Yeremia 26:17-24
Yeremia 26:17-24 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Memang beberapa orang dari para tua-tua negeri itu tampil juga ke depan dan berkata kepada kumpulan rakyat itu, katanya: ”Mikha, orang Moresyet itu, telah bernubuat di zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia telah berkata kepada segenap bangsa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sion akan dibajak seperti ladang dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan. Apakah Hizkia, raja Yehuda, beserta segenap Yehuda membunuh dia? Tidakkah ia takut akan TUHAN, sehingga ia memohon belas kasihan TUHAN, agar TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas mereka? Dan kita, maukah kita mendatangkan malapetaka yang begitu besar atas diri kita sendiri?” Ada juga seorang lain yang bernubuat demi nama TUHAN, yaitu Uria bin Semaya, dari Kiryat-Yearim. Dia bernubuat tentang kota dan negeri ini tepat seperti yang dikatakan Yeremia. Ketika raja Yoyakim, bersama-sama dengan segenap perwiranya dan semua pemuka, mendengar perkataan orang itu, maka raja pun mencari ikhtiar untuk membunuhnya. Mendengar hal itu maka takutlah Uria, lalu melarikan diri dan tiba di Mesir. Kemudian raja Yoyakim menyuruh orang ke Mesir, yaitu Elnatan bin Akhbor beserta beberapa orang. Mereka mengambil Uria dari Mesir dan membawanya kepada raja Yoyakim. Raja menyuruh membunuh dia dengan pedang dan melemparkan mayatnya ke kuburan rakyat biasa. Tetapi Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat untuk dibunuh.
Yeremia 26:17-24 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Setelah itu beberapa di antara para pemimpin bangsa tampil ke depan dan berkata kepada orang-orang yang berkumpul di situ, “Ketika Hizkia menjadi raja Yehuda, Nabi Mikha dari Moresyet menyampaikan kepada rakyat perkataan ini dari TUHAN Yang Mahakuasa, ‘Sion akan dibajak seperti ladang, Yerusalem akan menjadi timbunan reruntuhan, dan bukit Rumah TUHAN akan menjadi hutan.’ Tapi Raja Hizkia dan orang Yehuda tidak membunuh Mikha. Hizkia justru takut kepada TUHAN dan minta dikasihani. Maka TUHAN menarik kembali ancaman-Nya untuk mencelakakan mereka. Dan sekarang, hampir saja kita ini mendatangkan celaka yang besar atas diri kita.” Pernah juga seorang lain berbicara menentang kota dan bangsa ini atas nama TUHAN, seperti yang kulakukan. Orang itu bernama Uria anak Semaya dari Kiryat-Yearim. Ketika Raja Yoyakim bersama perwira-perwiranya dan para pejabat pemerintah mendengar ucapan-ucapan Uria, raja berusaha membunuh dia. Tapi Uria mendengar hal itu lalu menjadi takut dan lari ke Mesir. Tapi Raja Yoyakim menyuruh Elnatan anak Akhbor bersama beberapa orang lain pergi ke Mesir dan mengambil Uria. Lalu mereka membawa dia kembali kepada Raja Yoyakim. Kemudian raja menyuruh membunuh dia, dan mayatnya dibuang di pekuburan umum. Tapi sekarang berkat pertolongan Ahikam anak Safan, aku Yeremia tidak diserahkan kepada rakyat untuk dibunuh.