Bilangan 11:5-35

Bilangan 11:5-35 TSI

Kita masih ingat betapa nikmatnya ikan yang dulu kita makan dengan gratis di Mesir, juga mentimun, melon, bawang daun, bawang merah, dan bawang putih. Tetapi sekarang, yang kita punya hanya manna ini saja! Kita sudah muak memakannya!” Manna itu berbentuk seperti biji ketumbar dan warnanya putih kekuning-kuningan. Setiap pagi orang Israel berjalan di sekitar perkemahan untuk mengumpulkan manna. Kemudian mereka menggilingnya dengan batu gilingan atau menumbuknya dalam lesung, lalu merebusnya dalam panci atau mengolahnya menjadi roti bundar yang rasanya seperti roti yang dipanggang dengan minyak zaitun. Setiap malam, manna turun ke perkemahan bersama dengan embun. Musa mendengar setiap orang Israel bersungut-sungut di pintu kemah mereka masing-masing. TUHAN sangat marah, dan Musa sangat kesal. Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN, “Mengapa Engkau menyiksa hamba-Mu ini, dengan menanggungkan beban seluruh bangsa kepadaku? Apakah Engkau tidak berkenan kepadaku? Memangnya aku ini ibu mereka? Memangnya aku yang melahirkan mereka?— sehingga Engkau menyuruh aku menggendong mereka seperti seorang ibu menggendong bayinya, sepanjang perjalanan ke tanah yang Engkau janjikan kepada nenek moyang mereka! Dari mana aku bisa mendapat daging untuk mereka semua? Mereka terus merengek minta daging. Aku tidak sanggup menanggung seluruh bangsa ini sendirian. Beban ini terlalu berat bagiku. Kalau Engkau memperlakukan aku seperti ini, lebih baik cabut saja nyawaku sekarang. Kalau Engkau berkenan kepadaku, biarlah aku mati saja, daripada aku menanggung derita ini.” Lalu TUHAN berbicara kepada Musa, “Kumpulkanlah tujuh puluh tua-tua Israel yang kamu kenal sebagai pemimpin umat ini. Bawalah mereka ke kemah-Ku untuk menghadap Aku bersamamu. Aku akan turun untuk berbicara denganmu di tempat itu. Sebagian dari wibawa yang Aku berikan kepadamu akan Aku berikan kepada mereka, supaya mereka dapat membantumu memikul tanggung jawab atas bangsa ini. Dengan begitu, kamu tidak lagi menanggungnya sendirian. “Katakanlah kepada seluruh orang Israel: Sucikanlah diri kalian untuk besok. Besok kalian akan makan daging. TUHAN sudah mendengar rengekan kalian, ‘Kami mau makan daging. Hidup kami di Mesir lebih baik!’ Karena itu, TUHAN akan memberi kalian daging, dan kalian harus memakannya. Kalian akan makan daging bukan hanya satu atau dua hari, bukan juga lima, sepuluh, atau dua puluh hari, tetapi satu bulan penuh, sampai daging keluar dari hidung kalian dan sampai kalian mau muntah melihat daging! Karena kalian sudah berbalik melawan TUHAN yang ada bersama kalian dengan berkata, ‘Harusnya kita jangan keluar dari Mesir!’” Jawab Musa kepada TUHAN, “Pasukan kami saja ada 600.000 laki-laki, belum lagi perempuan dan anak-anak. Bagaimana Engkau menjanjikan daging untuk mereka setiap hari selama sebulan? Sekalipun kami menyembelih semua domba dan sapi kami, apakah itu cukup? Bahkan sekalipun kami menangkap semua ikan di laut, apakah itu cukup untuk mereka?” Jawab TUHAN, “Kamu pikir kuasa-Ku tidak cukup untuk melakukan itu? Nanti kamu akan melihat, apakah perkataan-Ku terjadi atau tidak.” Lalu Musa keluar dan menyampaikan perkataan TUHAN kepada seluruh Israel. Dia juga memanggil tujuh puluh tua-tua Israel untuk berkumpul di sekeliling kemah TUHAN. Kemudian TUHAN turun dalam awan dan berbicara kepada Musa. TUHAN mengambil sebagian kuasa yang sudah Dia berikan kepada Musa dan memberikannya kepada tujuh puluh tua-tua Israel itu. Saat itu juga Roh Allah menguasai mereka, dan mereka pun berseru-seru mengatakan pesan dari Allah,, tetapi hanya sekali itu saja. Di antara tujuh puluh tua-tua Israel yang tercatat namanya, ada dua orang yang tetap tinggal di perkemahan dan tidak ikut berkumpul di kemah TUHAN, yaitu Eldad dan Medad. Lalu Roh Allah menguasai mereka sehingga mereka pun berseru-seru mengatakan pesan dari Allah di perkemahan. Seorang pemuda berlari memberitahu Musa, “Eldad dan Medad sedang berseru-seru mengatakan pesan dari Roh Allah di perkemahan!” Maka Yosua anak Nun, yang menjadi tangan kanan Musa sejak masa mudanya, berkata, “Tuanku Musa, suruhlah mereka berhenti!” Tetapi jawab Musa, “Apakah kamu kuatir mereka menyaingi aku? Aku malah berharap kuasa dari TUHAN diberikan kepada seluruh umat-Nya supaya mereka semua dimampukan untuk menyampaikan pesan dari-Nya.” Sesudah itu Musa dan para tua-tua itu kembali ke perkemahan. Lalu TUHAN mendatangkan angin dari laut yang menerbangkan banyak sekali burung puyuh. Burung-burung itu terdampar di perkemahan Israel dan sekitarnya, bertumpuk-tumpuk hingga kira-kira satu meter tingginya. Burung-burung itu menutupi tanah hingga sejauh beberapa kilometer di sekeliling perkemahan. Maka orang Israel keluar mengumpulkan burung puyuh itu sepanjang hari, sepanjang malam, dan sepanjang hari berikutnya. Setiap orang mendapatkan paling sedikit 60 keranjang besar penuh! Daging burung puyuh itu mereka hamparkan di sekeliling perkemahan untuk dijemur. Sementara mereka masih mengunyah daging-daging itu, berkobarlah murka TUHAN kepada orang Israel. Dia mendatangkan wabah penyakit di antara mereka sehingga banyak orang meninggal. Itu sebabnya, tempat itu dinamai Kibrot Hatawa, artinya kuburan nafsu, karena di sana dikuburkan orang-orang yang bernafsu makan daging. Dari Kibrot Hatawa, orang Israel melanjutkan perjalanan ke daerah Hazerot dan berkemah di situ.