu berada. “Hendaklah kalian selalu siap sedia melayani Allah! Hendaklah kalian seperti para hamba yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta pernikahan. Siang-malam mereka selalu siap sedia menyambut dia dengan pelita-pelita yang tetap menyala. Dengan begitu, ketika tuan itu pulang dan mengetuk pintu, mereka siap dan segera membukakan pintu baginya. Sungguh diberkati para hamba yang didapati tuannya masih tetap berjaga-jaga ketika dia kembali! Aku menegaskan kepadamu: Tuan itu akan mempersilakan mereka duduk makan. Lalu dia sendiri akan memakai pakaian sederhana seperti seorang hamba dan melayani mereka. Para hamba itu akan lebih diberkati lagi kalau tuan mereka kembali pada tengah malam atau pagi-pagi buta dan mendapati mereka tetap berjaga-jaga! “Dan ingatlah contoh ini: Kalau tuan rumah mengetahui jam berapa pencuri datang, dia pasti berjaga-jaga terus, supaya pencuri itu tidak bisa masuk ke rumahnya. Begitu jugalah dengan kalian! Hendaklah kalian tetap siap sedia, karena Aku akan datang pada saat yang tidak kalian sangka.” Lalu Petrus bertanya, “Tuhan, dalam perumpamaan tadi, siapakah hamba yang harus selalu berjaga-jaga itu?— kami murid-murid-Mu saja atau semua orang lain juga?” Tuhan Yesus menjawab, “Buktikanlah bahwa kamu masing-masing adalah hamba-Ku yang setia dan bijak! Karena waktu Sang Tuan hendak bepergian, hamba yang setia dan bijak akan diangkat dan diberi tugas khusus, yaitu memberikan makanan kepada hamba-hamba yang lain sesuai jadwal. Kalau Tuannya tiba-tiba datang dan mendapati dia sedang melakukan tugasnya, Tuannya akan sangat senang kepada hamba itu dan memberkati dia. Aku menegaskan kepadamu: Tuannya itu akan mempercayakan seluruh harta bendanya kepada hamba yang bijak dan setia itu. “Sebaliknya, hamba yang jahat akan berpikir, ‘Tuanku pulangnya masih lama.’ Lalu dia mulai memukuli hamba-hamba lain, baik laki-laki maupun perempuan, dan hanya makan minum sampai mabuk. Waktu Tuannya tiba-tiba pulang pada hari dan jam yang tidak disangka-sangka, maka hamba yang tidak setia itu akan dibinasakan-Nya dan dibuat senasib dengan orang-orang yang tidak setia kepada-Nya. “Setiap hamba yang tahu kehendak Tuannya tetapi tidak mempersiapkan diri dan sengaja tidak melakukan kehendak Tuannya itu, dia akan dihukum dengan berat. Tetapi setiap hamba yang melakukan kesalahan karena tidak tahu kehendak Tuannya, dia akan dihukum lebih ringan. Setiap hamba yang dipercaya untuk mengerjakan banyak hal akan dimintai pertanggungjawaban untuk setiap tugasnya itu. Dan setiap hamba yang diberi kepercayaan besar akan dituntut hasil yang besar juga.” “Kedatangan-Ku ke dunia ini bisa digambarkan seperti api yang akan membakar dunia. Betapa baiknya kalau api itu sudah mulai menjalar! Tetapi sebelum hal itu terjadi, Aku sudah ditetapkan untuk memikul penderitaan besar. Dan betapa tertekannya hati-Ku sebelum penderitaan itu berakhir. Janganlah kalian berpikir bahwa Aku datang ke dunia ini untuk menciptakan damai. Aku menegaskan kepadamu: Aku bukan menciptakan damai, tetapi justru menimbulkan pertentangan. Karena mulai sekarang akan terjadi pertentangan tentang Aku di dalam banyak keluarga. Kalau suatu keluarga terdiri dari lima orang, maka yang tiga orang akan menentang yang dua, atau yang dua orang akan menentang yang tiga— sesuai dengan yang dinubuatkan dalam ayat Kitab Suci ini: ‘Anak laki-laki dan ayahnya akan saling menentang, anak perempuan dan ibunya akan saling menentang, dan menantu perempuan dan ibu mertuanya akan saling menentang.’” Pada hari lain Yesus menggunakan contoh ini waktu mengajar orang banyak, “Ketika kalian melihat awan gelap muncul di sebelah barat, kalian berkata, ‘Oh, hujan segera akan turun,’ dan hal itu memang terjadi. Ketika angin bertiup dari selatan, kalian berkata, ‘Hari akan panas,’ dan hal itu memang terjadi. Hei kalian orang munafik! Kalian bisa meramalkan cuaca hanya dengan melihat keadaan langit dan bumi, lalu kenapa kalian buta terhadap tanda-tanda zaman yang sedang terjadi sekarang ini?!” “Mengapa kamu tidak membuka matamu sendiri dan memilih jalan yang benar?! Kalau ada orang yang mengadukanmu ke pengadilan, selagi kamu berdua masih dalam perjalanan ke tempat pengadilan, usahakanlah sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalahmu dengan dia. Kalau tidak, dia akan menuntut kamu, lalu hakim akan menyerahkan kamu kepada petugas penjara supaya kamu dipenjarakan. Aku menegaskan kepadamu: Kamu tidak akan bisa keluar dari penjara itu sampai kamu membayar lunas semua utangmu dan denda yang ditetapkan oleh hakim!”

Lukas 12:1-59 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

SEMENTARA itu orang makin banyak saja, sehingga mereka berdesak-desakan dalam jumlah ribuan. Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan memperingatkan mereka, “Berhati-hatilah terhadap ragi orang Farisi. Maksud-Ku kemunafikan mereka! Ini menyebar seperti ragi dan akhirnya semua adonan sudah mengembang. Akan tiba saatnya apa yang tersembunyi akan diungkapkan, dan apa yang dirahasiakan akan diketahui. Apa pun yang kalian katakan di dalam gelap akan terdengar di dalam terang, dan apa yang kalian bisikkan di dalam kamar akan disiarkan dari atap rumah supaya terdengar oleh semua orang! “Sahabat-Sahabat yang Kukasihi, janganlah takut terhadap mereka yang ingin membunuh kalian. Mereka hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa terhadap jiwa kalian. Akan Kukatakan siapa yang harus kalian takuti. Takutlah terhadap Allah yang berkuasa membunuh dan melemparkan kalian ke dalam neraka. “Berapakah harga burung pipit? Bukankah lima ekor pipit tidak lebih daripada dua duit? Namun, seekor pun tidak dilupakan oleh Allah. Dan Ia tahu jumlah rambut di kepala kalian! Jangan takut, kalian jauh lebih berharga daripada sekawan burung pipit. “Kukatakan kepadamu: siapa pun yang menyatakan di depan umum bahwa ia mengenali-Ku, maka Aku, Anak Manusia, akan mengenalinya di hadapan Allah dan para malaikat. Tetapi orang-orang yang menyangkal Aku di hadapan manusia akan Kusangkal di hadapan para malaikat. Orang yang menghina Aku dapat diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak dapat diampuni. “Dan apabila kalian diadili di rumah ibadat oleh pembesar serta pemimpin orang Yahudi, jangan khawatir tentang apa yang kalian katakan untuk membela diri, karena pada waktu itu Roh Kudus akan memberikan kata-kata yang tepat kepada kalian.” Lalu seorang dari antara orang banyak berseru, “Guru, suruhlah saudara saya agar memberi saya bagian dari harta peninggalan ayah kami.” Tetapi Yesus menyahut, “Saudara, siapakah yang sudah menjadikan Aku hakimmu untuk memutuskan perkara semacam itu? Hati-hatilah! Jangan mengingini apa yang tidak kaumiliki. Karena hidup yang sesungguhnya sama sekali tidak bergantung pada besarnya kekayaan kita.” Kemudian Ia menceritakan sebuah perumpamaan: “Ada orang kaya mempunyai sebidang tanah yang subur dan menghasilkan panen yang baik. Lumbung-lumbungnya sudah padat, tetapi ia masih juga kekurangan tempat penyimpanan. Ia memikirkan persoalan itu, dan akhirnya ia berkata, ‘Aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku akan merombak lumbung-lumbung ini dan membangun yang lebih besar! Lalu aku akan goyang kaki dan berkata kepada diri sendiri: Lihat, simpananmu sudah cukup untuk waktu bertahun-tahun. Makan, minum, dan bersenang-senanglah!’ “Tetapi Allah berkata kepadanya, ‘Bodoh benar engkau ini! Malam ini juga sampailah ajalmu. Lalu seluruh kekayaan itu akan jatuh ke tangan siapa?’ “Ya, demikianlah halnya dengan orang yang menimbun kekayaan di dunia ini, tetapi ia miskin di hadirat Allah.” Kemudian Yesus berpaling kepada murid-murid-Nya dan berkata, “Jangan kalian khawatir tentang makanan dan pakaian. Karena hidup ini lebih penting daripada makanan dan pakaian. Lihatlah burung gagak! Mereka tidak menanam, atau menuai, atau mempunyai lumbung tempat menyimpan makanan, namun mereka dapat hidup, karena Allah memberi mereka makan. Sedangkan kalian jauh lebih berharga bagi-Nya daripada burung. “Dapatkah segala kekhawatiran itu memperpanjang umur kalian barang sesaat? Dan jikalau kekhawatiran tidak dapat menolong dalam hal yang sekecil itu, apa gunanya khawatir tentang hal-hal yang lebih besar? “Lihatlah bunga bakung! Mereka tidak memintal atau merajut. Namun demikian, Salomo dengan segala kemuliaannya pun tidak berpakaian seindah mereka. Dan Jika Allah sedemikian memedulikan bunga-bunga yang hari ini mekar dan besok layu, tidakkah terpikirkan oleh kalian bahwa Ia akan memedulikan kalian, hai orang yang kurang percaya? Dan janganlah khawatir mengenai makanan, yaitu apa yang akan kalian makan atau minum, karena Allah akan mencukupi kebutuhan kalian. Semua itu dicari oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, tetapi Bapa yang di surga mengetahui bahwa kalian memerlukan semua itu. Ia akan selalu mencukupi segala kebutuhan kalian dari hari ke hari, apabila kalian mau mengutamakan Kerajaan Allah. “Oleh karena itu, janganlah takut, karena Bapa kalian berkenan memberikan Kerajaan-Nya kepada kalian. Juallah apa yang kalian miliki dan berikan kepada yang berkekurangan. Hal ini akan memperbanyak simpanan kalian di surga! Dan dompet yang di surga tidak akan robek atau berlubang. Harta kalian di sana tidak akan hilang. Tidak ada pencuri yang akan mengambilnya. Tidak ada ngengat yang akan merusakkannya. Di mana ada harta kalian, di situ juga hati dan pikiran kalian. “Siap sedialah untuk melayani dan jagalah agar lampumu tetap menyala! Jadilah seperti pelayan-pelayan yang menanti tuanmu kembali dari pesta pernikahan. Sehingga pada saat tuanmu tiba dan mengetuk pintu, mereka dapat segera membukanya dan mempersilakan dia masuk. Bagi mereka yang siap dan sedang menantikan kedatangan-Nya, akan ada sukacita yang besar. Dia sendiri akan menyuruh mereka duduk dan Ia akan mengenakan pakaian pelayan, lalu melayani mereka sementara mereka duduk dan makan! Mungkin Ia datang pada jam sembilan malam, mungkin juga pada tengah malam. Namun, kapan juga waktunya, akan ada sukacita bagi hamba-hamba-Nya yang selalu siap! “Seorang tuan rumah yang tahu dengan pasti jam berapa maling akan datang, tidak akan membiarkan maling itu memasuki rumahnya. Karena itu, bersiap-siaplah selalu, karena Aku, Anak Manusia, akan datang pada waktu yang tidak terduga.” Petrus bertanya, “Tuhan, kepada kami sajakah Tuhan tujukan kata-kata itu atau kepada semua orang?” Tuhan menjawab, “Seorang hamba yang setia, akan menerima tanggung jawab dari tuannya untuk mengatur hamba-hambanya yang lain dan memberi mereka makan. Berbahagialah hamba itu, jika pada waktu tuannya kembali, tuannya mendapati ia melaksanakan tugasnya dengan setia. Sesungguhnya Aku berkata kepada kalian: Tuannya akan memberikan kuasa atas segala sesuatu yang ia miliki kepada hambanya itu! “Tetapi, apabila hamba itu jahat dan berkata kepada diri sendiri, ‘Tuanku tidak akan cepat-cepat datang’, dan mulai menindas sesama hamba, baik laki-laki maupun perempuan, berfoya-foya serta bermabuk-mabuk, maka Tuannya akan datang dengan tidak terduga. Hamba itu akan dicambuki dan dijebloskan ke dalam tempat orang-orang yang tidak setia. Ia akan menerima hukuman yang berat, sebab meskipun ia sudah mengetahui apa kewajibannya, ia tidak mau melakukannya. “Tetapi orang yang tidak sadar bahwa ia berbuat salah akan mendapat hukuman yang ringan. Dari orang yang diberi banyak akan dituntut banyak, karena tanggung jawabnya lebih besar. “Aku datang untuk membawa api ke bumi ini, dan betapa aku ingin tugas-Ku itu sudah selesai! Aku menghadapi suatu baptisan yang mengerikan. Betapa susahnya hati-Ku sebelum hal itu terlaksana! “Apakah pada sangka kalian Aku datang untuk membawa damai ke bumi ini? Bukan! Melainkan perselisihan dan perpecahan! Sejak sekarang keluarga-keluarga akan terpecah-belah: Tiga orang akan memihak Aku dan dua orang akan melawan Aku, atau sebaliknya. Ayah dan anak laki-lakinya akan berbeda pendapat tentang Aku, ibu dan anak perempuannya akan berselisih paham dan keputusan ibu mertua yang biasanya dijunjung tinggi akan ditentang oleh menantu perempuannya.” Lalu Ia berpaling kepada orang banyak dan berkata, “Apabila kalian melihat awan berkumpul di sebelah barat, kalian berkata, ‘Hujan akan turun.’ Dan kalian benar. “Apabila angin selatan bertiup, kalian berkata, ‘Hari akan panas terik.’ Dan benarlah demikian. Hai orang munafik! Bagaimana kamu tahu cara membaca tanda-tanda cuaca, sedangkan kamu tidak mengerti arti dari apa yang terjadi hari ini di depan matamu? Apa sebabnya kalian tidak mau menyelidiki sendiri mana yang benar? “Dalam perjalanan ke pengadilan, berusahalah berdamai dengan orang yang menggugat kalian, sebelum kalian diseret ke hadapan hakim, dan hakim akan menyerahkan kalian kepada pengawal lalu menjebloskan kalian ke dalam penjara. Karena, kalau kalian sampai dipenjarakan, kalian tidak akan dibebaskan sebelum lunas semuanya.”

Lukas 12:1-59 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Ribuan orang datang bersama-sama. Ada banyak sekali orang sehingga mereka saling menginjak. Sebelum berbicara kepada mereka, Yesus bilang kepada pengikut-Nya, “Hati-hatilah terhadap ragi orang Farisi. Maksud-Ku adalah mereka sungguh munafik. Semua yang disembunyikan akan terlihat, dan semua yang dirahasiakan akan terungkap. Apa pun yang kamu katakan secara pribadi akan diumumkan. Dan apa yang kamu bisikkan di dalam kamar tertutup, akan diumumkan secara terbuka sehingga semua orang bisa mendengar.” Lalu Yesus berkata kepada orang-orang, “Aku katakan kepadamu, sahabat-sahabat-Ku, janganlah takut pada manusia. Mereka bisa membunuh kamu, tapi setelah itu mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk melukaimu. Aku akan menunjukkan kepadamu siapa yang harus kamu takuti. Takutlah kepada Allah yang mempunyai kuasa untuk membunuh dan membuang kamu ke dalam neraka. Ya, Dialah yang harus kamu takuti.” “Ketika burung dijual, lima ekor burung pipit hanya bernilai dua keping uang. Tetapi Allah tidak melupakan seekor pun dari mereka. Benar, Allah tahu berapa banyak rambut di kepalamu. Janganlah takut. Kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung pipit itu.” “Aku berkata kepadamu, jika kamu bersedia mengakui Aku di depan orang lain bahwa kamu percaya kepada-Ku, maka Aku akan berkata kepada Bapa-Ku di surga bahwa kamu adalah milik-Ku. Aku akan katakan hal ini di hadapan para malaikat Allah. Tetapi jika kamu menyangkal Aku di depan orang-orang, maka Aku pun akan berkata kepada Bapa-Ku di surga bahwa kamu bukan milik-Ku. Aku akan katakan hal ini di hadapan para malaikat Allah. Siapa yang berbicara melawan Anak Manusia dapat diampuni. Tetapi siapa yang berbicara melawan Roh Kudus tidak akan diampuni. Kamu akan dibawa ke pengadilan di rumah ibadah di depan para pemimpin dan orang penting lainnya. Tetapi ketika hal itu terjadi, janganlah khawatir tentang bagaimana kamu akan membela dirimu sendiri atau apa yang harus kamu katakan. Pada saat itu Roh Kudus akan mengajarkan apa yang harus kamu katakan.” Salah seorang di antara orang banyak itu berkata kepada Yesus, “Guru, ayah kami baru saja mati dan meninggalkan warisan kepada kami. Katakanlah kepada saudaraku untuk membagi warisan itu denganku.” Tetapi Yesus bilang kepadanya, “Siapa bilang Aku harus menjadi hakimmu atau memutuskan bagaimana membagi warisan bapamu di antara kalian?” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Berhati-hatilah dan waspadalah terhadap segala macam keserakahan. Manusia tidak memperoleh hidupnya dari berapa banyak harta yang dimiliki.” Kemudian Yesus menggunakan perumpamaan ini: “Ada seorang kaya yang mempunyai banyak tanah. Ladangnya menghasilkan panen yang banyak. Ia berpikir, ‘Apa yang akan aku lakukan? Aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan semua hasil panenku.’ Lalu ia berkata, ‘Aku tahu apa yang akan aku lakukan. Aku akan membongkar lumbung-lumbungku dan membangun lumbung baru yang lebih besar! Aku akan menyimpan semua gandum dan barang-barangku dalam lumbung baruku itu. Lalu aku bisa katakan kepada diriku, aku punya banyak barang baik yang tersimpan. Aku sudah menyimpan persediaan cukup untuk bertahun-tahun. Istirahat, makan, minum dan nikmati hidup!’ Tetapi Allah berkata kepada orang itu, ‘Orang bodoh! Malam ini kamu akan mati. Jadi, bagaimana dengan barang-barang yang kamu siapkan buat dirimu sendiri?’ Sekarang siapa yang akan memperoleh semuanya? Inilah yang akan terjadi pada orang yang menyimpan harta benda bagi dirinya sendiri. Bagi Allah, orang itu tidak kaya.” Yesus berkata kepada pengikut-Nya, “Karena itu, Aku berkata kepadamu, jangan kamu khawatir akan hal-hal yang kamu perlukan untuk hidup. Jangan khawatir akan apa yang kamu makan atau apa yang akan kamu pakai. Hidup lebih penting dari apa yang kamu makan dan kamu jauh lebih penting dari apa yang kamu pakai. Lihatlah burung gagak. Mereka tidak menabur, menuai atau menyimpan makanan di gudang atau lumbung, tetapi Allah memberi mereka makan. Dan kamu jauh lebih berharga daripada burung-burung. Tidak ada seorang pun di antara kalian yang dapat menambahkan satu jam untuk hidupmu dengan mengkhawatirkannya. Dan jika kamu tidak dapat melakukan hal-hal yang kecil, mengapa mengkhawatirkan akan hal-hal yang besar? Perhatikanlah bagaimana bunga-bunga bakung bertumbuh. Mereka tidak bekerja atau membuat pakaian untuk diri mereka sendiri. Tetapi Aku katakan kepadamu, bahkan Salomo, Raja yang besar dan kaya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga-bunga ini. Kalau Allah menumbuhkan bunga di ladang dengan begitu indahnya, maka menurutmu, apakah yang akan Ia lakukan untukmu? Itu hanya rumput. Hari ini hidup dan besok orang membuangnya ke dalam api. Tetapi Allah cukup peduli untuk membuatnya indah. Maka pasti Ia akan berbuat lebih lagi untukmu. Kamu perlu beriman kepada Allah!” “Jadi, jangan hanya pikirkan tentang apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum. Jangan khawatir akan hal-hal itu. Itulah yang selalu dipikirkan oleh orang yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Apa yang harus kamu pikirkan adalah Kerajaan Allah. Kemudian Ia akan memberi semua hal lainnya yang kamu butuhkan.” “Jangan takut, hai kawanan domba kecil. Bapamu ingin membagi Kerajaan-Nya dengan kalian. Juallah barang milikmu dan berikanlah uangnya kepada orang yang membutuhkannya. Inilah satu-satunya cara kalian bisa menyimpan kekayaanmu supaya tidak hilang. Kamu akan menyimpan harta yang tidak habis-habisnya di surga. Pencuri tidak bisa mencurinya, dan rayap tidak dapat merusakinya. Di mana ada hartamu, di situ juga hatimu berada.” “Bersiaplah dengan pakaian lengkap dan biarlah lampu-lampumu terus menyala. Jadilah seperti hamba-hamba yang menunggu tuannya pulang dari pesta pernikahan. Ketika tuannya pulang dan mengetuk pintu, hambanya segera membukakan pintu baginya. Ketika tuannya melihat kalau mereka siap dan menunggunya, itu akan menjadi hari yang bahagia bagi hamba-hamba itu. Aku bisa katakan dengan pasti, tuan itu akan menyiapkan dirinya untuk melayani makan dan mengajak hamba-hamba itu untuk duduk. Lalu ia akan melayani mereka. Hamba-hamba itu mungkin harus menunggu tuannya hingga tengah malam atau setelah itu. Tetapi mereka akan senang mereka sudah menunggu ketika ia datang dan mendapati mereka sedang menunggu. Apa yang akan dilakukan pemilik rumah jika ia tahu kapan pencuri akan datang? Kamu tahu ia tidak akan membiarkan pencuri itu masuk ke rumahnya. Karena itu kamu juga harus bersiap-siap, sebab Anak Manusia akan datang pada saat yang tidak kamu duga!” Petrus bertanya, “Tuhan, apakah Engkau memberikan perumpamaan ini kepada kami atau kepada semua orang?” Tuhan berkata, “Bayangkan seorang hamba yang ditugasi tuannya untuk memberi makanan kepada hamba-hamba lainnya pada waktu yang tepat. Bagaimana hamba itu akan menunjukkan kalau ia dapat dipercayai tuannya untuk melalukan tugas itu? Ketika tuan itu datang dan mendapatinya sedang melakukan pekerjaan yang diberikan kepadanya, hari itu adalah hari bahagia bagi hamba itu! Aku yakin, tuan itu akan memilih hamba itu untuk mengurus semua harta miliknya. Tetapi apa yang terjadi bila hamba itu seorang jahat dan berpikir bahwa tuannya tidak akan kembali secepatnya? Ia akan mulai memukuli hamba-hamba lainnya, baik hamba laki-laki maupun perempuan. Ia akan makan dan minum sampai mabuk. Lalu tuannya pulang pada waktu yang tidak diharapkan, ketika hamba itu tidak siap. Tuan itu akan menghukum hamba itu dengan berat dan menempatkannya bersama hamba-hamba lain yang tidak taat. Hamba itu tahu apa yang tuannya mau untuk dilakukan. Tetapi ia tidak mempersiapkan dirinya dan mencoba untuk melakukan apa yang tuannya mau. Jadi, hamba itu akan mendapat hukuman berat! Tetapi bagaimana dengan hamba yang tidak tahu apa yang diinginkan tuannya? Ia juga melakukan hal-hal yang pantas mendapat hukuman. Tetapi ia akan mendapatkan hukuman yang lebih ringan dibandingkan hamba yang tahu apa yang seharusnya dilakukan. Setiap orang yang diberi banyak, akan bertanggung-jawab banyak. Lebih banyak akan diharapkan dari mereka yang telah diberikan lebih banyak.” Yesus terus berbicara: “Aku datang untuk membawa api ke dunia ini. Aku berharap api itu sudah menyala! Ada semacam baptisan yang harus Aku jalani dengan penderitaan. Dan Aku merasa susah sampai itu terjadi. Apakah kamu kira Aku datang untuk memberikan kedamaian untuk dunia? Tidak, Aku datang untuk membuat perpecahan ke dunia ini! Mulai sekarang, keluarga dengan lima anggota akan terpecah-belah; tiga melawan dua, dan dua melawan tiga. Ayah akan melawan anak laki-lakinya dan anak laki-laki akan melawan ayahnya. Ibu akan melawan anak perempuannya dan anak perempuan akan melawan ibunya. Ibu mertua akan melawan menantu perempuannya dan menantu perempuan akan melawan ibu mertuanya.” Lalu Yesus berkata kepada orang banyak, “Ketika kalian melihat awan semakin tebal di sebelah barat, kamu berkata, ‘Oh, hujan deras akan datang.’ Dan betul hujan mulai turun. Ketika kamu melihat angin selatan mulai bertiup, kamu berkata, ‘Hari ini akan panas terik.’ Dan kamu benar. Hai, kamu orang munafik! Kamu dapat mengamati bumi dan langit dan bisa memperkirakan cuaca. Mengapa kamu tidak dapat memahami apa yang sedang terjadi sekarang ini?” “Mengapa kamu tidak bisa memutuskan sendiri apa yang benar? Seandainya ada orang menggugatmu, lalu kalian berdua pergi ke pengadilan. Berusahalah untuk selesaikan masalahmu dalam perjalanan. Jika tidak, mereka akan menyeret kamu ke hadapan hakim. Dan hakim itu akan menyerahkan kamu kepada petugas, yang kemudian memasukkan kamu ke penjara. Aku berkata kepadamu, kamu tidak akan keluar dari sana hingga kamu telah bayar seluruh hutangmu.”

Lukas 12:1-59 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ”Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.” Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: ”Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: ”Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: ”Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” ”Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” Kata Petrus: ”Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?” Jawab Tuhan: ”Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut.” ”Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.” Yesus berkata pula kepada orang banyak: ”Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”