1 Timotius 1:3-11

1 Timotius 1:3-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Saya ingin supaya engkau tetap tinggal di Efesus seperti sudah saya tekankan kepadamu pada waktu saya pergi ke Makedonia. Sebab, di Efesus ada beberapa orang yang menyebarkan ajaran yang tidak benar, dan engkau harus menghentikan mereka. Katakan kepada mereka supaya jangan lagi menaruh perhatian pada dongeng-dongeng dan cerita-cerita asal-usul yang tidak putus-putusnya. Semuanya itu hanya menimbulkan pertengkaran saja, dan tidak memajukan rencana Allah yang hanya dapat dikenal melalui percaya kepada-Nya. Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya. Ada sebagian orang yang sudah tidak hidup seperti itu lagi, dan tersesat dalam perdebatan-perdebatan yang tidak ada gunanya. Mereka mau menjadi guru-guru agama, padahal mereka sendiri tidak memahami kata-kata yang mereka pakai atau hal-hal yang mereka kemukakan dengan begitu yakin. Kita tahu bahwa hukum agama adalah baik, kalau digunakan sebagaimana mestinya. Tentunya harus diingat bahwa hukum dibuat bukan terhadap orang baik, melainkan terhadap para pelanggar hukum, para penjahat, orang bejat, terhadap orang berdosa, orang tidak beragama, orang duniawi, terhadap orang yang membunuh ayah atau ibunya, para pembunuh pada umumnya, terhadap orang-orang cabul, homoseks, penculik, pembohong; saksi-saksi dusta, dan siapa saja yang membuat hal-hal yang bertentangan dengan ajaran yang benar. Ajaran itu terdapat di dalam Kabar Baik yang penyebarannya dipercayakan kepada saya, yaitu Kabar Baik dari Allah yang agung dan patut dipuji.

1 Timotius 1:3-11 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Waktu saya pergi ke Makedonia, saya memintamu tetap tinggal di Efesus dengan tugas untuk menghentikan orang-orang yang mengajarkan ajaran sesat dan untuk membina jemaat agar tidak mempercayai ajaran yang berdasarkan pada legenda rakyat maupun ajaran tentang pentingnya silsilah nenek moyang. Pelajaran seperti itu tidak ada habisnya dan sia-sia saja karena hanya mengakibatkan perdebatan. Lagipula, ajaran seperti itu tidak memimpin jemaat untuk lebih percaya pada ajaran yang benar dari Allah. Tujuan utama dari tugasmu itu adalah supaya jemaat sungguh-sungguh saling mengasihi. Kasih sejati hanya bisa terjadi bila hati kita dibersihkan oleh Allah dan kita berusaha menjaga hati nurani kita tetap tulus, serta sungguh-sungguh percaya kepada ajaran benar tanpa berpura-pura. Sayangnya, sebagian orang sudah tidak lagi hidup seperti itu. Mereka hanya buang-buang waktu dengan ajaran yang tidak berguna. Mereka ingin menjadi guru hukum Taurat, tetapi tidak mengerti apa yang mereka bicarakan itu, bahkan mereka tidak mengerti hal-hal yang mereka tegaskan dengan penuh percaya diri. Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik, asal diajarkan sesuai dengan tujuan utamanya. Karena kita tahu bahwa tujuan hukum Taurat diberikan bukanlah untuk membebani orang yang sudah dibenarkan oleh Allah, melainkan untuk menghukum orang-orang yang suka melanggar perintah TUHAN dan melawan Dia, tidak tahu menghormati-Nya, suka berbuat dosa dan tidak mau hidup suci, hanya memikirkan hal-hal duniawi, memberi kesaksian palsu, suka menipu, menjual orang untuk diperbudak, membunuh orang lain— bahkan orangtuanya sendiri, melakukan percabulan dan menyukai sesama jenis, serta hidup bertentangan dengan ajaran benar. Ajaran benar yang dimaksud adalah setiap ajaran yang berdasar pada Kabar Baik dari Allah, yang sudah dipercayakan-Nya kepada saya untuk saya beritakan. Terpujilah Allah melalui Kabar Baik yang mencerminkan kemuliaan-Nya itu!

1 Timotius 1:3-11 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Timotius, apa yang kukatakan ketika aku berangkat ke Makedonia masih berlaku! Pada waktu itu, aku memintamu untuk tetap tinggal di Efesus dan menghentikan orang-orang yang menyebarkan ajaran palsu di sana. Mereka harus berhenti menghabiskan waktu dengan diskusi tentang dongeng-dongeng dan silsilah-silsilah yang tidak ada akhirnya. Hal-hal ini tidak melayani rencana keselamatan Allah bagi manusia yang berdasarkan iman, melainkan hanya menimbulkan persoalan dan perdebatan yang tidak berguna. Tujuan nasihatku itu adalah agar semua orang percaya akan dipenuhi dengan kasih yang datang dari hati yang murni, hati nurani yang baik, dan iman yang bebas dari kemunafikan. Tetapi pengajar-pengajar ini kehilangan tujuan yang sebenarnya dan hanya menghabiskan waktu mereka dengan perdebatan dan omong kosong belaka. Mereka ingin menjadi pengajar-pengajar Hukum Musa, tetapi mereka tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, meskipun mereka nyatakan dengan penuh percaya diri. Hukum itu baik, bila dipergunakan sesuai dengan maksud Allah. Hukum itu bukanlah bagi orang yang melakukan apa yang benar, melainkan bagi para pemberontak dan penjahat, bagi orang berdosa dan yang membenci Allah, bagi mereka yang tidak menghormati Tuhan dan apa yang suci, dan mereka yang tidak segan-segan membunuh orang tua mereka ataupun orang lain. Jadi, hukum itu dibuat untuk menyatakan bahwa orang yang keji dan tidak bermoral adalah orang berdosa, yaitu orang homoseks, penculik, pendusta, dan semua orang yang melakukan hal lain yang bertentangan dengan ajaran yang benar. Itulah yang diajarkan oleh Berita Kesukaan dari Allah yang mulia, yang mengutus aku.

1 Timotius 1:3-11 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Ketika aku pergi ke Makedonia, aku meminta kepadamu untuk tinggal di Efesus. Beberapa orang tertentu di sana mengajarkan ajaran-ajaran palsu, dan aku ingin kamu memperingatkan mereka untuk berhenti. Dan nasihatilah mereka untuk tidak membuang-buang waktu dengan dongeng-dongeng yang tidak berguna dan silsilah panjang yang tidak ada habisnya. Semua itu hanya akan menghasilkan pertengkaran. Mereka tidak membantu memajukan pekerjaan yang Allah berikan kepada kita, yang harus kita lakukan dengan setia. Tujuan nasihatku ini adalah untuk memperkenalkan kasih. Kasih yang keluar dari hati yang tulus, nurani yang bersih dan keyakinan yang sungguh-sungguh kepada Allah. Sebab, sebagian orang telah menyimpang dari tujuan ini dan terjebak dalam diskusi yang tidak ada gunanya. Mereka ingin menjadi guru-guru Taurat, tetapi mereka tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Mereka bahkan tidak memahami hal-hal yang mereka katakan dengan begitu yakin. Akan tetapi, kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik jika orang menggunakannya dengan benar. Hukum Taurat tidak ditujukan untuk orang benar, tetapi untuk para pelanggar hukum dan orang yang tidak taat. Kita juga tahu bahwa hukum Taurat dibuat untuk orang yang tidak mengenal Allah, orang berdosa, orang yang tidak suci, orang yang tidak beragama, orang yang membunuh ayahnya atau ibunya dan untuk semua pembunuh. Hukum Taurat juga dibuat untuk orang yang melakukan dosa percabulan, percabulan dengan sesama jenis, penculik, pembohong, saksi-saksi dusta dan siapa saja yang melawan ajaran yang benar. Ajaran yang benar adalah ajaran sesuai dengan Kabar Baik yang dipercayakan Allah yang agung kepadaku untuk diberitakan. Di dalamnya kita melihat kemuliaan-Nya.

1 Timotius 1:3-11 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Saya ingin supaya engkau tetap tinggal di Efesus seperti sudah saya tekankan kepadamu pada waktu saya pergi ke Makedonia. Sebab, di Efesus ada beberapa orang yang menyebarkan ajaran yang tidak benar, dan engkau harus menghentikan mereka. Katakan kepada mereka supaya jangan lagi menaruh perhatian pada dongeng-dongeng dan cerita-cerita asal-usul yang tidak putus-putusnya. Semuanya itu hanya menimbulkan pertengkaran saja, dan tidak memajukan rencana Allah yang hanya dapat dikenal melalui percaya kepada-Nya. Tujuan nasihat saya itu adalah supaya orang dapat memiliki hati yang murni dan hati nurani yang suci, serta sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, dan dengan demikian mereka dapat mengasihi sesamanya. Ada sebagian orang yang sudah tidak hidup seperti itu lagi, dan tersesat dalam perdebatan-perdebatan yang tidak ada gunanya. Mereka mau menjadi guru-guru agama, padahal mereka sendiri tidak memahami kata-kata yang mereka pakai atau hal-hal yang mereka kemukakan dengan begitu yakin. Kita tahu bahwa hukum agama adalah baik, kalau digunakan sebagaimana mestinya. Tentunya harus diingat bahwa hukum dibuat bukan terhadap orang baik, melainkan terhadap para pelanggar hukum, para penjahat, orang bejat, terhadap orang berdosa, orang tidak beragama, orang duniawi, terhadap orang yang membunuh ayah atau ibunya, para pembunuh pada umumnya, terhadap orang-orang cabul, homoseks, penculik, pembohong; saksi-saksi dusta, dan siapa saja yang membuat hal-hal yang bertentangan dengan ajaran yang benar. Ajaran itu terdapat di dalam Kabar Baik yang penyebarannya dipercayakan kepada saya, yaitu Kabar Baik dari Allah yang agung dan patut dipuji.