Kisah Para Rasul 7:55-60
Kisah Para Rasul 7:55-60 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tetapi saat itu Stefanus dipenuhi oleh Roh Kudus. Ketika dia memandang ke langit, dia melihat kemuliaan Allah dan Yesus yang sedang berdiri di tempat paling terhormat, yaitu di sebelah kanan Allah. Stefanus berkata, “Lihatlah! Saya melihat surga terbuka dan Yesus sebagai Sang Anak Adam berdiri di tempat yang paling terhormat di sana.” Sesudah mendengar perkataan Stefanus itu, mereka berteriak sambil menutup telinga, lalu serentak menyerang dia. Mereka menyeretnya ke luar kota dan melempari dia dengan batu sampai mati. Orang-orang yang tadi bersaksi melawan Stefanus meninggalkan jubah mereka di dekat kaki seorang pemuda bernama Saulus. Selagi orang-orang melempari dia dengan batu, Stefanus berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut, dia berseru dengan suara keras, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini atas mereka!” Sesudah berkata begitu, Stefanus mati.
Kisah Para Rasul 7:55-60 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Tetapi Stefanus yang dipenuhi Roh Kudus itu, memandang ke arah langit serta melihat kemuliaan Allah dan Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah. Dan ia berkata kepada mereka, “Lihatlah, saya melihat langit terbuka dan Yesus, Mesias, berdiri di sebelah kanan Allah.” Kemudian sambil menutup telinga dan berteriak-teriak, mereka menyerbu Stefanus serta menyeretnya ke luar kota untuk merajamnya. Saksi-saksi resmi, yaitu mereka yang melaksanakan penghukuman, membuka jubah mereka dan meletakkannya di depan kaki seorang pemuda bernama Saulus. Sementara batu-batu yang mematikan bertubi-tubi mengenai badannya, Stefanus berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Lalu ia berlutut dan berseru, “Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!” Setelah itu ia pun mengembuskan napasnya yang penghabisan.
Kisah Para Rasul 7:55-60 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Tetapi Stefanus dipenuhi oleh Roh Kudus. Ia menengadah ke langit dan melihat kemuliaan Allah. Dan ia melihat Yesus yang berdiri di sebelah kanan Allah. Stefanus berkata, “Lihat! Aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Mendengar perkataan itu, semua orang mulai berteriak dengan kerasnya sambil menutup telinga dengan kedua tangan mereka. Lalu mereka bersama-sama menyerbu Stefanus. Mereka menyeretnya ke luar kota, lalu mulai melempari Stefanus dengan batu. Orang-orang yang memberikan saksi palsu terhadap Stefanus meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang pemuda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Ia berlutut dan berseru, “Tuhan, jangan salahkan mereka atas dosa ini!” Itulah kata-kata terakhir Stefanus sebelum ia mati.
Kisah Para Rasul 7:55-60 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: ”Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: ”Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ”Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Kisah Para Rasul 7:55-60 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Tetapi Stefanus yang dikuasai oleh Roh Allah, memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di tempat berkuasa di sebelah kanan Allah. “Lihat,” kata Stefanus, “saya melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!” Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota kemudian melemparinya dengan batu. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menitipkan pakaian mereka pada seorang muda yang bernama Saulus. Sementara mereka melempari Stefanus, Stefanus berseru, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Lalu ia berlutut dan berteriak dengan suara yang keras, “Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!” Sesudah mengatakan begitu ia pun mati.