Kisah Para Rasul 28:4-6
Kisah Para Rasul 28:4-6 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Melihat kejadian itu, para penduduk berkata satu sama lain, “Pasti orang ini adalah pembunuh, karena walaupun dia sudah selamat dari bahaya laut, ternyata Dewi Keadilan tidak membiarkan dia hidup.” Namun Paulus mengibaskan tangannya sehingga ular itu terlepas dan jatuh ke dalam api. Dia tidak merasa sakit apa-apa. Penduduk di situ menyangka bahwa tangan Paulus akan menjadi bengkak, atau tiba-tiba dia ambruk dan mati seketika itu juga. Tetapi sesudah cukup lama menunggu, ternyata tidak terjadi apa pun kepadanya. Maka mereka berubah pikiran dan berkata, “Wah, orang ini pasti dewa!”
Kisah Para Rasul 28:4-6 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Penduduk pulau itu melihat ular itu menggelantung di tangan Paulus. Mereka berkata seorang kepada yang lain, “Orang ini pasti pembunuh! Walaupun ia luput dari laut, Dewi Keadilan tidak membiarkan dia hidup!” Tetapi Paulus mengebaskan ular itu ke dalam api dan tidak menderita apa-apa. Mereka mengira tubuhnya akan membengkak atau ia akan rebah dan mati seketika itu juga. Namun setelah lama menanti dan tidak melihat apa-apa pada diri Paulus, mereka berubah pendirian dan bahkan beranggapan bahwa ia dewa.
Kisah Para Rasul 28:4-6 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Ketika penduduk di pulau itu melihat ular yang menggantung di tangan Paulus, mereka mulai berkata seorang kepada lainnya, “Orang ini pasti seorang pembunuh! Sekalipun ia selamat dari laut, tetapi dewi keadilan tidak akan membiarkan dia hidup.” Akan tetapi, Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api dan Paulus sendiri tidak menderita apa pun. Orang-orang itu menyangka Paulus akan membengkak atau mendadak jatuh dan mati. Mereka menunggu dan mengamatinya cukup lama, tapi tidak ada yang terjadi terhadap Paulus. Jadi, mereka berubah pikiran dan mengatakan bahwa Paulus ini dewa!
Kisah Para Rasul 28:4-6 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: ”Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.
Kisah Para Rasul 28:4-6 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Ketika penduduk pulau itu melihat ular itu tergantung di tangan Paulus, mereka berkata satu sama lain, “Orang ini tentulah pembunuh, sebab meskipun ia sudah luput dari bahaya laut, Dewi Keadilan tidak membiarkan ia hidup.” Tetapi Paulus mengebaskan ular itu ke dalam api dengan tidak merasa sakit sedikit pun. Mereka pikir sebentar lagi tangan Paulus akan bengkak atau tiba-tiba ia akan jatuh mati. Tetapi setelah menunggu beberapa lama dan tidak ada sesuatu luar biasa yang terjadi kepadanya, pikiran mereka berubah lalu mereka berkata bahwa Paulus adalah dewa.