Kisah Para Rasul 17:22-30
Kisah Para Rasul 17:22-30 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Pada waktu Paulus berdiri di depan orang-orang yang berkumpul di Areopagus itu, Paulus berkata, “Hai orang-orang Atena! Saya melihat bahwa dalam segala hal kalian sangat beragama. Sebab ketika saya berjalan-jalan di sekeliling kotamu dan memperhatikan tempat-tempat sembahyangmu, saya melihat juga satu tempat mempersembahkan kurban; di tempat itu tertulis, ‘Kepada Allah Yang Tidak Dikenal.’ Nah, Allah yang kalian sembah tetapi tidak mengenal-Nya, Dialah yang saya beritakan kepadamu. Allah yang menjadikan dunia ini dengan segala isinya, Ialah Tuhan atas langit dan bumi. Ia tidak tinggal di dalam rumah-rumah dewa yang dibuat oleh manusia. Ia juga tidak memerlukan bantuan manusia, sebab Ialah yang memberi hidup dan napas dan segala sesuatu kepada manusia. Dari satu orang manusia Ia membuat segala bangsa dan menyuruh mereka mendiami seluruh bumi. Ia jugalah yang menentukan sejak semula, kapan dan di mana mereka boleh hidup. Allah melakukan itu supaya mereka mencari Dia. Mudah-mudahan mereka bertemu dengan Dia pada waktu mereka mencari-cari-Nya. Tetapi sebenarnya Allah tidak jauh dari kita masing-masing. Seperti yang dikatakan orang, ‘Kita hidup dan bergerak dan berada di dunia ini karena kekuasaan Dia.’ Sama juga dengan yang dikatakan oleh beberapa penyairmu. Mereka berkata, ‘Kita semua adalah anak-anak-Nya.’ Nah, karena kita adalah anak-anak Allah, kita tidak boleh menganggap Allah sama seperti patung daripada emas atau perak atau batu yang dibuat menurut kepandaian manusia. Masa kebodohan kita itu sudah dilupakan oleh Allah, tetapi sekarang Ia menyuruh semua orang di seluruh dunia bertobat dari dosa-dosa mereka.
Kisah Para Rasul 17:22-30 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Paulus pun berdiri di hadapan Sidang Areopagus dan berkata, “Saudara-saudariku warga Atena, saya melihat jelas bahwa kalian sungguh-sungguh orang beragama. Karena waktu berjalan-jalan di kota ini, saya perhatikan bahwa kalian mempunyai banyak tempat untuk menyembah dewa-dewamu. Bahkan ada juga sebuah mezbah bertulisan: ‘Kurban untuk dewa yang belum dikenal.’ Karena itu, izinkanlah saya memperkenalkan Dia, Allah yang kalian sembah tetapi tidak mengenal-Nya! “Dialah Allah yang sudah menciptakan dunia ini dengan segala isinya. Dialah Penguasa langit dan bumi. Jadi Dia tidak tinggal di dalam kuil-kuil yang dibangun oleh manusia. Dia tidak perlu dilayani oleh manusia, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas, dan segala sesuatu yang lain kepada kita. Dimulai dari nyawa satu orang, Allah menciptakan semua bangsa yang hidup di bumi ini. Dialah yang menentukan masa kejayaan dan keruntuhan setiap kerajaan, juga batas-batas daerah kekuasaan mereka. Semua hasil karya-Nya itu Dia buat sebagai petunjuk agar kita mencari TUHAN dan bisa menemukan-Nya, meskipun sebenarnya Dia tidak jauh dari kita masing-masing. Jadi seperti kata pepatah, ‘Kita hidup, bergerak, dan bernafas hanya karena kuasa-Nya.’ Bahkan para sastrawan negeri ini pun berkata, ‘Kita semua adalah anak-anak-Nya.’ “Jadi, karena kita adalah ‘anak-anak-Nya,’ janganlah kita berpikir bahwa Allah itu sesuatu yang dapat dibayangkan manusia, atau bisa dibuat dari emas, perak, atau batu sesuai dengan kepintaran kita. Dahulu, memang manusia tidak mengenal-Nya dan tidak tahu bagaimana cara menyembah Dia. Tetapi yang lalu biarlah berlalu. Allah sudah mengampuni ketidaktahuan kita dan tidak memperhitungkannya. Yang penting sekarang Dia memerintahkan agar semua orang di mana pun bertobat dan menyembah Dia saja.
Kisah Para Rasul 17:22-30 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Paulus berdiri di hadapan mereka di Bukit Mars dan berkata sebagai berikut: “Saudara-saudara orang Atena, saya lihat bahwa Saudara sangat taat beragama; karena, ketika saya berjalan-jalan di kota ini, saya melihat banyak mazbah dan satu di antaranya bertuliskan: ‘Kepada Allah yang tidak dikenal’. Saudara telah menyembah Dia tanpa mengenal-Nya. Sekarang baiklah saya ceritakan Dia kepada Saudara. “Ia menciptakan dunia dan segala isinya, dan karena Ia adalah Tuhan langit dan bumi, Ia tidak tinggal dalam kuil buatan manusia; dan tangan manusia tidak dapat melayani kebutuhan-Nya, sebab Ia tidak kekurangan suatu apa pun. Dialah yang memberikan hidup serta napas kepada segala makhluk dan Ia dapat mencukupi segala kebutuhan. Segenap umat manusia di dunia ini diciptakan-Nya dari satu orang, yaitu Adam, dan bangsa-bangsa disebarkan-Nya ke seluruh permukaan bumi. Sebelumnya sudah ditetapkan oleh-Nya bangsa yang mana akan jaya dan yang mana akan jatuh, dan juga waktunya. Ia juga menentukan perbatasan negara mereka. “Maksud Allah dengan semua ini ialah supaya mereka merindukan Dia, dan barangkali mereka akan mencari serta menemukan Dia—walaupun Ia tidak pernah jauh dari kita. Sebab kita hidup, bergerak, dan ada di dalam Dia. Seperti dikatakan oleh salah seorang pujangga bangsa Saudara: ‘Dialah yang kita turunkan.’ Kalau begitu, kita tidak boleh menganggap Allah sebagai patung berhala yang dibuat manusia dari emas atau perak, atau dipahat dari batu. Dahulu Allah membiarkan ketidaktahuan manusia tentang hal-hal ini, tetapi sekarang Ia memerintahkan supaya orang membuang semua berhala, dan hanya menyembah Dia saja.
Kisah Para Rasul 17:22-30 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Maka Paulus berdiri di hadapan sidang Areopagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku mengamati bahwa kamu adalah orang-orang yang sangat taat beribadah. Aku sudah mengelilingi kotamu dan melihat dengan teliti benda-benda yang kamu sembah. Aku juga menjumpai sebuah mezbah yang bertuliskan, ‘KEPADA ALLAH YANG TIDAK DIKENAL.’ Kamu menyembah Allah yang tidak kamu kenal. Itulah Allah yang kuberitakan kepadamu. Dialah Allah yang menciptakan dunia dan seluruh isinya. Ia adalah Tuhan atas langit dan bumi. Ia tidak tinggal dalam kuil-kuil yang dibangun oleh tangan manusia. Ialah yang memberikan hidup, napas dan segala sesuatu yang mereka butuhkan. Ia tidak membutuhkan bantuan mereka, karena Ia memiliki segala sesuatu. Allah mulai dengan menciptakan satu manusia, dan darinya Ia menciptakan semua bangsa yang berbeda untuk mendiami seluruh dunia ini. Ia menentukan kapan dan di mana mereka akan tinggal. Allah ingin supaya manusia mencari Dia. Ia berharap dalam pencariannya, mereka akan menemukan Dia. Ia sebenarnya tidak jauh dari kita. Sebab melalui Dia, kita bisa hidup, bergerak dan menjadi siapa kita adanya. Seperti yang ditulis oleh para penyairmu, ‘Kita juga adalah anak-anak-Nya.’ Karena kita semua adalah anak-anak Allah, maka kita tidak boleh berpikir bahwa Ia itu seperti sesuatu yang kita bayangkan atau buatan kita. Allah itu bukan buatan dari emas, perak atau batu. Dahulu manusia tidak mengerti Allah, dan Ia mengabaikannya. Tetapi sekarang Ia memerintahkan semua orang untuk berubah dan kembali kepada-Nya.
Kisah Para Rasul 17:22-30 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: ”Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.