Yakobus 1:19-26
Yakobus 1:19-26 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, hendaklah kamu semua membiasakan diri untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan buru-buru bicara, dan jangan cepat marah. Jika kamu bertindak dalam keadaan marah, tindakanmu pasti tidak sesuai dengan kehendak Allah. Oleh sebab itu, buanglah segala sesuatu yang kotor, najis, atau jahat, yang masih ada pada dirimu. Dan dengan rendah hati terimalah ajaran benar yang ditaburkan Allah di dalam hatimu, yaitu Firman-Nya yang berkuasa untuk menyelamatkan kita. Tetapi Firman itu harus kamu lakukan, bukan hanya didengar. Janganlah menipu diri sendiri dengan berpikir, “Bagi saya, mendengar Firman-Nya saja sudah cukup!” Karena orang yang mendengar ajaran Allah tanpa melakukannya ibarat orang yang memandang mukanya sendiri pada cermin. Dia hanya tahu bentuk wajahnya selama berada di depan cermin. Tetapi begitu pergi, dia tidak dapat melihatnya lagi dan segera lupa bentuk wajahnya itu. Demikian jugalah hukum TUHAN yang sempurna dan memberi kebebasan. Janganlah kamu hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi lakukanlah itu, maka Allah akan memberkatimu dalam segala yang kamu perbuat. Contohnya begini: Bila kamu merasa sudah hidup dengan baik sesuai peraturan agama, tetapi kamu tidak berhati-hati dengan ucapanmu, berarti kamu munafik dan sudah menipu diri sendiri. Percuma saja cara beragama yang seperti itu.
Yakobus 1:19-26 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Saudara sekalian yang saya kasihi, sekali-kali janganlah lupa ini: selalu bersiaplah untuk mendengar, tetapi pikirkan baik-baik sebelum Saudara berbicara. Dan waspadalah terhadap amarah yang tak terkendali! Sebab orang yang marah tidak melakukan apa yang menyenangkan hati Allah. Jadi buanglah semua yang kotor dan jahat dalam kehidupan Saudara. Dengan penuh kerendahan hati terimalah berita yang ditanam Allah seperti benih dalam hati Saudara. Berita itu memiliki kekuatan untuk menyelamatkan Saudara. Dan ingatlah bahwa berita itu bukan hanya sekadar untuk didengar, melainkan untuk ditaati. Sebab itu, janganlah Saudara membohongi diri sendiri. Karena, jika orang hanya mendengar berita itu dan tidak menaatinya, maka ia seperti orang yang melihat wajahnya sendiri di dalam cermin. Segera sesudah ia pergi, ia tidak lagi dapat melihat dirinya sendiri atau mengingat bagaimana rupanya. Akan tetapi, jika ia senantiasa menyelidiki hukum Allah yang memerdekakan orang, maka bukan saja ia akan mengingatnya, melainkan juga akan melakukan apa yang tercantum di dalamnya, lalu Allah akan memberkati orang itu dengan berkelimpahan di dalam segala perkara yang dilakukannya. Jika seseorang mengatakan bahwa ia orang Kristen, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia hanya membohongi dirinya sendiri dan kekristenannya itu tidak ada artinya.
Yakobus 1:19-26 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Saudara-saudari yang kukasihi, perhatikan hal ini! Setiap orang haruslah cepat untuk mendengar, lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Kemarahan tidak akan membantumu hidup benar seperti yang Allah inginkan. Karena itu, buanglah semua yang jahat dalam hidupmu dan segala macam kesalahan yang kamu lakukan. Rendahkanlah hatimu dan terimalah ajaran Allah yang ditanamkan dalam hatimu. Ajaran ini dapat menyelamatkan kamu. Lakukanlah apa yang dikatakan ajaran Allah; janganlah hanya mendengar dan tidak melakukan apa-apa. Ketika kamu hanya duduk dan mendengar, kamu hanya menipu dirimu sendiri. Mendengarkan ajaran Allah tanpa bertindak adalah seperti melihat wajahmu di cermin dan tidak melakukan apa-apa setelah kamu melihat. Kamu segera pergi dan lupa betapa buruknya penampilanmu. Sebaliknya, perhatikanlah baik-baik hukum Tuhan yang sempurna, yang memberikan kebebasan kepada manusia. Jika kamu melakukan apa yang dikatakan, kamu akan memperoleh berkat Allah. Janganlah hanya mendengarkan ajaran-Nya dan melupakan apa yang sudah kamu dengar. Jika kamu menganggap dirimu seseorang yang patuh beragama, tetapi kamu tidak dapat mengendalikan lidahmu, maka kamu menipu dirimu. Pembicaraanmu yang sembrono membuat ibadahmu kepada Allah tidak ada gunanya.
Yakobus 1:19-26 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya. Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Yakobus 1:19-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Perhatikanlah ini baik-baik, Saudara-saudara yang tercinta! Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah. Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati Allah. Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat. Terimalah dengan rendah hati perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian. Hendaklah kalian melakukan apa yang dikatakan oleh Allah, jangan hanya mendengarkan saja, sehingga dengan demikian kalian menipu diri sendiri. Orang yang mendengar perkataan Allah, tetapi tidak melakukannya adalah seperti orang yang sedang melihat mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Sesudah ia memperhatikannya baik-baik, ia pun pergi dan langsung melupakan bagaimana rupa mukanya itu. Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk memerdekakan manusia. Dan orang yang menyelidiki dan memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya, orang itu akan diberkati Allah dalam setiap hal yang dilakukannya. Kalau ada seseorang yang merasa dirinya seorang yang patuh beragama, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia menipu dirinya sendiri; ibadatnya tidak ada gunanya.