Yohanes 21:1-25

Yohanes 21:1-25 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Setelah itu Yesus memperlihatkan diri sekali lagi di Danau Tiberias kepada pengikut-pengikut-Nya. Beginilah terjadinya: Suatu hari Simon Petrus, Tomas yang disebut si Kembar, Natanael dari Kana di Galilea, anak-anak Zebedeus, dan dua pengikut Yesus yang lainnya, sedang berkumpul. Kata Simon Petrus kepada yang lain, “Saya mau pergi menangkap ikan.” “Kami ikut,” kata mereka kepadanya. Maka pergilah mereka naik perahu. Tetapi sepanjang malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika matahari mulai terbit, Yesus berdiri di pantai, tetapi mereka tidak tahu bahwa itu Yesus. Yesus berkata kepada mereka, “Anak-anak, apakah kalian punya ikan?” “Tidak,” jawab mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Lemparkan jalamu ke sebelah kanan perahu, nanti kalian mendapat ikan.” Lalu jala itu mereka lemparkan, tetapi tidak sanggup menariknya kembali sebab begitu banyak ikan di dalamnya. Pengikut yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Simon Petrus mendengar bahwa itu Tuhan, ia memakai bajunya (sebab ia tidak berbaju) lalu terjun ke dalam air. Pengikut-pengikut yang lain menyusul ke darat dengan perahu, sambil menarik jala yang penuh dengan ikan. Mereka tidak berapa jauh dari darat, kira-kira seratus meter saja. Ketika mereka turun dari perahu, mereka melihat ada bara api di sana dengan ikan di atasnya dan roti. Yesus berkata kepada mereka, “Coba bawa ke mari beberapa ikan yang baru kalian tangkap.” Simon Petrus naik ke perahu, lalu menyeret jalanya ke darat. Jala itu penuh dengan ikan yang besar-besar; semuanya ada seratus lima puluh tiga ekor. Dan meskipun sebanyak itu, jalanya tidak sobek. Yesus berkata kepada mereka, “Mari makan.” Tidak seorang pun dari pengikut-pengikut-Nya berani bertanya, “Bapak siapa?” Sebab mereka tahu bahwa Ia Tuhan. Kemudian Yesus mendekati mereka, mengambil roti itu, dan memberikannya kepada mereka. Ia berbuat begitu juga dengan ikan itu. Inilah ketiga kalinya Yesus memperlihatkan diri kepada pengikut-pengikut-Nya setelah Ia dibangkitkan dari mati. Sesudah mereka makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yona, apakah engkau lebih mengasihi Aku daripada mereka ini mengasihi Aku?” “Benar, Tuhan,” jawab Petrus, “Tuhan tahu saya mencintai Tuhan.” Yesus berkata kepadanya, “Peliharalah anak-anak domba-Ku.” Untuk kedua kalinya Yesus bertanya kepadanya, “Simon anak Yona, apakah engkau mengasihi Aku?” “Benar, Tuhan,” jawab Petrus, “Tuhan tahu saya mencintai Tuhan.” Yesus berkata kepadanya, “Peliharalah domba-domba-Ku.” Untuk ketiga kalinya Yesus bertanya kepadanya, “Simon anak Yona, apakah engkau mencintai Aku?” Petrus menjadi sedih sebab Yesus bertanya kepadanya sampai tiga kali. Maka Petrus menjawab lagi, “Tuhan, Tuhan tahu segala-galanya. Tuhan tahu saya mencintai Tuhan!” Lalu Yesus berkata kepadanya, “Peliharalah domba-domba-Ku. Sungguh benar kata-Ku ini: Ketika engkau masih muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu, dan pergi ke mana saja engkau mau. Tetapi kalau engkau sudah tua nanti, engkau mengulurkan tanganmu, dan orang lain yang mengikat engkau dan membawa engkau ke mana engkau tidak mau pergi.” (Dengan kata-kata itu Yesus menunjukkan bagaimana Petrus akan mati nanti untuk mengagungkan Allah.) Sesudah itu Yesus berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku!” Waktu Petrus menoleh, ia melihat di belakangnya pengikut yang dikasihi Yesus. (Dialah yang duduk dekat Yesus pada waktu makan dan yang bertanya kepada-Nya, “Tuhan, siapa yang akan mengkhianati Tuhan?”) Melihat dia, Petrus bertanya kepada Yesus, “Tuhan, bagaimana dengan dia ini?” Yesus menjawab, “Andaikata Aku mau ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku!” Maka tersebarlah kabar di kalangan pengikut Yesus bahwa pengikut itu tidak akan mati. Padahal Yesus tidak mengatakan bahwa pengikut itu tidak akan mati, melainkan: “Andaikata Aku mau ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Pengikut itulah yang memberikan kesaksian tentang kejadian-kejadian ini. Dialah juga yang sudah menulisnya. Dan kita tahu bahwa apa yang dikatakannya itu benar. Masih banyak hal lain yang dilakukan oleh Yesus. Andaikata semuanya itu ditulis satu per satu, saya rasa tak ada cukup tempat di seluruh bumi untuk memuat semua buku yang akan ditulis itu.

Yohanes 21:1-25 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Sesudah itu, Yesus memperlihatkan diri-Nya lagi kepada kami murid-murid-Nya di pinggir danau Galilea. Beginilah kejadiannya: Kami yang ada di situ adalah Petrus yang juga disebut Simon, Tomas si Anak Kembar, Natanael dari desa Kana di daerah Galilea, saya Yohanes, kakak saya Yakobus, dan dua murid Yesus yang lain. Petrus berkata kepada kami, “Aku mau pergi menjala ikan.” Dan kami menjawab, “Kami juga mau ikut!” Lalu kami bertujuh langsung pergi naik perahu. Waktu itu sudah sore. Tetapi sepanjang malam kami tidak mendapat seekor ikan pun. Pagi-pagi sekali, Yesus berdiri di pinggir danau. Namun kami tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Dia berseru kepada kami, “Hei, teman-teman, apa kalian sudah mendapat ikan?” Dan kami menjawab, “Belum.” Lalu Dia berkata, “Lemparkanlah jala kalian ke sebelah kanan perahu, nanti kalian akan mendapat ikan.” Lalu kami melemparkannya. Ketika hendak menarik jala itu, ternyata kami tidak sanggup lagi, karena terlalu banyak ikan yang terjaring. Lalu saya berkata kepada Petrus, “Lihat! Ternyata Dia Tuhan!” Mendengar itu, Petrus langsung memakai jubahnya dengan cara mengikatkannya di pinggang, lalu melompat ke air untuk berenang ke tepi danau. Sebelumnya, dia bekerja tanpa baju panjang itu. Tetapi kami menyusul ke tepi dengan perahu sambil menarik jala yang penuh ikan tadi. Saat itu perahu kami tidak jauh dari pinggir danau, kira-kira hanya seratus meter. Ketika kami semua sampai di darat, kami melihat sudah ada seekor ikan sedang dibakar di atas bara api, juga roti di dekatnya. Lalu Yesus berkata kepada kami, “Tolong bawa beberapa ekor ikan yang baru kalian tangkap itu.” Petrus pun naik ke dalam perahu dan menarik jala itu ke darat. Jala itu penuh dengan ikan-ikan besar, 153 ekor jumlahnya. Biarpun sebanyak itu, jalanya tidak robek. Yesus berkata lagi kepada kami, “Marilah kita sarapan.” Tidak satu pun dari kami yang berani bertanya kepada-Nya, “Tuan, Engkau ini siapa?” Karena kami sudah tahu bahwa Dia itu Tuhan. Kemudian Yesus membagi-bagikan roti dan ikan itu kepada kami. Itulah ketiga kalinya Yesus memperlihatkan diri-Nya kepada kami sesudah Dia hidup kembali dari kematian. Sesudah kami makan, Yesus bertanya kepada Simon yang juga disebut Petrus, “Simon anak Yunus, apakah kamu lebih mengasihi Aku daripada semua sahabatmu ini mengasihi-Ku?” Petrus menjawab, “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu.” Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Berilah makanan kepada kawanan domba-Ku.” Tidak lama kemudian, Yesus berkata lagi kepada Petrus, “Simon anak Yunus, apakah kamu mengasihi Aku?” Petrus menjawab, “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu.” Lalu Yesus berkata lagi kepadanya, “Jagalah kawanan domba-Ku.” Untuk ketiga kalinya Yesus berkata, “Simon anak Yunus, apakah kamu mengasihi Aku?” Petrus merasa sedih karena sudah tiga kali Yesus bertanya seperti itu. Jadi dia menjawab, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu. Engkau tahu bahwa saya mengasihi-Mu!” Lalu Yesus berkata lagi kepadanya, “Berilah makanan kepada kawanan domba-Ku. Aku menegaskan kepadamu bahwa perkataan-Ku ini benar: Selama ini, kamu sudah biasa mempersiapkan dirimu dan pergi ke mana saja kamu mau. Tetapi ketika kamu sudah tua, kamu akan mengulurkan tanganmu kepada orang lain. Mereka akan mengikat tanganmu itu dan membawamu ke tempat yang kamu tidak suka.” Dengan berkata begitu, Dia menyatakan bagaimana caranya nanti Petrus mati demi memuliakan Allah. Kemudian Yesus berkata lagi kepadanya, “Ikutlah Aku terus!” Lalu mereka mulai berjalan di pinggir danau itu. Kemudian Petrus berbalik dan melihat bahwa saya juga mengikuti mereka dari belakang. Sayalah yang dulu duduk dekat Yesus ketika kami makan bersama pada malam terakhir, dan yang bertanya, “Tuhan, siapakah orang yang akan menjual Engkau?” Jadi Petrus bertanya tentang saya kepada Yesus, “Kalau begitu, Tuhan, apa yang akan terjadi kepada dia?” Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak perlu tahu tentang dia. Kalau Aku mau supaya dia tetap hidup sampai Aku datang kembali, itu bukan urusanmu. Kamu tetaplah ikut Aku!” Karena perkataan Yesus itu, tersebarlah berita di antara saudara-saudari seiman bahwa saya tidak akan mati sebelum Yesus kembali. Tetapi Dia tidak berkata seperti itu. Dia hanya berkata, “Kalau Aku mau supaya dia tetap hidup sampai Aku datang kembali, itu bukan urusanmu.” Sayalah murid itu, dan saya menulis buku ini sebagai kesaksian tentang semua kejadian tersebut. Saya dan saudara-saudari seiman tahu bahwa kesaksian saya ini adalah benar. Masih banyak hal lain yang Yesus perbuat. Tetapi saya pikir, kalau semuanya ditulis, seluruh dunia ini pun tidak akan cukup untuk menyimpan buku-buku yang menuliskan semua hal itu. Amin.

Yohanes 21:1-25 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

KEMUDIAN Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di tepi Danau Galilea. Peristiwanya begini: Beberapa orang di antara kami ada di sana—Simon Petrus, Tomas, “Si Kembar”, Natanael dari Kana di Galilea, Yakobus, dan saya, serta dua murid yang lain. Simon Petrus berkata, “Saya mau menangkap ikan.” “Kami ikut,” kami semua berkata. Maka kami pun pergi, tetapi sepanjang malam kami tidak menangkap apa-apa. Ketika fajar menyingsing, kami melihat seorang laki-laki berdiri di tepi pantai, tetapi kami tidak dapat mengenali siapakah dia. Orang itu berseru, “Hai Anak-Anak, apakah kalian sudah mendapat ikan?” “Belum,” jawab kami. Kemudian Ia berkata, “Tebarkan jala kalian di sebelah kanan perahu, maka kalian akan mendapat banyak ikan!” Kami melakukan apa yang dikatakan-Nya, dan ikan yang kami tangkap demikian banyaknya, sehingga kami tidak dapat menarik jala karena beratnya. Kemudian saya berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Mendengar itu, Simon Petrus mengenakan bajunya, sebab ia tidak berbaju, kemudian melompat ke dalam air dan berenang ke tepi. Kami tinggal di dalam perahu dan menarik jala yang penuh ikan itu ke pantai, kira-kira seratus meter jauhnya. Ketika tiba di tepi, kami melihat api dan ikan sedang dipanggang di atasnya, dan juga ada roti. “Bawalah beberapa ikan yang baru saja kalian tangkap,” kata Yesus. Simon Petrus pergi dan menarik jala ke pantai. Menurut hitungannya ada seratus lima puluh tiga ikan besar-besar. Namun demikian, jala itu tidak koyak. “Sekarang silakan sarapan!” kata Yesus; dan tidak seorang pun dari kami berani menanyakan kepada-Nya apakah Ia benar-benar Tuhan, sebab kami yakin akan hal itu. Kemudian Yesus berkeliling memberikan roti dan ikan kepada kami. Ini adalah untuk ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada kami sejak Ia hidup kembali. Setelah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” “Ya,” jawab Petrus. “Tuhan tahu, saya mengasihi Tuhan.” “Kalau begitu, berilah makan domba-domba-Ku,” kata Yesus kepadanya. Yesus mengulangi pertanyaan itu, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” “Ya, Tuhan,” kata Petrus, “Tuhan tahu, saya mengasihi Tuhan.” “Kalau begitu, peliharakanlah domba-domba-Ku,” kata Yesus. Sekali lagi Yesus bertanya, “Simon, anak Yohanes, betulkah engkau mengasihi-Ku?” Petrus merasa sedih, karena Yesus mengajukan pertanyaan untuk ketiga kalinya. “Tuhan mengetahui segala sesuatu. Tuhan tahu, saya mengasihi Tuhan.” Kata Yesus, “Kalau begitu, berilah makan domba-domba-Ku. Waktu engkau masih muda, engkau dapat berbuat sesukamu dan pergi ke mana engkau suka; tetapi sesudah tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan menuntun dan membawa engkau ke tempat yang tidak engkau kehendaki.” Yesus mengatakan hal ini hendak memberitahukan bagaimana Petrus akan mati untuk memuliakan Allah. Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku.” Petrus menoleh ke belakang dan melihat pengikut Yesus yang karib—murid yang pada waktu makan malam bertanya kepada Yesus, “Guru, siapa dari antara kami yang akan mengkhianati Guru?” Lalu Petrus bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apa yang akan terjadi kepadanya?” Yesus menjawab, “Kalau Aku kehendaki agar dia hidup sampai Aku kembali, apa kena-mengena hal itu dengan engkau? Engkau ikutlah Aku.” Sebab itu, tersiarlah desas-desus di antara persekutuan orang-orang beriman bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi bukan itu yang dikatakan oleh Yesus. Ia hanya mengatakan, “Kalau Aku menghendaki agar dia hidup sampai Aku kembali, apa kena-mengena hal itu dengan engkau?” Sayalah murid itu! Saya menyaksikan peristiwa-peristiwa ini dan telah mencatatnya dalam buku ini. Dan kita semua tahu bahwa penuturan saya mengenai semua ini benar. Dan saya kira, jika peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus semuanya dibukukan, seluruh dunia ini agaknya tidak akan dapat memuat buku-buku itu.

Yohanes 21:1-25 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Kemudian Yesus memperlihatkan diri lagi kepada pengikut-Nya di dekat Danau Tiberias. Beginilah yang terjadi: Beberapa pengikut sedang berkumpul. Mereka adalah Simon Petrus, Tomas, yang disebut juga Didimus, Natanael dari kota Kana di wilayah Galilea, dua orang anak Zebedeus dan dua orang pengikut lainnya. Simon Petrus berkata kepada mereka, “Aku akan pergi menangkap ikan.” Para pengikut lainnya berkata, “Kami akan pergi bersamamu.” Jadi, mereka semua pergi ke luar dan naik ke perahu. Tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa pun. Keesokan paginya, Yesus berdiri di tepi danau. Tetapi mereka tidak tahu kalau itu adalah Yesus. Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Anak-anak, adakah ikan yang kalian tangkap?” Mereka menjawab, “Tidak.” Yesus berkata, “Lemparkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, dan kamu akan mendapat ikan.” Mereka pun melakukannya. Mereka menangkap begitu banyak ikan sehingga mereka tidak dapat menarik kembali jala mereka ke dalam perahu. Pengikut yang sangat dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar bahwa itu Tuhan, ia mengenakan pakaian yang dilepasnya saat bekerja. Kemudian ia terjun ke dalam danau. Para pengikut lainnya datang dengan perahu karena jarak mereka tidak jauh dari darat, yaitu hanya sekitar 100 meter saja. Mereka menarik jala yang penuh dengan ikan. Ketika mereka sampai di darat, mereka melihat bara api dengan ikan di atasnya dan juga beberapa roti. Kemudian Yesus berkata, “Bawalah beberapa ekor ikan yang baru saja kamu tangkap.” Simon Petrus naik ke perahu dan menarik jala itu ke darat. Jala itu penuh dengan ikan besar, jumlahnya 153 ekor. Meskipun ikan yang ditangkap sangat banyak, jalanya tidak robek. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, makanlah.” Tak satu pun dari mereka itu yang bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus mendekati mereka, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka. Ia juga memberikan ikan kepada mereka. Inilah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada para pengikut-Nya sesudah Ia dibangkitkan dari kematian. Sesudah mereka selesai makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yohanes, apakah kamu mengasihi Aku lebih daripada orang-orang lain yang mengasihi Aku?” Petrus menjawab, “Benar Tuhan. Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Peliharalah domba-domba-Ku!” Sekali lagi, Yesus berkata kepadanya, “Simon, anak Yohanes, apakah kamu mengasihi Aku?” Petrus menjawab, “Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.” Kemudian Yesus berkata, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Untuk yang ketiga kalinya Yesus berkata, “Simon, anak Yohanes, apakah kamu mengasihi Aku?” Hati Petrus menjadi sedih karena Yesus bertanya untuk ketiga kalinya, “Apakah kamu mengasihi Aku?” Dan ia menjawab, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu. Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau!” Yesus berkata kepadanya, “Peliharalah domba-domba-Ku! Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya ketika masih muda, kamu memasang ikat pinggangmu sendiri dan berjalan ke mana pun yang kamu mau. Tetapi pada waktu kamu tua nanti, kamu akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan memasangkan ikat pinggangmu. Mereka akan membawamu ke tempat yang tidak kamu inginkan.’” Yesus bilang hal ini untuk menunjukkan bagaimana nantinya Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Kemudian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku!” Petrus menoleh dan melihat pengikut yang sangat dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka. Ia adalah pengikut yang duduk dekat Yesus pada waktu mereka makan malam dan bertanya, “Tuhan, siapakah orang yang akan mengkhianati Engkau?” Ketika Petrus melihat pengikut itu berada di belakang mereka, ia pun bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apa yang akan terjadi dengannya?” Yesus menjawab, “Seandainya Aku ingin ia tetap hidup sampai Aku datang kembali, itu bukan urusanmu. Tetapi untuk kamu, ikutlah Aku!” Jadi, perkataan Yesus ini tersebar di antara para pengikut-Nya. Mereka bilang bahwa pengikut itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak bilang demikian. Ia hanya berkata, “Seandainya Aku ingin dia tetap hidup sampai Aku datang kembali, itu bukan urusanmu.” Pengikut itu adalah dia yang memberi kesaksian mengenai semuanya ini dan kemudian menuliskannya. Dan kita tahu bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak lagi yang dilakukan oleh Yesus. Jika semuanya itu harus dituliskan, maka aku kira seluruh dunia ini tidak akan cukup besar untuk memuat semua buku-buku yang akan ditulis.

Yohanes 21:1-25 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: ”Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: ”Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: ”Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: ”Tidak ada.” Maka kata Yesus kepada mereka: ”Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: ”Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: ”Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: ”Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: ”Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: ”Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: ”Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: ”Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: ”Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: ”Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: ”Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: ”Ikutlah Aku.” Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: ”Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: ”Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus: ”Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: ”Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami