1 Korintus 15:1-58

1 Korintus 15:1-58 Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI)

Saudara-saudari, sekarang saya ingin mengingatkan tentang Kabar Baik yang sudah saya beritakan kepada kalian. Kabar itulah yang sudah kalian terima dan yang sampai sekarang masih terus kalian pertahankan. Melalui berita yang saya sampaikan itulah kalian diselamatkan, asalkan kamu semua terus meyakininya dengan teguh! Kalau tidak, percuma saja dahulu kamu percaya! Karena berita yang saya sampaikan kepada kalian itu adalah berita paling penting yang sudah saya terima sebelumnya, yaitu bahwa Kristus Yesus sudah mati menanggung hukuman atas dosa-dosa kita, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci. Setelah Dia dikuburkan, pada hari yang ketiga Allah menghidupkan Kristus kembali dari kematian, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci. Kemudian Yesus menampakkan diri-Nya kepada Petrus, lalu kepada kedua belas rasul-Nya. Sesudah itu Dia menampakkan diri kepada lima ratus orang lebih saudara-saudari seiman kita pada waktu yang sama. Sebagian besar dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa sudah meninggal. Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada adik-Nya yang bernama Yakobus, lalu kepada semua rasul. Terakhir, Dia juga menampakkan diri kepada saya. Jadi, saya menjadi rasul paling akhir, ibarat bayi yang lahir terlambat. Itu sebabnya saya menganggap diri sebagai yang paling hina di antara semua rasul. Saya bahkan tidak layak disebut rasul, karena pernah menganiaya umat Allah sebelum saya percaya kepada Yesus. Namun, saya menjadi seperti sekarang ini hanya karena kebaikan hati Allah. Dan saya tidak menyia-nyiakan kebaikan-Nya itu, dengan cara bekerja keras melebihi rasul-rasul yang lain. Tetapi itu bukan karena kehebatan saya, melainkan karena terdorong oleh kebaikan hati Allah yang menguatkan hati saya. Jadi, baik saya maupun rasul-rasul lain, kami menyampaikan berita yang sama, dan berita itu jugalah yang sudah kalian percayai. Nah, kalau kami para rasul selalu memberitakan bahwa Kristus sudah dihidupkan kembali dari kematian, kenapa ada sebagian dari kalian yang mengatakan bahwa kita pengikut Kristus tidak akan dihidupkan dari kematian? Seandainya tidak ada kebangkitan sesudah kita mati, berarti Kristus juga tidak pernah bangkit kembali dari kematian. Dan seandainya Kristus tidak pernah bangkit kembali, sia-sialah berita yang kami sampaikan, dan percuma saja kalian percaya. Seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, berarti kami sudah berbohong dan mengajarkan yang salah tentang Allah, sebab selama ini kami memberitakan bahwa Allah menghidupkan Kristus kembali. Andaikata benar bahwa orang mati tidak akan dihidupkan kembali, berarti Kristus juga tidak pernah dihidupkan kembali. Dan seandainya Kristus tidak dibangkitkan kembali, percuma saja keyakinan kita, dan kita masih dikuasai oleh dosa! Seandainya tidak ada kebangkitan, berarti saudara-saudari kita yang mati dalam keadaan percaya pada Kristus juga sudah binasa! Seandainya pengharapan kita kepada Kristus hanya berlaku untuk kehidupan di dunia ini saja, kita orang paling malang di antara semua manusia! Tetapi sesungguhnya, Kristus sudah dihidupkan kembali dari antara orang mati! Itulah yang menjadi jaminan bahwa orang-orang lain yang sudah mati juga pasti akan dihidupkan kembali. Maka pahamilah: Kuasa kematian sudah menular kepada semua manusia karena perbuatan satu orang, yaitu Adam. Sekarang, kebangkitan pun diberikan kepada semua manusia oleh karena Satu Orang juga, yaitu Yesus. Karena sebagai keturunan Adam, semua manusia mengalami kematian. Tetapi setiap orang yang bersatu dengan Kristus dihidupkan kembali dari kematian. Proses kebangkitan ini terjadi secara bertahap: Pertama, Kristus dihidupkan dari kematian sebagai jaminan bagi kita. Kemudian, pada hari kedatangan-Nya kembali, kita semua yang sudah menjadi milik Kristus juga akan dibangkitkan dari kematian. Selanjutnya, terjadilah hal yang terakhir dari semuanya: Kristus akan membinasakan setiap pemerintahan, kerajaan, dan penguasa yang lain. Sesudah itu, Dia akan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah Bapa, supaya Allah memerintah sebagai satu-satunya Raja. Sebab Allah sudah menetapkan agar Kristus “duduk di sebelah kanan-Nya” dan memerintah sebagai Raja sampai tiba saat yang sudah Allah janjikan kepada-Nya, yaitu, “Aku akan mengalahkan semua yang memusuhi-Mu dan menjadikan mereka budak-Mu.” Musuh terakhir yang akan dibinasakan adalah kuasa kematian. Buktinya, Kitab Suci menuliskan, “Allah sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya.” Berdasarkan kalimat, “Allah sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya,” jelaslah bahwa Allah Bapa sendiri tidak termasuk dalam segala sesuatu itu. Sesudah segala sesuatu berada di bawah kuasa Anak Allah, maka Kristus sendiri akan menunjukkan bahwa diri-Nya pun berada di bawah kuasa Allah Bapa yang sudah meletakkan segala sesuatu di bawah kuasa Anak-Nya. Dengan demikian nyatalah bahwa Allah adalah Yang Mahakuasa dan Mahatinggi. Dan lagi tentang kebangkitan manusia dari kematian: Seandainya benar orang-orang mati tidak dihidupkan kembali dari kematian, mengapa pernah ada saudara-saudari seiman kita yang minta dibaptis dengan air sekali lagi untuk mewakili ayah atau ibunya yang sudah meninggal? Itu bukti mereka yakin bahwa kita pengikut Kristus akan dihidupkan kembali dari kematian. Bila tidak begitu, untuk apa mereka meminta demi orang yang sudah mati? Kami para rasul juga menjadi bukti. Seandainya tidak ada kebangkitan dari kematian, mengapa kami tidak pernah takut menghadapi bahaya setiap saat? Benar Saudara-saudari, setiap saat saya siap mati! Saya bersumpah bahwa itu benar, dan rasa bangga saya terhadap kalian juga benar! Saya bangga terhadap kalian karena kalianlah bukti pelayanan saya dalam pimpinan Penguasa kita Kristus Yesus. Buat apa saya rela mempertaruhkan nyawa melawan orang-orang yang sangat ganas di kota Efesus?! Kalau manusia yang mati akan lenyap begitu saja tanpa dihidupkan kembali, maka lebih baik “Mari kita makan, minum, dan bersenang-senang, karena besok kita akan mati.” Tetapi janganlah kalian tertipu oleh orang-orang yang berpandangan seperti itu! Pepatah mengatakan, “Pergaulan yang buruk menularkan pengaruh buruk.” Jadi sekarang, sadarilah benar-benar! Jangan berbuat dosa lagi! Seharusnya kalian malu, karena sudah jelas bahwa di antara kalian ada beberapa orang yang tidak mengenal Allah. Tentang kebangkitan, sering ada pertanyaan, “Bagaimana mungkin orang mati bisa dihidupkan lagi? Tubuh mereka sudah tidak ada, bukan?!” Pertanyaan itu bodoh. Tubuh ini ibarat biji. Biji pohon yang dimasukkan ke tanah mengalami kematian supaya bisa tumbuh dan hidup kembali. Waktu kamu menanam pohon, yang kamu tanam bukan semua bagian pohon yang akan tumbuh, tetapi hanya bijinya, misalnya biji gandum atau biji-bijian yang lain. Sesudah ditanam, Allah memberikan tubuh kepada biji itu sesuai bentuk yang ditetapkan-Nya untuk setiap jenis pohon. Ada bermacam-macam jenis pohon. Demikian juga ada berbagai macam jenis tubuh. Tubuh manusia berbeda dengan tubuh hewan, dan jenis tubuh ikan berbeda dengan tubuh burung. Begitu pun benda-benda di bumi berbeda dengan benda-benda di langit. Dan keindahan benda-benda langit tidak sama dengan keindahan benda-benda di bumi. Pancaran sinar matahari berbeda dengan sinar bulan, dan setiap bintang pun berbeda-beda pancaran cahayanya. Demikian jugalah manusia ketika dihidupkan kembali. Tubuhnya kelak adalah jenis tubuh yang berbeda! Tubuh kita yang dikubur nanti akan hancur seperti biji yang ditanam. Tetapi tubuh baru yang diberikan waktu kita dibangkitkan tidak bisa hancur lagi! Tubuh kita yang dikubur seperti biji kelihatannya usang dan rapuh. Namun ketika kita dibangkitkan, tubuh kita menjadi tubuh surgawi yang mulia! Tubuh yang dikubur seperti biji adalah tubuh jasmani. Tetapi yang dihidupkan kembali adalah tubuh rohani. Tentu saja, kalau ada tubuh jasmani, berarti tubuh rohani juga pasti ada. Seperti yang tertulis dalam Kitab Suci, “Manusia pertama, yaitu Adam, menjadi makhluk yang hidup.” Tetapi Seseorang yang seperti Adam terakhir, yaitu Kristus Yesus, Dialah Roh yang memberi hidup. Dari contoh itu bisa kita lihat bahwa yang pertama datang adalah makhluk jasmani, kemudian barulah yang rohani. Manusia pertama, yaitu Adam, diciptakan dari debu tanah, sedangkan Dia yang digambarkan sebagai Adam kedua, yaitu Tuhan Yesus, berasal dari surga. Seperti Adam, semua manusia mempunyai tubuh duniawi. Dan semua orang yang menjadi warga kerajaan surga diberi tubuh surgawi seperti tubuh Kristus. Sekarang kita hidup menurut gambar manusia pertama yang berasal dari debu tanah. Tetapi marilah kita juga mulai diubahkan menjadi manusia baru sesuai dengan gambar Dia yang berasal dari surga. Saudara-saudari, saya menegaskan bahwa tubuh kita yang terdiri dari daging dan darah ini tidak bisa menjadi warga kerajaan Allah. Tubuh jasmani yang bisa mati tidak dapat masuk ke tempat yang kekal. Perhatikanlah! Sekarang saya mau membukakan suatu rahasia kepada kalian: Kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubahkan! Perubahan itu akan terjadi dalam sesaat atau sekejap mata saja, ketika terdengar bunyi terompet terakhir. Saat itu, semua pengikut Kristus yang sudah mati akan dihidupkan kembali dengan tubuh baru yang tidak bisa mati lagi, dan setiap kita yang masih hidup pada waktu kejadian itu berlangsung akan diubahkan menjadi seperti mereka. Perubahan yang kita alami nanti ibarat mengganti pakaian, karena tubuh yang bisa mati ini akan diganti dengan tubuh yang tidak bisa mati. Sewaktu tubuh kita yang bisa mati diganti dengan tubuh yang tidak bisa mati, nyatalah Firman yang tertulis ini, “Kuasa kematian sudah dikalahkan, dan kita sudah menang!” “Hai maut, kamu tidak berkuasa lagi untuk mematikan kami! Hai Syeol, kami tidak takut lagi kepadamu!” Maut berkuasa mematikan manusia karena kita berdosa. Dan yang sering memancing keinginan kita untuk berdosa adalah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, karena melalui Penguasa kita Kristus Yesus, kita diberi kemenangan! Oleh karena itu, Saudara-saudari yang saya kasihi, bertahanlah! Jangan biarkan apa pun menggoyahkan keyakinanmu! Berikanlah dirimu sepenuhnya untuk pekerjaan pelayanan Tuhan Yesus, karena kita tahu bahwa dengan pimpinan Tuhan, apa pun yang kita kerjakan tidak akan pernah sia-sia.

1 Korintus 15:1-58 Firman Allah Yang Hidup (FAYH)

SEKARANG saya ingin mengingatkan Saudara sekalian kepada Berita Kesukaan yang dahulu saya beritakan kepada Saudara. Dahulu Saudara menyambut Injil dan sekarang pun demikian juga, iman Saudara dengan teguh didasarkan atas berita itu. Berita Kesukaan inilah yang menyelamatkan Saudara, kalau Saudara tetap memercayainya, kecuali kalau sudah sejak semula Saudara tidak sungguh-sungguh memercayainya. Sejak semula sudah saya sampaikan kepada Saudara apa yang telah diberitahukan kepada saya, yaitu bahwa Kristus mati karena dosa kita, sebagaimana dinubuatkan dalam Kitab Suci. Kemudian Ia dikuburkan, dan pada hari yang ketiga Ia bangkit dari kubur seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi. Ia nampak kepada Petrus dan kemudian kepada “kedua belas murid”. Sesudah itu Ia nampak kepada lebih daripada lima ratus saudara seiman pada saat yang sama, kebanyakan dari mereka masih hidup, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Kemudian Yakobus melihat Dia dan setelah itu semua rasul yang lain juga melihat Dia. Akhirnya lama sesudah itu, saya juga melihat Dia, seolah-olah saya dilahirkan hampir terlambat untuk peristiwa itu. Sebab saya adalah yang paling tidak layak di antara semua rasul. Sebenarnya saya tidak patut disebut rasul, karena saya dahulu menganiaya jemaat Allah. Keadaan saya seperti sekarang ini adalah semata-mata berkat kebaikan dan rahmat Allah kepada saya dan karunia-Nya itu tidak sia-sia, sebab saya telah bekerja jauh lebih keras daripada rasul-rasul lain. Walaupun demikian, sesungguhnya bukanlah saya yang bekerja, melainkan Allah telah melakukan semua ini dalam kasih karunia-Nya melalui saya. Tidak menjadi soal siapa yang bekerja paling keras: saya atau mereka. Yang utama ialah bahwa kami memberitakan Injil kepada Saudara dan Saudara memercayainya. Tetapi saya minta penjelasan. Saudara percaya kepada yang kami beritakan, yaitu bahwa Kristus bangkit dari antara orang mati, tetapi mengapa ada di antara Saudara yang mengatakan bahwa orang mati tidak akan dihidupkan kembali? Seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus tentu masih mati. Dan seandainya Ia masih mati, maka segala pemberitaan kami sia-sia dan iman Saudara kepada Allah kosong, tidak berharga, dan tidak berpengharapan; sedangkan kami, para rasul, adalah pendusta, sebab kami sudah mengatakan bahwa Allah membangkitkan Kristus dari kubur dan seandainya orang mati tidak dihidupkan kembali, tentu saja hal itu tidak benar. Seandainya orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus masih mati. Jika Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka iman Saudara adalah penipuan diri sendiri dan Saudara masih tetap menghadapi hukuman atas dosa Saudara. Seandainya demikian, binasalah semua orang Kristen yang sudah mati! Dan seandainya kekristenan hanya berguna bagi kita dalam hidup sekarang ini, maka kita adalah insan-insan yang paling celaka. Tetapi kenyataannya ialah bahwa Kristus benar-benar sudah bangkit dari antara orang mati dan telah menjadi yang pertama dari berjuta-juta orang yang akan dibangkitkan pada suatu saat kelak. Maut datang ke dalam dunia karena perbuatan seorang manusia (Adam), dan karena perbuatan seorang manusia yang lain (Kristus), maka sekarang berlakulah kebangkitan orang mati. Setiap orang mengalami kematian, karena kita semua ada hubungan dengan Adam. Tetapi semua orang yang bersekutu dengan Kristus akan dibangkitkan. Namun masing-masing menurut gilirannya: Kristus bangkit lebih dahulu; kemudian, apabila Kristus kembali, segenap umat-Nya akan hidup kembali. Setelah itu akan datang akhir zaman dan sesudah semua musuh-Nya dikalahkan, Ia akan menyerahkan kerajaan kepada Allah Bapa. Sebab Kristus akan menjadi Raja sampai semua musuh-Nya ditaklukkan. Termasuk musuh yang terakhir, yaitu maut. Ini pun harus dikalahkan dan dibinasakan. Sebab pemerintahan dan kekuasaan atas segala sesuatu telah diberikan kepada Kristus oleh Bapa-Nya. Tetapi dengan sendirinya Kristus tidak berkuasa atas Allah Bapa, yang telah memberikan kepada-Nya kuasa untuk memerintah. Apabila Kristus pada akhirnya menaklukkan semua musuh-Nya, maka Dia, Anak Allah, juga akan menyerahkan diri-Nya ke bawah perintah Bapa-Nya, sehingga Allah yang telah memberikan kemenangan kepada-Nya atas segala hal akan berdaulat secara mutlak. Kalau orang mati tidak akan dihidupkan lagi, apa manfaatnya orang dibaptiskan untuk yang sudah mati? Mengapa dibaptiskan, kalau mereka tidak percaya bahwa pada suatu saat orang mati akan dibangkitkan? Mengapa pula kami terus-menerus hidup dalam bahaya, yaitu setiap saat menghadapi ancaman maut? Sesungguhnya setiap hari saya menghadapi ancaman maut. Hal ini sama benarnya seperti kebanggaan saya melihat pertumbuhan iman Saudara sekalian di dalam Tuhan. Apakah faedahnya saya melawan orang-orang di Efesus yang seperti binatang buas itu, jika tidak ada kebangkitan? Jika orang mati tidak akan dibangkitan, maka mereka benar yang berkata, “Marilah kita makan, minum, dan berpesta pora, sebab besok kita mati.” Janganlah terkecoh oleh orang-orang yang mengatakan hal-hal semacam itu, sebab seperti kata pepatah, “Pergaulan yang buruk merusakkan akhlak yang baik.” Sadarlah dan jangan terus berbuat dosa. Saudara sepatutnya merasa malu, karena beberapa orang di antara Saudara sama sekali belum mengenal Allah. Tetapi mungkin ada yang bertanya, “Bagaimana orang mati dihidupkan kembali? Tubuh macam apakah yang akan mereka miliki?” Alangkah bodohnya pertanyaan semacam itu! Jawabannya dapat Saudara lihat di kebun sendiri. Apabila kita memasukkan benih ke dalam tanah, benih itu tidak akan tumbuh menjadi tanaman kalau tidak “mati” lebih dahulu. Dan tunas hijau yang muncul dari benih, jauh berlainan dari benih yang kita tanam. Yang kita masukkan ke dalam tanah ialah benih jagung—atau apa saja—kecil dan kering. Kemudian Allah memberikan tubuh baru yang indah kepada benih itu sesuai dengan kehendak-Nya. Dari bermacam-macam benih tumbuh bermacam-macam tanaman. Sebagaimana ada bermacam-macam benih dan tanaman, demikian juga ada bermacam-macam makhluk. Manusia, binatang darat, ikan, dan burung, semuanya berlain-lainan. Malaikat di surga memiliki tubuh yang jauh berbeda dengan tubuh kita. Keindahan dan kemuliaan tubuh mereka berbeda dengan keindahan dan kemuliaan tubuh kita. Matahari memiliki satu macam kemuliaan, sedangkan kemuliaan bulan dan bintang-bintang lain lagi. Dan masing-masing bintang berlainan keindahan dan kecemerlangannya. Demikian jugalah tubuh jasmani kita yang akan mati dan membusuk ini berbeda dengan tubuh yang akan kita miliki apabila kita dihidupkan kembali, sebab tubuh itu tidak akan mati. Dikubur sengsara, dibangunkan mulia. Dikubur lemah, dibangunkan kuat. Pada saat kematian, tubuh kita hanyalah berupa tubuh jasmani, tetapi pada waktu hidup kembali, tubuh itu akan berubah menjadi tubuh surgawi. Sebab sebagaimana ada tubuh yang jasmani, demikian juga ada tubuh yang rohani. Dalam Kitab Suci tertulis, “Manusia pertama—yaitu Adam—menjadi makhluk yang hidup,” tetapi Adam yang terakhir—yaitu, Kristus—adalah Roh yang menghidupkan. Mula-mula kita memiliki tubuh jasmani dan kemudian Allah memberikan kepada kita tubuh rohani yang surgawi. Adam diciptakan dari debu tanah, tetapi Kristus datang dari surga. Setiap orang memiliki tubuh yang sama dengan tubuh Adam, yaitu berasal dari debu, tetapi semua orang yang menjadi milik Kristus akan memiliki tubuh yang sama dengan tubuh-Nya, yaitu tubuh surgawi. Sebagaimana kita masing-masing sekarang memiliki tubuh seperti tubuh Adam, maka kelak kita akan memiliki tubuh seperti tubuh Kristus. Saudara sekalian yang saya kasihi, inilah yang ingin saya katakan kepada Saudara, yaitu bahwa tubuh dari daging dan darah tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tubuh kita yang fana bukan macam tubuh yang layak hidup selama-lamanya. Tetapi suatu rahasia indah dan mengherankan yang ingin saya sampaikan kepada Saudara ialah: kita tidak semuanya akan mati, tetapi kita semua akan diberi tubuh yang baru. Semua ini akan terjadi dalam sekejap mata, pada saat nafiri ditiup untuk yang terakhir kali. Sebab akan ada bunyi nafiri dari langit dan dengan tiba-tiba semua orang Kristen yang telah mati akan hidup lagi dengan tubuh baru yang tidak akan binasa, dan kita yang masih hidup juga akan memiliki tubuh baru dengan tiba-tiba. Sebab tubuh jasmani kita, tubuh fana yang kita miliki sekarang, harus diubah menjadi tubuh surgawi yang tidak akan binasa, dan akan hidup untuk selama-lamanya. Pada saat hal ini terjadi, akan genaplah firman Allah yang berbunyi, “Hidup telah mengalahkan kematian! Hai maut, di mana kemenanganmu? Hai maut, di mana sengatmu?” Karena dosa seperti sengat yang mengakibatkan maut, dan Hukum Taurat, yang menyatakan dosa kita. Betapa besar rasa syukur kita kepada Allah! Dialah yang telah memberikan kemenangan kepada kita melalui Yesus Kristus Tuhan kita. Karena itu, Saudara sekalian yang saya kasihi, karena kemenangan pasti datang, maka berdirilah dengan teguh dan tetap serta lakukanlah selalu pekerjaan Tuhan, karena Saudara tahu bahwa apa pun yang Saudara lakukan bagi Tuhan tidak akan sia-sia.

1 Korintus 15:1-58 Perjanjian Baru: Alkitab Mudah Dibaca (AMD)

Sekarang, saudara-saudari, aku ingin mengingatkan kamu tentang Kabar Baik yang sudah kuberitakan kepadamu. Kamu sudah menerima Kabar Baik itu dan terus mendasarkan hidupmu padanya. Kabar Baik yang kamu dengar dariku adalah cara Allah untuk menyelamatkanmu. Tetapi kamu harus terus percaya padanya. Jika tidak, mungkin kamu percaya tanpa memikirkan tentang itu. Aku memberikan pesan yang aku terima kepadamu. Aku menyampaikan kebenaran yang terpenting, yaitu Kristus mati untuk dosa-dosa kita seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci; bahwa Ia dikuburkan dan dibangkitkan pada hari ketiga, sebagaimana dikatakan Kitab Suci, dan bahwa Ia memperlihatkan diri-Nya kepada Petrus, lalu kepada kedua belas rasul-Nya. Sesudah itu, Kristus memperlihatkan diri-Nya kepada lebih dari 500 orang percaya lainnya pada waktu yang sama. Sebagian besar dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi sebagian sudah meninggal. Lalu Ia memperlihatkan diri-Nya kepada Yakobus dan kemudian kepada semua rasul. Terakhir, Ia memperlihatkan diri-Nya kepadaku. Aku berbeda, seperti bayi yang lahir pada waktu yang salah. Aku adalah rasul yang terkecil di antara para rasul lainnya, karena aku telah menganiaya gereja Allah. Itu sebabnya, aku tidak layak disebut rasul. Tetapi karena anugerah Allah, aku menjadi seperti sekarang ini. Anugerah yang Ia berikan kepadaku tidaklah sia-sia. Aku bekerja lebih giat daripada para rasul lainnya. (Tetapi bukan aku yang bekerja, anugerah Allah yang menyertaiku.) Jadi, tidaklah penting apakah aku atau mereka yang menyampaikan pesan Allah kepadamu. Kami semua menyampaikan Kabar Baik yang sama, dan inilah yang kamu percaya. Kami memberitakan bahwa Kristus telah dibangkitkan dari kematian. Jadi, mengapa ada di antara kalian yang bilang bahwa manusia tidak akan dibangkitkan dari kematian? Kalau tidak ada orang yang pernah dibangkitkan kematian, maka Kristus pun tidak pernah dibangkitkan. Karena kalau Kristus tidak bangkit, maka pemberitaan kami sia-sia. Dan imanmu adalah sia-sia. Dan kami juga bersalah karena berdusta tentang Allah, karena kami menyampaikan kepada orang-orang bahwa Ia membangkitkan Kristus dari kematian. Tetapi kalau tidak ada orang yang dibangkitkan dari kematian berarti Allah tidak pernah membangkitkan Kristus. Kalau benar orang mati tidak pernah dibangkitkan, berarti Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka imanmu tidak ada artinya, dan kamu masih dikuasai dosa-dosamu. Dan umat Kristus yang sudah meninggal semuanya binasa. Kalau pengharapan kita dalam Kristus hanya untuk hidup ini di dunia, maka kita adalah orang-orang yang paling pantas dikasihani dibanding orang lain. Tetapi Kristus benar-benar sudah dibangkitkan dari kematian. Ialah orang pertama dari semua yang akan dibangkitkan. Kematian datang kepada manusia karena perbuatan satu orang. Tetapi sekarang ada kebangkitan dari orang mati karena satu orang lainnya. Maksudku, karena kita semua milik Adam, kita semua mati. Demikian juga, kita semua milik Kristus akan dihidupkan kembali. Tetapi setiap orang dibangkitkan menurut urutannya. Kristus adalah yang pertama dibangkitkan. Setelah itu, orang-orang yang menjadi milik Kristus akan dibangkitkan pada waktu Kristus datang kembali. Kemudian akhir jaman akan datang ketika Kristus membinasakan semua pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Lalu Ia akan menyerahkan Kerajaan itu kepada Allah Bapa. Kristus harus memerintah sampai Allah menaklukkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir yang akan dibinasakan adalah kematian. Kitab Suci berkata, “Allah menaklukkan segala sesuatu di bawah kuasa-Nya.” Ketika mengatakan bahwa “segala sesuatu” ditaklukkan di bawah-Nya, jelaslah bahwa Allah sendiri tidak termasuk di dalamnya. Allahlah yang menaklukkan segala sesuatu di bawah kuasa Kristus. Setelah segala sesuatu telah ditempatkan di bawah kuasa Kristus, maka Ia sendiri, sebagai Anak, akan ditempatkan di bawah Allah. Dengan begitu, Allah akan menjadi Penguasa penuh atas segala sesuatu. Jika tidak ada orang yang pernah dibangkitkan dari kematian, lalu apa yang mereka pikir mereka lakukan ketika mereka dibaptis bagi orang yang sudah mati? Jika orang mati tidak akan bangkit sama sekali, lalu mengapa orang harus dibaptis bagi mereka? Begitu juga dengan kami. Mengapa kami membahayakan diri kami setiap saat? Setiap hari aku berhadapan dengan kematian. Hal ini benar, saudara-saudari, sama seperti kebanggaanku atas siapakah kalian, karena Yesus Kristus, Tuhan kita. Aku bertarung melawan binatang buas di Efesus. Jika aku berbuat itu hanya untuk alasan kemanusiaan, maka aku tidak dapat keuntungan apa pun. Kalau kita tidak dibangkitkan dari kematian, “Marilah kita makan dan minum, karena besok kita akan mati.” Janganlah mau ditipu, “Teman yang buruk akan merusak kebiasaan-kebiasaan baik.” Kembalilah kepada cara berpikir yang sehat dan berhentilah berbuat dosa. Sebagian di antaramu tidak mengenal Allah. Aku mengatakan ini supaya kamu malu. Tetapi mungkin ada orang yang bertanya, “Bagaimana orang mati dibangkitkan? Tubuh seperti apakah yang akan mereka miliki?” Betapa bodohnya pertanyaanmu. Kalau kamu menanam biji, maka ia akan mati dalam tanah sebelum ia dapat hidup dan bertumbuh. Dan ketika kamu menanam sesuatu, yang kamu tanam bukan seluruh tubuh tanaman itu, tetapi bijinya saja, misalnya biji gandum atau biji-biji lainnya. Allah akan memberikannya tubuh sesuai dengan apa yang Ia inginkan. Untuk setiap biji, Allah siapkan tubuhnya masing-masing. Semua makhluk berdaging tidaklah sama. Manusia mempunyai satu jenis daging, binatang mempunyai jenis daging lainnya, burung dan ikan mempunyai jenis daging lainnya lagi. Begitu juga ada tubuh surgawi dan tubuh duniawi. Tetapi keindahan tubuh surgawi jenisnya berbeda dengan keindahan tubuh duniawi. Matahari mempunyai keindahannya sendiri, bulan mempunyai keindahan lainnya. Dan setiap bintang mempunyai keindahan yang berbeda. Sama halnya dengan kebangkitan orang mati. Tubuh yang ditanam di dalam kuburan akan hancur dan busuk, tetapi tubuh itu akan dihidupkan kembali dan tidak bisa mati lagi. Tubuh itu dikuburkan tanpa kehormatan, tetapi dibangkitkan dalam kemuliaan. Tubuh itu dikuburkan dalam kelemahan, tetapi dibangkitkan dengan kekuatan penuh. Tubuh yang dikubur adalah tubuh biasa, alami. Ketika tubuh itu dibangkitkan, tubuh itu adalah jenis yang berbeda, dihidupkan oleh Roh. Kalau ada tubuh alami, maka ada juga tubuh rohani. Seperti yang dikatakan Kitab Suci, “Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup.” Tetapi Adam yang terakhir, adalah Roh yang memberi hidup. Manusia rohani bukanlah yang pertama datang. Manusia alami datang lebih dulu, kemudian datanglah yang rohani. Manusia pertama berasal dari debu tanah. Manusia kedua berasal dari surga. Semua manusia adalah milik dunia ini. Mereka adalah seperti manusia pertama dari dunia ini. Tetapi semua milik surga adalah seperti manusia surgawi. Kita diciptakan seperti manusia dunia, kita juga akan dijadikan seperti manusia surgawi. Aku mengatakan ini, saudara-saudari: daging dan darah kita tidak mendapat bagian di dalam Kerajaan Allah. Karena yang dapat binasa tidak bisa menjadi bagian dari yang tidak binasa. Dengarlah rahasia ini: kita semua tidak akan mati, tetapi kita semua akan diubahkan. Ini akan terjadi dalam waktu yang sangat singkat, dalam sekejap mata, saat terompet terakhir berbunyi. Pada waktu trompet berbunyi, orang-orang mati akan dibangkitkan untuk hidup selama-lamanya. Dan kita semua akan diubahkan. Sebab tubuh yang dapat binasa ini harus diubah menjadi sesuatu yang tidak dapat binasa. Dan tubuh yang fana ini harus diubah menjadi sesuatu yang tidak akan mati. Jadi, Allah akan mengubah tubuh yang dapat binasa menjadi tubuh yang tidak akan binasa. Ia akan mengubah tubuh yang fana ini menjadi tidak akan mati. Ketika ini terjadi, maka kata-kata ini dalam Kitab Suci akan terpenuhi: “Kematian dihancurkan, kemenangan tercapai. Hai kematian, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Kematian mendapat kuasa untuk membinasakan dari dosa, dan dosa mendapat kuasanya dari hukum Taurat. Tetapi kita bersyukur kepada Allah yang memberikan kita kemenangan melalui Tuhan kita, Yesus Kristus! Jadi, saudara-saudari, berdirilah teguh. Jangan biarkan apa pun mengubahmu. Giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu bahwa apa pun yang kamu lakukan untuk Tuhan tidak akan pernah sia-sia.

1 Korintus 15:1-58 Alkitab Terjemahan Baru (TB)

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu – kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya. Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus – padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa ”segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika tidak demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga – mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka ”marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu. Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: ”Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?” Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis: ”Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ”Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

1 Korintus 15:1-58 Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK)

Dan sekarang, Saudara-saudara, saya mau kalian mengingat kembali akan Kabar Baik dari Allah yang saya beritakan dahulu kepadamu. Kalian menerimanya, dan percaya kepada Kristus karena Kabar Baik itu. Kalau kalian berpegang teguh pada apa yang saya beritakan itu, maka Kabar Baik itu menyelamatkan kalian; kecuali kalau Saudara percaya tanpa pengertian. Apa yang saya sampaikan kepada Saudara-saudara adalah yang sudah saya terima juga. Yang terpenting, seperti yang tertulis dalam Alkitab, saya menyampaikan kepadamu bahwa Kristus mati karena dosa-dosa kita; bahwa Ia dikubur, tetapi kemudian dihidupkan kembali pada hari yang ketiga. Itu juga tertulis dalam Alkitab. Saya memberitahukan juga kepadamu bahwa Kristus yang dihidupkan kembali itu menunjukkan juga diri-Nya kepada Petrus, dan kemudian kepada kedua belas rasul. Setelah itu Ia menunjukkan diri pula kepada lebih dari lima ratus pengikut-Nya sekaligus. Kebanyakan dari orang-orang itu masih hidup sekarang, hanya beberapa orang yang sudah meninggal. Sesudah itu Kristus menunjukkan diri juga kepada Yakobus dan kemudian kepada semua rasul. Terakhir sekali Ia menunjukkan diri kepada saya juga -- saya yang seperti bayi yang lahir tidak pada waktunya! Saya adalah rasul Tuhan yang paling rendah. Saya tidak patut disebut rasul, sebab saya sudah menganiaya jemaat Allah. Tetapi karena rahmat Allah saya menjadi seperti keadaan saya yang sekarang. Dan tidaklah percuma Allah mengampuni saya. Malah justru sayalah yang bekerja lebih keras dari semua rasul yang lainnya. Tetapi itu sebenarnya bukan usaha saya; itu usaha Allah yang mengasihi saya dan yang bekerja bersama-sama saya. Jadi, dari siapa pun kalian menerima Kabar Baik itu -- apakah itu dari saya atau dari rasul-rasul yang lain -- itu tidak menjadi soal. Yang penting ialah kami memberitakan Kabar Baik itu dan Saudara percaya. Kalau yang kami beritakan itu ialah bahwa Kristus sudah dihidupkan kembali dari kematian, mengapa ada dari antaramu yang berkata bahwa orang mati tidak akan dihidupkan kembali? Kalau betul orang mati tidak akan dihidupkan kembali, itu berarti Kristus juga tidak dihidupkan kembali dari kematian. Dan kalau seandainya Kristus tidak dihidupkan kembali dari kematian, maka tidak ada gunanya kami memberitakan apa-apa dan tidak ada gunanya pula kalian percaya, sebab kepercayaanmu itu tidak mempunyai dasar apa-apa. Lebih dari itu, ternyatalah bahwa kami berbohong mengenai Allah, sebab kami memberitakan bahwa Allah sudah menghidupkan kembali Kristus dari kematian, padahal Allah tidak menghidupkan Dia kembali -- kalau memang benar orang mati tidak dihidupkan kembali! Sebab kalau orang mati tidak dihidupkan kembali, maka Kristus pun tidak dihidupkan kembali dari kematian. Dan kalau Kristus tidak dihidupkan kembali maka kepercayaanmu hanyalah impian belaka; itu berarti kalian masih dalam keadaan berdosa dan tidak mempunyai harapan sama sekali. Itu berarti pula bahwa orang-orang Kristen yang sudah meninggal, juga tidak mempunyai harapan. Kalau pengharapan kita kepada Kristus terbatas pada hidup kita di dalam dunia ini saja, maka dari seluruh umat manusia di dalam dunia ini, kitalah yang paling malang! Tetapi nyatanya Kristus sudah dihidupkan kembali dari kematian. Inilah jaminan bahwa orang-orang yang sudah mati akan dihidupkan kembali. Sebab kematian masuk ke dalam dunia dengan perantaraan satu orang, begitu juga hidup kembali dari kematian diberikan kepada manusia dengan perantaraan satu orang pula. Sebagaimana seluruh manusia mati karena tergolong satu dengan Adam, begitu juga semua akan dihidupkan, karena tergolong satu dengan Kristus. Tetapi masing-masing akan dihidupkan menurut gilirannya: pertama-tama Kristus; kemudian nanti pada waktu Ia datang lagi, menyusul giliran orang-orang yang termasuk milik Kristus. Sesudah itu terjadilah kiamat. Pada waktu itu Kristus akan menaklukkan segala pemerintahan, segala kekuasaan dan segala kekuatan; lalu Ia akan menyerahkan kekuasaan-Nya sebagai Raja, kepada Allah, Bapa kita. Kristus harus terus memerintah sampai Allah membuat semua musuh Kristus takluk kepada Kristus. Musuh yang terakhir yang akan ditaklukkan ialah kematian. Dalam Alkitab tertulis begini, “Allah sudah membuat segala sesuatu takluk kepada-Nya.” Jelaslah bahwa yang dimaksud dengan “segala sesuatu” itu tidak termasuk Allah sendiri, yang membuat segala sesuatu itu takluk kepada Kristus. Tetapi setelah seluruhnya ditaklukkan ke bawah pemerintahan Kristus, maka Ia sendiri, yaitu Anak Allah, akan menaklukkan diri-Nya kepada Allah yang sudah membuat segala-galanya takluk kepada-Nya. Maka Allah sendiri pun akan memerintah semuanya. Kalau orang mati tidak dihidupkan kembali, mengapa ada orang yang dibaptis untuk orang mati? Untuk apa mereka melakukan hal itu? Kalau memang orang mati sama sekali tidak akan dihidupkan lagi, untuk apa mereka melakukan hal itu? Dan buat apa pula kami mau menghadapi bahaya setiap saat? Saudara-saudara! Setiap hari saya tahan menderita karena saya bangga atas kehidupanmu sebab kalian sudah percaya kepada Kristus Yesus, Tuhan kita. Kalau itu hanya dari segi manusia saja, apa untungnya bagi saya untuk berjuang seolah-olah melawan binatang-binatang buas di kota ini, di Efesus? Kalau memang orang mati tidak dihidupkan kembali, nah, lebih baik kita ikuti peribahasa ini: “Mari kita makan minum dan bersenang-senang, sebab besok kita toh akan mati.” Janganlah tertipu! Pergaulan yang buruk merusakkan ahlak yang baik. Sadarlah sekarang, dan jangan lagi berbuat dosa. Sepantasnya kalian harus malu, bahwa di antaramu ada yang belum mengenal Allah. Mungkin ada yang bertanya, “Bagaimanakah orang mati dihidupkan kembali? Tubuh yang bagaimanakah yang diberi kepada mereka, sesudah mereka dihidupkan kembali?” Bodoh sekali! Kalau Saudara menanam benih di dalam tanah, benih itu tidak akan tumbuh, kalau benih itu belum mati dahulu. Dan benih yang Saudara tanam di dalam tanah itu -- mungkin benih gandum atau benih lainnya -- adalah biji benih itu saja, bukan seluruh tanamannya yang akan tumbuh nanti. Allah sendiri yang akan memberikan kepada benih itu bentuk yang menurut pandangan-Nya baik untuk tanaman itu. Untuk setiap macam benih, Allah memberikan bentuk tanamannya sendiri-sendiri. Tubuh makhluk-makhluk yang bernyawa tidak semuanya sama. Manusia mempunyai sejenis tubuh, binatang-binatang mempunyai jenis tubuh yang lain; burung-burung lain pula jenis tubuhnya, dan ikan-ikan lain lagi jenis tubuhnya. Begitu juga dengan benda-benda yang di langit dan benda-benda yang di bumi. Benda-benda yang di langit masing-masing mempunyai keindahannya sendiri, dan benda-benda yang di bumi pun begitu juga. Keindahan matahari lain daripada keindahan bulan. Bintang-bintang pun mempunyai keindahannya sendiri. Malah bintang-bintang itu masing-masing berlain-lainan pula keindahannya. Begitu halnya nanti dengan orang-orang mati yang dihidupkan kembali. Tubuh yang dikubur itu adalah tubuh yang bisa busuk, tetapi tubuh yang dihidupkan kembali, adalah tubuh yang tidak bisa rusak. Pada waktu tubuh itu dikuburkan, tubuh itu buruk dan lemah; tetapi pada waktu ia dihidupkan kembali, ia adalah tubuh yang bagus dan kuat. Pada waktu dikuburkan, tubuh itu tubuh dari dunia; tetapi setelah hidup kembali, maka tubuh itu tubuh yang diberi oleh Roh Allah. Ada tubuh yang dari dunia, ada juga tubuh yang dari Allah. Dalam Alkitab tertulis begini, “Manusia yang pertama, yakni Adam, menjadi makhluk yang hidup,” tetapi Adam yang terakhir adalah Roh yang memberi hidup. Yang datang terlebih dahulu adalah yang jasmani, bukan yang rohani. Yang rohani datang kemudian. Adam yang pertama dijadikan dari tanah, tetapi Adam yang kedua berasal dari surga. Orang-orang dunia ini adalah seperti Adam yang pertama, yang dijadikan dari tanah, tetapi orang-orang surga adalah seperti Dia yang datang dari surga. Sebagaimana kita sekarang adalah seperti Adam yang dijadikan dari tanah, maka nanti kita akan menjadi seperti Dia yang dari surga itu. Maksud saya, Saudara-saudara, ialah: tubuh yang dijadikan dari darah dan daging, tidak dapat masuk Dunia Baru Allah; dan tubuh yang dapat mati tidak dapat menjadi abadi. Perhatikanlah rahasia ini: Tidak semuanya kita akan mati, tetapi kita semuanya akan berubah. Hal itu akan terjadi tiba-tiba dalam sekejap mata, pada waktu trompet dibunyikan untuk terakhir kalinya. Sebab pada waktu terdengar bunyi trompet itu, orang-orang mati akan dihidupkan kembali dengan tubuh yang abadi, dan kita semuanya akan diubah. Tubuh kita yang dapat mati ini harus diganti dengan tubuh yang tidak dapat mati, dan tubuh yang dari dunia harus diganti dengan tubuh yang dari surga. Kalau tubuh yang dapat mati sudah diganti dengan tubuh yang tidak dapat mati, dan tubuh yang dari dunia sudah diganti dengan tubuh yang dari surga, pada waktu itu barulah terjadi apa yang tertulis dalam Alkitab, “Kematian sudah dibasmi; kemenangan sudah tercapai!” “Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah bisamu?” Bisa maut ialah dosa, dan dosa menjalankan peranannya melalui hukum agama. Tetapi syukur kepada Allah; Ia memberikan kepada kita kemenangan melalui Yesus Kristus Tuhan kita! Oleh sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, hendaklah kalian kuat dan teguh. Bekerjalah terus untuk Tuhan dengan sungguh-sungguh, sebab kalian mengetahui bahwa semua yang kalian kerjakan untuk Tuhan, tidak akan percuma.