Ezra 7:6-28

Ezra 7:1-28 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Saya, Ezra, adalah ahli Taurat yang sangat terdidik dalam hukum-hukum TUHAN yang diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa. Saya adalah anak Seraya. Daftar leluhur saya mulai dari imam besar yang pertama yaitu Harun, kemudian Eleazar, Pinehas, Abisua, Buki, Uzi, Zeruya, Merayot, Azarya, Amaria, Ahitub, Zadok, Salum, Hilkia, Azarya, Seraya. Beberapa tahun setelah pembangunan rumah TUHAN, saya berangkat dari Babel ke Yerusalem. Sejumlah imam, orang Lewi, para pemusik, penjaga gerbang, dan pekerja rumah TUHAN juga ikut bersama saya. Kami pergi pada tahun ketujuh pemerintahan Raja Artasasta di negeri Persia, tepatnya tanggal satu bulan pertama. Dengan pertolongan Allah, kami tiba di Yerusalem pada tanggal satu bulan kelima. Raja membekali saya dengan apa pun yang saya minta, sebab TUHAN Allah menyertai saya. Saya sudah menetapkan dalam hati untuk mempelajari, melaksanakan, dan mengajarkan segala hukum TUHAN di Israel. Berikut ini adalah salinan surat dari Raja Artasasta kepada saya, sebagai seorang imam sekaligus ahli dalam hukum yang TUHAN berikan kepada bangsa Israel: Salam dari Artasasta, raja segala raja, kepada Ezra, imam dan ahli hukum Allah Penguasa surga. Saya memerintahkan agar setiap orang Israel dalam kerajaan saya yang ingin pergi ke Yerusalem, boleh pergi bersamamu, baik itu rakyat biasa, para imam, maupun orang Lewi. Saya sebagai raja, beserta ketujuh penasihat saya, mengutus kamu untuk memeriksa keadaan wilayah Yehuda dan Yerusalem berdasarkan perintah dan ketetapan Allahmu, yang ada padamu. Bawalah juga perak dan emas yang sudah kami berikan kepadamu untuk menjadi persembahan sukarela kepada Allah Israel, yaitu Allah yang rumah-Nya berada di Yerusalem. Kamu juga harus membawa semua perak dan emas yang dikumpulkan di seluruh provinsi Babel dan persembahan dari orang Israel serta imam mereka. Semua itu harus diserahkan sebagai persembahan di rumah Allah. Gunakanlah uang itu dengan baik untuk membeli sapi jantan, domba, anak domba, gandum, dan anggur terbaik. Kemudian persembahkanlah semuanya itu di atas mezbah di rumah Allahmu di Yerusalem. Gunakan sisa dari perak dan emas itu untuk apa pun yang kalian butuhkan, sesuai dengan kehendak Allahmu. Kamu harus menyerahkan kepada Allah Yerusalem semua peralatan yang sudah diberikan kepadamu untuk digunakan dalam pelayanan rumah Allah. Dan apa pun yang masih kamu butuhkan untuk pembangunan rumah Allahmu, silakan minta dari perbendaharaan kerajaan. Saya, Raja Artasasta, sekarang mengeluarkan perintah kepada semua pejabat perbendaharaan di Provinsi Sebelah Barat sungai Efrat untuk memberikan apa saja yang diminta oleh Imam Ezra, ahli dan pengajar hukum Allah Penguasa surga. Jumlah maksimal yang boleh kalian berikan kepadanya adalah sebagai berikut: Perak 3.400 kilogram, gandum 10.000 kilogram, anggur 2.000 liter, minyak zaitun 2.000 liter, dan garam tanpa batas. Kalian harus teliti dalam memberikan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah Penguasa surga untuk kebutuhan rumah-Nya, supaya Dia tidak marah kepada saya ataupun raja-raja keturunan saya. Saya juga perintahkan bahwa setiap imam, orang Lewi, penyanyi, penjaga gerbang, serta pelayan dan pekerja lain di rumah Allah tidak boleh dikenakan pajak atau pungutan untuk kerajaan. Ezra, pakailah hikmat yang Allah berikan kepadamu untuk mengangkat pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim yang akan memerintah semua orang di Provinsi Sebelah Barat sungai Efrat sesuai dengan hukum Allahmu. Para pemimpin dan hakim itu harus sudah tahu dan melakukan hukum-hukum Allah serta bisa mengajarkannya kepada masyarakat yang belum mengetahuinya. Setiap orang yang tidak mematuhi hukum Allahmu dan hukum kerajaan harus segera dijatuhi hukuman yang sesuai dengan pelanggarannya. Hukuman dapat berupa disita harta miliknya, dipaksa meninggalkan wilayah kerajaan saya, dipenjara, atau dihukum mati. Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang menggugah hati raja untuk memberi perhatian khusus kepada rumah TUHAN di Yerusalem! Dia sudah menyatakan kebaikan-Nya kepada saya, sehingga saya dihormati di hadapan raja dan ketujuh penasihatnya serta di hadapan semua pembesar yang berkuasa! Saya diberi kekuatan, karena TUHAN Allah menyertai saya, kemudian saya mengajak beberapa pemimpin Israel pulang ke Yerusalem bersama saya.

Ezra 7:6-28 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia. Juga berangkat pulang ke Yerusalem beberapa rombongan orang Israel dan imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang dan budak di bait Allah pada tahun ketujuh zaman raja Artahsasta. Lalu tibalah ia di Yerusalem pada bulan kelima, yakni pada tahun ketujuh zaman raja itu. Tepat pada tanggal satu bulan pertama ia memulai perjalanannya pulang dari Babel dan tepat pada tanggal satu bulan kelima ia tiba di Yerusalem, oleh karena tangan murah Allahnya itu melindungi dia. Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Inilah salinan surat, yang diberikan raja Artahsasta kepada Ezra, imam dan ahli kitab itu, yang ahli dalam perkataan segala perintah dan ketetapan TUHAN bagi orang Israel: ”Artahsasta, raja segala raja, kepada Ezra, imam dan ahli Taurat Allah semesta langit, dan selanjutnya. Maka sekarang, olehku telah dikeluarkan perintah, bahwa setiap orang di dalam kerajaanku yang termasuk orang Israel awam, atau para imamnya atau orang-orang Lewi, dan yang rela pergi ke Yerusalem, boleh turut pergi dengan engkau. Oleh karena engkau disuruh raja serta ketujuh orang penasihatnya untuk mengadakan penyelidikan mengenai Yehuda dan Yerusalem dengan berpedoman kepada hukum Allahmu yang menjadi peganganmu, dan untuk membawa perak dan emas, yang diberikan raja serta para penasihatnya sebagai persembahan sukarela kepada Allah Israel, yang tempat kediaman-Nya di Yerusalem, beserta segala perak dan emas yang akan kauperoleh di seluruh propinsi Babel, dengan persembahan sukarela yang akan dipersembahkan oleh rakyat dan para imam bagi rumah Allah mereka yang ada di Yerusalem, maka oleh karena itu haruslah engkau dengan seksama memakai uang itu untuk membeli lembu-lembu jantan, domba-domba jantan, anak-anak domba dengan korban sajiannya dan korban curahannya, dan haruslah semuanya itu kaupersembahkan di atas mezbah di rumah Allahmu yang ada di Yerusalem. Tetapi apa yang dianggap baik olehmu dan oleh saudara-saudaramu untuk diperbuat dengan perak dan emas yang selebihnya, boleh kamu perbuat sesuai dengan kehendak Allahmu. Hanya perlengkapan-perlengkapan yang diserahkan kepadamu untuk ibadah di rumah Allahmu, sampaikanlah itu ke hadapan Allah di Yerusalem. Dan yang lain yang masih diperlukan untuk rumah Allahmu, yang pembayarannya menjadi tanggunganmu, itu boleh kaubayar dari perbendaharaan kerajaan. Kemudian aku, raja Artahsasta, telah mengeluarkan perintah kepada semua bendahara di daerah seberang sungai Efrat, begini: segala yang diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat Allah semesta langit, haruslah dilaksanakan dengan seksama, dengan memakai perak sampai jumlah seratus talenta, gandum sampai jumlah seratus kor, anggur sampai jumlah seratus bat, minyak sampai jumlah seratus bat, dan garam tidak terbatas. Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit, harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta langit, supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya kena murka. Lagipula kami beritahukan kepadamu, bahwa tidaklah sah bila para imam, orang Lewi, penyanyi, penunggu pintu gerbang, budak di bait Allah dan para hamba rumah Allah dikenakan pajak, upeti atau bea. Maka engkau, hai Ezra, angkatlah pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim sesuai dengan hikmat Allahmu yang menjadi peganganmu, supaya mereka menghakimi seluruh rakyat yang diam di daerah seberang sungai Efrat, yakni semua orang yang mengetahui hukum Allahmu; dan orang yang belum mengetahuinya haruslah kauajar. Setiap orang, yang tidak melakukan hukum Allahmu dan hukum raja, harus dihukum dengan seksama, baik dengan hukuman mati, maupun dengan pembuangan, dengan hukuman denda atau hukuman penjara.” Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem, dan membuat aku disenangi oleh raja dan penasihat-penasihatnya serta segala pembesar raja yang berkuasa!

Ezra 7:6-28 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ezra seorang yang terpelajar dan ia tahu banyak tentang Hukum yang diberikan TUHAN, Allah Israel kepada Musa. Karena Ezra diberkati TUHAN Allahnya, maka raja memberi kepadanya segala yang dimintanya. Pada tahun ketujuh pemerintahan Raja Artahsasta, berangkatlah Ezra dari Babel menuju Yerusalem bersama serombongan orang Israel yang terdiri dari sejumlah imam, orang Lewi, penyanyi serta penjaga gerbang di Rumah TUHAN, dan para pekerja. Mereka meninggalkan Babel pada tanggal satu bulan satu dan dengan pertolongan Allah, sampailah mereka di Yerusalem pada tanggal satu bulan lima. Ezra telah mencurahkan segala perhatiannya kepada penyelidikan Hukum TUHAN, untuk melakukannya serta mengajarkan segala ketentuan dan peraturannya kepada bangsa Israel. Inilah dokumen yang diberikan Raja Artahsasta kepada Ezra, seorang imam dan ahli Hukum, “Dari Raja Artahsasta kepada Imam Ezra, ahli Hukum Allah penguasa di surga. Aku memerintahkan bahwa semua imam, orang Lewi dan orang Israel lainnya di seluruh kerajaanku, yang ingin pergi ke Yerusalem, diizinkan pergi dengan Saudara. Sebab aku dan ketujuh penasihatku mengutus Saudara ke Yerusalem dan Yehuda untuk menyelidiki keadaannya dan melihat apakah Hukum Allah yang telah dipercayakan kepada Saudara, benar-benar ditaati. Aku dan para penasihatku mau mempersembahkan emas dan perak kepada Allah Israel, Allah yang diam di Yerusalem. Bawalah persembahan kami itu. Bawalah juga semua emas dan perak yang Saudara kumpulkan di seluruh Babel dan segala sumbangan bangsa Israel serta imam-imamnya bagi Rumah TUHAN Allah mereka di Yerusalem. Pakailah uang itu dengan cermat untuk membeli sapi jantan, domba jantan, anak domba, gandum dan anggur. Persembahkanlah semuanya itu di atas mezbah Rumah TUHAN di Yerusalem. Perak dan emas yang masih sisa boleh Saudara pakai untuk keperluan Saudara dan rekan-rekan Saudara, sesuai dengan kehendak Allah Saudara. Serahkanlah kepada Allah di Yerusalem segala perkakas yang diserahkan kepada Saudara untuk kebaktian di Rumah Allah. Dan segala keperluan lain bagi Rumah TUHAN, boleh Saudara minta dari kas kerajaan. Kepada semua pengurus kas kerajaan di provinsi Efrat Barat aku perintahkan supaya apa saja yang diminta oleh Imam Ezra, ahli Hukum Allah penguasa di surga, diberikan kepadanya dengan segera, sampai sebanyak jumlah ini: perak sampai 3.400 kg, gandum sampai 10.000 kg, anggur sampai 2.000 liter, minyak zaitun sampai 2.000 liter, dan garam sebanyak yang diperlukan. Bertindaklah cermat dalam menyediakan segala sesuatu yang diminta Allah penguasa di surga bagi Rumah-Nya, supaya Ia tidak marah kepadaku atau kepada orang-orang yang memerintah sesudah aku. Kalian tak boleh memungut pajak dari para imam, orang Lewi, penyanyi, penjaga pintu gerbang, pekerja, atau siapa saja yang ada hubungannya dengan Rumah TUHAN. Saudara Ezra, pakailah hikmat yang telah diberikan Allah kepada Saudara, dan angkatlah pemimpin-pemimpin dan hakim-hakim untuk memerintah semua orang di provinsi Efrat Barat yang hidup menurut Hukum Allah Saudara. Hendaklah Saudara mengajarkan Hukum itu kepada semua orang yang belum mengetahuinya. Setiap orang yang tidak mentaati hukum-hukum Allah Saudara, atau hukum-hukum kerajaan, harus segera dihukum mati, atau dibuang, atau disita harta bendanya, atau dipenjarakan.” Lalu kata Ezra, “Pujilah TUHAN, Allah yang disembah nenek moyang kita! Ia telah menggerakkan hati raja sehingga ia mau memberi perhatian khusus kepada Rumah TUHAN di Yerusalem. Dengan pertolongan Allah aku disenangi oleh raja, oleh penasihat-penasihatnya dan pejabat-pejabatnya yang berkuasa itu; TUHAN Allahku telah memberi semangat kepadaku, sehingga aku berhasil mengajak sebanyak mungkin kepala kaum Israel untuk pulang ke Yerusalem.”