1 Petrus 2:1-25
1 Petrus 2:1-25 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Karena itu, lepaskanlah dirimu dari segala macam kejahatan. Jangan berbohong, jangan bersikap munafik, jangan iri hati, dan jangan membicarakan kesalahan orang lain apalagi memfitnah. Sebagaimana bayi yang baru lahir selalu haus akan air susu murni dari ibunya, begitu jugalah kalian hendaknya selalu haus akan pelajaran rohani yang benar, yaitu yang terdapat dalam Firman Allah. Dengan demikian kalian akan semakin dewasa secara rohani. Karena dalam Firman Allah ada tertulis, “Kalian sendiri sudah merasakan kebaikan TUHAN.” Teruslah mendekat kepada Tuhan Yesus. Biarpun manusia menganggap Dia tidak berguna, Allah sangat menghargai Dia dan memilih-Nya untuk menjadi batu fondasi yang paling utama dalam rumah Allah. Bagi kita, Tuhan Yesus sudah menjadi batu fondasi yang hidup, dan setiap kita bagaikan sebuah batu bangunan yang hidup. Kita semua dipersatukan Allah untuk menjadi rumah-Nya, tempat kediaman Roh Allah. Di dalam rumah-Nya itu, kita menjadi imam-imam yang dikhususkan untuk melayani Allah dan bertugas membawa persembahan-persembahan rohani kepada-Nya. Allah menerima persembahan kita karena kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus. Hal ini sesuai dengan yang tertulis dalam Firman TUHAN, “Lihatlah, Aku memilih sebuah batu yang sangat Aku hargai, dan meletakkan batu itu sebagai fondasi di Rumah-Ku di Bukit Sion. Semua orang yang percaya kepada-Nya tidak akan kecewa.” Jadi, bagi kita yang percaya kepada Yesus, Dia sangat berharga. Namun, bagi semua orang yang tidak percaya, terjadilah kepada mereka seperti Firman Allah ini, “Batu yang dianggap tidak berguna oleh tukang-tukang bangunan sudah dijadikan Allah sebagai batu fondasi yang paling utama.” Dan ada ayat lain yang mengatakan, “Batu itu akan menyebabkan banyak orang tersandung, seperti ketika seseorang yang sedang berjalan terantuk sesuatu sehingga jatuh.” Mereka jatuh karena tidak mau percaya dan mengikuti Firman Allah. Itulah yang sudah ditentukan Allah bagi mereka. Tetapi kita sudah dipilih Allah menjadi umat-Nya yang istimewa, bangsa yang suci, dan imam-imam untuk melayani Dia yang adalah Raja Agung. Semuanya itu diperbuat Allah bagi kita supaya kita mengabarkan hal-hal luar biasa yang sudah Dia lakukan, khususnya ketika Dia memanggil kita keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang-Nya yang luar biasa. Kitalah yang dimaksud dalam ayat Firman Allah yang berkata, “Dulu kalian bukan milik Allah, tetapi sekarang kalian sudah menjadi milik-Nya yang istimewa. Dulu Allah tidak mengasihani kalian, tetapi sekarang kalian sudah menjadi orang-orang yang Dia kasihani.” Saudara-saudari yang saya kasihi, kita bagaikan pendatang dan orang yang tidak menetap di dunia. Karena itu saya mohon supaya kamu semua tidak mengikuti keinginan-keinginan badanimu yang berdosa. Hawa nafsu itulah yang berperang melawan keinginan jiwa kita. Sekarang kita berada di antara orang-orang yang belum mengenal Allah, dan mereka menuduh kita sebagai orang jahat. Jadi kita perlu menunjukkan kelakuan baik kepada mereka, supaya mereka akhirnya sadar dan bertobat. Dengan begitu, mereka akan memuji Allah ketika melihat Kristus Yesus datang pada hari terakhir. Agar nama baik Tuhan Yesus tidak tercoreng, hendaklah kamu taat kepada semua pemerintah di dunia ini, baik kepala negara sebagai penguasa tertinggi maupun wakil-wakilnya yang dia tugaskan untuk menghukum orang yang berbuat jahat dan menghormati orang yang berbuat baik. Karena Allah mau agar kita semua, melalui perbuatan-perbuatan yang baik, dapat menutup mulut orang-orang yang sukar mengerti. Mereka tidak mengenal Allah tetapi justru suka menyebarkan fitnah. Ingatlah bahwa sebelum dibebaskan oleh Yesus, kamu hidup seperti budak iblis. Jangan sampai kamu berpikir, “Sekarang aku sudah bebas dan termasuk orang yang dipilih Allah, berarti tidak masalah kalau aku sengaja berbuat dosa.” Sebaliknya, kamu harus menganggap dirimu sebagai budak kepunyaan Allah. Jadi, hormatilah semua orang. Kasihilah saudara-saudari seiman. Hiduplah dengan hormat dan takut kepada Allah, dan hormatilah kepala negara kita di dunia ini. Kepada Saudara-saudari yang menjadi budak, hendaklah kamu mengikuti kemauan majikanmu dengan penuh hormat, bukan hanya pada waktu mereka bersikap baik, tetapi juga pada waktu mereka bersikap kejam. Kalau kamu tidak bersalah tetapi dipukul oleh majikanmu, diamlah saja dan ingat bahwa TUHAN Allah melihat penderitaanmu. Dengan begitu, TUHAN akan memberkati kamu. Namun, kalau kamu bersalah lalu dihukum, jangan harap TUHAN memberkatimu biarpun kamu diam saja, sebab kamu memang bersalah. Sebaliknya, kalau kamu dibuat susah padahal kamu melayani dengan baik, dan kamu bertahan dengan sabar, Allah akan memberkatimu. Untuk itulah Allah memanggil kamu masing-masing! Kamu harus sabar karena Kristus sendiri sudah menderita bagi kita. Dia menjadi teladan supaya kita mengikuti jejak-Nya. “Dia tidak pernah berbuat dosa dan tidak pernah mengucapkan dusta.” Pada waktu Kristus dihina, Dia tidak menghina balik. Waktu disiksa, Dia tidak berkata, “Awas, Aku akan membalasnya.” Dia hanya menyerahkan diri kepada Allah, karena Dia tahu bahwa Allah adalah Hakim yang adil. Yesus sudah menanggung dosa-dosa kita di dalam tubuh-Nya sendiri di kayu salib, supaya secara rohani kita mati terhadap kuasa dosa dan bangkit kembali menjadi manusia baru yang hidup benar di hadapan Allah. Melalui luka-luka Yesus, kita sudah disembuhkan. Dulu kita hidup seperti domba yang tersesat, tetapi sekarang kita sudah kembali kepada Sang Gembala pemelihara hidup kita!
1 Petrus 2:1-25 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
KARENA itu, buanglah segala perasaan benci. Jangan hanya berpura-pura baik! Hentikanlah ketidakjujuran dan kedengkian serta kebiasaan mempercakapkan keburukan orang lain. Seperti anak yang baru lahir mengingini susu murni, begitu Saudara harus meminta ajaran Allah yang tidak tercemar. Lalu Saudara akan tumbuh dalam iman dan mencapai tujuan, yaitu keselamatan Saudara. Saudara sudah mengalami kebaikan Tuhan. Datanglah kepada Kristus—Batu yang hidup itu. Di atas-Nyalah Allah membangun. Walaupun ditolak oleh manusia, Batu itu sangat berharga bagi Allah, yang telah memilih-Nya di atas segala yang lain. Dan sekarang Saudara telah menjadi batu bangunan yang hidup untuk dipakai Allah membangun rumah-Nya. Bahkan Saudara adalah imam-Nya yang kudus. Karena itu, datanglah kepada-Nya—Saudara diterima oleh-Nya karena Yesus Kristus—dan persembahkanlah kepada Allah hal-hal yang menyukakan hati-Nya. Seperti dikatakan dalam Kitab Suci: “Lihatlah, Aku menempatkan Batu Penjuru yang dipilih dan berharga di Yerusalem, dan siapa pun membangun di atasnya dan percaya kepadanya tidak akan pernah dikecewakan.” Ia sangat berharga bagi Saudara yang percaya; sedangkan bagi mereka yang menolak Dia: “Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, yaitu bagian bangunan yang paling penting.” Kitab Suci juga berkata: “Dialah Batu yang menyebabkan beberapa orang tersandung dan jatuh.” Mereka akan tersandung, sebab mereka tidak mau mendengarkan dan menaati firman Allah, dan sebagai hukuman mereka akan jatuh. Tetapi Saudara tidak seperti itu, sebab Saudara adalah umat pilihan Allah, imam-imam Kerajaan-Nya itu, bangsa suci yang sepenuhnya milik Allah. Karena itu, Saudara harus memberitakan perbuatan-perbuatan besar Allah yang telah memanggil Saudara dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib. Dahulu Saudara bukan umat-Nya, sekarang Saudara milik Allah. Dahulu Saudara tidak tahu rahmat Allah, tetapi sekarang sudah mengalaminya. Saudara sekalian yang saya kasihi, di dunia ini Saudara hanya sebagai tamu. Karena rumah Saudara yang sesungguhnya ada di surga, saya mohon supaya Saudara menghindarkan diri dari kesenangan yang jahat di dunia ini. Kesenangan dunia bukan untuk Saudara, sebab berperang melawan jiwa Saudara sendiri. Jagalah kelakuan Saudara bila berada di tengah-tengah orang yang belum diselamatkan. Meskipun waktu itu mereka mencurigai serta menentang Saudara, kelak pada waktu Kristus kembali, mereka akan memuji Allah karena perbuatan baik yang telah Saudara lakukan. Demi Tuhan, taatilah setiap hukum negara, baik yang dikeluarkan oleh kepala negara, maupun yang dikeluarkan oleh pejabat-pejabat yang telah diberi wewenang untuk menghukum yang bersalah dan menghormati yang berbuat baik. Allah ingin supaya hidup Saudara yang baik itu menutup mulut orang yang karena ketidaktahuan atau kebodohan memfitnah Saudara. Saudara mempunyai kebebasan, tetapi tidak berarti bebas untuk berbuat salah. Pakailah kebebasan itu semata-mata untuk melakukan kehendak Allah. Hormatilah setiap orang. Kasihilah semua orang Kristen di mana pun juga. Takutlah akan Allah dan hormatilah pemerintah. Para hamba, hendaknya Saudara menghormati majikan dan melakukan apa pun yang disuruhkan, bukan hanya apabila mereka baik dan bijaksana, melainkan juga apabila mereka keras dan kejam. Pujilah Tuhan apabila Saudara dihukum karena berbuat benar! Apabila Saudara dipukuli karena berbuat salah, tentu saja Saudara tidak mendapat pujian atas kesabaran Saudara. Tetapi, apabila Saudara menderita dan sabar menanggung pukulan karena berbuat benar, Saudara menyukakan hati Allah. Semua penderitaan ini adalah bagian dari pekerjaan yang diberikan Allah kepada Saudara. Kristus yang menderita untuk Saudara adalah teladan Saudara. Ikutilah jejak-Nya: Ia tidak pernah berdosa, tidak pernah berdusta, dan tidak pernah membalas bila dihina. Ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam akan membalas dendam. Ia menyerahkan persoalan-Nya ke dalam tangan Allah yang senantiasa berlaku adil. Ia sendiri menanggung dosa kita di dalam tubuh-Nya, ketika Ia mati di kayu salib; sehingga kita dapat berhenti berdosa dan mulai sekarang kita hidup untuk kebenaran, sebab oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan. Seperti domba, dahulu Saudara sesat dari jalan Allah, tetapi sekarang Saudara telah kembali kepada Gembala Saudara, yang membimbing dan melindungi Saudara.
1 Petrus 2:1-25 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)
Oleh karena itu, janganlah melakukan apa yang merugikan orang lain seperti menipu, berpura-pura, iri hati dan memfitnah. Seperti bayi-bayi yang baru lahir yang haus akan susu murni, kamu juga seharusnya menginginkan ajaran murni yang memberi makanan rohanimu. Dengan itu kamu dapat bertumbuh dan diselamatkan. Kamu sudah menikmati kebaikan Tuhan. Tuhan Yesus adalah batu yang hidup. Batu itu ditolak manusia. Tetapi Ialah yang dipilih Allah dan dihormati, maka datanglah kepada-Nya. Kamu juga seperti batu-batu hidup yang dipakai Allah untuk membangun bait rohani. Tujuannya adalah supaya kamu melayani Allah di dalam bait sebagai imam-imam kudus, mempersembahkan korban-korban rohani yang akan Ia terima melalui Yesus Kristus. Kitab Suci berkata: “Lihatlah, Aku telah memilih sebuah batu penjuru yang berharga, dan Aku meletakkan batu itu di Sion. Siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dipermalukan.” Jadi, batu itu membawa kehormatan kepada kamu yang percaya. Tetapi bagi mereka yang tidak percaya, Ia adalah “batu yang ditolak oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu yang paling penting.” Bagi mereka Ia adalah “batu yang membuat orang tersandung, dan yang membuat orang jatuh.” Mereka tersandung karena mereka tidak menaati Kabar Baik Allah. Itulah yang telah Allah rencanakan bagi mereka. Tetapi kamu adalah umat pilihan-Nya, imamat yang rajani. Kamu adalah bangsa yang kudus, umat milik Allah sendiri. Allah memilihmu supaya kamu menyampaikan perbuatan ajaib yang Ia lakukan. Ia memanggilmu keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang-Nya yang luar biasa. Dulu kamu bukanlah bangsa pilihan, tetapi sekarang kamu adalah umat Allah. Sebelumnya kamu tidak mendapat belas kasihan, tetapi sekarang kamu telah menerima belas kasihan dari Allah. Saudara-saudari yang terkasih, kita ini adalah seperti pendatang dan orang-orang asing di dunia ini. Karena itu, aku memohon agar kalian hidup bebas dari segala hal yang jahat, keinginan-keinginan itulah yang berperang melawan dirimu yang sejati. Orang-orang yang tidak percaya hidup di sekelilingmu. Mereka mungkin berkata bahwa kamu melakukan kesalahan. Jadi, hiduplah dengan baik supaya mereka bisa melihat kebaikan yang kamu perbuat, dan mereka akan memuji Allah pada hari kedatangan-Nya. Bersedialah untuk melayani orang-orang yang memiliki kuasa di dunia ini. Lakukanlah ini untuk Tuhan. Patuhilah raja, sebagai penguasa tertinggi. Dan patuhilah para pejabat pemerintah. Mereka diutus raja untuk menghukum semua orang yang berbuat salah dan memuji mereka yang berbuat baik. Allah menghendaki agar perbuatan baikmu akan membungkamkan mereka yang tidak berpengetahuan sehingga mereka tidak mengatakan hal-hal yang bodoh tentang kamu. Hiduplah sebagai orang bebas, tetapi janganlah menggunakan kebebasanmu untuk berbuat jahat. Hiduplah sebagai orang yang melayani Allah. Hormatilah semua orang dan kasihilah saudara-saudari seiman. Takutlah akan Allah dan hormatilah raja. Hamba-hamba, bersedialah untuk melayani tuanmu. Lakukanlah ini dengan penuh hormat. Tunjukkanlah sikap ini bukan hanya kepada tuanmu yang baik dan ramah, tetapi juga kepada tuanmu yang kasar. Kamu akan menghadapi penderitaan meskipun kamu tidak melakukan kesalahan. Jika kamu memikirkan Allah dan menanggung penderitaan, maka hal itu sangat menyenangkan Allah. Tetapi jika kamu dihukum karena melakukan kesalahan, apakah kamu layak menerima pujian karena menderita? Sebaliknya, jika kamu menderita karena melakukan kebaikan dan kamu bersabar, ini menyenangkan Allah. Sebab, untuk inilah kamu dipanggil. Kristus telah memberikan teladan kepadamu untuk diikuti. Ia rela menderita bagimu. Maka, kamu harus melakukan seperti yang Ia lakukan: “Ia tidak pernah berbuat dosa, dan Ia tidak pernah mengatakan kebohongan.” Ketika Yesus dihina, Ia tidak membalas penghinaan mereka. Ketika Yesus menderita, Ia tidak mengancam siapapun. Ia menyerahkan semuanya kepada Allah, yang akan menghakimi dengan adil. Kristus “memikul dosa-dosa kita” di dalam tubuh-Nya, di atas kayu salib, supaya kita berhenti berbuat dosa dan hidup untuk kebenaran. “Oleh luka-luka-Nya, kamu disembuhkan.” Dahulu kamu seperti “domba yang tersesat”. Tetapi sekarang kamu sudah datang kembali kepada Sang Gembala dan Pelindung jiwamu.
1 Petrus 2:1-25 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: ”Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.” Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: ”Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja! Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
1 Petrus 2:1-25 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Sebab itu, buanglah dari dirimu segala yang jahat; jangan lagi berdusta, dan jangan berpura-pura. Jangan iri hati, dan jangan menghina orang lain. Hendaklah kalian menjadi seperti bayi yang baru lahir, selalu haus akan susu rohani yang murni. Dengan demikian kalian akan tumbuh dan diselamatkan. Di dalam Alkitab tertulis begini, “Kamu sudah merasakan sendiri betapa baiknya Tuhan.” Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Ia bagaikan batu yang hidup, batu yang dibuang oleh manusia karena dianggap tidak berguna; tetapi yang dipilih oleh Allah sebagai batu yang berharga. Kalian seperti batu-batu yang hidup. Sebab itu hendaklah kalian mau dipakai untuk membangun Rumah Allah yang rohani. Dengan demikian kalian menjadi imam-imam, yang hidup khusus untuk Allah, dan yang melalui Yesus Kristus mempersembahkan kepada Allah, kurban rohani yang berkenan di hati Allah. Karena di dalam Alkitab tertulis begini, “Aku telah memilih sebuah batu berharga, yang Kutempatkan di Sion sebagai batu utama; dan orang yang percaya kepada-Nya tidak akan dikecewakan.” Batu itu sangat berharga untuk kalian yang percaya. Tetapi bagi orang-orang yang tidak percaya, berlakulah ayat-ayat Alkitab berikut ini, “Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunan itu ternyata menjadi batu yang terutama,” dan “Itulah batu yang membuat orang tersandung, batu yang membuat mereka jatuh.” Mereka tersandung sebab mereka tidak percaya akan perkataan Allah. Begitulah sudah ditentukan Allah mengenai mereka. Tetapi kalian adalah bangsa yang terpilih, imam-imam yang melayani raja, bangsa yang kudus, khusus untuk Allah, umat Allah sendiri. Allah memilih kalian dan memanggil kalian keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang gemilang, dengan maksud supaya kalian menyebarkan berita tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa. Dahulu kalian bukan umat Allah, tetapi sekarang kalian adalah umat Allah. Dahulu kalian tidak dikasihani oleh Allah, tetapi sekarang kalian menerima belas kasihan-Nya. Saudara-saudara yang tercinta! Kalian adalah orang asing dan perantau di dunia ini. Sebab itu saya minta dengan sangat supaya kalian jangan menuruti hawa nafsu manusia yang selalu berperang melawan jiwa. Kelakuanmu di antara orang yang tidak mengenal Tuhan haruslah sangat baik, sehingga apabila mereka memfitnah kalian sebagai orang jahat, mereka toh harus mengakui perbuatanmu yang baik, sehingga mereka akan memuji Allah pada hari kedatangan-Nya. Demi Tuhan, hendaklah kalian tunduk kepada setiap penguasa manusia: baik kepada Kaisar yang menjadi penguasa yang terutama, maupun kepada gubernur yang ditunjuk oleh Kaisar untuk menghukum orang yang berbuat jahat dan untuk menghormati orang yang berbuat baik. Sebab Allah mau supaya dengan perbuatan-perbuatanmu yang baik kalian menutup mulut orang yang bercakap bodoh. Hendaklah kalian hidup sebagai orang merdeka, tetapi janganlah memakai kemerdekaanmu itu untuk menutupi kejahatan, melainkan hiduplah sebagai hamba Allah. Hargailah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu sesama Kristen. Takutlah kepada Allah, dan hormatilah Kaisar. Saudara-saudara yang menjadi pelayan, tunduklah kepada majikanmu dengan sehormat-hormatnya; bukan hanya kepada mereka yang baik hati dan peramah, tetapi juga kepada mereka yang kejam. Allah akan memberkati kalian, kalau kalian karena sadar akan kemauan Allah, sabar menderita perlakuan yang tidak adil. Sebab apakah istimewanya kalau kalian sabar menderita hukuman yang seharusnya kalian tanggung karena bersalah? Tetapi kalau kalian dengan sabar menanggung penderitaan yang menimpamu karena berbuat yang benar, maka Allah akan memberkatimu. Untuk itulah Allah memanggilmu. Sebab Kristus sendiri sudah menderita untukmu, dan dengan itu Ia memberikan kepadamu suatu teladan, supaya kalian mengikuti jejak-Nya. Ia tidak pernah berbuat dosa, dan tidak pernah seorang pun mendengar Ia berdusta. Pada waktu Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci maki. Sewaktu Ia menderita, Ia tidak mengancam; Ia hanya menyerahkan perkara-Nya kepada Allah, Hakim yang adil itu. Kristus sendiri memikul dosa-dosa kita pada diri-Nya di atas kayu salib, supaya kita bebas dari kekuasaan dosa, dan hidup menurut kemauan Allah. Luka-luka Kristuslah yang menyembuhkan kalian. Dahulu kalian seperti domba yang tersesat, tetapi sekarang kalian sudah dibawa kembali untuk mengikuti Gembala dan Pemelihara jiwamu.