2 Korintus 3:1-5
2 Korintus 3:1-5 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Mengenai hal yang saya tulis di atas, jangan sampai kalian berpikir bahwa kami juga membanggakan diri seperti guru-guru palsu itu. Kami pun tidak seperti mereka yang memerlukan surat pengantar untuk membuktikan kualitas pelayanan mereka kepada jemaat baru. Kami tidak perlu mendapat surat seperti itu dari kalian, karena kalianlah yang merupakan surat pengantar kami! Cara hidup kalian ibarat surat Kristus yang bisa dilihat dan dibaca oleh semua orang. Surat itu ditulis bukan dengan tinta melainkan dengan Roh Allah yang hidup, dan bukan diukir pada batu melainkan di hati manusia. Nama kalian juga terukir dalam hati kami. Kami bisa berkata begitu karena Kristuslah yang memberikan keyakinan itu kepada kami di hadapan Allah. Namun, bukan berarti kami bisa melayani Allah karena kemampuan kami sendiri. Tidak! Allahlah yang memampukan kami untuk melayani Dia.
2 Korintus 3:1-5 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
APAKAH kami mulai menjadi seperti guru-guru palsu yang tentunya bercerita kepada Saudara sekalian mengenai diri mereka sendiri dan membawa surat pujian yang panjang-panjang? Saya rasa kami tidak perlu memperlihatkan kepada Saudara surat pujian dari siapa pun. Dan dari Saudara pun kami tidak memerlukan surat pujian. Surat pujian yang saya perlukan ialah Saudara sendiri. Setiap orang yang melihat perubahan yang baik dalam hati Saudara akan mengetahui bahwa kami telah melakukan pekerjaan yang baik di antara Saudara. Mereka dapat melihat bahwa Saudara adalah surat dari Kristus, dan kamilah yang menulisnya. Surat itu bukan ditulis dengan pena dan tinta, melainkan oleh Roh Allah yang hidup; bukan diukir pada batu, melainkan dalam hati manusia. Kami berani mengatakan hal-hal yang baik ini mengenai diri kami, semata-mata karena kami benar-benar yakin bahwa Allah, melalui Kristus, akan menolong kami melakukan apa yang kami katakan; bukan karena kami menganggap bahwa kami sendiri dapat mengerjakan sesuatu yang berarti. Kuasa dan hasil pekerjaan kami hanya berasal dari Allah.
2 Korintus 3:1-5 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Apakah kami terdengar seperti mulai memuji diri sendiri lagi? Apakah kami perlu surat pengantar untuk kamu atau dari kamu, seperti yang dilakukan orang lain? Tidak, kamu sendiri adalah surat kami, tertulis dalam hati kami, yang dikenal dan dibaca oleh semua orang. Kamu menunjukkan bahwa kalian adalah surat dari Kristus yang dikirim melalui kami. Surat ini tidak ditulis dengan tinta, tetapi dengan Roh Allah yang hidup. Surat ini bukan ditulis di atas batu tulis, tetapi di atas hati manusia. Kristuslah yang membuat kami yakin tentang semuanya ini di hadapan Allah. Ini bukan berarti bahwa kami pikir kami memiliki kemampuan untuk berbuat baik sendiri. Allahlah yang membuat kami mampu melakukan semuanya ini.
2 Korintus 3:1-5 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
2 Korintus 3:1-5 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Apakah ini nampaknya seolah-olah kami memuji-muji diri kami lagi? Atau boleh jadi kami memerlukan surat pujian untuk kalian, atau dari kalian, seperti yang diperlukan oleh orang-orang lain? Saudara sendirilah surat pujian kami, yang tertulis di dalam hati kami dan yang dapat diketahui dan dibaca oleh setiap orang. Mereka sendiri dapat melihat bahwa Saudara merupakan surat yang ditulis Kristus, yang dikirim melalui kami. Surat itu ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh Allah yang hidup; bukan juga di atas batu tulis, tetapi pada hati manusia. Kami berkata begitu karena keyakinan kami terhadap Allah melalui Kristus. Kami tidak punya sesuatu alasan pun untuk menyatakan bahwa kami sanggup melakukan pekerjaan ini, tetapi Allah yang memberi kemampuan itu kepada kami.