Ester 4:1-11

Ester 4:1-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Ketika Mordekai mengetahui isi surat yang diperintahkan Haman, dia merobek pakaiannya dan mengenakan kain karung dan menaburkan abu di atas kepalanya sebagai tanda berduka. Dia berjalan ke kota sambil meratap. Mordekai berhenti di depan pintu gerbang istana, sebab orang yang memakai kain karung sebagai pakaian dilarang masuk. Ketika surat perintah raja diumumkan di seluruh wilayah kerajaan, orang-orang Yahudi menunjukkan kesedihan mereka dengan menangis, meratap dan berpuasa. Sebagai tanda berduka, banyak di antara mereka membentangkan kain karung ke tanah, menaburkan abu di atasnya, lalu berbaring disitu. Ketika para pelayan perempuan dan pelayan khusus Ester datang memberitahukan tentang Mordekai, hati Ester sangat sedih. Ester kemudian mengirim pakaian kepada Mordekai supaya dia membuka kain karungnya itu, tetapi Mordekai menolak. Maka Ester memanggil Hatah— yang ditugaskan raja secara khusus untuk melayani Ester, dan memerintahkan dia untuk menemui dan mencari tahu dari Mordekai mengapa dia berduka. Lalu pergilah Hatah menemui Mordekai yang berada di alun-alun yang letaknya di depan pintu gerbang istana. Mordekai menceritakan semua yang sudah terjadi. Dia juga memberitahukan mengenai 340.000 kilogram perak yang sudah Haman janjikan untuk dimasukkan dalam kas kerajaan, apabila raja bersedia memberi perintah untuk membinasakan semua orang Yahudi. Mordekai juga memberikan salinan surat perintah raja yang sudah dikeluarkan di Susan— yang isinya menyatakan bahwa semua orang Yahudi harus dilenyapkan. Mordekai meminta Hatah menunjukkan serta menjelaskan surat itu kepada Ester dan memerintahkannya untuk menghadap dan memohon belas kasihan raja atas bangsanya. Maka Hatah kembali kepada Ester dan melaporkan semua yang sudah disampaikan Mordekai. Kemudian Ester menyuruh Hatah untuk kembali kepada Mordekai dan menyampaikan pesannya, “Semua pejabat negara serta masyarakat di seluruh wilayah kerajaan mengetahui peraturan kerajaan yang menyatakan siapa saja yang ingin bertemu raja tanpa undangan akan dihukum mati— kecuali bila raja mengulurkan tongkat emasnya kepada orang itu. Sedangkan saya sendiri terakhir kali menerima undangan raja lebih dari sebulan yang lalu.”

Ester 4:1-11 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih. Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja, karena seorang pun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung. Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya. Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya. Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu. Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja, dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi. Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda. Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester. Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: ”Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja.”

Ester 4:1-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Ketika Mordekhai mendengar apa yang telah terjadi, ia merobek pakaiannya dan memakai kain karung sebagai tanda sedih. Ia menaburkan abu di kepalanya, lalu berjalan di kota sambil menangis dengan nyaring dan pilu. Di depan pintu gerbang istana ia berhenti, sebab orang yang berpakaian karung dilarang masuk. Juga di segala provinsi, orang-orang Yahudi meratap setelah perintah raja diumumkan. Mereka berpuasa, menangis dan mengaduh, dan banyak di antara mereka memakai kain karung dan berbaring di atas abu. Ketika gadis-gadis dan para pejabat khusus yang melayani Ratu Ester melaporkan kepadanya apa yang sedang dilakukan Mordekhai, Ester sedih sekali. Ia mengirim pakaian kepada Mordekhai sebagai pengganti kain karungnya, tetapi Mordekhai tidak mau menerimanya. Kemudian Ester memanggil Hatah, salah seorang pejabat khusus yang ditugaskan oleh raja untuk melayani Ester. Disuruhnya Hatah menanyakan kepada Mordekhai apa yang sedang terjadi dan mengapa ia bertindak seperti itu. Maka pergilah Hatah kepada Mordekhai di lapangan kota di depan pintu gerbang istana. Mordekhai menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi dan berapa uang perak yang dijanjikan Haman untuk dimasukkan ke dalam kas raja, sesudah semua orang Yahudi dibinasakan. Mordekhai juga memberikan kepada Hatah salinan surat raja yang telah dikeluarkan di Susan dan yang berisi perintah untuk membinasakan orang Yahudi. Ia menyuruh Hatah memberikan surat itu kepada Ester dan menerangkan perkara itu kepadanya, juga untuk meminta supaya Ester menghadap raja guna memohon belas kasihan bagi bangsanya. Lalu pergilah Hatah kepada Ester dan menyampaikan pesan Mordekhai kepadanya. Tetapi Ester mengutus dia kembali kepada Mordekhai dengan pesan ini, “Setiap orang, baik laki-laki maupun wanita, yang tanpa dipanggil, menghadap raja di halaman dalam istana, harus dihukum mati. Itu adalah undang-undang dan semua orang mulai dari penasihat raja sampai kepada rakyat di provinsi-provinsi, mengetahui hal itu. Hanya ada satu jalan untuk luput dari undang-undang itu, yaitu apabila raja mengulurkan tongkat emasnya kepada orang itu. Kalau itu terjadi, ia akan selamat. Tetapi sudah sebulan ini aku tidak dipanggil raja.”

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami