1 Samuel 8:1-19

1 Samuel 8:1-19 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Pada masa tuanya, Samuel mengangkat kedua anak laki-lakinya untuk menggantikan dia sebagai hakim bagi bangsa Israel. Anaknya yang sulung bernama Yoel dan yang bungsu Abia. Mereka menjadi hakim di Bersyeba. Tetapi mereka tidak menegakkan keadilan, justru melakukan korupsi dan menerima suap. Mereka tidak mengikuti teladan ayah mereka. Karena itu, para tua-tua Israel berkumpul dan mendatangi Samuel di Rama. Mereka berkata kepadanya, “Kami mohon Tuan mendengarkan kami. Tuan sudah lanjut usia, dan kedua anak Tuan tidak mengikuti teladan Tuan. Jadi, angkatlah seorang raja bagi kami. Biarlah raja itu yang akan memimpin kami, sehingga kami sama seperti bangsa-bangsa di sekeliling kami.” Akan tetapi, Samuel sangat tidak menyetujui permintaan mereka. Kemudian dia berdoa meminta petunjuk dari TUHAN. Berkatalah TUHAN kepadanya, “Lakukanlah apa yang mereka minta. Akulah yang mereka tolak sebagai Raja mereka, bukan kamu! Sejak Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai sekarang, mereka meninggalkan Aku dan beribadah kepada berbagai dewa. Yang mereka lakukan kepada-Ku itu sama seperti yang mereka lakukan kepadamu! Lakukanlah apa yang mereka minta. Tetapi beritahu dan peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh, tentang bagaimana raja itu akan memperlakukan mereka.” Perkataan TUHAN kepada Samuel lalu disampaikannya kepada para tua-tua yang meminta kepadanya untuk mengangkat seorang raja. Katanya, “Seperti inilah perlakuan raja yang akan memerintah atas setiap orang dari antara kalian: Dia akan mewajibkan anak-anak lelakimu menjadi tentara. Sebagian akan ditugaskan sebagai tentara berkereta dan tentara berkuda. Sebagian lagi akan menjadi tentara yang berlari di depan kereta-kereta pasukannya. Ada yang diangkat sebagai pemimpin atas seribu tentara, atau atas lima puluh. Ada juga yang dijadikan sebagai buruh kasar untuk membajak ladangnya, menuai panennya, dan membuat senjata perang serta peralatan keretanya. Raja akan mengambil anak-anak perempuanmu dan menjadikan mereka sebagai buruh kasar yang bekerja sebagai pembuat minyak wangi, juru masak, dan tukang roti. Selanjutnya dia akan merampas tanahmu yang terbaik, termasuk ladangmu, kebun anggurmu, dan kebun zaitunmu, lalu dia akan memberikannya kepada para pejabatnya. Raja juga akan mengambil sepuluh persen dari hasil gandum dan anggurmu, dan membagikannya kepada para pejabatnya. Dia juga akan mengambil para hambamu, baik yang laki-laki maupun perempuan, juga sapi dan keledaimu yang terbaik, untuk kepentingan pribadinya. Dia akan mengambil sepuluh persen dari kawanan ternakmu, dan kalian akan menjadi hambanya. Dan akan datang harinya ketika kalian semua akan berseru meminta pertolongan kepada TUHAN karena raja yang kalian pilih, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kalian.” Tetapi mereka yang hadir menolak peringatan Samuel. Mereka berkata, “Biarpun begitu kami tetap mau supaya seorang raja memerintah atas kami!

1 Samuel 8:1-19 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. Nama anaknya yang sulung ialah Yoël, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba. Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya: ”Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain.” Waktu mereka berkata: ”Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami,” perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. TUHAN berfirman kepada Samuel: ”Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu. Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka.” Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya, katanya: ”Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya; ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu.” Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: ”Tidak, harus ada raja atas kami

1 Samuel 8:1-19 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Setelah Samuel tua, diangkatnya anak-anaknya menjadi hakim di Israel. Anaknya yang sulung bernama Yoël dan yang kedua Abia. Mereka menjadi hakim di Bersyeba. Tetapi mereka tidak mengikuti kelakuan ayah mereka, melainkan hanya mengejar keuntungan sendiri saja. Mereka menerima uang sogok dan menghakimi rakyat secara tidak adil. Sebab itu semua pemimpin Israel berkumpul, lalu menghadap Samuel di Rama, dan berkata kepadanya, “Dengarlah Pak, Bapak sudah tua dan anak-anak Bapak tidak mengikuti kelakuan Bapak. Jadi sebaiknya Bapak mengangkat seorang raja supaya kami mempunyai raja seperti bangsa-bangsa lain.” Tetapi Samuel tidak senang dengan usul mereka itu. Lalu ia berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN berkata, “Kabulkanlah segala permintaan bangsa itu kepadamu. Sebab bukan engkau yang mereka tolak, melainkan Aku. Mereka tidak menghendaki Aku lagi sebagai raja mereka. Sejak Aku membawa mereka keluar dari Mesir, mereka berpaling daripada-Ku dan menyembah dewa-dewa, dan apa yang sekarang mereka lakukan kepadamu, itulah yang telah mereka lakukan kepada-Ku. Sebab itu kabulkanlah permintaan mereka; tetapi peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh, dan beritahukanlah bagaimana mereka nanti akan diperlakukan oleh raja.” Segala perkataan TUHAN itu disampaikan Samuel kepada orang-orang yang meminta seorang raja kepadanya, katanya, “Beginilah nantinya rajamu akan memperlakukan kamu,” demikianlah Samuel menerangkan. “Ia akan memaksa anak-anakmu masuk tentara; sebagian dari mereka sebagai pasukan berkereta, sebagian sebagai pasukan berkuda, dan yang lainnya sebagai pasukan berjalan kaki. Sebagian diangkatnya menjadi perwira atas seribu orang, dan sebagian lain atas lima puluh orang. Raja itu akan memaksa anak-anakmu membajak ladangnya, mengumpulkan hasil panennya, membuat senjata-senjatanya dan perkakas kereta perangnya. Anak-anakmu yang perempuan akan disuruh membuat minyak wangi baginya dan bekerja sebagai tukang masaknya dan tukang rotinya. Ia akan mengambil ladangmu, kebun anggurmu, dan kebun zaitunmu yang paling baik dan memberikannya kepada para pegawainya. Ladang dan kebun anggurmu akan dikenakan pajak sepersepuluh dari hasilnya, lalu akan diberikannya kepada para perwira dan para pegawainya. Ia akan mengambil budakmu, ternakmu yang terbaik dan keledaimu dan memakainya untuk pekerjaannya. Sepersepuluh dari kawanan kambing dombamu akan diambil olehnya. Dan kamu sendiri akan menjadi hambanya. Jika masa itu sudah tiba, kamu akan berkeluh-kesah karena raja yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak mau mendengarkan keluhanmu.” Tetapi bangsa itu tidak mau menghiraukan perkataan Samuel, malahan mereka berkata, “Biarlah! Bagaimanapun juga kami menginginkan raja.