2 Petrus 2:12-21

2 Petrus 2:12-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Akan tetapi, guru-guru palsu itu menghina apa saja yang tidak mereka ketahui. Mereka tidak berakal, seperti binatang yang bertindak hanya berdasarkan naluri. Karena itu, sama seperti binatang juga, mereka akan kena jerat dan dibinasakan. Itulah upah bagi guru-guru palsu atas perbuatan mereka yang jahat. Waspadalah! Mereka senang bergabung dengan kita supaya bisa mempengaruhi kita dengan ajaran sesat. Mereka juga ingin masuk ke antara kita dan mengikuti pesta perjamuan kita. Di dalamnya, mereka sangat mencemarkan persekutuan kita. Yang paling menggembirakan mereka adalah makan dan minum dengan rakus sambil menyusupkan pengaruh buruknya ke antara kita dengan cara licik. Pikiran mereka penuh dengan hawa nafsu untuk berbuat zina dan tidak pernah bosan melakukan kejahatan. Mereka suka merayu dan menjerat saudara-saudari kita yang baru percaya. Hati mereka pun penuh keserakahan, sehingga mereka pintar menipu orang untuk mendapatkan uang. Allah siap menghukum mereka! Mereka tersesat dan sudah meninggalkan jalan yang benar. Mereka meniru perbuatan Bileam anak Beor. Para guru palsu itu senang menerima uang hasil perbuatan jahat, sama seperti Bileam. Tetapi Bileam langsung ditegur karena dosanya itu. Allah membuat keledainya berbicara dengan bahasa manusia untuk menghentikan pekerjaannya sebagai dukun gila yang mata duitan. Guru-guru sesat itu hanya memberikan harapan palsu. Mereka bagaikan sumur kering bagi orang yang kehausan dan awan yang buyar ditiup angin bagi petani yang mengharapkan hujan. Untuk selama-lamanya, mereka tidak akan pernah lepas dari hukuman Allah yang sudah disediakan bagi mereka di tempat yang gelap pekat! Ajaran-ajaran mereka kedengarannya seperti ilmu yang tinggi, tetapi sebenarnya tidak masuk akal. Mereka mengajarkan, “Karena Allah sudah membebaskan kita, maka kita bebas mengikuti berbagai keinginan hawa nafsu. Tidak masalah kalau kita memuaskan kebutuhan badani!” Dengan ajaran seperti itu, mereka memancing saudara-saudari seiman kita yang sedang dengan sungguh-sungguh meninggalkan cara hidup lama yang penuh dosa. Guru-guru palsu itu berkata, “Marilah kita hidup bebas.” Tetapi hasil ajaran itu bukanlah kebebasan, melainkan perbudakan. Mereka sendiri pun adalah budak dosa. Setiap orang yang dikuasai dosa sudah menjadi budak dosa. Sungguh kasihan! Apabila seseorang sudah mulai lepas dari berbagai kejahatan dunia karena dia baru mengenal Penguasa dan Penyelamat kita Kristus Yesus, lalu dia terjerat lagi dan dikuasai oleh dosa, maka keadaannya menjadi lebih buruk daripada sebelum dia percaya kepada Yesus. Lebih baik kalau dia belum pernah mengetahui ajaran benar dari Allah, daripada sudah mengetahui ajaran itu tetapi menolaknya.

2 Petrus 2:12-21 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Tetapi pengajar-pengajar palsu itu seperti binatang yang tidak berpikir, makhluk naluri, dilahirkan untuk ditangkap dan dibunuh. Mereka menghina apa yang tidak mereka ketahui dan akan binasa seperti binatang. Itulah upah yang akan diterima oleh pengajar-pengajar itu, sebab sehari-hari mereka hidup dalam kesenangan yang jahat. Mereka merupakan kecelaan dan noda di antara Saudara sekalian dan menipu Saudara, karena mereka turut duduk pada perjamuan kasih seolah-olah mereka orang jujur, padahal mereka hidup dalam lumpur dosa. Setiap wanita mereka pandang dengan pandangan yang penuh nafsu jahat dan tidak puas-puasnya berbuat dosa. Mereka memikat orang yang kurang teguh iman dan hati mereka sudah biasa dengan keserakahan; mereka terkutuk dan akan binasa. Mereka menyimpang dari jalan yang benar serta menjadi sesat seperti Bileam, anak Beor, yang mencintai uang yang diterimanya sebagai upah pekerjaan yang jahat. Tetapi Bileam dihentikan dari perbuatannya yang gila itu, ketika keledainya berbicara kepadanya dengan suara manusia dan menegur serta memarahinya. Orang-orang ini tidak berguna seperti mata air yang kering, banyak janji tetapi tanpa hasil. Mereka selalu berubah-ubah pendirian seperti awan yang dihalaukan oleh angin ribut. Mereka akan dibinasakan di dalam kegelapan untuk selama-lamanya. Mereka membanggakan perbuatan-perbuatan dosa mereka dan dengan menggunakan hawa nafsu sebagai umpan, mereka menyesatkan kembali orang-orang yang baru saja terlepas dari dosa semacam itu. Mereka menjanjikan kebebasan, padahal mereka sendiri adalah hamba dosa dan kebobrokan, sebab manusia diperhamba oleh yang menguasainya. Apabila orang terlepas dari kecemaran dunia karena mengenal Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita, lalu mereka jatuh lagi ke dalam dosa serta menjadi hamba dosa itu, maka mereka lebih celaka daripada sebelumnya. Lebih baik mereka tidak pernah mengenal Kristus daripada mengenal Dia, tetapi kemudian mengingkari perintah-perintah-Nya yang kudus.

2 Petrus 2:12-21 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Tetapi guru-guru palsu ini menghujat apa yang tidak mereka ketahui. Mereka seperti binatang-binatang liar yang tidak memiliki pikiran tetapi menurut naluri, seperti binatang liar mereka lahir hanya untuk ditangkap dan dibunuh. Dan seperti binatang liar, mereka akan dibinasakan. Karena mereka membuat banyak orang menderita, maka mereka akan menanggung akibatnya. Mereka pikir pesta liar di siang bolong sungguh menyenangkan. Sambil terus menikmati semua perbuatan jahat ini, mereka turut makan bersama-sama kamu. Mereka seperti noda dan cemar di antaramu yang membawa malu dan aib. Setiap kali mereka melihat perempuan, mereka mengingininya. Mereka selalu berdosa dengan cara ini. Dan mereka menyesatkan orang-orang yang lemah. Mereka melatih dirinya dengan baik untuk menjadi serakah. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk. Guru-guru palsu ini meninggalkan jalan benar dan tersesat. Mereka mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka mengambil keuntungan dari kejahatan. Tetapi seekor keledai memberitahu dia bahwa ia melakukan kesalahan. Keledai tidak bisa berbicara, tapi keledai itu berbicara dengan suara manusia dan menghentikan nabi itu dari kelakuan seperti orang gila. Guru-guru palsu ini seperti mata air yang kering dan seperti awan yang ditiup angin topan. Tempat yang paling gelap telah disediakan untuk mereka. Mereka membual dengan kata-kata yang tidak ada artinya. Mereka menemukan orang-orang yang baru saja terlepas dari cara hidup yang salah dan menuntun mereka kembali ke dalam dosa. Mereka melakukan ini dengan memakai hal-hal jahat yang ingin dilakukan seseorang menuruti naluri atau kelemahannya. Guru-guru palsu ini menjanjikan kebebasan kepada orang lain, padahal mereka sendiri tidaklah bebas. Mereka menjadi hamba dari apa pun yang menguasai mereka. Manusia dapat dibebaskan dari perbuatan jahat di dunia ini. Mereka dapat dibebaskan melalui pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Tetapi jika mereka kembali kepada hal-hal jahat dan dikuasai olehnya, maka nasib mereka akan lebih buruk lagi dari sebelumnya. Benar, itu lebih baik bagi mereka untuk tidak pernah mengenal jalan benar. Itu lebih baik daripada setelah mengenalnya dan lalu mereka meninggalkan ajaran kudus yang telah mereka terima.

2 Petrus 2:12-21 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk! Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat. Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu. Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat. Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan. Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu. Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

2 Petrus 2:12-21 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Tetapi guru-guru itu, bukan main! Mereka seperti binatang yang lahir untuk ditangkap dan dibunuh saja. Mereka tidak berpikir, tetapi hanya bertindak menurut naluri saja, sehingga mereka serang hal-hal yang tidak dimengertinya dengan ucapan-ucapan penghinaan. Sebab itu oleh perbuatan-perbuatan mereka sendiri, mereka akan binasa seperti binatang-binatang buas. Sebagai ganjaran atas penderitaan yang telah mereka sebabkan, mereka akan menderita sengsara. Bagi mereka, hal yang menyenangkan hati ialah melakukan apa saja pada siang hari guna memuaskan keinginan badan mereka. Kalau mereka duduk bersama-sama kalian dalam pesta makan, sikap mereka memuakkan karena mereka mabuk dengan hawa nafsu. Mereka tidak bosan-bosan berbuat dosa, dan kesukaan mereka ialah memandang wanita cabul. Dan orang yang baru percaya dan masih kurang yakin, mereka pikat. Hati mereka sudah terbiasa dengan keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk! Karena mereka tidak mau mengikuti jalan yang lurus, maka mereka tersesat. Mereka mengambil jalan yang diikuti oleh Bileam anak Beor dahulu. Bileam ini ingin sekali mendapat uang dari perbuatannya yang jahat. Tetapi ia mendapat peringatan yang keras terhadap kejahatannya itu, ketika keledainya berbicara dengan suara manusia. Maka nabi itu dipaksa untuk menghentikan perbuatannya yang gila itu. Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering dan seperti kabut yang ditiup oleh angin topan. Allah sudah menyediakan bagi mereka suatu tempat yang sangat gelap. Mereka membuat pernyataan-pernyataan yang muluk-muluk dan kosong; nafsu yang cabul dipakai oleh mereka guna menjerumuskan orang-orang yang baru saja mulai terlepas dari lingkungan orang yang hidup sesat. Guru-guru palsu itu menjanjikan kemerdekaan kepada orang-orang itu, sedangkan mereka sendiri diperbudak oleh kebiasaan-kebiasaan yang merusak manusia. Sebab kalau orang dikalahkan oleh sesuatu, maka ia hamba dari yang mengalahkannya itu. Orang yang mengenal Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus sudah terlepas dari kuasa-kuasa dunia yang mencemarkan manusia. Tetapi kalau kemudian ia terjerat lagi sehingga dikalahkan oleh kuasa-kuasa itu, maka keadaan orang itu pada akhirnya lebih buruk daripada sebelumnya. Lebih baik orang-orang semacam itu tidak pernah mengenal jalan benar dari Allah, daripada mereka mengenalnya, tetapi kemudian tidak mau mengikuti perintah-perintah yang diberikan Allah kepada mereka.