Kejadian 11:1-25
Kejadian 11:1-25 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Awalnya, semua manusia di bumi berbicara dalam bahasa yang sama. Waktu mereka mengembara ke arah timur, sampailah mereka di sebuah dataran, yaitu negeri yang kemudian disebut Babel. Mereka pun mulai menetap di sana. Lalu mereka berkata satu sama lain, “Marilah kita membangun sebuah kota besar dengan gedung menara yang puncaknya sampai ke langit. Kita akan memakai batu bata dan ter untuk bahan perekatnya. Dengan demikian, kita akan terkenal dan tidak tercerai-berai ke seluruh bumi!” Pada waktu mereka mulai membangun kota dan menara itu, turunlah TUHAN untuk melihat pekerjaan manusia-manusia yang fana itu. TUHAN berkata, “Orang-orang ini satu bangsa dan berbicara dalam satu bahasa. Jika Kita membiarkan mereka melakukan hal besar seperti ini, maka nanti tidak ada lagi hal yang tak mampu mereka lakukan. Mari Kita turun ke sana dan mengacaukan bahasa mereka, supaya mereka tidak saling mengerti apa yang dikatakan satu sama lain.” Demikianlah cara TUHAN mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi. Lalu berhentilah mereka membangun kota tersebut. Itulah sebabnya kota itu dinamai Babel, yang berarti ‘kacau’, karena di sanalah TUHAN mengacaukan bahasa manusia di seluruh bumi sehingga orang-orang tidak lagi berbicara dalam satu bahasa saja, tetapi banyak bahasa, dan karena dari tempat itulah TUHAN mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi. Inilah daftar keturunan Sem: Dua tahun sesudah banjir besar, Sem genap berumur 100 tahun. Pada tahun itu, dia mendapat seorang anak laki-laki bernama Arpaksad. Sesudah Arpaksad lahir, Sem masih hidup 500 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Sem mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Arpaksad berumur 35 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Selah. Sesudah Selah lahir, Arpaksad masih hidup 403 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Arpaksad mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Selah berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Eber. Sesudah Eber lahir, Selah masih hidup 403 tahun lagi. Dan sepanjang hidupnya, Selah mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Eber berumur 34 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Peleg. Sesudah Peleg lahir, Eber masih hidup 430 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Eber mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Peleg berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Rehu. Sesudah Rehu lahir, Peleg masih hidup 209 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Peleg mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Rehu berumur 32 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Serug. Sesudah Serug lahir, Rehu masih hidup 207 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Rehu mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Serug berumur 30 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Nahor. Sesudah Nahor lahir, Serug masih hidup 200 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Serug mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya. Pada waktu Nahor berumur 29 tahun, dia mempunyai anak laki-laki bernama Terah. Sesudah Terah lahir, Nahor masih hidup 119 tahun lagi. Sepanjang hidupnya, Nahor mempunyai beberapa anak laki-laki dan anak perempuan lainnya.
Kejadian 11:1-25 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: ”Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: ”Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu, dan Ia berfirman: ”Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. Inilah keturunan Sem. Setelah Sem berumur seratus tahun, ia memperanakkan Arpakhsad, dua tahun setelah air bah itu. Sem masih hidup lima ratus tahun, setelah ia memperanakkan Arpakhsad, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Arpakhsad hidup tiga puluh lima tahun, ia memperanakkan Selah. Arpakhsad masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Selah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Selah hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Eber. Selah masih hidup empat ratus tiga tahun, setelah ia memperanakkan Eber, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Eber hidup tiga puluh empat tahun, ia memperanakkan Peleg. Eber masih hidup empat ratus tiga puluh tahun, setelah ia memperanakkan Peleg, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Peleg hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Rehu. Peleg masih hidup dua ratus sembilan tahun, setelah ia memperanakkan Rehu, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Rehu hidup tiga puluh dua tahun, ia memperanakkan Serug. Rehu masih hidup dua ratus tujuh tahun, setelah ia memperanakkan Serug, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Serug hidup tiga puluh tahun, ia memperanakkan Nahor. Serug masih hidup dua ratus tahun, setelah ia memperanakkan Nahor, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Setelah Nahor hidup dua puluh sembilan tahun, ia memperanakkan Terah. Nahor masih hidup seratus sembilan belas tahun, setelah ia memperanakkan Terah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Kejadian 11:1-25 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Semula, bangsa-bangsa di seluruh dunia hanya mempunyai satu bahasa dan mereka memakai kata-kata yang sama. Ketika mereka mengembara ke sebelah timur, sampailah mereka di sebuah dataran di Babilonia, lalu menetap di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Ayo kita membuat batu bata dan membakarnya sampai keras.” Demikianlah mereka mempunyai batu bata untuk batu rumah dan tér untuk bahan perekatnya. Kata mereka, “Mari kita mendirikan kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, supaya kita termasyhur dan tidak tercerai berai di seluruh bumi.” Maka turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh manusia. Lalu Ia berkata, “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa, dan ini baru permulaan dari rencana-rencana mereka. Tak lama lagi mereka akan sanggup melakukan apa saja yang mereka kehendaki. Sebaiknya Kita turun dan mengacaukan bahasa mereka supaya mereka tidak mengerti lagi satu sama lain.” Demikianlah TUHAN menceraiberaikan mereka ke seluruh bumi. Lalu berhentilah mereka mendirikan kota itu. Sebab itu kota itu diberi nama Babel, karena di situ TUHAN mengacaukan bahasa semua bangsa, dan dari situ mereka diceraiberaikan oleh TUHAN ke seluruh bumi. Inilah keturunan Sem. Dua tahun sesudah banjir besar, ketika Sem berumur 100 tahun, ia mendapat seorang anak laki-laki yang bernama Arpakhsad. Setelah itu ia masih hidup 500 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Arpakhsad berumur 35 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Selah. Setelah itu Arpakhsad masih hidup 403 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Selah berumur 30 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Eber. Setelah itu Selah masih hidup 403 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Eber berumur 34 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Peleg. Setelah itu Eber masih hidup 430 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Peleg berumur 30 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Rehu. Setelah itu Peleg masih hidup 209 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Rehu berumur 32 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Serug. Setelah itu Rehu masih hidup 207 tahun lagi dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Serug berumur 30 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Nahor. Setelah itu Serug masih hidup 200 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain. Pada waktu Nahor berumur 29 tahun, ia mendapat anak laki-laki, namanya Terah. Setelah itu Nahor masih hidup 119 tahun lagi, dan mendapat anak-anak lain.