Hakim-hakim 7:1-15
Hakim-hakim 7:1-15 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Suatu hari, Gideon (yang dijuluki Yerubaal) beserta pasukannya bangun pagi-pagi lalu berkemah di dekat mata air Harod. Perkemahan orang Midian ada di sebelah utara mereka, di lembah dekat bukit More. TUHAN berkata kepada Gideon, “Prajuritmu terlalu banyak. Jika Aku membuat kalian menang atas pasukan Midian, orang Israel akan menyombongkan diri dengan mengaku, ‘Kita menang karena kekuatan kita sendiri.’ Karena itu umumkanlah, ‘Siapa saja yang merasa takut silakan pergi dari gunung Gilead ini dan pulang.’” Maka 22.000 orang pulang, dan tersisa 10.000 orang di sana. TUHAN berkata lagi kepada Gideon, “Jumlah mereka masih terlalu banyak. Bawalah mereka turun ke sungai dan Aku akan memilah mereka di sana. Kalau Aku berkata, ‘Orang ini akan pergi bersamamu,’ pilihlah dia untuk pergi. Kalau Aku katakan, ‘Orang ini tidak akan pergi bersamamu,’ jangan pilih dia.” Maka Gideon membawa para prajurit ke tepi sungai. Lalu kata TUHAN kepadanya, “Pisahkanlah orang yang mencedok dan mencucup air dengan tangannya seperti anjing minum, dari orang yang berlutut dan minum langsung dari permukaan sungai.” Ada sekitar tiga ratus orang yang menghirup air dengan tangan mereka, selebihnya berlutut dan minum langsung dari permukaan air. TUHAN berkata kepada Gideon, “Dengan tiga ratus orang yang menghirup air dari tangannya itu, Aku akan membuat kamu menang atas Midian, dan Aku akan menyelamatkan kalian semua. Suruhlah orang yang lainnya pulang ke rumah masing-masing.” Maka Gideon menyuruh prajurit Israel yang lebih dari 300 tadi untuk pulang. Ketiga ratus prajurit itu mengambil bekal dan terompet dari orang-orang yang pulang. Pada waktu itu perkemahan bangsa Midian ada di lembah di bawah Gideon dan pasukannya. Malam itu TUHAN berkata kepada Gideon, “Bangunlah! Seranglah perkemahan itu, karena Aku sudah menyerahkannya kepadamu. Tetapi kalau kamu takut untuk menyerang, pergi mengintip ke bawah di perkemahan itu bersama Pura, pelayanmu. Setelah mendengar pembicaraan mereka, kamu akan menjadi berani untuk menyerang perkemahan itu.” Maka Gideon bersama Pura menyusup ke pinggir perkemahan musuh. Orang Midian, Amalek, dan beberapa kelompok bangsa dari timur memenuhi lembah itu seperti gerombolan belalang. Unta-unta mereka tidak terhitung, banyak sekali seperti pasir di tepi laut. Saat Gideon tiba, dia mendengar seorang prajurit sedang menceritakan mimpinya kepada temannya. Kata orang itu, “Aku bermimpi melihat sebongkah roti jelai terguling-guling turun ke perkemahan Midian. Roti itu menghantam sebuah kemah, lalu kemah itu roboh dan terguling.” Jawab temannya, “Itu pasti pertanda kita akan dikalahkan oleh Gideon anak Yoas, orang Israel itu. Allah sudah menyerahkan Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya.” Ketika Gideon mendengar cerita mimpi itu beserta artinya, dia pun bersujud memuji TUHAN. Lalu dia kembali ke perkemahan Israel dan berseru, “Bangkitlah, karena TUHAN sudah menyerahkan pasukan Midian ke tangan kita!”
Hakim-hakim 7:1-15 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Adapun Yerubaal – itulah Gideon – bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah. Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: ”Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku. Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.” Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: ”Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi.” Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: ”Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum.” Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: ”Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya.” Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah. Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: ”Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke dalam tanganmu. Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu; maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu.” Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu. Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya. Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, katanya: ”Aku bermimpi: tampak sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian; setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis runtuh.” Lalu temannya menjawab: ”Ini tidak lain dari pedang Gideon bin Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya.” Segera sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan maknanya, sujudlah ia menyembah. Kemudian pulanglah ia ke perkemahan orang Israel, lalu berkata: ”Bangunlah, sebab TUHAN telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu.”
Hakim-hakim 7:1-15 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Suatu hari Gideon dengan semua anak buahnya bangun pagi-pagi sekali. Mereka pergi dan berkemah di dekat sumber air Harod. Perkemahan orang Midian berada di sebelah utara dari mereka, di lembah dekat Bukit More. TUHAN berkata kepada Gideon, “Anak buahmu terlalu banyak. Aku tak mau memberikan kemenangan kepada mereka atas orang Midian, sebab nanti mereka pikir mereka menang karena kekuatan sendiri, sehingga mereka tidak memuji Aku. Jadi, umumkanlah kepada anak buahmu, ‘Siapa yang merasa takut, harus cepat-cepat meninggalkan Gunung Gilead ini dan kembali ke rumahnya.’ ” Maka ada 22.000 orang yang pulang; dan hanya 10.000 yang tinggal. Lalu TUHAN berkata lagi kepada Gideon, “Anak buahmu masih terlalu banyak. Bawalah mereka ke sungai. Di sana Aku akan menyaring mereka untuk engkau. Jika Aku berkata kepadamu, ‘Orang ini harus pergi dengan engkau,’ ia harus pergi. Tetapi jika Aku berkata, ‘Orang ini tidak boleh pergi dengan engkau,’ ia tidak boleh pergi.” Maka Gideon membawa orang-orang itu ke sungai, lalu TUHAN berkata kepada Gideon, “Orang yang menjilat air seperti anjing, harus kaupisahkan dari orang yang berlutut untuk minum.” Maka ada 300 orang yang menjilat air dari tangannya; semua yang lain berlutut untuk minum. Kemudian TUHAN berkata kepada Gideon, “Dengan ketiga ratus orang yang menjilat air itu, Aku akan membebaskan kamu dan memberikan kemenangan kepadamu atas orang Midian. Suruhlah yang lainnya pulang.” Karena itu Gideon menyuruh semua orang Israel yang lain pulang kecuali yang tiga ratus itu. Semua bekal dan trompet diambil dari orang-orang yang pulang itu. Orang Midian berada di lembah di bawah tempat orang Israel berkemah. Malam itu TUHAN berkata kepada Gideon, “Bangun, Gideon! Pergilah menyerang perkemahan orang Midian. Aku memberikan kemenangan kepadamu atas mereka. Tetapi kalau kau takut, ajaklah Pura, hambamu itu pergi bersama-sama ke perkemahan musuh. Nanti kau akan mendengar apa yang dipercakapkan musuh, dan hal itu akan menjadikan engkau berani menyerang.” Lalu pergilah Gideon dengan Pura, ke perbatasan perkemahan musuh. Orang Midian, Amalek dan orang-orang lainnya dari padang pasir, tersebar di mana-mana di lembah itu. Kelihatannya seperti belalang yang berkerumun. Unta-unta mereka banyak sekali seperti pasir di pinggir pantai. Ketika Gideon tiba di sana, ia mendengar seseorang sedang menceritakan mimpinya kepada kawannya. Orang itu berkata begini, “Saya bermimpi ada seketul roti terguling-guling masuk ke perkemahan kita lalu melanggar sebuah kemah. Kemah itu roboh sampai menjadi serata tanah.” Kawannya menjawab, “Wah, itu pasti pedang Gideon anak Yoas, orang Israel itu! Berarti Allah sudah memberikan kemenangan kepadanya atas orang Midian dan seluruh angkatan perang kita!” Ketika Gideon mendengar tentang mimpi orang itu dan artinya, ia pun sujud menyembah Allah. Kemudian ia kembali ke perkemahan Israel dan berkata, “Bersiap-siaplah! TUHAN memberikan kemenangan kepadamu atas angkatan perang Midian!”