2 Petrus 1:17-21
2 Petrus 1:17-21 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kamilah yang hadir di atas gunung suci itu ketika Dia menerima hormat dan kemuliaan dari Allah Bapa Yang Mahamulia, yaitu ketika terdengar suara Allah dari surga yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang sangat Aku kasihi. Dialah yang menyenangkan hati-Ku.” Hal itu membuat kami semakin yakin pada semua nubuatan para nabi tentang kedatangan-Nya kembali. Oleh sebab itu, hendaklah kalian memperhatikan nubuatan-nubuatan itu dengan teliti, karena perkataan para nabi ibarat pelita yang menyinari dunia yang gelap ini sampai Tuhan Yesus datang kembali. Kedatangan Yesus akan seperti fajar yang terbit dalam dunia baru, dan saat itu Dia akan menyinari hati kita seperti bintang pagi. Ingatlah hal penting ini: Seluruh nubuatan yang tertulis dalam Kitab Suci bukan berasal dari pikiran nabi sendiri. Mereka tidak pernah menyampaikan nubuatan menurut kemauan pribadi. Sebagai orang-orang yang disucikan Allah, semua nubuatan itu mereka ucapkan menurut pimpinan Roh-Nya.
2 Petrus 1:17-21 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Ketika Ia bersinar-sinar dengan kemuliaan yang diberikan kepada-Nya oleh Allah, Bapa-Nya, saya berada di atas gunung yang suci itu dan mendengar suara Allah Yang Mahakuasa itu berseru dari surga: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, Aku sangat berkenan akan Dia.” Jadi, kami sudah melihat dan membuktikan bahwa apa yang dikatakan para nabi itu menjadi kenyataan. Sebaiknya Saudara memperhatikan apa yang telah mereka tuliskan, sebab kata-kata mereka seperti lampu yang bersinar di tempat gelap—sampai hari tiba, dan Kristus Bintang Fajar bersinar dalam hati Saudara. Sebab tidak ada satu nubuat pun dalam Kitab Suci yang dibuat oleh nabinya sendiri. Roh Kudus yang mendorongnya untuk mengatakan apa yang diberikan Tuhan kepadanya.
2 Petrus 1:17-21 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Yesus telah menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa ketika Ia mendengar suara dari Allah Yang Mahamulia berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Aku sangat berkenan kepada-Nya.” Kami sendiri juga mendengar suara itu. Suara itu datang dari surga ketika kami bersama Yesus di atas gunung suci. Ini membuat kami semakin yakin tentang apa yang dikatakan para nabi. Dan ini sungguh baik bagi kita untuk memperhatikan apa yang mereka sampaikan. Perkataan mereka seperti lampu yang bercahaya di tempat yang gelap. Lampu ini ada hingga fajar menyingsing dan bintang pagi ini membawa cahaya baru untuk pikiran kita. Yang terpenting dari semuanya untuk kalian mengerti adalah bahwa tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari pengertian nabi itu sendiri. Tidak ada nubuat yang datang dari keinginan manusia. Sebaliknya manusia dituntun oleh Roh Kudus untuk menyampaikan pesan dari Allah.
2 Petrus 1:17-21 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
2 Petrus 1:17-21 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Kami berada di sana ketika Ia dihormati dan diagungkan oleh Allah Bapa. Pada waktu itu terdengar suara dari Yang Mahamulia, yang berkata kepada-Nya, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Ia menyenangkan hati-Ku!” Kami sendiri mendengar suara itu datang dari surga ketika kami berada bersama Dia di atas gunung yang suci itu. Itu sebabnya kami lebih yakin lagi akan pesan Allah yang dikabarkan oleh para nabi. Sebaiknya kalian memperhatikan pesan itu, sebab pesan itu seperti lampu yang bersinar di tempat gelap sampai fajar menyingsing, dan cahaya bintang timur bersinar di dalam hatimu. Terutama sekali hendaklah kalian ingat ini: Pesan Allah yang disampaikan oleh para nabi tidak boleh ditafsirkan menurut pendapat sendiri. Sebab, tidak pernah pesan dari Allah dikabarkan hanya atas kemauan manusia. Tetapi Roh Allah menguasai orang untuk menyampaikan pesan dari Allah sendiri.