2 Korintus 12:7-11
2 Korintus 12:7-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Lagipula, supaya saya tidak menjadi sombong karena hal-hal luar biasa yang Allah nyatakan, maka saya diberi suatu penyakit yang menyiksa tubuh saya. Allah mengizinkan Satanas mengirim penyakit itu untuk memukul saya supaya tidak terlalu membanggakan diri. Sudah tiga kali saya memohon kepada Tuhan supaya Dia menyembuhkan saya dari penyakit itu. Tetapi Tuhan menjawab, “Kebaikan hati-Ku sudah cukup bagimu! Karena kuasa-Ku menjadi sangat nyata ketika kamu lemah.” Jadi, jauh lebih baik saya membanggakan kelemahan-kelemahan saya supaya semakin terasa kuasa Kristus melindungi saya. Oleh karena itu, sebagai utusan Kristus saya sudah belajar merasa senang ketika mengalami kelemahan, penghinaan, kesusahan, penganiayaan, maupun kesengsaraan. Sebab justru di saat lemahlah saya benar-benar mendapat kekuatan! Gara-gara kalian, saya sudah berbicara bodoh dengan membanggakan diri. Seharusnya, waktu orang lain menghina saya, kalianlah yang memuji saya. Karena saya merasa sama sekali tidak kalah dibandingkan ‘rasul-rasul yang luar biasa’ itu, walaupun sebenarnya saya ini bukan siapa-siapa!
2 Korintus 12:7-11 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. Sungguh aku telah menjadi bodoh; tetapi kamu yang memaksa aku. Sebenarnya aku harus kamu puji. Karena meskipun aku tidak berarti sedikit pun, namun di dalam segala hal aku tidak kalah terhadap rasul-rasul yang luar biasa itu.
2 Korintus 12:7-11 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
Tetapi ini ingin saya katakan: akulah orang itu, dan agar jangan sampai saya menjadi sombong karena pengalaman-pengalaman hebat itu saya diberikan suatu “duri di dalam daging”, utusan Iblis untuk menyiksa saya. Sudah tiga kali saya memohon supaya Allah menyembuhkan saya. Setiap kali Ia berkata: “Tidak. Tetapi kasih-Ku adalah semua yang kauperlukan. Kuasa-Ku dapat diperlihatkan dengan jelas di dalam orang yang lemah.” Sekarang saya bergembira dapat menjadi pernyataan yang hidup dari kuasa Kristus, dan bukannya memamerkan kuasa dan kecakapan saya sendiri. Karena saya tahu bahwa semua itu bagi kepentingan Kristus, maka saya tidak berkecil hati mengenai kelemahan, penghinaan, kesukaran serta penganiayaan dan ketakutan. Sebab saya tahu: kalau saya lemah, saya kuat. Saudara telah membuat saya berlaku seperti orang tolol—bermegah-megah seperti ini—sebab Saudaralah yang seharusnya menulis mengenai saya dan bukan menyebabkan saya menulis mengenai diri sendiri. Tidak ada sesuatu pun yang dimiliki oleh orang-orang yang mengagumkan itu yang tidak saya miliki, walaupun sebenarnya saya sama sekali tidak berharga.
2 Korintus 12:7-11 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Tetapi aku tidak boleh membanggakan hal-hal luar biasa yang ditunjukkan kepadaku. Maka suatu masalah yang menyakitkan diberikan kepadaku. Seorang malaikat Setan dikirim untuk membuatku menderita supaya aku tidak menganggap diriku lebih baik dari orang lain. Tiga kali aku memohon kepada Tuhan agar masalah ini diambil dariku. Tetapi Tuhan berkata kepadaku, “Anugerah-Ku yang kamu perlukan. Karena justru ketika kamu lemah, segala sesuatu dapat dikerjakan sepenuhnya dengan kuasa-Ku.” Karena itu, aku lebih suka membanggakan kelemahanku supaya kuasa Kristus tinggal di dalamku. Itu sebabnya, demi Kristus, aku menerima kelemahanku dengan senang hati. Aku senang dihina, mengalami kesusahan, menghadapi penganiayaan dan mendapat masalah, sebab ketika aku lemah sesungguhnya aku kuat. Aku sudah berbicara seperti orang bodoh, tetapi kamu yang membuatku. Padahal, kamulah yang seharusnya memuji aku. Walaupun aku bukan siapa-siapa, tetapi aku tidak kurang apa-apa dibandingkan “rasul-rasul luar biasa” itu.
2 Korintus 12:7-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Tetapi supaya saya jangan terlalu sombong karena penglihatan-penglihatan yang luar biasa itu, saya diberikan semacam penyakit pada tubuh saya yang merupakan alat Iblis. Penyakit itu diberikan untuk memukul saya supaya saya tidak menjadi sombong. Tiga kali saya berdoa kepada Tuhan supaya penyakit itu diangkat dari saya. Tetapi Tuhan menjawab, “Aku mengasihi engkau dan itu sudah cukup untukmu; sebab kuasa-Ku justru paling kuat kalau kau dalam keadaan lemah.” Itu sebabnya saya lebih senang membanggakan kelemahan-kelemahan saya, sebab apabila saya lemah, maka justru pada waktu itulah saya merasakan Kristus melindungi saya dengan kekuatan-Nya. Jadi saya gembira dengan kelemahan-kelemahan saya. Saya juga gembira kalau oleh karena Kristus saya difitnah, saya mengalami kesulitan, dikejar-kejar dan saya mengalami kesukaran. Sebab kalau saya lemah, maka pada waktu itulah justru saya kuat. Sungguh saya sudah berlaku seperti orang bodoh -- tetapi kalianlah yang membuat saya menjadi begitu. Sebenarnya kalianlah yang harus memuji saya. Sebab meskipun saya tidak berarti apa-apa, saya sama sekali tidak kalah terhadap “rasul-rasul” yang luar biasa itu!