Ibrani 5:5-11
Ibrani 5:5-11 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: ”Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”, sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: ”Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.” Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
Ibrani 5:5-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Begitu juga Kristus. Ia tidak mengangkat diri sendiri menjadi Imam Agung. Allah sendirilah yang mengangkat Dia. Allah berkata kepada-Nya, “Engkaulah Anak-Ku; pada hari ini Aku menjadi Bapa-Mu.” Di tempat lain Allah berkata juga, “Engkau adalah Imam selama-lamanya, seperti Imam Melkisedek.” Pada masa Yesus hidup di dunia ini, Ia berdoa dan memohon dengan teriakan dan tangis kepada Allah, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari kematian. Dan karena Ia tunduk kepada Allah dengan penuh hormat, maka Ia didengarkan. Yesus adalah Anak Allah, tetapi meskipun begitu, Ia belajar menjadi taat melalui penderitaan-Nya. Maka sesudah Ia dijadikan penyelamat yang sempurna, Ia menjadi sumber keselamatan yang kekal bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Allah pun menyatakan Dia sebagai Imam Agung, seperti Imam Melkisedek! Mengenai kedudukan Yesus sebagai Imam Agung, ada banyak yang perlu kami beritahukan kepadamu, tetapi sukar untuk menerangkannya sebab kalian lambat sekali mengerti.
Ibrani 5:5-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Begitu juga dengan Kristus. Dia tidak mengangkat diri-Nya menjadi Imam Agung, tetapi Allah sendiri yang memilih-Nya untuk jabatan terhormat itu ketika Dia berkata kepada Kristus, “Engkau adalah Anak-Ku. Hari ini Aku mengumumkan bahwa Akulah Bapa-Mu.” Di dalam ayat yang lain, Allah juga berkata kepada-Nya, “Engkau menjabat sebagai imam untuk selamanya sesuai dengan pola pengangkatan Imam Melkisedek dahulu.” Ketika Yesus hidup di dunia ini, Dia selalu berdoa memohon pertolongan Allah dengan banyak tangisan dan air mata, karena Dia percaya bahwa Allah sanggup menyelamatkan-Nya dari kematian. Dan Allah menjawab permohonan-Nya itu, karena Yesus selalu menghormati Allah. Meskipun Yesus adalah Anak Allah, Dia rela menderita sebagai bentuk ketaatan-Nya kepada Allah. Dengan demikian, terbuktilah dengan sempurna bahwa Kristus layak menjabat sebagai Imam Agung kita dan menjadi sumber keselamatan kekal bagi setiap orang yang taat kepada-Nya. Hal itu terjadi bukan karena Dia keturunan Imam Besar Harun, melainkan menurut pola pengangkatan Imam Melkisedek. Sebenarnya masih banyak hal tentang Yesus dan Melkisedek yang ingin saya sampaikan kepada kalian. Namun, hal-hal itu tidak mudah dijelaskan, karena saya tahu kalian sudah tidak mau berusaha untuk mengerti.
Ibrani 5:5-11 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Itulah sebabnya Kristus tidak mengangkat diri-Nya sendiri kepada kemuliaan sebagai Imam Besar, tetapi Ia dipilih oleh Allah. Allah berfirman kepada-Nya, “Engkau adalah Anak-Ku, dan pada hari ini Aku mengaruniakan kepada-Mu kemuliaan yang menyertai martabat itu.” Pada saat lain Allah berfirman kepada-Nya, “Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.” Tetapi pada waktu Kristus berada di dunia ini, Ia berdoa dengan air mata dan kesedihan jiwa-Nya, menyampaikan permohonan kepada Allah, yang dapat meluputkan Dia dari kematian. Allah mendengar doa-doa-Nya, sebab keinginan-Nya yang kuat untuk menaati Allah setiap saat. Walaupun Yesus Anak Allah, Ia harus belajar dari pengalaman, apakah makna ketaatan apabila ketaatan itu berarti penderitaan. Sesudah membuktikan bahwa Ia sempurna dalam pengalaman ini, Yesus menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, karena Allah telah mengangkat Dia menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Masih banyak yang ingin saya kemukakan mengenai hal ini, tetapi bagaimana Saudara dapat memahaminya kalau Saudara bersikap masa bodoh?
Ibrani 5:5-11 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Begitu juga dengan Kristus, Ia tidak memilih diri-Nya sendiri untuk menjadi Imam Besar. Allah yang memilih-Nya. Allah berkata kepada-Nya: “Engkau adalah Anak-Ku. Hari ini, Aku menjadi Bapa-Mu.” Dan di bagian lain Kitab Suci, Allah berkata: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, sama seperti Melkisedek.” Selama Yesus hidup di dunia, Ia memohon pertolongan dari Dia yang dapat menyelamatkan-Nya dari kematian. Ia berdoa kepada Allah dengan ratapan dan tangisan. Dan Allah mendengar doa-Nya karena Ia menghormati Allah. Walaupun Yesus adalah Anak Allah, tetapi Ia masih menderita, dan melalui penderitaan-Nya Ia belajar menaati apa yang dikehendaki Allah. Ini membuat Yesus Imam Besar yang sempurna, yang menyediakan jalan bagi semua orang yang menaati-Nya untuk diselamatkan selamanya. Allah membuat Yesus Imam Besar, sama seperti Melkisedek. Ada banyak hal yang harus kami sampaikan kepadamu mengenai hal ini. Tetapi ini sulit dijelaskan karena minatmu untuk mendengar sudah hilang.