1 Raja-raja 8:1-62
1 Raja-raja 8:1-62 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Kemudian Salomo mengundang para tua-tua Israel, semua pemimpin suku, dan kepala kaum untuk datang berkumpul di Yerusalem untuk membicarakan pemindahan peti perjanjian TUHAN dari bagian lama Yerusalem, yang disebut Sion dan Kota Daud, ke rumah TUHAN. Lalu, pada waktu perayaan Hari Raya Pondok di bulan Oktober seluruh rakyat Israel berkumpul di Yerusalem. Setelah semua tua-tua bangsa Israel hadir, para imam mengangkat peti perjanjian TUHAN, dibantu oleh orang-orang Lewi yang mengangkut kemah pertemuan dan semua barang kudus di dalam kemah itu. Raja Salomo dan seluruh umat Israel hadir mengiringi pemindahan peti perjanjian. Mereka mempersembahkan domba dan sapi yang tidak terhitung banyaknya. Para imam membawa masuk peti perjanjian ke tempat yang sudah disiapkan untuknya, yaitu ruang mahakudus di bagian paling dalam rumah TUHAN, dan meletakkannya di bawah sayap kedua bentuk malaikat penjaga. Sayap-sayap malaikat penjaga itu terbentang penuh sehingga dapat menaungi peti perjanjian beserta tongkat-tongkat pengusungnya. Tongkat pengusung itu sangat panjang sehingga ujung-ujungnya terlihat dari ruang kudus, tetapi tidak terlihat dari luar rumah TUHAN. Tongkat pengusung itu masih terpasang pada peti perjanjian sampai saat kitab ini ditulis. Di dalam peti perjanjian TUHAN hanya ada dua lempengan batu yang dahulu Musa letakkan di dalamnya. Kedua lempengan itu bertuliskan perjanjian yang TUHAN buat dengan bangsa Israel di gunung Sinai, setelah mereka keluar dari Mesir. Ketika para imam meninggalkan ruang kudus, tiba-tiba awan memenuhi rumah TUHAN, yaitu awan yang menandakan kemuliaan TUHAN hadir, sehingga para imam tidak sanggup melanjutkan tugas pelayanan di dalam rumah TUHAN. Kemudian Salomo berdoa, “Ya TUHAN, Engkau pernah mengatakan bahwa di kemah-Mu, Engkau hadir di balik awan tebal. Sekarang aku sudah membangun rumah yang mulia bagi-Mu supaya Engkau berdiam di sini untuk selamanya.” Kemudian raja berbalik menghadap rakyat Israel yang sedang berdiri di tempat itu, lalu mengucapkan doa berkat atas mereka. Salomo berkata, “Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang sudah memenuhi janji-Nya kepada ayahku, Daud. Dalam janji-Nya itu, TUHAN berkata, ‘Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir sampai mereka sudah menetap di negeri Kanaan, Aku tidak pernah memilih satu pun kota di daerah suku-suku Israel untuk mendirikan rumah sebagai tempat menyembah Aku. Akan tetapi, Aku memilih Daud untuk memimpin umat-Ku Israel.’ Sesungguhnya, ayahku Daud sangat ingin mendirikan sebuah rumah untuk menghormati TUHAN, Allah Israel. Namun, TUHAN berkata kepadanya, ‘Niat dan rencanamu itu baik, tetapi bukan kamu yang akan membangun rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak. Dialah yang akan membangun rumah bagi kehormatan-Ku.’ Dan sekarang, TUHAN sudah menepati janji-Nya dengan membuat saya menjadi raja menggantikan ayah saya untuk memimpin kerajaan Israel, dan saya sudah membangun rumah ini bagi TUHAN, Allah Israel. Semua terjadi sesuai janji-Nya. Di dalam rumah ini saya sudah menyiapkan sebuah ruangan untuk menaruh peti yang berisi dua lempengan batu bertuliskan perjanjian yang TUHAN buat dengan nenek moyang kita ketika Dia membawa mereka keluar dari Mesir.” Kemudian raja Salomo berbalik lagi menghadap mezbah TUHAN, dan di depan seluruh rakyat Israel dia menengadahkan tangannya ke langit. Dia berdoa, “Ya TUHAN, Allah Israel, selain Engkau tidak ada yang ilahi, baik di langit maupun di bumi. Engkau memegang janji-Mu dengan selalu setia mengasihi kami semua hamba-hamba-Mu yang menaati Engkau dengan segenap hati. Engkau menepati janji-Mu kepada hamba-Mu Daud, ayahku. Hari ini Engkau sudah menggenapi perkataan-Mu itu. Dahulu Engkau berjanji kepada ayahku, ‘Anak-cucumu akan terus memerintah sebagai raja Israel turun temurun, asalkan mereka selalu hidup menaati Aku sepertimu.’ Karena itu, ya TUHAN, Allah Israel, tetaplah memegang janji-Mu itu dan genapilah apa yang Engkau ucapkan kepada hamba-Mu, Daud. “Tetapi, ya Allah, aku tahu bahwa Engkau terlalu agung untuk tinggal di rumah yang aku bangun ini. Jangankan bumi, seluruh tingkat surga dan langit pun tidak cukup untuk menjadi tempat kediaman-Mu! Meski begitu, mohon dengarlah doa hamba-Mu ini, permintaan yang aku serukan kepada-Mu hari ini, ya TUHAN Allahku. Kiranya Engkau selalu memperhatikan rumah ini, yang Engkau janjikan untuk menjadi tempat kehadiran-Mu, dan selalu mendengar doa-doa yang dipanjatkan hamba-Mu dengan menghadap ke rumah ini. Baik aku maupun rakyat Israel, ketika kami berdoa dengan menghadap ke rumah ini, kiranya Engkau mendengar doa kami dari rumah-Mu di surga dan mengampuni dosa-dosa kami. “Ketika ada orang berselisih karena yang satu berbuat salah terhadap yang lain, lalu dia diminta bersumpah di hadapan mezbah-Mu di rumah ini, dengan mengatakan, ‘Jika aku bersalah, biarlah TUHAN menghukumku,’ maka, ya TUHAN, dengarlah dari surga perkara-perkara para hamba-Mu itu, dan berilah keadilan. Nyatakanlah siapa yang benar dan siapa yang salah, supaya yang salah mendapat hukuman dan yang benar mendapat pembelaan. “Ketika umat-Mu Israel dikalahkan oleh musuh karena mereka berdosa terhadap Engkau, lalu terpaksa mengungsi ke negeri lain, tetapi kemudian mereka bertobat, mengakui kekuasaan-Mu, dan memanjatkan permohonan mereka dengan menghadap ke rumah-Mu ini, dengarlah doa mereka dari surga. Ampunilah dosa-dosa umat-Mu Israel dan bawalah mereka kembali ke negeri ini, yang sudah Engkau berikan kepada nenek moyang kami. “Ketika umat-Mu berdosa terhadap Engkau sehingga Engkau menghukum mereka dengan menahan hujan dan mengadakan kekeringan, lalu mereka berdoa dengan menghadap ke rumah-Mu ini untuk mengakui kekuasaan-Mu dan bertobat dari dosa-dosa mereka, dengarlah doa mereka dari surga dan ampunilah dosa hamba-hamba-Mu, umat Israel. Ajarilah mereka cara hidup yang benar, dan turunkanlah hujan ke atas negeri yang sudah Engkau berikan menjadi milik mereka turun temurun. “Apabila di negeri ini terjadi bencana kelaparan, atau wabah penyakit, atau serangan hama seperti belalang dan ulat, atau jika musuh datang menyerang gerbang kota, apapun musibah atau penyakit yang melanda negeri ini, lalu seseorang atau seluruh umat-Mu Israel menghadap ke rumah ini, menengadahkan tangan untuk mendoakan kesulitan apapun dalam hati mereka masing-masing, dengarlah doa mereka dari rumah-Mu di surga. Ampunilah mereka dan berikanlah jawaban doa kepada setiap orang sesuai dengan sikap dan perbuatan mereka, karena hanya Engkau sajalah yang mengetahui isi hati setiap orang. Dengan begitu, mereka belajar takut dan hormat kepada-Mu sepanjang hidup mereka di tanah yang Engkau berikan kepada nenek moyang kami. “Begitu juga, ketika ada orang-orang asing, yang bukan umat-Mu Israel, datang dari negeri jauh untuk berdoa di rumah-Mu ini karena mendengar tentang nama-Mu yang termasyhur, kekuasaan-Mu yang hebat, dan kekuatan-Mu yang dahsyat, dengarlah juga doa mereka dari rumah-Mu di surga dan kabulkanlah permohonan mereka, supaya semua bangsa di bumi mengenal Engkau dan belajar takut dan hormat kepada-Mu seperti umat-Mu Israel. Mereka juga akan tahu bahwa rumah yang aku dirikan ini adalah untuk kehormatan-Mu. “Apabila umat-Mu pergi berperang melawan musuh ke daerah mana pun Engkau mengutus mereka, lalu mereka berdoa kepada-Mu dengan menghadap ke arah kota ini, yang sudah Engkau pilih, yaitu ke arah rumah yang aku dirikan untuk menghormati Engkau, dengarlah doa permohonan mereka dari surga dan berilah mereka kemenangan. “Suatu hari nanti, tentu umat-Mu akan berdosa terhadap Engkau, karena memang tidak ada manusia yang tak berdosa. Ketika itu terjadi, Engkau akan marah dan menyerahkan umat-Mu untuk ditawan ke negeri musuh, baik yang dekat maupun yang jauh. Tetapi jika kemudian di sana umat-Mu menyadari dosa mereka dan memohon belas kasihan-Mu dengan berkata, ‘Kami sudah berdosa dan berbuat sangat jahat, ya TUHAN,’ lalu dengan sepenuh hati mereka kembali kepada-Mu dan berdoa dengan menghadap ke rumah-Mu ini, yang berada di kota dan negeri yang sudah Engkau pilih dan berikan kepada nenek moyang kami, dengarlah doa permohonan mereka dari rumah-Mu di surga, dan kasihanilah mereka. Ampunilah segala dosa dan pelanggaran yang sudah dilakukan umat-Mu terhadap Engkau. Buatlah musuh-musuh yang menawan mereka berbelas kasihan kepada mereka. Karena mereka adalah umat-Mu, milik kepunyaan-Mu yang istimewa, yang sudah Engkau bawa keluar dari Mesir, negeri perbudakan yang menyiksa seperti panasnya tempat peleburan besi. “Kiranya Engkau memperhatikan dan mendengar permohonan hamba-hamba-Mu umat Israel, setiap kali mereka berseru kepada-Mu, sebab Engkau ya, TUHAN, sudah mengkhususkan mereka dari antara segala bangsa di bumi untuk menjadi milik-Mu yang istimewa, sebagaimana Engkau katakan melalui hamba-Mu Musa, ketika Engkau membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir.” Demikianlah Salomo berdoa di depan mezbah TUHAN sambil berlutut dan menengadahkan tangannya ke langit. Sesudah selesai, dia pun berdiri dan mengucapkan berkat atas seluruh umat Israel dengan suara nyaring, “Terpujilah TUHAN, yang sudah memberikan tempat tinggal yang tenang bagi umat-Nya Israel sesuai janji-Nya! Semua yang baik, yang sudah TUHAN janjikan melalui hamba-Nya, Musa, sudah Dia penuhi. Kiranya TUHAN, Allah kita, selalu menyertai kita, seperti Dia menyertai nenek moyang kita. Kiranya Dia tidak pernah meninggalkan dan mengabaikan kita. Kiranya Dia mengarahkan hati kita kepada-Nya, agar kita selalu menuruti petunjuk-Nya, dan menaati segala perintah, ketetapan, serta keputusan-Nya, yang telah Dia perintahkan kepada nenek moyang kita. Kiranya TUHAN, Allah kita, selalu mengingat permohonanku ini setiap waktu, juga memperhatikan dan memelihara hamba-Nya ini serta seluruh umat-Nya, dengan menyediakan apapun yang kita perlukan tiap-tiap hari. Maka segala bangsa di bumi akan tahu bahwa TUHAN adalah satu-satunya Allah yang sejati. Selain Dia tidak ada yang ilahi. Dan kiranya kalian masing-masing tetap setia kepada TUHAN Allah kita dengan sepenuh hati, dan selalu hidup mengikuti seluruh ketetapan dan perintah-Nya, seperti yang kalian lakukan sekarang.” Kemudian Raja Salomo dan seluruh rakyat Israel yang berkumpul di sana mempersembahkan kurban-kurban bagi TUHAN.
1 Raja-raja 8:1-62 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub; sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas. Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Pada waktu itu berkatalah Salomo: ”TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.” TUHAN Kemudian berpalinglah raja lalu memberkati seluruh jemaah Israel, sedang segenap jemaah Israel berdiri. Ia berkata: ”Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian: Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat kediaman nama-Ku, tetapi Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel.” Lalu raja melanjutkan: ”Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah Israel, berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik; hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku. Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel, dan telah menyediakan di sana tempat untuk tabut, yang memuat perjanjian yang telah diadakan TUHAN dengan nenek moyang kita, ketika mereka dibawa-Nya keluar dari tanah Mesir.” Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit, lalu berkata: ”Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu; Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini. Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku. Maka sekarang, ya Allah Israel, biarlah kiranya menjadi nyata keteguhan janji yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud, ayahku. Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni. Jika seseorang telah berdosa kepada temannya, lalu diwajibkan mengangkat sumpah dengan mengutuk dirinya, dan dia datang bersumpah ke depan mezbah-Mu di dalam rumah ini, maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga dan bertindak serta mengadili hamba-hamba-Mu, yakni menyatakan bersalah orang yang bersalah dengan menanggungkan perbuatannya kepada orang itu sendiri, tetapi menyatakan benar orang yang benar dengan memberi pembalasan kepadanya yang sesuai dengan kebenarannya. Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini, maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka. Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka, maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, – karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka ikuti – dan Engkau kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka. Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang, atau belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan mereka di salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit apa pun, lalu seseorang atau segenap umat-Mu Israel ini memanjatkan doa dan permohonan di rumah ini dengan menadahkan tangannya – karena mereka masing-masing mengenal apa yang merisaukan hatinya sendiri – maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena engkau mengenal hatinya – sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia, – supaya mereka takut akan Engkau selama mereka hidup di atas tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang kami. Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-Mu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena nama-Mu, – sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang besar dan tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang teracung – dan ia datang berdoa di rumah ini, maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini. Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka. Apabila mereka berdosa kepada-Mu – karena tidak ada manusia yang tidak berdosa – dan Engkau murka kepada mereka dan menyerahkan mereka kepada musuh, sehingga mereka diangkut tertawan ke negeri musuh yang jauh atau yang dekat, dan apabila mereka sadar kembali dalam hatinya di negeri tempat mereka tertawan, dan mereka berbalik, dan memohon kepada-Mu di negeri orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, dengan berkata: Kami telah berdosa, bersalah, dan berbuat fasik, apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, kepada doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka. Engkau kiranya mengampuni umat-Mu yang telah berdosa kepada-Mu, mengampuni segala pelanggaran yang dilakukan mereka kepada-Mu, dan kiranya Engkau membuat mereka menjadi kesayangan orang-orang yang mengangkut mereka tertawan, sehingga orang-orang itu menyayangi mereka, sebab mereka itu umat-Mu dan milik kepunyaan-Mu yang telah Kaubawa keluar dari Mesir dari tengah-tengah dapur peleburan besi. Hendaklah mata-Mu terbuka terhadap permohonan hamba-Mu dan terhadap permohonan umat-Mu Israel dan hendaklah Engkau mendengarkan mereka seberapa kali mereka berseru kepada-Mu. Sebab Engkaulah yang memisahkan mereka bagi-Mu menjadi milik kepunyaan-Mu dari antara segala bangsa di bumi, seperti yang telah Kaufirmankan dengan perantaraan Musa, hamba-Mu, pada waktu Engkau membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir, ya Tuhan ALLAH!” Ketika Salomo selesai memanjatkan segala doa dan permohonan itu kepada TUHAN, bangkitlah ia dari depan mezbah TUHAN setelah berlutut dengan menadahkan tangannya ke langit. Maka berdirilah ia dan memberkati segenap jemaah Israel dengan suara nyaring, katanya: ”Terpujilah TUHAN yang memberikan tempat perhentian kepada umat-Nya Israel tepat seperti yang difirmankan-Nya; dari segala yang baik, yang telah dijanjikan-Nya dengan perantaraan Musa, hamba-Nya, tidak ada satu pun yang tidak dipenuhi. Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita, janganlah Ia meninggalkan kita dan janganlah Ia membuangkan kita, tetapi hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, dan untuk tetap mengikuti segala perintah-Nya dan ketetapan-Nya dan peraturan-Nya yang telah diperintahkan-Nya kepada nenek moyang kita. Hendaklah perkataan yang telah kupohonkan tadi di hadapan TUHAN, dekat pada TUHAN, Allah kita, siang dan malam, supaya Ia memberikan keadilan kepada hamba-Nya dan kepada umat-Nya Israel menurut yang perlu pada setiap hari, supaya segala bangsa di bumi tahu, bahwa TUHANlah Allah, dan tidak ada yang lain, dan hendaklah kamu berpaut kepada TUHAN, Allah kita, dengan sepenuh hatimu dan dengan hidup menurut segala ketetapan-Nya dan dengan tetap mengikuti segala perintah-Nya seperti pada hari ini.” Lalu raja bersama-sama segenap Israel mempersembahkan korban sembelihan di hadapan TUHAN.
1 Raja-raja 8:1-62 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Setelah itu Raja Salomo menyuruh semua pemimpin suku dan kaum dari bangsa Israel datang kepadanya di Yerusalem untuk memindahkan Peti Perjanjian TUHAN dari Sion, Kota Daud, ke Rumah TUHAN. Maka datanglah mereka semua pada Hari Raya Pondok Daun dalam bulan Etanim. Setelah semua pemimpin itu berkumpul, para imam mengangkat Peti Perjanjian itu, dan membawanya ke Rumah TUHAN. Kemah TUHAN serta semua perlengkapannya dipindahkan juga ke Rumah TUHAN oleh para imam dan orang Lewi. Raja Salomo dan seluruh rakyat Israel berkumpul di depan Peti Perjanjian itu lalu mempersembahkan kepada TUHAN domba dan sapi yang tak terhitung banyaknya. Setelah itu para imam membawa Peti Perjanjian itu ke dalam Rumah TUHAN dan meletakkannya di bawah patung-patung kerub di dalam Ruang Mahasuci. Sayap patung-patung itu terbentang menutupi peti itu dan kayu-kayu pengusungnya. Kayu pengusung itu panjang sekali, sehingga ujung-ujungnya terlihat dari depan Ruang Mahasuci. (Sampai hari ini kayu-kayu itu masih di situ.) Di dalam Peti Perjanjian itu tidak ada sesuatu pun kecuali dua batu. Batu-batu itu telah dimasukkan ke situ oleh Musa di Gunung Sinai, ketika TUHAN membuat perjanjian dengan bangsa Israel pada waktu mereka dalam perjalanan dari Mesir ke negeri Kanaan. Pada saat para imam keluar dari Rumah TUHAN itu tiba-tiba rumah itu dipenuhi awan. Awan itu berkilauan oleh keagungan kehadiran TUHAN sehingga para imam itu tak dapat masuk kembali untuk melaksanakan tugas mereka. Maka berdoalah Salomo, katanya, “Engkaulah yang menempatkan surya di langit, ya TUHAN. Namun Engkau lebih suka tinggal dalam kegelapan awan. Kini kubangun untuk-Mu gedung yang megah, untuk tempat tinggal-Mu selama-lamanya.” Setelah berdoa, Raja Salomo berpaling kepada seluruh rakyat yang sedang berdiri di situ, lalu memohonkan berkat Allah bagi mereka. Ia berkata, “Dahulu TUHAN telah berjanji kepada ayahku Daud begini, ‘Sejak Aku membawa umat-Ku keluar dari Mesir, di seluruh negeri Israel tidak ada satu kota pun yang Kupilih menjadi tempat di mana harus dibangun rumah untuk tempat ibadat kepada-Ku. Tetapi engkau, Daud, Kupilih untuk memerintah umat-Ku.’ Terpujilah TUHAN Allah Israel yang sudah menepati janji-Nya itu!” Selanjutnya Salomo berkata, “Ayahku Daud telah merencanakan untuk membangun rumah tempat ibadat kepada TUHAN Allah Israel. Tetapi TUHAN berkata kepadanya, ‘Maksudmu itu baik. Tetapi, bukan engkau, melainkan anakmulah yang akan membangun rumah-Ku itu.’ Sekarang TUHAN telah menepati janji-Nya. Aku telah menjadi raja Israel menggantikan ayahku, dan aku telah pula membangun rumah untuk tempat ibadat kepada TUHAN, Allah Israel. Di dalam Rumah TUHAN itu telah kusediakan tempat untuk Peti Perjanjian yang berisi batu perjanjian antara TUHAN dengan leluhur kita ketika Ia membawa mereka keluar dari Mesir.” Setelah itu, di hadapan rakyat yang hadir, Salomo berdiri menghadap mezbah lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa, “TUHAN, Allah Israel! Di langit atau pun di bumi tak ada yang seperti Engkau! Engkau menepati janji-Mu dan menunjukkan kasih-Mu kepada umat-Mu yang setia dan taat dengan sepenuh hati kepada-Mu. Engkau telah menepati janji-Mu kepada ayahku Daud. Apa yang Kaujanjikan itu sudah Kaulaksanakan hari ini. Engkau juga telah berjanji kepada ayahku bahwa kalau keturunannya sungguh-sungguh taat kepada-Mu seperti dia, maka selalu akan ada seorang dari keturunannya yang menjadi raja atas Israel. Sekarang, ya TUHAN Allah Israel, tepatilah juga semua yang telah Kaujanjikan kepada ayahku Daud, hamba-Mu itu. Tetapi, ya Allah, sungguhkah Engkau sudi tinggal di bumi ini? Langit seluruhnya pun tak cukup luas untuk-Mu, apalagi rumah ibadat yang kubangun ini! Ya TUHAN, Allahku, aku hamba-Mu! Namun dengarkanlah kiranya doaku, dan kabulkanlah permohonanku hari ini. Semoga siang malam Engkau melindungi rumah ini yang telah Kaupilih sebagai tempat ibadat kepada-Mu. Semoga dari tempat kediaman-Mu di surga Engkau mendengar dan mengampuni aku serta umat-Mu apabila kami menghadap ke rumah ini dan berdoa kepada-Mu. Apabila seseorang dituduh bersalah terhadap orang lain dan dibawa ke mezbah-Mu di dalam rumah ibadat ini untuk bersumpah bahwa ia tidak bersalah, ya TUHAN, hendaklah Engkau mendengarkan di surga dan memutuskan perkara hamba-hamba-Mu ini. Hukumlah yang bersalah setimpal perbuatannya dan bebaskanlah yang tidak bersalah. Apabila umat-Mu Israel dikalahkan oleh musuh-musuhnya karena mereka berdosa, lalu mereka kembali kepada-Mu dan menghormati Engkau sebagai TUHAN, kemudian datang ke rumah ibadat ini serta berdoa mohon ampun kepada-Mu, semoga Engkau mendengarkan mereka di surga. Semoga Engkau mengampuni dosa umat-Mu ini, dan membawa mereka kembali ke negeri yang telah Kauberikan kepada leluhur mereka. Apabila umat-Mu berdosa kepada-Mu dan Engkau menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan lalu mereka bertobat dari dosa mereka dan menghormati Engkau sebagai TUHAN, kemudian menghadap ke rumah ibadat ini serta berdoa kepada-Mu, kiranya dari surga Engkau mendengarkan mereka. Dan ampunilah dosa umat-Mu Israel dan raja mereka. Ajarlah mereka melakukan apa yang benar. Setelah itu, ya TUHAN, turunkanlah hujan ke negeri-Mu ini, negeri yang Kauberikan kepada umat-Mu untuk menjadi miliknya selama-lamanya. Apabila negeri ini dilanda kelaparan atau wabah, dan tanaman-tanaman dirusak oleh angin panas, hama atau serangan belalang, atau apabila umat-Mu diserang musuh, atau diserang penyakit, semoga Engkau mendengarkan doa mereka. Kalau dari antara umat-Mu Israel ada yang dengan bersedih hati berdoa kepada-Mu sambil menengadahkan tangannya ke arah rumah ibadat ini, kiranya Engkau di dalam kediaman-Mu di surga mendengar serta mengampuni dan menolong mereka. Hanya Engkaulah yang mengenal isi hati manusia. Sebab itu perlakukanlah setiap orang setimpal perbuatan-perbuatannya, supaya umat-Mu taat kepada-Mu selalu selama mereka tinggal di negeri yang Kauberikan kepada leluhur kami. Apabila seorang asing di negeri yang jauh mendengar tentang kebesaran-Mu dan tentang keajaiban-keajaiban yang telah Kaulakukan untuk umat-Mu, lalu ia datang di rumah ibadat ini untuk menghormati Engkau dan berdoa kepada-Mu, semoga dari kediaman-Mu di surga Engkau mendengarkan doanya dan mengabulkan permintaannya. Dengan demikian segala bangsa di seluruh dunia mengenal Engkau dan taat kepada-Mu seperti umat-Mu Israel. Mereka akan mengetahui bahwa rumah yang kubangun ini adalah tempat untuk beribadat kepada-Mu. Apabila Engkau memerintahkan umat-Mu untuk pergi berperang melawan musuh, lalu di mana pun mereka berada, mereka menghadap ke kota pilihan-Mu ini dan berdoa ke arah rumah ini yang telah kubangun untuk-Mu, semoga di surga Engkau mendengarkan doa mereka itu, dan memberikan kemenangan kepada mereka. Apabila umat-Mu berdosa kepada-Mu -- sesungguhnya tidak ada seorang pun yang tidak berdosa -- lalu karena kemarahan-Mu Kaubiarkan mereka dikalahkan oleh musuh, dan dibawa sebagai tawanan ke suatu negeri yang jauh atau dekat, semoga Engkau mendengarkan doa mereka. Jikalau di negeri itu mereka meninggalkan dosa-dosa mereka, dan berdoa kepada-Mu sambil mengakui bahwa mereka telah berdosa dan berbuat jahat, dengarkanlah doa mereka, ya TUHAN. Jikalau di negeri itu mereka dengan ikhlas dan sungguh-sungguh meninggalkan dosa-dosa mereka, dan berdoa kepada-Mu sambil menghadap ke negeri ini yang Kauberikan kepada leluhur kami, ke arah kota pilihan-Mu dan rumah ibadat yang telah kubangun untuk-Mu ini, maka dari kediaman-Mu di surga hendaklah Engkau mendengar doa mereka dan mengasihani mereka. Ampunilah semua dosa dan kedurhakaan mereka terhadap-Mu, dan buatlah musuh-musuh mereka memperlakukan mereka dengan baik. Mereka adalah umat-Mu sendiri yang telah Kaubawa keluar dari Mesir negeri di mana mereka disiksa. Semoga Engkau, ya TUHAN Allah, selalu memperhatikan umat-Mu Israel beserta rajanya. Dan sudilah Engkau mendengarkan doa mereka setiap kali mereka berseru minta tolong kepada-Mu. Engkau, ya TUHAN Allah, sudah memilih mereka dari antara segala bangsa untuk menjadi umat-Mu sendiri, seperti yang telah Kaukatakan kepada mereka melalui hamba-Mu Musa, ketika Engkau menuntun leluhur kami keluar dari Mesir.” Demikianlah Salomo berdoa sambil berlutut di depan mezbah dan dengan tangan ditengadahkan ke atas. Sesudah itu ia berdiri dan dengan suara keras memohonkan berkat Allah untuk semua orang yang berkumpul di situ, katanya, “Terpujilah TUHAN yang telah memberikan ketentraman kepada umat-Nya seperti yang dijanjikan-Nya melalui Musa hamba-Nya. Semua yang baik yang dijanjikan-Nya telah ditepati-Nya. Semoga TUHAN Allah kita menyertai kita sebagaimana Ia menyertai leluhur kita. Semoga Ia tidak meninggalkan kita. Semoga Ia menjadikan kita orang-orang yang setia kepada-Nya supaya kita selalu hidup menurut kehendak-Nya dan taat kepada semua hukum dan perintah yang telah diberikan-Nya kepada leluhur kita. Semoga TUHAN, Allah kita, selalu ingat akan doa dan permohonan yang telah kusampaikan ini kepada-Nya. Semoga Ia selalu menunjukkan kemurahan-Nya kepada umat Israel dan rajanya dengan memberikan kepada mereka apa yang mereka perlukan setiap hari. Dengan demikian segala bangsa di dunia akan tahu bahwa hanya TUHAN sendirilah Allah, tak ada yang lain. Hendaklah kalian, umat-Nya selalu setia kepada TUHAN, Allah kita dan taat kepada hukum-hukum dan perintah-perintah-Nya seperti yang kalian lakukan pada hari ini.” TUHAN Setelah itu Raja Salomo dan semua orang yang berkumpul di situ mempersembahkan kurban kepada TUHAN.