Ibrani 12:14-29

Ibrani 12:14-29 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Berusahalah hidup damai dengan semua orang. Dan jagalah kesucian hidupmu. Karena orang yang tidak berusaha hidup suci tidak mungkin akan bertemu TUHAN. Waspadalah supaya jangan seorang pun di antara kalian meninggalkan kebaikan hati Allah. Karena orang semacam itu akan menjadi seperti tanaman beracun yang bisa menularkan kenajisannya kepada anggota jemaat yang lain. Berjaga-jagalah supaya tidak ada di antara kalian yang hidupnya cabul dan tidak menghormati Allah seperti Esau. Sebenarnya, sebagai anak pertama, dialah yang berhak menjadi pewaris ketika ayahnya meninggal. Tetapi Esau menjual haknya itu hanya demi sepiring makanan. Ingatlah yang terjadi kemudian: Ketika dia berubah pikiran dan ingin menerima berkat dari ayahnya sebagai anak pertama, ayahnya menolak memberikan berkat itu kepadanya. Walaupun berderai air mata, dia tidak bisa mengubah akibat perbuatannya. Menurut perjanjian yang baru, kita bisa datang kepada Allah melalui Kristus, tidak seperti umat Israel yang menerima perjanjian lama. Mereka datang mendekati tempat jasmani yang dapat disentuh, yaitu gunung Sinai. Mereka datang dengan ketakutan karena tiba-tiba awan menghitam, langit diliputi kegelapan, angin kencang menderu, dan gunung itu terbakar dengan api yang menyala-nyala. Lalu mereka mendengar bunyi terompet surgawi yang nyaring dan suara Allah sendiri. Nenek moyang kita begitu gentar sehingga mereka meminta Musa supaya Allah tidak lagi berbicara secara langsung kepada mereka. Ketakutan mereka teramat besar sebab Allah sudah memerintahkan, “Siapa pun yang menyentuh gunung ini, sekalipun hanya seekor binatang, harus dilempari batu sampai mati.” Dan memang, pemandangan yang mereka lihat begitu dahsyat sampai Musa sendiri berkata, “Saya sangat takut dan gemetar.” Sebaliknya, kita sudah datang kepada Allah melalui perjanjian yang baru. Kita diantar oleh Kristus ke tempat rohani, Bukit Sion, yaitu Yerusalem surgawi, tempat tinggal Allah yang hidup. Kita disambut dengan sukacita sebagai warga kerajaan surga oleh ribuan malaikat, sebab kita datang melalui Anak Sulung Allah untuk mewarisi segala sesuatu bersama Dia. Kita adalah jemaat milik Anak Allah, dan nama kita masing-masing tertulis dalam Kitab Kehidupan di surga. Kita diterima oleh Allah, Hakim seluruh bumi, dan sekarang kita masuk dalam persekutuan semua orang benar yang sudah mendahului kita dan sudah dijadikan sempurna. Kita juga diterima oleh Yesus sendiri, sang Perantara dalam perjanjian yang baru! Secara rohani, kita dipercik dengan darah Yesus yang membersihkan hati nurani kita dari dosa. Darah Habel, orang yang pertama dibunuh, tidak membawa berkat melainkan kutukan. Tetapi darah Yesus membawa berkat yang besar! Jadi Saudara-saudari, marilah kita masing-masing menjaga diri agar jangan ada di antara kita yang menolak untuk mendengar Allah yang berbicara dari surga kepada setiap kita. Sebab kalau nenek moyang kita pun tidak luput dari hukuman karena menolak pesan Allah melalui perantaraan manusia di bumi, yaitu Musa, maka terlebih berat lagi hukuman kita bila kita menolak mendengarkan Dia yang sekarang berbicara dari surga! Pada waktu Allah berbicara kepada nenek moyang kita di gunung Sinai, suara-Nya membuat bumi bergoncang. Tetapi sekarang Dia sudah berjanji, “Sekali lagi Aku akan menggoncangkan bumi, dan bukan hanya bumi tetapi juga langit dan surga.” Dengan kata “Sekali lagi,” jelaslah bahwa Allah bermaksud membinasakan semua ciptaan yang bisa digoncangkan, supaya yang tertinggal hanyalah hal-hal yang tidak bisa digoncangkan. Jadi, karena kita sudah menjadi warga kerajaan Allah yang tidak bisa digoncangkan, hendaklah kita bersyukur kepada-Nya. Dan marilah kita menyenangkan hati Allah dengan menyembah Dia dengan penuh rasa hormat. Karena tentang Allah kita, Kitab Suci menuliskan, Allah “bagaikan api yang membakar habis segala sesuatu yang tidak sempurna.”

Ibrani 12:14-29 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Berusahalah untuk berdamai dengan semua orang dan hiduplah sesuai kehendak Allah, sebab orang yang tidak menjalani hidup suci tidak akan melihat Tuhan. Hendaklah Saudara saling menjagai, supaya tidak seorang pun di antara Saudara gagal mendapat berkat Allah. Jagalah supaya jangan ada kepahitan yang berakar di antara Saudara-saudara, sebab kalau ada, hal itu akan menyebabkan banyak kesulitan yang merusak kehidupan rohani banyak orang. Jagalah supaya jangan seorang pun melibatkan diri dalam dosa seksual, atau tidak menghormati hal-hal suci seperti Esau, yang melepaskan hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Saudara tahu bahwa kemudian, ketika dia ingin mendapat berkat dari ayahnya, dia ditolak. Sudahlah terlambat untuk bertobat, meskipun dia memohon sambil menangis. Saudara belum pernah dihadapkan kepada hal-hal yang mengerikan, api yang menyala-nyala, kekelaman, dan kegelapan dan badai yang hebat, seperti yang dialami bangsa Israel di Gunung Sinai ketika Allah memberikan hukum-hukum-Nya. Pada waktu itu terdengar bunyi sangkakala yang menggentarkan, dan suatu suara dengan pesan yang demikian dahsyat, sehingga bangsa itu mohon kepada Allah supaya berhenti berbicara. Mereka terkejut dan takut mendengar perintah Allah yang berkata bahwa sekalipun binatang, jika menyentuh gunung itu, harus dilempari dengan batu sampai mati. Musa sendiri sangat ketakutan menyaksikan peristiwa itu, sehingga ia gemetar. Tetapi Saudara sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi, dan kepada perhimpunan beribu-ribu malaikat yang bersukacita; kepada jemaat, yang terdiri dari anak-anak sulung Allah, yang nama-namanya terdaftar di surga; kepada Allah yang menghakimi semua orang; kepada roh orang-orang yang sudah disempurnakan; dan kepada Yesus sendiri, yang sudah membawa perjanjian baru yang menakjubkan kepada kita; dan kepada darah yang dipercikkan, yang memberikan anugerah pengampunan, bukan seperti darah Habel yang menjerit menuntut balas. Jadi, usahakanlah untuk tidak menolak Dia yang berbicara kepada Saudara. Sebab, jika bangsa Israel tidak luput dari hukuman, pada waktu mereka tidak taat kepada Musa, yang hanya sekadar utusan Allah di bumi; bayangkanlah betapa besar bahaya yang kita hadapi, bila kita tidak mau mendengarkan Allah yang berbicara kepada kita dari surga! Pada waktu Ia berbicara dari Gunung Sinai, suara-Nya mengguncangkan bumi; tetapi, “Lain kali,” kata-Nya, “Aku akan mengguncangkan bukan hanya bumi, melainkan langit juga.” Yang dimaksudkan-Nya ialah bahwa Ia akan menyisihkan segala sesuatu yang dasarnya tidak kuat, sehingga yang tinggal hanyalah yang tidak terguncangkan. Kita mempunyai kerajaan yang tidak dapat dimusnahkan. Karena itu, marilah kita menyukakan hati Allah dengan melayani Dia dengan penuh rasa syukur, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Ibrani 12:14-29 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Berusahalah untuk hidup dalam damai dengan semua orang. Dan usahakanlah untuk hidup bebas dari dosa. Karena orang yang hidupnya tidak suci, tidak akan pernah melihat Tuhan. Berhati-hatilah supaya tidak ada yang gagal mendapat anugerah Allah. Berhati-hatilah supaya tidak ada yang kehilangan imannya dan menjadi seperti akar pahit yang tumbuh di antara kamu. Orang semacam itu dapat mencemarkan seluruh kelompokmu. Berhati-hatilah supaya tidak ada yang melakukan dosa percabulan atau tidak menghormati Tuhan seperti Esau. Demi semangkuk makanan, Esau menyerahkan berkat-berkat dan haknya sebagai anak sulung. Kamu ingat bahwa setelah Esau melakukannya, ia ingin sekali mendapatkan berkat dari ayahnya sehingga ia menangis. Tetapi ayahnya menolak memberikan berkat itu, karena Esau tidak dapat menemukan jalan untuk mengubah apa yang telah terjadi. Kamu adalah umat Allah, seperti orang Yahudi ketika mereka pergi ke gunung Sinai. Tetapi kamu tidak pergi ke gunung sebenarnya yang bisa kamu sentuh. Itu bukan seperti yang mereka lihat, yang terbakar dengan api, tertutup dengan kegelapan, suram dan penuh dengan badai. Tidak ada bunyi trompet atau suara pembicaraan seperti yang mereka dengar. Ketika mereka mendengar suara itu, mereka memohon supaya mereka tidak mendengar sepatah kata pun. Mereka tidak tahan mendengar perintah yang diberikan, “Bahkan, jika ada seekor binatang yang menyentuh gunung itu, ia akan dibunuh dengan batu.” Apa yang mereka lihat sungguh sangat mengerikan sehingga Musa berkata, “Aku sangat gemetar karena ketakutan.” Tetapi kamu telah datang ke bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang ke tempat di mana ribuan malaikat berkumpul untuk bersukaria. Kamu telah datang ke pertemuan anak-anak sulung Allah, yang namanya dituliskan di surga. Kamu telah datang kepada Allah, Hakim atas semua orang. Dan kamu telah datang kepada roh orang yang benar yang sudah dibuat sempurna. Kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara yang membawa perjanjian baru dari Allah kepada umat-Nya. Kamu telah datang kepada percikan darah yang memberitahu kita tentang hal-hal yang lebih baik daripada darah Habel. Berhati-hatilah dan janganlah menolak untuk mendengarkan ketika Allah berbicara. Orang-orang itu menutup telinganya ketika Allah memperingatkan mereka di bumi. Dan mereka tidak dapat melarikan diri dari hukuman. Apalagi kita sekarang yang menutup telinga ketika Allah memperingatkan kita dari surga. Ketika Ia berbicara sebelumnya, suara-Nya mengguncang bumi. Tetapi sekarang Ia berjanji, “Sekali lagi, Aku bukan hanya akan menggoncangkan bumi, tetapi juga langit.” Kata-kata “sekali lagi” dengan jelas menunjukkan bahwa apa yang bisa diciptakan akan dihancurkan, yaitu segala sesuatu yang dapat digoncangkan. Dan hanya apa yang tidak dapat digoncangkan yang akan tetap bertahan. Karena itu, marilah kita bersyukur karena kita mempunyai kerajaan yang tidak dapat digoncangkan. Dan karena kita bersyukur, haruslah kita menyembah Allah sesuai dengan apa yang menyenangkan Dia. Kita menyembah Dia dengan rasa hormat dan takut, sebab “Allah kita adalah benar-benar seperti api yang dapat membinasakan kita.”

Ibrani 12:14-29 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: ”Bahkan jika binatang pun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu.” Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: ”Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.” Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel. Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga? Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: ”Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” Ungkapan ”Satu kali lagi” menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Ibrani 12:14-29 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Berusahalah untuk hidup rukun dengan semua orang. Berusahalah juga untuk hidup suci, khusus untuk Tuhan. Sebab tidak seorang pun dapat melihat Tuhan kalau ia tidak hidup seperti itu. Jagalah jangan sampai ada seorang pun yang keluar dari lingkungan kebaikan hati Allah, supaya jangan ada yang menjadi seperti tumbuhan beracun di tengah-tengah kalian sehingga menimbulkan kesukaran dan merusak banyak orang dengan racunnya. Jagalah supaya jangan ada yang hidup cabul atau tidak menghargai hal-hal rohani, seperti yang dilakukan oleh Esau. Ia menjual haknya sebagai anak sulung, hanya untuk satu mangkuk makanan. Kalian tahu bahwa kemudian Esau ingin mendapat berkat itu dari bapaknya, tetapi ia ditolak. Sebab sekalipun dengan tangis ia mencari jalan untuk memperbaiki kesalahannya, kesempatan untuk itu tidak ada lagi. Saudara-saudara tidak datang menghadapi sesuatu seperti yang dihadapi oleh bangsa Israel dahulu. Mereka menghadapi sesuatu yang bisa diraba, yaitu Gunung Sinai dengan apinya yang bernyala-nyala; mereka menghadapi kegelapan, kekelaman dan angin ribut; mereka menghadapi bunyi trompet, dan bunyi suara yang hebat. Ketika orang-orang Israel mendengar suara itu, mereka meminta dengan sangat supaya suara itu tidak berbicara lagi kepada mereka. Sebab mereka tidak tahan mendengar perintah yang disampaikan oleh suara itu. Karena suara itu berkata, “Semua yang menyentuh gunung ini, tidak peduli apakah itu binatang atau siapa pun juga, harus dilempari dengan batu sampai mati.” Apa yang dilihat oleh orang-orang Israel itu begitu hebat sampai Musa berkata, “Saya takut dan gemetar!” Sebaliknya, kalian telah datang ke Bukit Sion dan kota Allah yang hidup, yaitu Yerusalem yang di surga dengan beribu-ribu malaikatnya. Kalian mengikuti suatu pertemuan yang meriah -- pertemuan anak-anak sulung Allah, yang nama-namanya terdaftar di dalam surga. Kalian datang menghadap Allah, Hakim seluruh umat manusia. Kalian menghadapi roh-roh orang-orang baik, yang sudah dijadikan sempurna. Kalian datang menghadap Yesus, Pengantara untuk perjanjian yang baru itu; kalian menghadapi darah percikan yang menjamin hal-hal yang jauh lebih baik daripada yang dijamin oleh darah Habel. Sebab itu, berhati-hatilah jangan sampai kalian tidak mau mendengarkan Dia yang berbicara itu. Mereka yang tidak mau mendengarkan Dia yang datang ke bumi dan menyampaikan berita dari Allah, tidak bisa melarikan diri. Apalagi kita ini yang mendengarkan Dia yang berbicara dari surga! Kalau kita tidak mau mendengarkan-Nya, mana mungkin kita bisa luput! Pada waktu itu suara-Nya menggemparkan bumi. Tetapi sekarang Ia berjanji, “Sekali lagi, Aku akan menggemparkan bukan saja bumi tetapi langit juga.” Perkataan “sekali lagi” menunjukkan bahwa seluruh dunia yang sudah diciptakan akan digoncangkan dan disingkirkan, supaya yang tertinggal hanyalah yang tidak dapat bergoncang. Sebab itu, hendaklah kita mengucap terima kasih kepada Allah, karena kita menerima dari Dia suatu kerajaan yang tidak dapat bergoncang. Hendaklah kita berterima kasih dan beribadat kepada Allah dengan hormat dan takut, menurut cara yang diinginkan oleh-Nya sendiri. Sebab Allah kita seperti api yang menghanguskan.

Ibrani 12:14-29

Ibrani 12:14-29 TBIbrani 12:14-29 TBIbrani 12:14-29 TBIbrani 12:14-29 TB

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami