1 Raja-raja 19:2-4
1 Raja-raja 19:2-4 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)
Maka Izebel mengirim berita ini kepada Elia, “Semoga para dewa menghukum, malah membunuh saya, kalau besok pada saat seperti ini saya tidak memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan nabi-nabi Baal itu.” Elia menjadi takut, lalu lari supaya tidak dibunuh. Ia pergi dengan pelayannya ke Bersyeba di Yehuda. Di sana ia meninggalkan pelayannya itu, lalu berjalan kaki ke padang gurun selama sehari dan berhenti di bawah sebuah pohon yang rindang. Di situ ia duduk dan ingin supaya mati saja. “Saya tidak tahan lagi, TUHAN,” katanya kepada TUHAN. “Ambillah nyawa saya. Saya tidak lebih baik dari leluhur saya!”
1 Raja-raja 19:2-4 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)
Lalu Isebel mengirim utusan kepada Elia dengan pesan, “Demi para dewa, saya bersumpah: Besok, pada jam yang sama seperti sekarang, kamu akan dibunuh seperti nabi-nabi itu. Saya pasti melakukannya. Biarlah dewa-dewa menghukum saya jika itu tidak terjadi!” Elia pun takut. Dia melarikan diri bersama pelayannya untuk menyelamatkan nyawanya. Mereka pergi ke Bersyeba di wilayah Yehuda. Di situ dia meninggalkan pelayannya. Elia melanjutkan perjalanan sendiri. Dia berjalan kaki satu hari lamanya hingga tiba di padang belantara. Kemudian duduklah Elia di bawah pohon yang pendek, lalu berkata, “Aku sudah tidak tahan lagi! Aku ingin mati saja. Ambillah nyawaku sekarang, TUHAN, karena bagiku hidupku ini tidak lebih baik daripada terbaring mati bersama nenek moyangku.”
1 Raja-raja 19:2-4 Alkitab Terjemahan Baru (TB)
maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: ”Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.” Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: ”Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”