Kisah Para Rasul 12:1-25

Kisah Para Rasul 12:1-25 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pada masa-masa itu, Raja Herodes mengeluarkan perintah untuk menangkap dan menganiaya beberapa orang pengikut Kristus. Dalam peristiwa itu, Yakobus saudara Yohanes dibunuh dengan pedang. Waktu Herodes melihat bahwa pembunuhan itu menyenangkan para pemimpin Yahudi, dia pun menyuruh para tentaranya untuk menangkap Petrus juga. Hal itu terjadi pada pekan Perayaan Roti Tidak Beragi. Sesudah Petrus ditangkap dan dipenjarakan, Herodes menyuruh empat kelompok tentara untuk menjaga dia. Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang tentara. Dia berencana mengadili Petrus di depan umum sesudah hari raya Paskah. Sementara Petrus ditahan dalam penjara, jemaat dengan sungguh-sungguh mendoakan dia. Pada malam sebelum diadili oleh Herodes, Petrus sedang tidur dengan penjagaan ketat. Kedua tangannya dirantai pada dua tentara yang mengawal di sebelah kiri dan kanannya. Beberapa tentara lain juga berjaga di pintu penjara. Tiba-tiba sesosok malaikat muncul di sana, sehingga terang bersinar di dalam penjara itu. Malaikat itu menepuk bahu Petrus untuk membangunkan dia dan berkata, “Ayo berdiri, cepat!” Saat itu juga rantai-rantai tadi terlepas dari tangan Petrus. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Pakailah baju dan sandalmu.” Petrus pun melakukannya. “Pakailah jubahmu dan ikutlah saya,” kata malaikat itu lagi. Lalu Petrus mengikutinya keluar, tetapi dia tidak berpikir bahwa yang dilakukan malaikat itu benar-benar terjadi. Petrus menyangka semua itu hanya penglihatan. Mereka melewati penjagaan pertama dan kedua, lalu sampai di pintu besi, yang adalah gerbang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya dan mereka pun keluar dari situ. Sesudah mencapai satu persimpangan, tiba-tiba malaikat itu menghilang. Saat itu juga Petrus menyadari apa yang sudah terjadi dan dia berkata, “Sekarang saya tahu pasti bahwa TUHAN Allah sudah mengutus malaikat tadi untuk menyelamatkan saya dari tangan Herodes dan dari semua rencana jahat orang Yahudi.” Sesudah Petrus mengerti apa yang terjadi, dia pergi ke rumah Maria, ibu Markus. (Markus ini juga disebut Yohanes.) Di rumah itu banyak orang sedang berkumpul dan berdoa. Petrus mengetuk pintu dan seorang pembantu perempuan bernama Rode keluar untuk membuka pintu. Waktu Rode mengenali suara Petrus, dengan sangat gembira dia langsung berlari ke dalam dan lupa membukakan pintu. Dia memberitahu semua orang yang berkumpul, “Petrus sedang berdiri di depan pintu!” Lalu mereka berkata kepadanya, “Kamu sudah gila!” Tetapi dia terus bersikeras, “Tidak! Sungguh! Petrus benar-benar ada di luar.” Kemudian mereka berkata, “Mungkin itu malaikat penjaganya Petrus.” Sementara itu Petrus masih terus mengetuk-ngetuk. Akhirnya mereka membukakan pintu dan saat melihat dia, mereka pun tercengang. Tetapi Petrus memberi isyarat supaya mereka diam, lalu dia menceritakan bagaimana TUHAN mengeluarkannya dari penjara. Sesudah itu, dia berkata kepada mereka, “Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudari seiman yang lain.” Lalu Petrus pergi ke tempat lain. Besok paginya, para pengawal penjara gempar meributkan hilangnya Petrus dari tahanan. Herodes menyuruh tentara-tentaranya yang lain untuk mencari Petrus, tetapi mereka tidak berhasil menemukannya. Lalu Herodes memeriksa keenam belas tentara yang ditugaskan menjaga penjara. Akhirnya dia memberikan perintah supaya mereka semua dihukum mati. Sesudah itu, Herodes pergi dari provinsi Yudea ke kota Kaisarea dan tinggal di sana beberapa lama. Sebelumnya Herodes bermusuhan dengan masyarakat kota Tirus dan Sidon. Jadi pada kunjungan ini, utusan-utusan dari kedua kota itu berusaha mengajukan perdamaian dengan raja, karena daerah mereka bergantung kepada daerah Herodes untuk mendapatkan bahan makanan. Mereka juga sudah menyuap seorang pejabat bernama Blastus, yaitu kepala urusan istana, supaya dia membantu mereka dalam urusan itu. Jadi, pada hari yang sudah ditentukan, ketika Herodes menyampaikan pidato dari atas takhtanya, lengkap dengan jubah kebesaran raja, rakyat dari kedua kota itu mau menyenangkan hatinya. Mereka pun berteriak memuji dia, “Hidup Raja Herodes, dewa kami! Ucapannya bukan suara manusia biasa!” Saat itu juga malaikat menjatuhkan hukuman atas Herodes karena dia menerima pujian itu dan tidak memberi hormat kepada Allah. Lalu Herodes menderita sakit cacingan yang sangat parah sampai ususnya hancur dan dia mati. Pada waktu itu Firman Allah masih terus tersebar dan jumlah orang yang percaya kepada Yesus semakin bertambah banyak. Sesudah Barnabas dan Saulus menyelesaikan pelayanan mereka di Yerusalem, mereka kembali ke Antiokia. Markus— yang juga disebut Yohanes— ikut bersama mereka.

Kisah Para Rasul 12:1-25 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: ”Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya: ”Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: ”Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: ”Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.” Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa. Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu. Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang. Kata mereka kepada perempuan itu: ”Engkau mengigau.” Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: ”Itu malaikatnya.” Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: ”Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita.” Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain. Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus. Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ. Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja. Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Dan rakyatnya bersorak membalasnya: ”Ini suara allah dan bukan suara manusia!” Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing. Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.

Kisah Para Rasul 12:1-25 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

KIRA-KIRA pada waktu itu Raja Herodes menindak beberapa orang beriman, dan membunuh Rasul Yakobus (saudara Yohanes). Ketika Herodes melihat bahwa tindakannya itu sangat menyenangkan hati para pemimpin bangsa Yahudi, maka ditangkapnya Petrus pada perayaan Paskah, dan memenjarakan dia di bawah penjagaan enam belas orang prajurit. Herodes bermaksud menyerahkan Petrus kepada bangsa Yahudi untuk dihukum mati setelah Paskah. Tetapi selama ia berada dalam penjara, sidang jemaat dengan tekun berdoa kepada Allah bagi keselamatannya. Pada malam sebelum Petrus akan dihukum mati, ia sedang tidur terbelenggu dengan dua rantai di antara dua orang prajurit, sedangkan beberapa yang lain menjaga pintu penjara dengan ketat. Tiba-tiba dalam sel itu bersinarlah suatu cahaya dan seorang malaikat Tuhan berdiri di sampingnya! Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya serta berkata, “Cepat bangun!” Maka belenggu Petrus terjatuh dari pergelangan tangannya. Kemudian malaikat itu berkata kepadanya, “Berpakaianlah dan kenakan sepatumu.” Petrus melakukannya. “Kenakan jubahmu dan ikutlah aku!” perintah malaikat itu. Petrus mengikuti malaikat itu keluar dari sel penjara. Tetapi selama itu ia mengira bahwa ia sedang bermimpi atau sedang mendapat suatu penglihatan, dan tidak percaya bahwa hal itu sungguh-sungguh terjadi. Mereka melewati deretan sel pertama dan kedua. Waktu mereka sampai ke pintu besi yang menuju ke jalan, pintu itu terbuka dengan sendirinya. Setelah melalui pintu itu, keduanya berjalan sampai ke tikungan, lalu malaikat itu meninggalkan dia. Petrus akhirnya sadar akan apa yang telah terjadi. “Semua ini rupanya bukan mimpi!” katanya kepada diri sendiri. “Tuhan sungguh-sungguh telah mengutus malaikat-Nya untuk menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang telah direncanakan orang Yahudi terhadap aku.” Setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes Markus. Di situ banyak orang telah berkumpul untuk berdoa. Ia mengetuk pintu gerbang, dan seorang anak perempuan bernama Rode datang hendak membukakan pintu. Ketika ia mengenali suara Petrus, ia demikian girangnya sehingga ia lari kembali ke dalam memberitahukan kepada semua orang bahwa di luar ada Petrus. Mereka tidak percaya kepadanya. “Engkau mengigau,” kata mereka. Ketika ia tetap pada kata-katanya, mereka kemudian berkata, “Itu tentu malaikatnya. (Pasti mereka telah membunuh dia.)” Sementara itu Petrus terus-menerus mengetuk pintu. Ketika akhirnya mereka keluar dan membukakan pintu, mereka sangat tercengang. Ia memberi isyarat dengan tangannya supaya mereka diam, lalu menceritakan apa yang telah terjadi dan bagaimana Tuhan telah mengeluarkan dia dari penjara. “Katakan kepada Yakobus dan yang lain-lain apa yang telah terjadi,” katanya. Lalu ia pergi ke tempat yang lebih aman. Keesokan harinya terjadilah kegemparan di penjara. Apa yang telah terjadi dengan Petrus? Herodes memerintahkan supaya Petrus dibawa ke hadapannya, tetapi Petrus sudah tidak ada di penjara. Ia memerintahkan supaya keenam belas prajurit yang menjaga Petrus itu ditahan, diadili, dan kemudian dihukum mati. Setelah itu ia pergi ke Kaisarea untuk menetap di sana beberapa lamanya. Sementara ia berada di Kaisarea, datanglah beberapa utusan dari Tirus dan Sidon. Ia sangat marah terhadap rakyat di kedua kota itu, tetapi para utusan berbaik dengan Blastus, pegawai istana raja dan memohonkan perdamaian, sebab perekonomian kota-kota itu sangat bergantung kepada perdagangan dengan wilayah Raja Herodes. Mereka diberi kesempatan menghadap Herodes, dan pada hari yang sudah ditentukan ia mengenakan pakaian kerajaan, duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Pada akhir pidato itu rakyat bersorak-sorai sambil berseru, “Ini suara dewa dan bukan suara manusia!” Seketika itu juga seorang malaikat Tuhan menimpakan suatu penyakit ke atas Herodes, sehingga ia mati dimakan belatung, sebab ia menerima penyembahan rakyat dan tidak memulangkan kemuliaan kepada Allah. Berita Kesukaan dari Allah makin tersiar dan jumlah orang yang percaya makin bertambah. Barnabas dan Saulus pergi berkunjung ke Yerusalem. Setelah urusan mereka di sana selesai, mereka kembali ke Antiokhia dengan membawa Yohanes Markus.

Kisah Para Rasul 12:1-25 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Pada saat yang sama, Raja Herodes mulai menganiaya mereka yang menjadi anggota gereja. Ia memerintahkan agar Yakobus, saudara Yohanes, dibunuh dengan pedang. Ketika Herodes melihat bahwa pemimpin Yahudi berkenan atas tindakannya, ia memutuskan untuk menangkap Petrus. Hal ini terjadi selama Hari Raya Roti Tidak Beragi. Ia menangkap Petrus dan memenjarakannya. Petrus dijaga secara bergilir oleh empat kelompok terdiri dari empat prajurit. Herodes berencana untuk membawa Petrus ke persidangan setelah hari raya Paskah. Jadi, Petrus ditahan di dalam penjara, tapi gereja terus mendoakannya kepada Allah. Herodes berencana untuk membawa Petrus ke pengadilan umum. Pada malam sebelum ini terjadi, Petrus sedang tidur di antara dua orang prajurit. Ia diikat dengan dua rantai dan banyak prajurit lain menjaga di depan pintu penjara. Tiba-tiba, malaikat Tuhan berdiri di sana dan ruangan itu bersinar dengan terang. Malaikat itu menepuk Petrus dan membangunkannya sambil berkata, “Cepat, bangunlah!” Dan rantai-rantai terlepas dari tangan Petrus. Malaikat itu berkata lagi, “Pakailah pakaianmu dan sandalmu!” Petrus melakukan seperti yang dikatakan. Kemudian malaikat itu berkata, “Pakailah jubahmu dan ikutlah aku!” Maka Petrus mengikuti malaikat itu keluar dari penjara. Namun, Petrus tidak tahu bahwa malaikat itu benar-benar nyata dan apa yang ini benar-benar terjadi. Ia mengira semuanya hanyalah mimpi. Setelah melewati pengawal pertama dan kedua, mereka sampai di gerbang besi menuju ke kota. Gerbang besi itu terbuka untuk mereka dengan sendirinya. Setelah melewati gerbang itu dan sampai di ujung jalan, tiba-tiba malaikat itu meninggalkan Petrus. Ketika Petrus sadar, ia berkata, “Sekarang, aku tahu bahwa Tuhan benar-benar mengutus malaikat-Nya untukku. Ia melepaskan aku dari tangan Herodes dan dari semua hal-hal buruk yang diharapkan pemimpin Yahudi akan terjadi padaku.” Setelah menyadarinya, Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus. Banyak orang sedang berkumpul di sana dan berdoa. Ketika Petrus mengetuk pintu gerbang, seorang pembantu perempuan bernama Rode datang untuk membukakan pintu. Ketika Rode mengenali suara Petrus, ia sangat senang sehingga ia lupa membukakan pintu. Malah ia berlari ke dalam dan memberitahukan kepada orang-orang bahwa Petrus ada di depan pintu! Orang-orang itu berkata kepada Rode, “Kamu gila!” Tetapi Rode terus berkata bahwa apa hal itu benar. Lalu mereka berkata, “Itu pasti malaikatnya Petrus.” Tetapi Petrus terus mengetuk pintu. Ketika orang percaya membuka pintu, mereka melihat Petrus. Dan mereka terheran-heran. Petrus memberi isyarat dengan tangannya agar mereka diam. Ia menjelaskan kepada mereka bagaimana Tuhan telah membawa dia keluar dari penjara. Ia bilang, “Ceritakanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara lainnya.” Setelah itu, Petrus pergi ke tempat lain. Keesokan harinya terjadilah kepanikan besar di antara para prajurit. Mereka semua bertanya-tanya apa yang telah terjadi pada Petrus. Herodes menyuruh tentara untuk mencari Petrus, tetapi mereka tidak menemukannya. Jadi, ia memeriksa para prajurit yang bertugas menjaga Petrus dan kemudian memerintahkan supaya mereka dibunuh. Setelah itu, Herodes pergi dari Yudea ke kota Kaisarea dan tinggal di sana untuk sementara. Herodes sangat marah terhadap orang-orang di kota Tirus dan Sidon. Tetapi kota-kota ini membutuhkan pasokan makanan dari negaranya, karena itu beberapa orang menemui raja Herodes untuk berdamai. Mereka mendapat dukungan dari Blastus, pelayan pribadi raja. Herodes setuju untuk menemui mereka. Pada hari itu Herodes memakai baju kerajaan yang indah. Ia duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. Rakyat yang mendengar pidatonya, berteriak, “Ini adalah suara allah, bukan suara manusia!” Herodes menerima penghormatan ini yang adalah milik Allah. Maka malaikat Tuhan membuat dia sakit. Ia dimakan cacing-cacing dan mati. Tetapi firman Allah semakin menyebar dan menjangkau lebih banyak orang lagi. Setelah Barnabas dan Saulus menyelesaikan pekerjaan mereka, mereka balik dari Yerusalem ke Antiokhia dan mengajak Yohanes, yang juga dikenal dengan nama Markus.

Kisah Para Rasul 12:1-25 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Sekitar masa itu juga Raja Herodes mulai menekan anggota-anggota jemaat. Atas perintahnya, Yakobus, saudara Yohanes dibunuh dengan pedang. Ketika Herodes melihat bahwa perbuatannya itu menyenangkan hati orang-orang Yahudi, ia berbuat lagi yang seperti itu; ia menyuruh orang menangkap Petrus juga. Hal itu terjadi pada waktu Hari Raya Roti Tidak Beragi. Setelah ditangkap, Petrus dimasukkan ke dalam penjara. Empat regu tentara ditugaskan untuk menjaga Petrus di situ -- masing-masing regu terdiri dari empat orang anggota tentara. Sesudah perayaan Paskah selesai, baru Herodes akan mengadili Petrus di hadapan umum. Jadi Petrus ditahan di penjara; tetapi anggota-anggota jemaat terus saja berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk Petrus. Pada malam sebelum Herodes akan menghadapkan Petrus kepada umum, Petrus tidur terikat dengan dua belenggu di antara dua tentara pengawal. Di pintu penjara, pengawal-pengawal lain juga sedang menjaga penjara. Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di situ dan suatu cahaya bersinar di dalam kamar penjara itu. Malaikat itu menggoyang-goyang Petrus sampai ia bangun. Lalu malaikat itu berkata, “Hai, cepat bangun!” Saat itu juga jatuhlah rantai besi dari tangan Petrus. Sesudah itu malaikat itu berkata, “Pakailah pakaianmu dan ikatlah tali sepatumu.” Maka Petrus pun memakai pakaiannya dan mengikat tali sepatunya. Kemudian malaikat itu berkata lagi, “Pakailah jubahmu dan ikutlah saya.” Maka Petrus mengikuti malaikat itu keluar dari penjara. Tetapi Petrus tidak menyadari bahwa apa yang sedang dilakukan oleh malaikat itu adalah sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi. Petrus mengira itu hanya suatu penglihatan. Pada waktu mereka sudah melewati tempat penjagaan pertama dan kedua, mereka sampai ke pintu besi, yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya, lalu mereka keluar dan berjalan melalui suatu lorong. Tiba-tiba malaikat itu meninggalkan Petrus. Sesudah itu barulah Petrus sadar akan apa yang telah terjadi padanya, lalu ia berkata, “Sekarang saya tahu bahwa Tuhan benar-benar sudah mengirim malaikat-Nya untuk melepaskan saya dari kuasa Herodes dan dari segala sesuatu yang akan dilakukan oleh bangsa Yahudi kepada saya.” Sesudah menyadari keadaan itu, Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Petrus mengetuk pintu luar, lalu seorang pelayan wanita bernama Rode, datang untuk membuka pintu. Langsung ia mengenal suara Petrus. Karena gembiranya, ia cepat-cepat masuk kembali tanpa membuka pintu, lalu memberitahukan kepada orang-orang di situ bahwa Petrus ada di luar. “Engkau gila!” kata mereka. Tetapi Rode berkeras bahwa itu sungguh-sungguh Petrus. Maka mereka berkata, “Itu malaikatnya!” Sementara itu Petrus terus saja mengetuk pintu. Maka ketika mereka membuka pintu, dan melihat Petrus, mereka heran sekali. Petrus memberi isyarat dengan tangannya supaya mereka tenang, kemudian ia menceritakan bagaimana Tuhan telah membawa dia keluar dari penjara. Lalu ia berkata, “Beritahukanlah ini kepada Yakobus dan saudara-saudara lain juga.” Sesudah itu Petrus meninggalkan tempat itu dan pergi ke tempat lain. Besok paginya terjadilah keributan di antara tentara pengawal. Mereka bingung sekali mengenai apa yang telah terjadi dengan Petrus. Lalu Herodes menyuruh orang mencari Petrus, tetapi mereka tidak bisa menemukan dia. Jadi Herodes memerintahkan supaya pengawal-pengawal itu ditanyai lalu dibunuh. Setelah itu Herodes pergi dari Yudea dan tinggal beberapa lama di Kaisarea. Herodes marah sekali kepada orang-orang Tirus dan Sidon. Oleh sebab itu mereka bersama-sama datang menghadap dia. Mula-mula mereka membujuk Blastus, yang mengepalai istana Herodes, sehingga ia memihak mereka. Kemudian mereka pergi menghadap Herodes, lalu minta berdamai, sebab negeri mereka bergantung pada makanan dari negeri Herodes. Pada suatu hari yang telah ditentukan, Herodes memakai pakaian kebesarannya lalu duduk di kursi kerajaan dan mulai berpidato di hadapan rakyat. Rakyat yang sedang mendengarkan itu berseru-seru, “Ini suara dewa, bukan suara manusia!” Pada saat itu juga malaikat Tuhan menampar Herodes, sebab ia tidak menghormati Allah. Herodes dimakan cacing lalu mati. Maka perkataan Allah semakin tersebar luas dan semakin kuat. Setelah Barnabas dan Saulus menyelesaikan tugas mereka, mereka kembali dari Yerusalem dengan membawa Yohanes Markus bersama-sama mereka.