Kisah Para Rasul 1:4-26

Kisah Para Rasul 1:4-26 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Waktu Yesus masih bersama mereka, Dia berpesan, “Jangan tinggalkan Yerusalem, tetapi tunggulah di sini sampai Penolong yang sudah Aku beritahukan kepada kalian itu datang, yaitu Dia yang sudah dijanjikan oleh Bapa-Ku. Dulu Yohanes membaptis kalian dengan air, tetapi tidak lama lagi Allah akan membaptis kalian dengan Roh-Nya.” Ketika rasul-rasul berkumpul, mereka bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah sekarang waktunya Engkau mendirikan kembali kerajaan Israel, supaya negeri kita ini berdiri sendiri dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi?” Jawab-Nya kepada mereka, “Kalian tidak perlu mengetahui hari atau waktu yang sudah ditetapkan oleh Bapa menurut wewenang-Nya sendiri. Akan tetapi, kamu masing-masing akan menerima kuasa, ketika Roh Kudus datang dan tinggal di dalammu. Dengan kuasa-Nya itu, kamu akan menjadi saksi yang memberitakan tentang Aku di Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke semua daerah terpencil di dunia.” Sesudah berkata begitu kepada mereka, Yesus terangkat ke langit. Sementara para rasul sedang menyaksikan Dia naik, awan menutupi-Nya sehingga mereka tidak bisa melihat Dia lagi. Ketika mereka masih menatap ke langit untuk berusaha melihat Yesus, tiba-tiba muncullah di samping mereka dua malaikat, yang tampak seperti laki-laki berpakaian putih. Kedua malaikat itu berkata, “Hai orang-orang Galilea, kenapa kalian masih berdiri di sini dan memandang ke langit? Suatu hari nanti, Yesus ini— yang sudah terangkat ke surga dari antara kalian— akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang kalian lihat waktu Dia pergi.” Kemudian para rasul itu kembali dari Bukit Zaitun ke kota Yerusalem, yang jaraknya kira-kira satu kilometer. Sesudah sampai di kota, mereka pergi ke ruang atas di rumah tempat mereka menginap. Para rasul itu adalah Petrus, Yakobus, Yohanes, Andreas, Filipus, Tomas, Bartolomeus, Matius, Yakobus anak Alfeus, Simon (yang pernah mengikuti gerakan perjuangan supaya Israel bebas dari penjajahan Romawi), dan Yudas anak Yakobus. Mereka semua berdoa dengan tekun dan sehati sepikir. Bersama mereka, ada juga adik-adik Yesus dan beberapa perempuan, salah satunya Maria, ibu-Nya. Sesudah beberapa hari, kira-kira seratus dua puluh orang yang sebelumnya mengikuti Yesus juga berkumpul di situ. Lalu Petrus berdiri di antara mereka dan berkata, “Saudara-saudari, ternyata Allah sudah mengatur supaya semua yang sudah terjadi sekarang ini sesuai dengan tulisan dalam Kitab Suci, yaitu yang dinyatakan oleh Roh Kudus melalui nubuatan Raja Daud. Dia berbicara tentang Yudas, yang menjadi penunjuk jalan untuk orang-orang yang menangkap Yesus. Dulu, Yudas memang termasuk dalam kelompok kita dan sudah melayani bersama kita.” (Sebelum Petrus berbicara di sini, Yudas sudah membeli sebidang tanah dengan uang yang dia dapatkan dari hasil kejahatannya waktu menjual Yesus. Dan sewaktu berada di tanah itu, Yudas jatuh terbanting sehingga perutnya terkoyak. Semua isi perutnya keluar, lalu dia mati. Kejadian itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah tersebut dinamai dalam bahasa mereka ‘Hakeldama’, artinya, ‘Ladang Tumpahan Darah’.) Lanjut Petrus, “Dalam kitab Mazmur tertulis, ‘Biarlah tanah orang itu terlantar, dan biarlah tidak ada orang yang tinggal di sana.’ Dan dalam ayat lain tertulis, ‘Biarlah jabatan orang itu diambil orang lain.’ “Oleh karena itu, kita perlu memilih seorang lagi sebagai pengganti Yudas, untuk menjadi anggota kami para rasul dalam memberitakan kesaksian bahwa Tuhan Yesus sudah hidup kembali. Penggantinya haruslah orang yang selalu bersama dengan kita sewaktu Yesus masih berada di antara kita sejak Yohanes membaptis Dia sampai Dia terangkat ke surga.” Lalu mereka yang berkumpul mengusulkan dua orang sebagai pengganti Yudas: Pertama, Yusuf (yang juga dikenal dengan dua nama lain, yaitu Barsabas dan Yustus), dan yang kedua, Matias. Mereka pun berdoa, “TUHAN, Engkau mengenal isi hati setiap orang. Tunjukkanlah kepada kami siapa di antara kedua orang ini yang Engkau pilih untuk melayani sebagai rasul menggantikan Yudas. Karena Yudas sudah pergi ke tempat yang sepantasnya bagi dia.” Kemudian mereka mengundi kedua nama itu dan Matiaslah yang terpilih. Maka dia ditambahkan kepada kesebelas rasul itu.

Kisah Para Rasul 1:4-26 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Dalam salah satu pertemuan itu Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem sebelum Roh Kudus turun ke atas mereka menggenapi janji Bapa, sebagaimana pernah dibicarakan-Nya dengan mereka. “Yohanes membaptiskan kalian dengan air,” kata-Nya, “tetapi dalam beberapa hari lagi kalian akan dibaptiskan dengan Roh Kudus.” Pada kesempatan lain, ketika Ia menampakkan diri kepada mereka, mereka bertanya kepada-Nya, “Tuhan, apakah Tuhan akan membebaskan Israel (dari penjajahan Romawi) sekarang dan memulihkan kami sebagai bangsa yang merdeka?” “Bapalah yang menetapkan waktunya,” jawab Yesus. “Kalian tidak perlu mengetahuinya. Tetapi, apabila Roh Kudus sudah turun ke atas kalian, maka kalian akan menerima kuasa untuk menjadi saksi-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Tidak lama sesudah itu Ia naik ke langit dan menghilang ke dalam awan diikuti oleh pandangan mereka. Sedang mereka menengadah ke langit berusaha melihat Yesus, tiba-tiba dua orang berjubah putih berdiri di tengah-tengah mereka, dan berkata, “Orang-orang Galilea, mengapa kalian berdiri di sini memandang langit? Yesus telah pergi ke surga dan pada suatu hari kelak Ia akan kembali dengan cara yang sama seperti kepergian-Nya.” Pada waktu itu mereka berada di Bukit Zaitun, maka berjalanlah mereka pulang ke Yerusalem, yang kira-kira satu kilometer jauhnya. Setibanya di kota, mereka mengadakan persekutuan doa di ruang atas di rumah tempat mereka menumpang. Inilah nama-nama yang hadir pada persekutuan doa itu: Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, Filipus, Tomas, Bartolomeus, Matius, Yakobus (anak Alfeus), Simon (orang Zelot), Yudas (anak Yakobus), dan saudara-saudara Yesus. Beberapa orang wanita, termasuk ibu Yesus, juga hadir. Persekutuan doa itu berlangsung beberapa hari. Pada suatu hari, ketika yang hadir ada kira-kira 120 orang, Petrus berdiri dan berbicara kepada mereka sebagai berikut: “Saudara-saudara, haruslah digenapi ayat Kitab Suci tentang Yudas, yang mengkhianati Yesus dengan menunjukkan tempat Ia berada kepada rombongan orang yang hendak menangkap-Nya. Sebab apa yang dilakukan oleh Yudas sudah dinubuatkan dahulu kala oleh Roh Kudus yang berbicara dengan perantaraan Raja Daud. Yudas adalah salah seorang dari antara kami dan ia dipilih menjadi rasul seperti kami. Ia membeli sebidang tanah dengan uang upah pengkhianatannya. Di situ ia jatuh tertelungkup dan perutnya pecah, sehingga terburai isinya. Berita kematiannya segera tersiar di antara penduduk Yerusalem dan mereka menamai tempat itu ‘Tanah Darah’. Nubuat Raja Daud tentang hal ini tertulis dalam Kitab Mazmur: ‘Biarlah rumahnya menjadi sunyi tanpa penghuni.’ Dan ‘Biarlah jabatannya diserahkan kepada orang lain.’ “Jadi, sekarang kita harus mencari orang yang akan menggantikan Yudas dan menyertai kami sebagai saksi-saksi tentang kebangkitan Yesus. Marilah kita memilih seseorang yang selalu bersama kami sejak kita mengikut Tuhan, yaitu sejak Ia dibaptiskan oleh Yohanes sampai hari Ia diangkat ke surga meninggalkan kita.” Mereka mencalonkan dua orang: Yusuf Yustus (juga disebut Barsabas) dan Matias. Lalu mereka berdoa supaya ditunjukkan orang yang cocok untuk dipilih. “Ya, Tuhan,” kata mereka, “Engkau mengenal hati setiap orang. Tunjukkanlah kepada kami siapa dari kedua orang ini yang telah Engkau pilih sebagai rasul pengganti Yudas, si pengkhianat, yang telah pergi ke tempat yang patut baginya.” Mereka membuang undi dan Matiaslah yang terpilih menjadi rasul bersama-sama dengan kesebelas rasul itu.

Kisah Para Rasul 1:4-26 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Suatu saat, ketika Yesus sedang makan bersama pengikut-Nya, Ia menyuruh mereka untuk tidak meninggalkan Yerusalem. Ia berkata, “Tunggulah di sini sampai kalian menerima apa yang sudah dijanjikan Bapa. Ingatlah, Aku sudah mengatakan kepada kalian sebelumnya. Yohanes membaptis orang dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Para rasul berkumpul bersama-sama. Mereka bertanya kepada Yesus, “Tuhan, apakah ini saatnya Engkau memberi orang Israel kerajaan mereka?” Jawab Yesus kepada mereka, “Hanya Bapa sajalah yang berkuasa untuk menentukan tanggal dan waktunya. Kalian tidak perlu tahu. Tetapi Roh Kudus akan datang kepadamu dan memberikan kuasa. Kamu akan memberitakan kepada orang-orang tentang Aku di Yerusalem, di seluruh wilayah Yudea, di Samaria dan ke ujung dunia.” Setelah mengatakan semuanya itu, Yesus terangkat ke langit, disaksikan oleh para pengikut. Mereka menyaksikan-Nya sampai awan-awan menutupi-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka masih melihat ke langit di mana Yesus terangkat, tiba-tiba dua orang laki-laki berpakaian putih berdiri di samping mereka. Kedua orang itu berkata, “Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri di sini memandang ke langit? Yesus yang terangkat ke surga itu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia pergi.” Kemudian para rasul pulang ke Yerusalem dari Bukit Zaitun, yang kira-kira satu kilometer dari Yerusalem. Setelah masuk kota, mereka pergi ke ruang atas tempat mereka menginap. Mereka semua yang berkumpul di situ adalah: Petrus, Yohanes, Yakobus, Andreas, Filipus, Tomas, Bartolomeus, Matius, Yakobus anak Alfeus, Simon orang Zelot dan Yudas anak Yakobus. Mereka selalu berkumpul dan berdoa dengan tekun dan sehati. Beberapa wanita, termasuk Maria, ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus juga bersama-sama mereka di sana. Setelah beberapa hari, kira-kira 120 orang percaya berkumpul. Lalu Petrus berdiri untuk bicara kepada mereka. Ia berkata, “Saudara dan saudari, apa yang dahulu disampaikan Roh Kudus melalui Daud dalam Kitab Suci harus digenapi. Daud berbicara tentang Yudas yang memimpin orang-orang untuk menangkap Yesus. Yudas adalah anggota kelompok kita dan pernah melayani bersama-sama dengan kita.” Yudas dibayar untuk perbuatannya. Ia menggunakan uang itu untuk membeli sebidang tanah. Tetapi di tanah itulah Yudas jatuh tersungkur dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya keluar. Dan semua orang di Yerusalem tahu tentang hal itu sehingga mereka menamai tanah itu “Hakal-Dama”, yang dalam bahasa mereka berarti “tanah darah”. Petrus berkata lagi, “Inilah yang tertulis tentang Yudas dalam kitab Mazmur: ‘Orang-orang tidak mau mendekati tanahnya, dan tidak ada seorang pun yang akan tinggal di sana.’ Dan juga tertulis: ‘Biarlah orang lain menggantikan pekerjaannya.’ Jadi, sekarang orang lain perlu untuk menggantikannya. Orang itu haruslah seorang yang sudah bergabung dengan kita sejak Tuhan Yesus masih bersama kita, mulai dari Yohanes membaptiskan Dia sampai saat Ia terangkat ke surga dari hadapan kami. Orang itu harus bersama kita menjadi saksi kebangkitan-Nya.” Jadi, mereka mengusulkan dua orang. Yang pertama adalah Yusuf Barnabas, yang juga dikenal sebagai Yustus. Dan yang kedua adalah Matias. Kemudian mereka berdoa, “Tuhan, Engkau tahu isi hati semua orang. Karena itu, tunjukkanlah kepada kami, siapa di antara kedua orang ini yang Engkau pilih. Yudas sudah berpaling dari tugasnya ke tempat yang pantas baginya. Karena itu, tunjukkanlah kepada kami siapa yang harus menggantikan tempatnya sebagai rasul!” Kemudian mereka melakukan pengundian untuk memilih salah satu dari kedua orang itu. Undian itu menunjukkan bahwa Matiaslah yang dikehendaki Tuhan. Jadi, ia menjadi rasul bersama kesebelas rasul lainnya.

Kisah Para Rasul 1:4-26 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang – demikian kata-Nya – ”telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: ”Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: ”Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: ”Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: ”Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.” – Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri ”Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah –. ”Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.” Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua berdoa dan berkata: ”Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Kisah Para Rasul 1:4-26 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Dan pada waktu Ia berkumpul bersama mereka, Ia memberi perintah ini kepada mereka, “Jangan pergi dari Yerusalem. Tunggu di situ sampai Bapa memberikan apa yang sudah dijanjikan-Nya, yaitu yang sudah Kuberitahukan kepadamu dahulu. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi beberapa hari lagi kalian akan dibaptis dengan Roh Allah.” Ketika rasul-rasul itu berkumpul bersama-sama dengan Yesus, mereka bertanya kepada-Nya, “Tuhan, apakah sekarang Tuhan mau mendirikan kembali Pemerintahan bangsa Israel?” Yesus menjawab, “Bapa-Ku sendiri yang menentukan hari dan waktunya. Itu tidak perlu kalian ketahui, sebab itu hak Bapa. Tetapi kalian akan mendapat kuasa, kalau Roh Allah sudah datang kepadamu. Dan kalian akan menjadi saksi-saksi untuk-Ku di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Yesus berkata begitu, Ia diangkat ke surga di depan mata mereka, dan awan menutupi Dia dari pandangan mereka. Sementara mereka masih memandang ke langit, sewaktu Yesus terangkat, tiba-tiba dua orang berpakaian putih berdiri di sebelah mereka. “Hai, orang-orang Galilea,” kata kedua orang itu, “mengapa kalian berdiri saja di situ memandang ke langit? Yesus, yang kalian lihat terangkat ke surga itu di hadapan kalian, akan kembali lagi dengan cara itu juga seperti yang kalian lihat tadi.” Kemudian rasul-rasul itu kembali ke Yerusalem dari Bukit Zaitun. Bukit itu terletak kira-kira satu kilometer jauhnya dari Yerusalem. Di Yerusalem mereka pergi ke rumah tempat mereka menumpang, lalu naik ke kamar yang di atas. Rasul-rasul itu, yaitu Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus anak Alfeus, Simon Patriot dan Yudas anak Yakobus; semuanya selalu dengan sehati berkumpul untuk berdoa. Mereka berdoa bersama wanita-wanita termasuk Maria ibu Yesus, dan bersama saudara-saudara Yesus. Pada suatu hari, ketika mereka sedang berkumpul -- ada kira-kira seratus dua puluh orang yang hadir -- Petrus berdiri untuk berbicara. Ia berkata, “Saudara-saudara! Apa yang tertulis di dalam Alkitab, itu harus terjadi. Dahulu melalui Daud, Roh Allah sudah bernubuat tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Yudas adalah salah seorang dari kita, dan ia sudah dipilih juga untuk ikut bekerja bersama-sama dengan kita.” ( Yudas ini sudah mendapat tanah kuburannya dari upah pengkhianatannya yang jahat. Ia jatuh dan mati dengan perutnya terbelah sampai isi perutnya keluar semuanya. Semua orang yang tinggal di Yerusalem tahu tentang hal itu. Itu sebabnya dalam bahasa mereka, mereka menamakan tanah itu Akeldama, yang berarti ‘Tanah Darah’.) “Karena di dalam buku Mazmur ada tertulis begini, ‘Biarlah tempat tinggalnya menjadi sunyi; jangan seorang pun tinggal di dalamnya.’ Ada tertulis begini juga, ‘Biarlah kedudukannya diambil orang lain.’ Sebab itu, harus ada seseorang yang ikut dengan kita menjadi saksi bahwa Tuhan Yesus sudah hidup kembali dari kematian. Orang itu haruslah salah seorang dari antara orang-orang yang selalu bersama-sama dengan kita pada waktu kita mengikuti Tuhan Yesus ke mana-mana, sejak Yohanes mulai membaptis sampai pada waktu Yesus diangkat ke surga dari tengah-tengah kita.” Maka orang-orang yang hadir di situ menyarankan dua orang, yaitu Yusuf yang disebut juga Barsabas (ia disebut Yustus juga), dan Matias. Lalu mereka berdoa. Mereka berkata, “Tuhan, Engkau tahu hati semua orang. Yudas sudah jatuh dari jabatannya sebagai rasul dan sudah mati. Jadi tunjukkanlah kepada kami, siapa dari kedua orang ini yang Tuhan pilih untuk diberi tugas itu menggantikan Yudas.” Sesudah itu kedua nama itu diundi, lalu undian jatuh pada Matias. Jadi ia diangkat menjadi rasul untuk turut bersama-sama dengan kesebelas rasul yang lainnya.