Kisah Para Rasul 16:25-36
Kisah Para Rasul 16:25-36 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Tetapi kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa serta menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah, dan para tahanan yang lain ikut mendengarkan mereka. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat sehingga batu-batu fondasi penjara itu terguncang. Semua pintu penjara terbuka, dan semua rantai para tahanan terlepas. Lalu kepala penjara itu terbangun. Waktu dia melihat pintu-pintu penjara sudah terbuka, dia mencabut pedangnya hendak bunuh diri, karena dia mengira semua tahanan pasti sudah kabur. Tetapi Paulus berteriak keras-keras kepadanya, “Jangan, Pak! Jangan bunuh diri! Kami semua masih ada di sini.” Mendengar itu, kepala penjara menyuruh budaknya mengambilkan pelita, lalu berlari ke dalam dan dengan gemetar bersujud di depan Paulus dan Silas. Kemudian dia mengantar mereka berdua ke luar dan bertanya, “Bapak-bapak, apa yang harus saya lakukan supaya saya diselamatkan?” Lalu jawab mereka, “Percayalah kepada Tuhan Kristus Yesus, maka kamu akan diselamatkan. Ajaklah juga semua orang di rumahmu untuk percaya.” Malam itu juga, kepala penjara itu membawa Paulus dan Silas ke rumahnya, membersihkan luka-luka mereka, dan memberi mereka makan. Lalu mereka menyampaikan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus kepadanya dan semua orang yang tinggal di rumahnya. Kemudian dia bersama yang lainnya dibaptis, dan mereka semua bergembira karena mereka sudah percaya kepada Allah. Besok paginya, para pejabat mengirimkan beberapa petugas keamanan kota kepada kepala penjara itu untuk memberi perintah, “Lepaskanlah kedua orang itu.” Maka kepala penjara itu menyampaikan kepada Paulus, “Para pejabat sudah menyuruh supaya Bapak-bapak dibebaskan. Jadi sekarang kalian boleh keluar. Pergilah dengan selamat.”
Kisah Para Rasul 16:25-36 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Pada kira-kira tengah malam, sementara Paulus dan Silas berdoa serta menyanyi memuji Tuhan dan para tawanan yang lain sedang mendengarkan, tiba-tiba terjadilah gempa bumi. Penjara itu berguncang sampai ke dasarnya. Semua pintu terbuka dan belenggu para tawanan terlepas. Ketika kepala penjara terbangun, ia melihat semua pintu terbuka. Ia mencabut pedangnya hendak membunuh diri, karena mengira bahwa para tawanan telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru kepadanya, “Jangan! Kami semua masih ada di sini!” Sambil gemetar ketakutan kepala penjara itu menyuruh orang membawa suluh, lalu lari ke sel dan menjatuhkan diri di hadapan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata, “Apakah yang harus saya lakukan supaya selamat?” Mereka menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka Saudara serta seisi rumah akan selamat.” Kemudian mereka mengabarkan Berita Kesukaan dari Tuhan kepadanya dan kepada seisi rumahnya. Pada saat itu juga ia membasuh bilur mereka, lalu dibaptiskan beserta dengan keluarganya. Kemudian ia membawa mereka ke rumahnya dan menyediakan makanan untuk mereka. Ia dan keluarganya bersukacita, sebab sekarang semua telah percaya kepada Allah! Keesokan harinya para hakim mengutus beberapa petugas keamanan kepada kepala penjara dengan perintah: “Bebaskan orang-orang itu!” Kepala penjara itu pun memberi tahu Paulus bahwa mereka boleh pergi.
Kisah Para Rasul 16:25-36 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Kira-kira tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan memuji Allah. Para tahanan lainnya mendengar pujian mereka. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang sangat kuat sehingga terguncanglah bagian dasar penjara itu. Semua pintu penjara terbuka dan rantai pada tahanan-tahanan terlepas. Ketika kepala penjara terbangun dan melihat pintu-pintu penjara sudah terbuka, ia mengira para tahanan sudah melarikan diri, maka ia mencabut pedangnya dan hendak membunuh diri. Tetapi Paulus berteriak, “Jangan membunuh dirimu! Kami semua masih ada di sini!” Kepala penjara itu perintahkan orang untuk membawa lampu. Lalu ia berlari ke penjara bagian dalam dengan gemetaran karena ketakutan, ia sujud di depan Paulus dan Silas. Kemudian ia membawa mereka ke luar dan berkata, “Tuan-tuan, apa yang harus aku lakukan supaya aku bisa selamat?” Mereka berkata kepadanya, “Percayalah kepada Tuhan Yesus, maka kamu akan diselamatkan; kamu dan semua orang yang tinggal bersamamu.” Lalu Paulus dan Silas menyampaikan berita Tuhan kepada kepala penjara dan semua orang yang tinggal di rumahnya. Hari sudah larut malam, tetapi kepala penjara itu membawa Paulus dan Silas dan membersihkan luka-luka mereka. Kemudian ia dibaptis, demikian juga dengan semua orang yang tinggal di rumahnya. Setelah itu, ia membawa masuk Paulus dan Silas ke rumahnya dan memberi mereka makan. Semua orang sangat bersukacita karena sekarang mereka percaya kepada Allah. Keesokan harinya para pejabat Romawi mengutus beberapa pengawal kepada kepala penjara dengan pesan, “Lepaskanlah kedua orang itu!” Kepala penjara berkata kepada Paulus, “Para pejabat mengutus pengawal-pengawal ini untuk membebaskanmu. Sekarang, kamu boleh pergi. Pergilah dalam damai!”
Kisah Para Rasul 16:25-36 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: ”Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: ”Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Jawab mereka: ”Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah. Setelah hari siang pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala penjara dengan pesan: ”Lepaskanlah kedua orang itu!” Kepala penjara meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: ”Pembesar-pembesar kota telah menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan selamat!”
Kisah Para Rasul 16:25-36 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas sedang berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Orang-orang tahanan yang lainnya pun sedang mendengarkan mereka menyanyi. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat sekali, sampai pondasi penjara itu pun turut bergoncang. Semua pintu penjara terbuka dan rantai-rantai yang membelenggu semua orang tahanan pun terlepas. Kepala penjara itu terkejut bangun. Ketika ia melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya untuk membunuh diri karena ia menyangka orang-orang tahanan sudah lari semuanya. Tetapi Paulus berteriak sekeras-kerasnya, “Jangan bunuh diri! Kami semua masih ada di sini!” Kepala penjara itu meminta lampu lalu berlari ke dalam, dan dengan gemetar ia tersungkur di depan Paulus dan Silas. Kemudian ia membawa mereka keluar dan berkata, “Tuan-tuan, apa harus saya lakukan supaya saya diselamatkan?” Paulus dan Silas menjawab, “Percayalah kepada Tuhan Yesus! Engkau akan selamat -- engkau dan semua orang yang di rumahmu!” Lalu Paulus dan Silas menerangkan perkataan Tuhan kepada kepala penjara itu dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada tengah malam itu juga, kepala penjara itu membawa mereka lalu membersihkan luka-luka mereka. Maka ia dan semua orang yang di rumahnya langsung dibaptis. Kemudian ia membawa Paulus dan Silas ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Ia dan seluruh keluarganya senang sekali sebab mereka sekarang percaya kepada Allah. Besok paginya, pejabat-pejabat pemerintah Roma mengutus polisi ke penjara untuk menyampaikan perintah supaya Paulus dan Silas dilepaskan. Kepala penjara itu memberitahukan hal itu kepada Paulus. Ia berkata, “Tuan-tuan, pejabat-pejabat pemerintah sudah memberi perintah untuk melepaskan Tuan-tuan. Sekarang Tuan-tuan boleh pulang. Selamat jalan!”