Ibrani 2:8-11
Ibrani 2:8-11 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah – yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan –, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara
Ibrani 2:8-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
sebab Engkau sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa manusia.” Memang Firman TUHAN itu mengatakan bahwa Allah sudah meletakkan “segala sesuatu” di bawah kuasa manusia, artinya tidak ada roh atau makhluk lain yang tidak tunduk kepada kita. Namun, sekarang kita belum melihat secara nyata bahwa manusia memerintah “seperti raja” atas “segala sesuatu.” Tetapi kenyataan yang sudah kita lihat sekarang adalah Yesus! Seperti kata Firman Allah tadi, waktu Kristus hidup di dunia ini, “untuk sementara waktu Dia sudah dibuat lebih rendah kedudukannya daripada para malaikat.” Namun, kini Allah sudah memahkotai Dia dengan mahkota kerajaan di surga. Berarti sekarang Dialah “Raja yang mulia dan terhormat” atas “segala sesuatu.” Kristus menerima kehormatan itu karena Dia sudah mengurbankan hidup-Nya sendiri demi kita semua, sesuai dengan kebaikan hati Allah kepada kita. Allah, sebagai Sang Pencipta yang menjadikan segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya, layak untuk dipuji dan dimuliakan oleh banyak anak. Untuk mencapai tujuan itu, Allah menetapkan bahwa Yesus, sebagai Perintis Keselamatan kita, harus melalui penderitaan agar layak menjadi Penyelamat. Sesuai rencana Allah Bapa, kita yang diselamatkan sudah termasuk anggota keluarga-Nya, karena kita disucikan oleh Sang Anak. Itulah sebabnya, Yesus tidak malu mengakui kita sebagai saudara-saudari-Nya
Ibrani 2:8-11 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Dan Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala sesuatu, tanpa kecuali.” Kita belum melihat terlaksananya semua ini, tetapi kita sungguh-sungguh dapat melihat Yesus—yang untuk seketika lamanya dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat—sekarang dimahkotai oleh Allah dengan kemuliaan serta kehormatan, sebab Ia telah menderita kematian untuk kita. Ya, karena besarnya kebaikan Allah, Yesus mati untuk segenap umat manusia. Allah ingin agar banyak orang, setelah mereka menjadi anak-anak-Nya, diterima ke dalam Kerajaan-Nya yang mulia. Untuk itu perlu bahwa orang yang akan memimpin mereka menuju keselamatan sendiri dijadikan sempurna melalui penderitaan. Itu adalah cara yang tepat untuk Allah, asal dan tujuan dari segalanya. Kita yang sudah dikuduskan oleh Yesus, sekarang menjadi sebapa dengan Dia. Karena itu, Yesus tidak malu menyebut kita saudara-Nya.
Ibrani 2:8-11 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Engkau meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya.” Jika Allah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya, maka tidak ada sesuatu pun yang tidak dikuasai-Nya. Tetapi sekarang ini, kita belum melihat segala sesuatu ada di bawah kuasa-Nya. Untuk sesaat Yesus dibuat lebih rendah daripada para malaikat, tetapi sekarang kita melihat Ia dimahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan sebab Ia menderita dan mati. Karena anugerah Allah, Yesus mati untuk setiap orang. Karena itu, sudah sepantasnya Allah yang menciptakan dan memelihara segala sesuatu ingin supaya anak-anak-Nya juga turut ambil bagian dalam kemuliaan-Nya. Jadi, Ia membuat Yesus sebagai Penyelamat sempurna melalui penderitaan-Nya untuk membawa anak-anak Allah kepada keselamatan. Yesus, yang membuat orang-orang kudus, dan mereka yang dibuat kudus berasal dari satu keluarga. Itulah sebabnya, Yesus tidak malu menyebut mereka sebagai saudara-saudari-Nya.
Ibrani 2:8-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
serta menjadikan dia penguasa atas segala sesuatu.” Nah, kalau dikatakan bahwa Allah menjadikan manusia “penguasa atas segala sesuatu”, itu berarti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak di bawah kekuasaan manusia. Meskipun begitu, kita tidak melihat sekarang manusia berkuasa atas segala sesuatu. Tetapi kita sudah melihat Yesus berkuasa! Ia dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat untuk waktu yang singkat, supaya atas kebaikan hati Allah Ia dapat mati untuk seluruh umat manusia. Kita melihat Dia sekarang diberikan kedudukan yang mulia dan terhormat karena Ia sudah menderita sampai mati. Memang sudah sepatutnya Allah – yang menciptakan segala sesuatu untuk maksud-Nya sendiri – membuat Yesus penyelamat yang sempurna melalui penderitaan. Dengan itu Allah dapat mengajak banyak orang untuk turut diagungkan bersama Yesus. Sebab Dialah pembuka jalan bagi mereka untuk bisa diselamatkan. Yesus membersihkan manusia dari dosa-dosa mereka; dan Dia yang membersihkan, serta mereka yang dibersihkan itu, sama-sama mempunyai satu Bapa. Itulah sebabnya Yesus tidak malu mengaku mereka itu sebagai saudara-saudara-Nya.