Yohanes 10:11-42
Yohanes 10:11-42 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
“Akulah gembala yang setia. Seorang gembala yang setia akan menyerahkan nyawanya untuk menyelamatkan domba-dombanya. Tetapi pekerja upahan tidak akan mau berkorban seperti gembala pemilik domba-domba itu. Ketika seorang pekerja melihat serigala datang, dia akan kabur meninggalkan domba-dombanya. Lalu serigala akan menangkap salah satu domba, dan yang lain akan lari tercerai-berai. Pekerja itu kabur karena dia hanya bekerja sebagai seorang upahan dan tidak peduli pada domba-domba itu. “Namun Aku adalah gembala yang setia. Aku menyerahkan nyawa-Ku untuk menyelamatkan domba-domba-Ku. Sama seperti Bapa-Ku sangat mengenal Aku, begitu juga Aku mengenal domba-domba-Ku. Dan sama seperti Aku sangat mengenal Bapa, begitu pula domba-domba-Ku mengenal Aku. Aku juga mempunyai domba-domba lain yang belum tergabung ke dalam kawanan ini. Jadi Aku akan memanggil mereka, dan mereka akan mengikuti suara-Ku. Aku akan memimpin seluruh domba-Ku supaya semuanya bergabung menjadi satu kawanan besar dengan satu gembala, yaitu Aku. Itulah sebabnya Bapa mengasihi Aku: Karena Aku sudah bersedia menyerahkan nyawa-Ku untuk menyelamatkan mereka. Tetapi setelah mati, Aku akan hidup lagi. Kematian-Ku bukan karena siapa-siapa. Sebaliknya, Aku sendiri yang menyerahkan nyawa-Ku. Sebab hanya Aku sendiri yang berhak atas nyawa-Ku, baik untuk menentukan waktu kematian-Ku maupun waktu Aku hidup kembali. Ini semua sesuai dengan perintah Bapa kepada-Ku.” Ketika orang Yahudi mendengar Yesus mengajar seperti itu, mereka mulai bertengkar satu sama lain. Banyak di antara mereka yang mengatakan, “Dia gila karena dikuasai setan. Tidak usah dengarkan dia!” Tetapi yang lain berkata, “Apa yang baru saja dia katakan itu bukan seperti perkataan orang yang dikuasai setan! Orang yang dikuasai setan tidak mungkin menyembuhkan mata orang buta.” Tidak lama kemudian Yesus berada di Yerusalem pada waktu perayaan untuk memperingati peresmian rumah Allah. Waktu itu musim dingin, dan Yesus sedang berjalan-jalan di Teras Salomo di rumah Allah. Kemudian para pemimpin Yahudi datang berkumpul mengelilingi Yesus dan berkata kepada-Nya, “Sudah begitu lama kami menunggu kamu berterus terang tentang siapa dirimu sebenarnya! Kalau kamu memang Kristus, katakanlah!” Lalu jawab-Nya, “Aku sudah memberitahukan, tetapi kalian tidak percaya. Aku sudah melakukan banyak keajaiban dalam nama Bapa-Ku. Semuanya itu membuktikan jabatan-Ku. Tetapi kalian tidak percaya karena kalian bukan domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku pasti mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka, dan mereka selalu mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka. Jadi domba-domba-Ku tidak akan mati selamanya, dan tidak ada yang bisa merampas mereka dari tangan-Ku. Yang sudah memberikan domba-domba itu kepada-Ku adalah Bapa-Ku. Dia lebih berkuasa dari semua yang ada, dan tiada yang dapat merampas mereka dari tangan Kami. Bapa dan Aku adalah satu.” Mendengar perkataan itu, sekali lagi para pemimpin Yahudi mengambil batu dan mau melempari Yesus sampai mati. Tetapi Dia berkata kepada mereka, “Sesuai perintah Bapa-Ku, Aku sudah mengerjakan banyak keajaiban yang membawa kebaikan di tengah-tengah kalian. Apakah ada keajaiban yang salah, sehingga kalian hendak melempari Aku dengan batu?” Jawab mereka, “Bukan! Kami mau membunuhmu bukan karena keajaiban yang kamu lakukan, tetapi karena kamu menghina Allah! Kamu itu manusia biasa, tetapi kamu menyamakan dirimu dengan Allah.” Lalu Yesus menjawab, “Kalian sudah tahu bahwa dalam Firman-Nya Allah berkata, ‘Kalian semua adalah anak-anak Allah Yang Mahabesar, dan bersifat seperti Dia.’ Tentu Firman TUHAN selalu benar. Jadi kalau Allah sendiri menyebut orang-orang itu anak-anak-Nya, yaitu mereka yang sudah menerima Firman Allah, maka janganlah kalian berpikir bahwa Aku menghina Allah karena Aku berkata, ‘Aku adalah Anak Allah.’ Dialah yang mengkhususkan dan mengutus Aku ke dalam dunia ini. Kalau Aku tidak melakukan keajaiban-keajaiban yang memuliakan Bapa-Ku, kalian tidak usah mempercayai ajaran-Ku. Tetapi kalau Aku memang melakukan banyak keajaiban yang memuliakan Bapa-Ku, dan kalian tetap tidak mau percaya kepada-Ku, setidaknya percayalah bahwa hal-hal yang Aku lakukan itu berasal dari Bapa. Dengan begitu kalian akan tahu dan mengerti bahwa Bapa sudah bersatu dengan Aku, dan Aku bersatu dengan Dia.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi ada sesuatu yang menghalangi orang-orang itu sehingga Dia terlepas dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi ke seberang sungai Yordan tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu tinggal di sana. Banyak orang berdatangan kepada-Nya. Mereka berkata, “Yohanes memang tidak pernah melakukan satu pun keajaiban, tetapi semua yang dia katakan tentang Yesus adalah benar.” Dan di situ banyak orang menjadi percaya bahwa Yesus adalah Kristus.
Yohanes 10:11-42 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
“Aku ini Gembala yang baik. Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya. Seorang upahan akan melarikan diri jika melihat serigala datang, dan ia akan meninggalkan domba-domba itu, sebab domba-domba itu bukan miliknya dan ia bukan gembala mereka. Maka serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba itu. Orang upahan itu lari, karena ia hanya upahan dan tidak peduli akan domba-domba itu. “Aku ini Gembala yang baik. Aku mengenal domba-domba-Ku dan mereka mengenal Aku, sama seperti Bapa-Ku mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa; dan Aku menyerahkan nyawa-Ku untuk domba-domba itu. Aku mempunyai domba-domba lain di dalam kandang yang lain. Mereka juga harus Kubawa, dan mereka akan mendengar suara-Ku; maka akan ada satu kawanan domba dengan satu Gembala. “Bapa mengasihi Aku, sebab Aku menyerahkan nyawa-Ku agar Aku dapat memperolehnya kembali. Tidak ada seorang pun dapat membunuh Aku tanpa seizin-Ku—Aku menyerahkan nyawa-Ku dengan sukarela. Sebab Aku berhak dan berkuasa menyerahkan dan mengambilnya kembali sekehendak hati-Ku. Sebab hak ini telah diberikan oleh Bapa kepada-Ku.” Ketika Ia mengatakan semua ini, lagi-lagi pemimpin orang Yahudi berbeda pendapat tentang Dia. Ada di antara mereka yang berkata, “Ia dirasuk setan atau gila. Mengapa mendengarkan orang yang demikian?” Yang lain berkata, “Kedengarannya tidak seperti orang yang dirasuk setan. Dapatkah setan mencelikkan mata orang buta?” Waktu itu musim dingin dan Yesus berada di Yerusalem pada hari raya Pentahbisan Bait Allah. Sedang Ia berjalan melalui bagian Bait Allah yang dinamakan Serambi Salomo, para pemimpin orang Yahudi mengelilingi Dia serta bertanya, “Berapa lama lagi Engkau akan membiarkan kami dalam keadaan yang tegang seperti ini? Kalau Engkau benar-benar Mesias, katakanlah kepada kami dengan terus terang.” “Aku telah mengatakannya kepada kalian, tetapi kalian tidak percaya kepada-Ku,” jawab Yesus. “Buktinya terdapat dalam tanda-tanda ajaib yang Aku buat atas nama Bapa-Ku. Tetapi kalian tidak mau percaya kepada-Ku, sebab kalian tidak termasuk kawanan domba-Ku. Domba-domba-Ku mengenal suara-Ku, dan Aku pun mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku. Kepada mereka Aku memberikan hidup kekal, dan mereka tidak akan binasa. Seorang pun tidak akan dapat merenggut mereka dari Aku, karena Bapa-Ku sudah memberikan mereka kepada-Ku, dan Bapa-Ku lebih berkuasa daripada siapa pun juga. Jadi, tidak seorang pun dapat merebut mereka dari Aku. Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi para pemimpin orang Yahudi itu memungut batu hendak membunuh Dia. Yesus berkata, “Atas perintah Allah sudah banyak mukjizat yang Kulakukan untuk menolong orang. Karena mukjizat yang mana kalian hendak membunuh Aku?” Mereka menjawab, “Bukan karena suatu perbuatan baik, melainkan karena hujat. Engkau, manusia biasa saja, telah menyatakan bahwa Engkau adalah Allah.” “Dalam Hukum Taurat dikatakan bahwa orang-orang Israel adalah ilah,” jawab Yesus. “Jadi jika Kitab Suci, yang tidak mungkin salah itu, mengatakan bahwa mereka adalah ilah yang telah menerima firman Allah, dapatkah kalian menyebutnya hujat, apabila Dia yang dikuduskan dan diutus ke dunia ini oleh Bapa mengatakan, ‘Akulah Anak Allah’? Jangan percaya kepada-Ku, kalau Aku tidak melakukan mukjizat-mukjizat dari Allah. Tetapi, kalau Aku melakukan mukjizat-mukjizat dari Allah, percayalah akan mukjizat-mukjizat itu, sekalipun kalian tidak percaya kepada-Ku. Maka kalian akan yakin bahwa Bapa ada di dalam Aku, dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka hendak menangkap Dia. Tetapi Ia pergi meninggalkan mereka, lalu menyeberangi Sungai Yordan dan tinggal di tempat Yohanes dahulu membaptiskan orang untuk pertama kalinya. Banyak orang mengikut Dia. Mereka berkata satu kepada yang lain, “Yohanes tidak melakukan mukjizat, tetapi semua nubuatnya mengenai Orang ini sudah terjadi.” Dan banyak orang di situ percaya bahwa Dia adalah Mesias.
Yohanes 10:11-42 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Pekerja upahan bukanlah gembala ataupun pemilik domba-domba. Ia akan lari meninggalkan domba-domba itu saat serigala datang sehingga mereka akan diterkam dan dicerai-beraikan. Ia lari karena ia bekerja hanya untuk mendapatkan upah. Ia tidak benar-benar memperdulikan domba-domba itu. Akulah Gembala yang baik, yang peduli terhadap domba-domba itu. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Sama seperti Aku mengenal Bapa, dan Bapa mengenal Aku. Dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba itu. Aku juga mempunyai domba-domba lainnya, yang tidak berada dalam kandang ini. Aku juga harus menuntun mereka, dan mereka akan mendengarkan suara-Ku. Kelak, mereka akan menjadi satu kawanan dengan domba-domba yang sudah ada dalam kandang. Bapa mengasihi Aku karena Aku menyerahkan hidup-Ku. Dan Aku menyerahkan hidup-Ku sehingga Aku dapat memperolehnya kembali. Tak ada orang yang mengambil hidup-Ku dari-Ku, tapi Aku memberikan secara sukarela. Aku mempunyai hak untuk memberikan hidup-Ku, dan Aku mempunyai hak untuk mendapatnya kembali. Inilah perintah yang diberikan Bapa kepada-Ku.” Oleh karena perkataan Yesus itu, maka timbullah perpecahan di antara mereka. Banyak dari mereka yang berkata, “Ia kerasukan setan dan menjadi gila. Mengapa kalian mendengarkan Dia?” Tetapi lainnya berkata, “Itu bukanlah perkataan seorang yang kerasukan setan. Lagipula, setan tidak mungkin membuat orang buta dapat melihat.” Tibalah Hari Raya Peresmian Bait Allah di Yerusalem. Saat itu adalah musim dingin. Yesus ada di dalam Bait Allah di serambi Salomo. Para pemimpin Yahudi berkumpul mengelilingi Dia. Kata mereka kepada-Nya, “Sampai berapa lama lagi Engkau akan membiarkan kami bingung? Jika Engkau Mesias, maka katakanlah kepada kami dengan jelas.” Jawab Yesus, “Aku sudah katakan kepadamu, tetapi kamu tidak percaya. Semua mujizat yang sudah Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, adalah bukti bahwa Akulah Mesias itu. Tetapi kamu tidak percaya, karena kamu bukanlah domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Aku memberi hidup yang kekal kepada domba-domba-Ku. Mereka tidak akan mati. Dan selama dalam perawatan-Ku, tidak seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku adalah Dia yang memberikan domba-domba itu kepadaku, dan Ia lebih besar daripada siapa pun. Tidak ada seorang pun yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya. Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi, para pemimpin Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Banyak hal-hal mengherankan yang kamu lihat Aku lakukan berasal dari Bapa. Dari semua itu, manakah yang membuatmu ingin membunuh Aku?” Jawab mereka kepada Yesus, “Kami tidak akan membunuh-Mu karena hal-hal baik yang Engkau lakukan. Tetapi karena Engkau menghujat Allah. Engkau hanyalah seorang manusia, tapi Engkau bilang Engkau adalah Allah.” Yesus menjawab, “Bukankah tertulis dalam kitab Taurat bahwa Allah berkata, ‘Kamu adalah allah’? Kitab Suci menyebut mereka sebagai allah, yaitu orang-orang yang menerima perkataan-Nya. Dan isi Kitab Suci adalah benar. Lalu mengapa kamu menuduh Aku menghujat Allah karena Aku berkata, ‘Aku Anak Allah’? Akulah yang telah dipilih dan diutus Allah ke dalam dunia. Jika Aku tidak melakukan hal-hal yang dilakukan Bapa-Ku, jangan percaya pada apa yang Aku katakan. Tetapi jika Aku melakukan apa yang dilakukan Bapa-Ku, maka kamu harus percaya pada apa yang Kulakukan. Meskipun kamu tidak percaya kepada-Ku, kamu tetap harus percaya pada hal-hal yang Kulakukan. Dengan begitu, kamu akan tahu dan mengerti bahwa Bapa ada di dalam Aku, dan Aku ada di dalam Bapa.” Sekali lagi, mereka mencoba untuk menangkap Yesus, tetapi Ia dapat meloloskan diri dari mereka. Kemudian Ia kembali menyeberangi sungai Yordan untuk pergi ke tempat di mana Yohanes memulai pekerjaannya membaptiskan orang. Yesus menetap di sana, dan banyak orang datang kepada-Nya. Mereka berkata, “Yohanes memang tidak pernah melakukan mujizat apa pun, tetapi semua yang dikatakannya tentang Orang ini adalah benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada Yesus.
Yohanes 10:11-42 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata: ”Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?” Yang lain berkata: ”Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?” Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: ”Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: ”Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: ”Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: ”Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: ”Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan –, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: ”Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Yohanes 10:11-42 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya untuk domba-dombanya. Orang upahan yang bukan gembala dan bukan juga pemilik domba-domba itu, akan lari meninggalkan domba-domba kalau ia melihat serigala datang. Maka domba-domba itu akan diterkam dan diceraiberaikan serigala. Orang upahan itu lari, sebab ia bekerja untuk upah. Ia tidak mempedulikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik. Sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, begitu juga Aku mengenal domba-domba-Ku dan mereka pun mengenal Aku. Aku menyerahkan nyawa-Ku untuk mereka. Masih ada domba-domba lain yang juga milik-Ku, tetapi tidak tergolong dalam kawanan domba ini. Mereka juga harus Kubawa dan mereka akan mendengarkan suara-Ku. Mereka semuanya akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku sebab Aku menyerahkan nyawa-Ku, untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun dapat mengambilnya daripada-Ku. Aku menyerahkannya atas kemauan sendiri. Aku berkuasa untuk menyerahkannya, dan berkuasa mengambilnya kembali. Itulah tugas yang Aku terima dari Bapa-Ku.” Karena Yesus berkata begitu, orang-orang Yahudi mulai bertengkar. Banyak yang berkata, “Ia kemasukan setan! Ia gila! Untuk apa kalian dengarkan Dia?” Tetapi ada juga yang berkata, “Orang yang kemasukan setan tidak berbicara begitu! Dapatkah setan membuat orang buta bisa melihat?” Di Yerusalem orang-orang sedang merayakan Hari Raya Peresmian Rumah Tuhan. Pada waktu itu musim dingin. Yesus sedang berjalan di Serambi Salomo di dalam Rumah Tuhan, ketika orang-orang Yahudi datang berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka berkata, “Sampai kapan Engkau mau membiarkan kami ragu-ragu? Katakanlah terus terang, kalau Engkau sungguh-sungguh Raja Penyelamat.” Yesus menjawab, “Sudah Kukatakan kepadamu, tetapi kalian tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan atas nama Bapa-Ku, memberi bukti tentang Aku. Kalian tidak percaya sebab kalian tidak tergolong domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku kenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Aku memberi mereka hidup sejati dan kekal, dan untuk selamanya mereka tak akan binasa. Tak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang sudah memberikan mereka kepada-Ku, melebihi segalanya. Dan tidak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” Lalu orang-orang Yahudi mengambil lagi batu untuk melempari Yesus. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian sudah melihat Aku melakukan banyak pekerjaan baik, yang ditugaskan Bapa kepada-Ku. Dari semua pekerjaan itu, manakah yang menyebabkan kalian mau melempari Aku?” Orang-orang Yahudi itu menjawab, “Bukan karena pekerjaan-pekerjaan-Mu yang baik itu kami mau melempari Engkau dengan batu, tetapi karena Engkau menghujat Allah. Engkau seorang manusia, mau menjadikan diri-Mu Allah.” Lalu Yesus menjawab, “Bukankah di dalam Buku Hukummu tertulis: Allah berkata, ‘Kalian adalah ilah’? Kita tahu bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab berlaku untuk selamanya. Jadi, kalau Allah memberi sebutan ‘ilah’ kepada orang-orang yang menerima perkataan-Nya, mengapa kalian mengatakan Aku menghujat Allah karena berkata Aku Anak Allah? Padahal Aku dipilih oleh Bapa dan diutus ke dunia. Kalau Aku tidak melakukan pekerjaan yang ditugaskan Bapa, jangan percaya kepada-Ku. Tetapi karena Aku melakukannya, percayalah akan apa yang Kulakukan itu, meskipun kalian tidak mau percaya kepada-Ku. Dengan demikian kalian tahu dan mengerti bahwa Bapa tetap bersatu dengan Aku, dan Aku tetap bersatu dengan Bapa.” Mereka berusaha lagi menangkap Yesus, tetapi Ia lolos dari mereka. Yesus kembali ke seberang Sungai Yordan, di tempat Yohanes dahulu membaptis, lalu tinggal di sana. Banyak orang datang kepada-Nya. Mereka berkata, “Yohanes tidak melakukan keajaiban-keajaiban, tetapi semua yang dikatakannya tentang orang ini benar.” Lalu banyak orang di sana percaya kepada Yesus.