Yohanes 8:3-7
Yohanes 8:3-7 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
Yohanes 8:3-7 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kemudian para ahli Taurat dan beberapa anggota kelompok Farisi datang membawa seorang perempuan kepada Yesus. Perempuan itu tertangkap basah berbuat zina. Mereka memaksa dia berdiri di depan orang banyak itu lalu berkata kepada Yesus, “Guru, perempuan ini tertangkap basah sedang berbuat zina. Menurut hukum Taurat, orang seperti ini harus dilempari batu sampai mati. Tetapi menurutmu bagaimana?” Mereka bertanya seperti itu karena mereka sudah sepakat kalau jawaban Yesus tidak sesuai dengan hukum Taurat, mereka berencana untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus hanya menunduk dan menulis dengan jari-Nya di tanah seolah-olah tidak mempedulikan mereka. Ketika para pemimpin masih terus mendesak-Nya untuk memberi jawaban, Yesus mengangkat kepala dan berkata kepada mereka, “Siapa di antara kalian yang merasa dirinya tidak pernah berbuat dosa, biarlah dia yang lebih dulu melempari perempuan ini dengan batu.”
Yohanes 8:3-7 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Sementara Ia berbicara, guru-guru agama dan orang-orang Farisi membawa seorang wanita yang kedapatan sedang berzina dan menempatkannya di hadapan orang banyak. “Guru,” kata mereka kepada Yesus, “perempuan ini tertangkap tengah berzina. Taurat Musa mengatakan bahwa ia harus dibunuh. Bagaimana pendapat Guru?” Mereka sedang menjebak Dia supaya mengucapkan sesuatu yang dapat digunakan oleh mereka untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk dan menulis di tanah dengan jari-Nya. Mereka terus-menerus meminta jawaban, sebab itu, Ia berdiri dan berkata, “Baiklah, lempari dia dengan batu sampai mati. Tetapi hendaknya orang yang tidak pernah berdosa melempar paling dahulu!”
Yohanes 8:3-7 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Para guru Taurat dan orang Farisi membawa seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berzinah. Mereka menyuruh perempuan itu berdiri di depan orang banyak. Kata mereka kepada Yesus, “Guru, perempuan ini tertangkap basah sedang berzinah. Hukum Taurat Musa memerintahkan kita untuk melempar perempuan seperti ini dengan batu sampai mati. Menurut Engkau, apakah yang harus kami lakukan?” Mereka mengatakan hal ini untuk menjebak Yesus. Mereka berharap Yesus mengatakan sesuatu yang salah sehingga mereka mendapat alasan untuk menuduh-Nya. Akan tetapi, Yesus membungkuk sambil menulis di tanah dengan jari-Nya. Para pemimpin Yahudi terus mempertanyakan hal itu pada Yesus, sehingga Yesus berdiri dan berkata, “Siapa pun di antara kamu yang tidak berdosa, biarlah ia yang pertama melempar perempuan ini dengan batu.”
Yohanes 8:3-7 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Sementara itu, guru-guru agama dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang wanita yang kedapatan berzinah. Mereka menyuruh wanita itu berdiri di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Bapak Guru, wanita ini kedapatan sedang berbuat zinah. Di dalam Hukum Musa ada peraturan bahwa wanita semacam ini harus dilempari dengan batu sampai mati. Sekarang bagaimana pendapat Bapak?” Mereka bertanya begitu untuk menjebak Dia, supaya mereka dapat menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus tunduk saja, dan menulis dengan jari-Nya di tanah. Ketika mereka terus mendesak, Ia mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada mereka, “Orang yang tidak punya dosa di antara kalian, biarlah dia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu.”