Ulangan 15:1-18

Ulangan 15:1-18 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Selanjutnya Musa mengajarkan kepada umat Israel, “Setiap akhir tahun ketujuh, kalian harus menghapuskan semua utang sesama orang Israel. Caranya, setiap orang yang sudah meminjamkan uang kepada sesama orang Israel harus menganggap lunas utang orang itu. Kalian wajib melakukannya karena waktu pembebasan yang diperintahkan TUHAN sudah tiba. Kalian tetap boleh menagih utang dari pendatang yang tinggal bersamamu. Hanya terhadap sesama orang Israel utang itu harus dihapuskan pada akhir tahun ketujuh. “TUHAN Allahmu akan memberkatimu di negeri yang Dia berikan kepada kalian. Kalau setiap orang menaati perintah TUHAN yang saya sampaikan kepada kalian hari ini, tidak akan ada orang miskin di antara kalian. TUHAN pasti memberkatimu sesuai dengan janji-Nya, sehingga kalian akan meminjamkan uang kepada orang-orang dari bangsa lain, tetapi tidak akan pernah berutang kepada mereka. Karena itu, bangsa Israel akan berkuasa atas bangsa-bangsa lain, tetapi tidak akan pernah dikuasai oleh mereka. “Nanti, sesudah kamu semua tinggal di negeri pemberian TUHAN, lalu di kotamu ada sesama orang Israel yang miskin, janganlah mengeraskan hati dan bersikap pelit terhadap dia. Sebaliknya, kamu harus bermurah hati dan memberikan pinjaman kepada dia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi, jagalah dirimu agar jangan sampai berpikir jahat seperti ini, ‘Tahun ketujuh ketika kita harus menghapus utang sudah dekat. Kalau aku meminjamkan sesuatu kepada sesamaku yang miskin, nanti dia tidak akan membayar utangnya.’ Jangan pelit seperti itu sampai tidak mau menolong sesamamu, karena kalau sampai dia mengeluh tentang kamu kepada TUHAN, kamu akan dianggap berdosa di mata TUHAN! Murah hatilah dan jangan segan-segan memberikan pinjaman kepadanya, karena dengan demikian TUHAN akan memberkatimu dalam segala usaha dan pekerjaanmu. Orang miskin akan selalu ada di negerimu. Itu sebabnya saya perintahkan kepada kalian: Haruslah kamu menerima sesamamu yang miskin dan berkekurangan dengan tangan terbuka.” “Jika ada sesamamu orang Israel, baik laki-laki maupun perempuan, yang menyerahkan dirinya menjadi budakmu, haruslah kamu melepaskan dia sesudah dia bekerja selama enam tahun. Pada tahun ketujuh, yaitu Tahun Sabat, kalian wajib membebaskannya. Sewaktu melepaskan dia, jangan biarkan dia pergi dengan tangan kosong. Haruslah kamu memberinya bekal yang berlimpah dari penghasilanmu, seperti beberapa domba dari kawananmu, hasil panen, dan hasil kebun anggur. Sebagaimana TUHAN Allahmu sudah memberkatimu, demikianlah kamu harus memberi kepadanya. Ingatlah bahwa kalian sendiri pernah hidup sebagai budak di Mesir, dan TUHAN sudah menebusmu. Itulah sebabnya saya memberikan perintah ini sekarang. “Tetapi kalau budakmu itu mengasihimu dan keluargamu, serta merasa beruntung hidup bersamamu, maka dia bisa berkata kepadamu, ‘Saya tidak ingin meninggalkan Tuan.’ Jika budakmu mengambil keputusan itu, maka suruhlah dia berdiri bersandar pada pintu rumahmu sebagai alas untuk melubangi cuping telinganya dengan alat penusuk yang tajam. Hal ini menandakan bahwa dia akan menjadi budak milikmu seumur hidupnya. “Janganlah kamu merasa rugi untuk membebaskan budakmu yang sesama orang Israel. Ingatlah bahwa dia sudah melayanimu selama enam tahun penuh, dan pekerjaannya dua kali lebih banyak daripada buruh harian selama waktu yang sama. Dengan menaati peraturan ini, TUHAN akan memberkatimu dalam segala hal yang kamu lakukan.”

Ulangan 15:1-18 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

“Pada akhir tiap tahun ketujuh kamu harus mengadakan penghapusan hutang. Beginilah caranya. Setiap orang Israel yang meminjamkan uang kepada orang sebangsanya, harus menghapuskan hutang itu, karena menurut keputusan TUHAN sendiri hutang itu sudah dihapuskan, jadi tak boleh ditagih lagi. Kamu boleh menagih uang yang kamu pinjamkan kepada orang asing, tetapi tidak boleh menagih lagi uang yang kamu pinjamkan kepada orang sebangsamu. TUHAN Allahmu akan memberkati kamu di negeri yang diberikan-Nya kepadamu. Maka di antara bangsamu tak akan ada orang miskin, asal kamu taat kepada TUHAN Allahmu, dan dengan teliti melakukan segala yang saya perintahkan kepadamu hari ini. TUHAN Allahmu akan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya. Kamu akan meminjamkan uang kepada banyak bangsa, tetapi kamu sendiri tidak akan meminjam; kamu akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai kamu. Apabila kamu nanti sudah berdiam di negeri yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu, lalu di salah satu kotamu terdapat orang sebangsamu yang berkekurangan, janganlah mementingkan dirimu sendiri dan menolak untuk membantu dia. Sebaliknya, kamu harus bermurah hati dan meminjamkan kepada orang itu sebanyak yang diperlukannya. Jangan menolak untuk memberi pinjaman kepadanya dengan alasan bahwa tahun penghapusan hutang sudah dekat. Jangan biarkan pikiran sejahat itu masuk ke dalam hatimu. Kalau kamu tidak mau meminjamkan, orang itu akan berseru kepada TUHAN untuk mengadukan kamu, maka kamu akan dinyatakan bersalah. Berilah kepadanya dengan senang hati dan rela, maka TUHAN Allahmu akan memberkati segala usahamu. Di kalangan orang Israel selalu akan terdapat beberapa orang yang miskin dan berkekurangan. Sebab itu saya memerintahkan kamu untuk bermurah hati kepada mereka.” “Apabila seorang laki-laki atau perempuan dari bangsamu menjual dirinya menjadi budakmu, ia harus bekerja untukmu selama enam tahun. Dalam tahun yang ketujuh ia harus dibebaskan. Budak yang dibebaskan itu tak boleh dibiarkan pergi dengan tangan kosong. Berilah kepadanya dengan murah hati dari apa yang diberikan TUHAN Allahmu kepadamu yaitu kambing domba, gandum dan anggur. Ingatlah bahwa kamu dahulu budak di Mesir lalu dibebaskan oleh TUHAN Allahmu; itulah sebabnya saya berikan perintah ini kepadamu. Tetapi kalau budak itu tidak mau pergi karena ia mencintai kamu dan keluargamu dan senang tinggal bersamamu, bawalah dia ke pintu rumahmu dan tindiklah telinganya, maka ia akan menjadi budakmu seumur hidupnya. Begitu juga harus kamu perlakukan budakmu yang perempuan. Kalau kamu membebaskan seorang budak, janganlah merasa kesal, sebab selama enam tahun ia telah bekerja untuk kamu dengan separuh upah seorang pelayan. Lakukanlah perintah itu, maka TUHAN Allahmu akan memberkati segala usahamu.”

Ulangan 15:1-18 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

”Pada akhir tujuh tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang. Inilah cara penghapusan itu: setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN. Dari seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah kauhapuskan. Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka, asal saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Apabila TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak akan menguasai engkau. Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu, tetapi engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan. Hati-hatilah, supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu. Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu. Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.” ”Apabila seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai orang merdeka. Dan apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau melepaskan dia dengan tangan hampa, engkau harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya. Haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN, Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini. Tetapi apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu, maka engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu, sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat kepada budakmu perempuan. Janganlah merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja harian. Maka TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang kaukerjakan.”

YouVersion menggunakan cookie untuk mempersonalisasi pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web kami, Anda menerima penggunaan cookie seperti yang dijelaskan dalam Kebijakan Privasi kami