1 Korintus 7:28-35

1 Korintus 7:28-35 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Namun, kalau kamu memutuskan untuk menikah, itu bukan dosa. Kalau seorang pemudi menikah, dia tidak berdosa. Hanya saja, orang yang menikah akan mengalami lebih banyak masalah dalam hidupnya. Nasihat saya tadi bertujuan untuk menghindarkan kamu dari masalah seperti itu. Akan tetapi Saudara-saudari, maksud saya begini: Waktu kita tidak banyak lagi! Jadi mulai sekarang, kalau kamu mempunyai pasangan, sebaiknya kalian berdua bersepakat untuk memusatkan perhatian penuh dalam melayani Tuhan Yesus seakan-akan kamu tidak mempunyai pasangan. Begitu juga kalau kamu bersedih, hiduplah seolah-olah tidak bersedih. Dan kalau kamu berbahagia, hiduplah seolah-olah tidak berbahagia. Kalau kamu membeli harta dunia, hiduplah seolah-olah tidak mempunyai apa-apa. Juga kalau kamu menggunakan barang-barang duniawi, hiduplah seolah-olah semuanya itu tidak berarti bagimu. Karena dunia ini akan segera hilang lenyap! Saya ingin kamu semua tidak kuatir tentang apa pun dalam hidup ini. Bagi laki-laki, kalau kamu tidak menikah, kamu bisa memusatkan perhatianmu sepenuhnya untuk pekerjaan Tuhan Yesus. Jadi kamu hanya berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan. Tetapi kalau kamu menikah, kamu akan sibuk dengan hal-hal duniawi, yaitu berusaha menyenangkan istrimu, sehingga perhatianmu terbagi antara menyenangkan istri dan menyenangkan TUHAN. Begitu juga bagi para perempuan. Kalau kamu tidak menikah, kamu bisa memusatkan perhatian sepenuhnya untuk pekerjaan Tuhan. Jadi kamu hanya berusaha untuk menyenangkan Tuhan Yesus, baik dalam kehidupan jasmani maupun rohani. Tetapi kalau kamu menikah, kamu akan sibuk dengan hal-hal duniawi, yaitu berusaha menyenangkan suamimu. Nasihat itu bukan untuk membatasi kamu, tetapi justru untuk kebaikanmu, supaya kamu bisa hidup dengan sebaik-baiknya. Tujuannya agar kamu semua dapat melayani Allah tanpa terganggu dengan hal-hal lain.

1 Korintus 7:28-35 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

Tetapi, kalau Saudara seorang pria dan ingin menikah sekarang juga, hal itu tidak salah, dan kalau seorang gadis ingin menikah sekarang, hal itu bukan dosa. Tetapi pernikahan akan mendatangkan masalah tambahan yang saya harapkan tidak usah Saudara hadapi pada saat ini. Hal terpenting yang harus kita ingat ialah bahwa waktu yang masih ada tinggal sedikit, (demikian juga kesempatan kita untuk melakukan pekerjaan Tuhan). Itulah sebabnya orang yang beristri hendaknya berusaha menyediakan waktu sebanyak-banyaknya bagi Tuhan. Kebahagiaan, kesedihan, ataupun kekayaan jangan hendaknya menjauhkan orang dari pelayanan bagi Allah. Orang yang sering mengalami hal-hal duniawi yang menggairahkan hendaknya mengambil kesempatan untuk melayani Tuhan dan jangan lagi menikmati kesenangan-kesenangan dunia itu, sebab dunia dalam bentuknya sekarang ini tidak lama lagi akan lenyap. Apa pun yang Saudara lakukan, saya ingin supaya Saudara bebas dari kekhawatiran. Orang yang tidak beristri mempergunakan waktunya untuk melakukan pekerjaan Tuhan dan berusaha menyenangkan Dia. Tetapi orang yang beristri tidak dapat melayani Tuhan sebaik itu. Ia harus memikirkan tanggung jawab di dunia ini dan bagaimana menyenangkan istrinya. Perhatiannya terbagi-bagi. Demikian juga halnya dengan wanita yang bersuami. Ia menghadapi persoalan yang sama. Gadis yang tidak menikah berhasrat menyenangkan Tuhan dengan seluruh pribadinya dan dengan segala yang dilakukannya. Tetapi wanita yang bersuami harus memikirkan hal-hal lain seperti mengurus rumah tangga dan bagaimana ia menyenangkan suaminya. Semua ini saya katakan untuk menolong Saudara, bukan untuk menghalang-halangi Saudara menikah. Saya ingin supaya Saudara melakukan hal-hal yang berguna untuk melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya tanpa banyak gangguan yang dapat mengalihkan perhatian Saudara dari Tuhan.

1 Korintus 7:28-35 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Tetapi kalau kamu memutuskan untuk menikah, itu bukanlah berdosa. Kalau seorang gadis ingin menikah, ia tidak berdosa. Tetapi mereka yang menikah akan menghadapi banyak masalah hidup, dan aku ingin menjauhkan kamu dari masalah-masalah itu. Saudara-saudari, inilah yang aku maksudkan: kita tidak punya banyak waktu lagi. Maka mulai sekarang, mereka yang sudah mempunyai istri haruslah sama dengan mereka yang tidak. Seharusnya tidak penting apakah kamu sedih atau apakah kamu bahagia. Demikian juga, jika kamu membeli sesuatu, itu tidak masalah kalau kamu memilikinya. Gunakanlah barang-barang dari dunia ini tanpa bergantung kepadanya. Beginilah seharusnya kamu hidup, sebab dunia ini, sebagaimana adanya akan segera lenyap. Aku mau agar kamu terlepas dari rasa khawatir. Orang yang tidak menikah akan sibuk dengan pekerjaan Tuhan, bagaimana ia bisa menyenangkan Tuhan. Tetapi orang yang menikah akan sibuk dengan urusan duniawi. Ia berusaha menyenangkan istrinya. Perhatiannya akan terbagi-bagi. Seorang perempuan yang tidak menikah atau gadis yang belum menikah dapat menyibukkan diri dengan pekerjaan Tuhan. Ia ingin beribadah kepada Tuhan sepenuhnya dengan tubuh dan rohnya. Tetapi perempuan yang menikah sibuk dengan urusan duniawi. Ia berusaha menyenangkan suaminya. Aku mengatakan ini untuk kebaikanmu, bukan untuk membatasi kamu. Aku ingin supaya kamu hidup sepantasnya dan dapat memberikan seluruh waktumu untuk Tuhan.

1 Korintus 7:28-35 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu. Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

1 Korintus 7:28-35 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Tetapi kalau Saudara kawin, itu bukan dosa. Begitu juga kalau seorang gadis kawin, tidak berarti ia berdosa. Hanya, mereka yang kawin itu akan menghadapi banyak kesusahan. Dan saya ingin Saudara terhindar dari kesusahan-kesusahan itu. Maksud saya begini, Saudara-saudara: Kita tidak punya banyak waktu lagi. Mulai dari sekarang, setiap orang yang sudah beristri hendaklah hidup seolah-olah ia tidak beristri; orang yang menangis, hidup seolah-olah ia tidak bersedih hati; orang yang tertawa, seolah-olah ia tidak gembira; orang yang sudah membeli, seolah-olah ia tidak memiliki apa-apa; dan orang yang berkecimpung dalam hal-hal dunia, hendaklah hidup seolah-olah ia tidak disibuki oleh hal-hal itu. Sebab tidak lama lagi dunia ini, dalam keadaannya yang sekarang, akan lenyap! Saya ingin supaya Saudara bebas dari kesusahan. Orang yang tidak beristri akan memusatkan pikirannya pada hal-hal mengenai Tuhan, karena ia ingin menyenangkan Tuhan. Tetapi orang yang sudah beristri akan banyak memikirkan hal-hal dunia ini, sebab ia ingin menyenangkan hati istrinya; akibatnya perhatiannya terbagi-bagi. Seorang wanita yang tidak bersuami, atau seorang anak gadis, akan banyak memikirkan hal-hal mengenai Tuhan, sebab ia ingin supaya jiwa raganya menjadi milik Allah. Tetapi seorang wanita yang sudah bersuami, memusatkan pikirannya pada hal-hal dunia ini, sebab ia ingin menyenangkan hati suaminya. Saya menulis semuanya itu untuk kebaikanmu sendiri, bukan dengan maksud melarang ini dan melarang itu. Yang saya ingini hanyalah supaya Saudara melakukan yang benar dan patut, dan supaya Saudara dapat memusatkan pikiranmu kepada Tuhan.