Yakobus 2:6-14

Yakobus 2:6-14 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Karena itu, tidak seorang pun pantas dianggap hina! Lagipula justru orang kayalah yang selalu menindas kita. Merekalah yang biasanya menyeret kita ke pengadilan untuk merampas hak milik kita. Mereka jugalah yang suka menjelek-jelekkan nama baik Yesus yang sudah menjadikan kita sebagai milik-Nya. Kalian akan berbuat benar bila menaati Hukum Kasih yang diberikan oleh Raja kita Yesus, yaitu perintah yang tertulis di dalam Kitab Suci, “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.” Sebaliknya, kalau kamu pilih kasih berdasarkan kedudukan orang, berarti kamu berdosa karena melanggar Hukum Kasih itu. Ingatlah bahwa sekalipun kamu menaati seluruh hukum Taurat tetapi lupa melakukan satu peraturan kecil di dalamnya, berarti kamu sudah melanggar seluruh hukum Taurat itu dan layak dihukum Allah, karena hukum Taurat diperhitungkan sebagai satu kesatuan yang utuh. Sebagai contoh, dalam hukum Taurat Allah memerintahkan, “Jangan berzina” dan “Jangan membunuh.” Kalau kamu tidak berzina tetapi membunuh seseorang, kamu sudah melanggar hukum Taurat secara keseluruhan, bukan hanya melanggar larangan membunuh. Oleh karena itu, hendaklah kita berbicara dan menjalani hidup sebagai orang-orang yang akan diadili Kristus menurut Hukum Kasih-Nya, yaitu Hukum yang memberikan kebebasan. Sebab pada Hari Pengadilan, orang yang tidak berbelas kasihan kepada sesamanya juga tidak akan dikasihani oleh Tuhan. Tetapi orang yang berbelas kasihan tidak perlu takut terhadap Hari Pengadilan. Saudara-saudari, kalau seseorang berkata, “Saya percaya penuh kepada Kristus,” tetapi dia tidak melakukan apa pun yang menunjukkan keyakinannya itu, berarti ucapannya hanya omong kosong belaka. Kita tidak diselamatkan berdasarkan ucapan seperti itu saja!

Yakobus 2:6-14 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Walaupun demikian, dari kedua tamu itu, Saudara telah menghinakan yang miskin. Tidakkah Saudara sadar bahwa biasanya orang kayalah yang mencari gara-gara dan menyeret Saudara ke hadapan pengadilan? Dan kerap kali merekalah yang mencemoohkan nama Yesus Kristus, nama yang mulia yang juga dikenakan kepada Saudara. Memang Saudara melakukan benar jika Saudara menaati hukum kerajaan yang sesungguhnya, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci: “Cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Tetapi, jika Saudara mengambil hati orang-orang kaya dan menjilat mereka, maka Saudara melanggar hukum Tuhan kita dan berbuat dosa. Orang yang taat kepada tiap-tiap hukum Allah, tetapi membuat satu kesalahan kecil saja, maka ia bersalah sama seperti orang yang melanggar semua hukum yang ada. Karena Allah yang sudah berkata, “Jangan berzina,” juga berkata, “Jangan membunuh.” Jadi, walaupun kita tidak melanggar hukum pernikahan dengan jalan berzina, namun kalau kita membunuh seseorang, maka kita masih melanggar hukum. Berbicaralah dan bertindak sebagai manusia yang akan diadili Allah sesuai dengan hukum yang benar-benar membebaskan; karena tidak akan ada belas kasihan bagi mereka yang tidak menaruh belas kasihan. Tetapi, jika Saudara berbelas kasihan, maka belas kasihan Allah terhadap Saudara akan meniadakan hukuman-Nya terhadap diri Saudara. Saudara sekalian yang saya kasihi, apa gunanya mengatakan bahwa Saudara beriman dan bahwa Saudara orang Kristen, kalau Saudara tidak membuktikannya dengan tindakan Saudara? Apakah iman serupa itu akan menyelamatkan Saudara?

Yakobus 2:6-14 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Tetapi kamu justru tidak menghormati orang miskin. Mengapa kamu lebih memperhatikan mereka yang kaya? Bukankah mereka itu yang selalu berusaha menguasai hidupmu dan menyeretmu ke pengadilan? Dan bukankah mereka itu yang menghujat nama baik Tuhanmu? Ada satu hukum yang berkuasa atas semua hukum lainnya. Hukum rajawi ini ada di dalam Kitab Suci: “Kasihilah tetanggamu seperti dirimu sendiri.” Jika kamu menaati hukum ini, kamu sudah berbuat benar. Tetapi jika kamu memperlakukan seorang lebih penting dari yang lain, kamu sudah berdosa. Kamu bersalah melanggar hukum Allah. Itulah sebabnya orang yang mengikuti semua hukum Allah tetapi melanggar satu perintah saja, ia dianggap bersalah melanggar semua perintah dalam hukum itu. Allah berkata, “Jangan berzinah.” Allah yang sama juga berkata, “Jangan membunuh.” Jadi, jika kamu tidak berzinah, tetapi kamu membunuh orang, kamu bersalah melanggar semua perintah hukum itu. Kamu akan diadili oleh hukum Taurat yang memberi kebebasan. Karena itu, ingatlah apa yang kamu katakan dan lakukan. Jika kamu tidak menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, Allah juga tidak akan menunjukkan belas kasihan kepadamu pada waktu Ia menghakimi kamu. Tetapi orang yang menunjukkan belas kasihan akan berdiri tanpa ketakutan di depan Hakim. Saudara-saudariku, apa gunanya seseorang mengaku memiliki iman tanpa melakukan apa-apa? Iman seperti itu tidak dapat menyelamatkan seseorang.