Keluaran 5:2-23
Keluaran 5:2-23 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tetapi Firaun berkata: ”Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” Lalu kata mereka: ”Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang.” Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: ”Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!” Lagi kata Firaun: ”Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!” Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri: ”Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami, tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami. Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta.” Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: ”Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu. Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang.” Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami. Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: ”Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami.” Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: ”Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?” Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: ”Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini? Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah.” Tetapi ia berkata: ”Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN! Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.” Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: ”Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari.” Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka, lalu mereka berkata kepada keduanya: ”Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami.” Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: ”Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali.”
Keluaran 5:2-23 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tetapi Firaun berkata: ”Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” Lalu kata mereka: ”Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang.” Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: ”Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!” Lagi kata Firaun: ”Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!” Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri: ”Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami, tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami. Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta.” Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: ”Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu. Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikit pun tidak boleh kurang.” Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami. Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata: ”Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada jerami.” Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang mereka angkat, sambil bertanya: ”Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?” Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: ”Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini? Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah.” Tetapi ia berkata: ”Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN! Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.” Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: ”Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari.” Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka, lalu mereka berkata kepada keduanya: ”Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami.” Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: ”Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali.”
Keluaran 5:2-23 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
“Siapakah TUHAN itu?” tanya raja. “Mengapa aku harus mempedulikan Dia dan mengizinkan bangsa Israel pergi? Aku tidak kenal TUHAN itu, dan orang Israel tidak kuizinkan pergi.” Musa dan Harun berkata, “Allah orang Ibrani sudah menampakkan diri kepada kami. Izinkanlah kami pergi ke padang gurun sejauh tiga hari perjalanan untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN, Allah kami. Kalau kami tidak melakukan itu, kami akan dibunuhnya dengan penyakit atau perang.” Kata raja kepada Musa dan Harun, “Mengapa kamu membuat orang-orang itu melalaikan pekerjaan mereka? Suruhlah budak-budak itu bekerja! Orang-orang itu sudah terlalu banyak jumlahnya. Dan sekarang kamu mau supaya mereka berhenti bekerja!” Hari itu juga para pengawas bangsa Mesir dan mandor-mandor bangsa Israel mendapat perintah dari raja, “Jangan lagi memberi jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata. Biarlah mereka pergi mencarinya sendiri. Tetapi suruhlah mereka membuat batu bata tidak kurang jumlahnya dari yang sudah-sudah. Mereka mau bermalas-malas saja; itulah sebabnya mereka terus mengomel supaya diizinkan pergi untuk mempersembahkan kurban kepada Allah mereka. Paksakan orang-orang itu bekerja lebih keras, supaya mereka sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk mendengarkan cerita-cerita bohong.” Para pengawas bangsa Mesir dan mandor-mandor Israel itu keluar lalu berkata kepada orang-orang Israel, “Raja memerintahkan supaya kamu tidak lagi diberi jerami. Kamu harus mencari sendiri di mana saja, tetapi ingat, batu bata yang kamu buat tak boleh kurang dari yang sudah-sudah.” Maka pergilah orang Israel menjelajahi seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan jerami. Para pengawas terus mendesak supaya setiap hari mereka menghasilkan batu bata yang sama banyaknya seperti waktu mereka diberi jerami. Para pengawas itu memukul mandor-mandor Israel yang ditugaskan mengawasi pekerjaan. Mereka bertanya, “Mengapa sekarang bangsamu tidak menghasilkan batu bata yang sama banyaknya seperti dahulu?” Lalu mandor-mandor Israel pergi menghadap raja dan mengeluh, “Mengapa Baginda berbuat begini kepada kami? Kami tidak diberi jerami, tetapi dipaksa membuat batu bata! Sekarang kami dipukuli padahal pegawai-pegawai Bagindalah yang bersalah!” Raja menjawab, “Kamu memang malas dan tidak mau bekerja. Itulah sebabnya kamu minta izin kepadaku untuk pergi mempersembahkan kurban kepada TUHANmu. Pergilah bekerja lagi. Jerami tidak akan diberikan kepadamu, tetapi kamu tetap harus membuat batu bata yang sama banyaknya.” Mandor-mandor itu sadar bahwa mereka dalam kesulitan ketika diberitahukan bahwa orang-orang Israel harus menghasilkan batu bata yang tetap sama banyaknya seperti yang sudah-sudah. Ketika mereka keluar dari istana, mereka bertemu dengan Musa dan Harun yang sedang menunggu mereka. Kata mandor-mandor itu, “TUHAN tahu perbuatanmu! Ia akan menghukum kamu! Kamulah yang menyebabkan kami dibenci oleh raja dan para pegawainya, sehingga mereka mau membunuh kami.” TUHAN Lalu Musa menghadap TUHAN lagi dan berkata, “Tuhan, mengapa bangsa Israel Kauperlakukan seburuk itu? Mengapa Engkau mengutus saya ke sini? Sejak saya menghadap raja dan berbicara atas nama-Mu, ia mulai menganiaya bangsa ini. Dan Engkau tidak berbuat apa-apa untuk menolong mereka.”