Keluaran 40:32-38
Keluaran 40:32-38 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Mereka wajib membasuh tangan dan kaki setiap hendak memasuki kemah itu atau mendekat ke mezbah, sesuai perintah TUHAN kepada Musa. Terakhir, Musa dan orang-orang Lewi mendirikan pagar halaman di sekeliling kemah itu serta mezbah, dan memasang tirai pada pintu gerbang halaman. Dengan demikian, selesailah seluruh pekerjaan mendirikan kemah TUHAN. Kemudian awan kemuliaan TUHAN menutup dan memenuhi kemah TUHAN. Musa tidak bisa masuk selama kemuliaan TUHAN masih memenuhi kemah itu. Sepanjang perjalanan umat Israel, setiap kali awan itu naik dari atas kemah TUHAN, umat Israel berangkat melanjutkan perjalanan mereka. Selama awan itu tidak naik dari kemah, mereka tetap tinggal di tempat perkemahan. Awan TUHAN berdiam di atas kemah itu pada siang hari dan menjadi berapi pada malam hari, sehingga dapat terlihat setiap saat oleh seluruh umat Israel sepanjang perjalanan mereka.
Keluaran 40:32-38 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan – seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu. TUHAN Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci. Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Keluaran 40:32-38 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
setiap kali mereka masuk ke dalam Kemah TUHAN atau mendekati mezbah. Di sekeliling Kemah dan mezbah itu Musa memasang layar, lalu ia menggantungkan tirai pintu gerbang pelataran. Maka selesailah semua pekerjaan itu. TUHAN Kemudian turunlah awan menutupi Kemah TUHAN, dan Kemah itu penuh dengan cahaya kehadiran TUHAN. Oleh karena itu Musa tak dapat masuk ke dalam Kemah itu. Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah TUHAN, bangsa Israel membongkar perkemahan mereka untuk pindah ke tempat lain. Tetapi kalau awan itu tidak naik, mereka tidak berangkat dari situ. Selama bangsa Israel mengembara, TUHAN ada di Kemah itu dalam rupa awan pada waktu siang dan dalam rupa api pada waktu malam.